"Sa, bangun, sudah pagi," Terdengar suara Narra membangunkan Isaura.
Isaura membuka matanya perlahan. Tangan kanannya menutup mulutnya yang menguap. Isaura kemudian bangkit dari tempat tidurnya.
Mei menyerahkan sebuah kantung kertas berukuran besar ke pangkuan gadis berambut lurus panjang itu. "Ini, seragammu sudah datang,"
Kedua mata Isaura terbuka lebar. Kantuknya hilang seketika.
"Tadi Suster Ruth yang mengantarnya ke sini," jelas Mei.
"Terima kasih, Mei," ucap Isaura. Ia pun membuka kantung kertas itu dan membongkar isinya.
Seragam Asrama Helling terdiri dari kemeja putih dengan rompi terusan bermotif kotak-kotak warna biru muda. Seragam itu juga dilengkapi almamater berwarna biru tua, sepasang kaus kaki putih panjang, serta kotak yang berisi sepasang sepatu Mary Jane warna hitam yang mengkilat.
"Seragam yang cantik," puji Isaura.
"Mau coba seragamnya?" tanya Narra.
"Kurasa tak ada salahnya," angguk Isaura. Ia kemudian pergi ke kamar mandi untuk mengganti pakaian. Tak sampai lima menit kemudian, ia keluar dengan mengenakan seragam barunya.
"Wah, seragam itu cocok untukmu!" puji Mei begitu melihat penampilan Isaura.
"Benarkah?"
Kedua teman sekamarnya mengangguk.
"Kita foto-foto dulu, yuk, sebelum waktu masuk kelas," usul Narra sambil memegang ponselnya.
Isaura tersenyum senang. Rasanya, ia tak sabar untuk menjalani hari pertamanya di Asrama Helling.
****