Loading...
Logo TinLit
Read Story - Mengejar Cinta Amanda
MENU
About Us  

Setelah Deva datang ke rumah, kini giliran Lina yang datang.

Mamah masih di depan,kemudian Lina yang turun dari ojek pangkalan di depan rumah Amanda pun langsung berpapasan dengan mamahnya Amanda.

Lina pun menyapa mamahnya Amanda itu "Permisi tante, Amandanya ada?"

"Iya,Amanda ada di dalam, ini Lina kan temannya Amanda?" tanya mamahnya Amanda.

"Iya tante ini Lina." jawab Lina.

"Masuk aja ke dalam nak Lina,Amanda lagi berada di situ kok." ucap mamah Amanda.

"Oh iya tante,terima kasih aku masuk ke dalam dulu kalau gitu."

"Iya nak Lina silahkan."

Lalu Lina pun mengetuk pintu.Tiba akan diketuk, pintu pun sudah dibuka oleh Amanda.

"Eh Lina sudah datang,mari silahkan masuk ke dalam." sapa Amanda sambil menyuruhnya untuk masuk ke dalam rumah.

"Iya Amanda, diskusinya sudah dimulai ya?" tanya Lina sambil membuka sepatu.

"Belum mulai kok, ini kita nunggu kamu dulu sambil ngobrol-ngobrol.”

"Oke, sekarang kita mulai ya diskusinya, rencana mau membuat percakapan dengan latar tempat dimana nih?" tanya Deva.

"Bagaimana kalau di kampus saja?" Amanda memberi saran.

"Eh jangan, mending disekolah saja" Lina menimpali saran Amanda.

"Jadi kita membuat tugas percakapannya dengan latar tempat mau dimana?"tanya Deva memastikan kembali.

"Hasil akhir kita membuat tugas ini latar tempatnya di sekolah saja ya." ucap Amanda berharap sarannya disetujui oleh Anggota kelompoknya.

"Oke aku setuju." ucap Deva.

"Aku juga setuju." ucap Lina.

"Ya sudah, berarti fix ya latar tempatnya di sekolah." ucap Amanda.

"Pembagian tugasnya Deva yang mengetik tugas itu dengan menggunakan komputer, Deva kan punya komputer di rumah jadi tidak harus pergi ke warnet." lanjut Amanda lagi.

"Kalau tugas aku ngapain nda?" tanya Lina.

"Nah, kalau tugas kamu memprint tugas itu satu lembar terus nanti di potocopy rangkap tiga."jawab Amanda.

"Sementara tugas aku sendiri yang mengatur jalannya skenario cerita dan yang membuat percakapan itu,kalian tunggu saja dulu aku akan membuat dulu." ucap Amanda lagi.

"Oke siap." ucap keduanya serempak.

Amanda pun lalu mengambil kertas satu lembar beserta pensil dan penghapusnya.Lalu Amanda siap memulai membuat cerita skenario dan percakapannya dalam satu lembar kertas.

Setelah jadi,tiga puluh menit kemudian lembar kertas itu diserahkan kepada Deva.

"Kerangka cerita dan percakapannya sudah jadi, sekarang tinggal tugas Deva untuk mengetik kerangka cerita ini dari komputer ya." ucap Amanda sambil menyerahkan selembar kertas.

"Siap kalau begitu, oh iya, untuk hasil ketikannya nanti gimana?" tanya Deva.

"Untuk hasil ketikannya, nanti kamu simpan saja di dalam sebuah disket,terus nanti disketnya pinjamkan kepada Lina untuk di print dan fotocopy." jawab Amanda sambil memberi arahan kepada Deva.

"Oke siap kalau begitu,berarti naskah yang ditulis kamu di kertas ini aku bawa ya kerumah, ngetiknya nanti dirumah." ucap Deva.

"Iya, oh iya sebagai saran,kalau tidak sempat memasukan hasil ketikannya ke dalam disket bisa langsung kirim saja ke emailnya Lina ya." ucap Amanda.

"Ide yang bagus tuh biar gak ribet." Deva menimpali usulan Amanda itu.

"Kasih tahu aja Lin alamat email kamu." ucap Amanda menyuruh Lina untuk memberi tahu alamat emailnya.

"Email aku lina.susanti@yahoo.com ,kirim aja kesitu, nanti aku cek." ucap Lina.

"Oke,terima kasih ya Lina, aku simpan alamat email kamu biar gak lupa." ucap Deva.

"Iya nanti tinggal kirim aja lewat email, biar langsung aku print di rumah." ucap Lina kemudian.

"Siap."

"Sudah jelas ya akan tugas-tugasnya, apa ada yang perlu ditanyakan?" tanya Amanda.

"Aku sudah jelas dan ngerti kok Amanda."jawab Deva.

"Aku juga udah paham." jawab Lina.

"Kalau sudah jelas dan paham semua, diskusi kita cukupkan sampai sini saja, silahkan dimakan dan diminum dulu makanan dan minuman tersedia." ucap Amanda mempersilahkan temannya mencicipi suguhannya.

"Terima kasih ya Amanda atas jamuannya." ucap Deva.

"Iya sama-sama, maaf ya cuma seadanya."

"Iya gak apa-apa ini sudah lebih dari cukup kok."

Dilihat dari dalam,  cuaca diluar sudah mulai mulai meredup dan lihat ke jam yang terpasang di dinding pun sudah jam setengah empat.

Lina dan Deva pun pamit akan pulang.

Ketika dilihat Lina ke rumah Amanda tidak bawa kendaraan, lalu Deva pun berinisiatif mengantarkan Lina sampai gerbang perumahan biar sekalian saja lewat sana.

Deva pun bertanya pada Lina "Lin, pulang dari sini naik apa?"

"Aku naik angkutan umum,jalan dulu dari sini ke depan gerbang perumahan lalu naik angkutan umum,kenapa emangnya Dev?"

"Jauh, apa gak capek tuh jalan kaki, nebeng saja sama aku ke depan gimana?" Deva menawarkan tebengan ke Lina.

"Boleh deh kalau gak keberatan aku nebeng ya." Lina pun akhirnya menerima tawaran tebengan Deva itu.

"Ya sudah kalau gitu,yuk kita berangkat menuju depan, kamu mau pakai helm gak?"

"Mana Dev helmnya?"

"Sebentar,kita pamit dulu pada mamahnya Amanda ya."

"Oh iya,aku lupa main selonong aja."

Deva dan Lina pun menuju ke depan tempat jualan mamahnya Amanda jualan asinan buah.

"Tante kita pamit pulang dulu ya." ucap mereka berdua.

"Loh sudah mau pulang aja, belajar kelompoknya sudah selesai?"

"Sudah selesai tante."

"Ya sudah kalau mau pulang,semoga selamat sampai tujuan ya, jangan kapok main ke rumah Amanda."

"Iya tante, kita pulang dulu ya."

"Sampai jumpa Amanda besok di sekolah."

"Iya,hati-hati kalian dijalan ya."

Setelah Deva dan Lina berpamitan, lalu Amanda pun membereskan sisa tadi belajar kelompok.Dan bekas makanan dan minuman pun Amanda bawa menuju dapur untuk dicuci diwastafel biar bersih kembali.

Setengah jam kemudian, bapak Amanda yang bekerja di pabrik pun kini sudah pulang ke rumah.

"Asalamualaikum."

"Waalaikumsalam,eh bapak sudah pulang kerja." sapa mamahnya Amanda di luar yang terdengar dari dalam.

"Iya nih sudah pulang,ada apa nih sepertinya baru saja ada tamu?" tanya bapaknya Amanda.

"Iya, tadi temannya Amanda habis belajar kelompok disini."

"Ya syukurlah kalau sibuk belajar dan temannya bersedia juga belajar bareng."

"Iya pak alhamdulilah, mana temannya baik-baik juga pada beli jualan mamah."

"Syukur bapak punya anak yang punya teman baik-baik."

"Iya pak, biar teman sedikit tapi berkualitas ya pak."

"Oh iya, hari ini mamah masak gak?"

"Nasi sih ada tapi gak masak pak tadi kehabisan gas."

"Ya sudah kalau gitu,malam ini makan diluar ya kebetulan bapak ada rezeki lebih."

"Serius pak?"

"Iya serius,kalau gitu bapak mau mandi dulu ya, mamah kasih tahu aja Amanda."

"Iya pak, nanti mamah akan kasih tahu."

Lalu, mamah pun berjalan untuk ke kamarnya Amanda memberitahu mau makan malam diluar malam ini.

 

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
MONSTER
6304      1732     2     
Romance
Bagi seorang William Anantha yang selalu haus perhatian, perempuan buta seperti Gressy adalah tangga yang paling ampuh untuk membuat namanya melambung. Berbagai pujian datang menghiasi namanya begitu ia mengumumkan kabar hubungannya dengan Gressy. Tapi sayangnya William tak sadar si buta itu perlahan-lahan mengikatnya dalam kilat manik abu-abunya. Terlalu dalam, hingga William menghalalkan segala...
FORGIVE
2075      737     2     
Fantasy
Farrel hidup dalam kekecewaan pada dirinya. Ia telah kehilangan satu per satu orang yang berharga dalam hidupnya karena keegoisannya di masa lalu. Melalui sebuah harapan yang Farrel tuliskan, ia kembali menyusuri masa lalunya, lima tahun yang lalu, dan kisah pencarian jati diri seorang Farrel pun di mulai.
Seberang Cakrawala
122      110     0     
Romance
sepasang kekasih menghabiskan sore berbadai itu dengan menyusuri cerukan rahasia di pulau tempat tinggal mereka untuk berkontemplasi
Teman Berbagi
3551      1319     0     
Romance
Sebingung apapun Indri dalam menghadapi sifatnya sendiri, tetap saja ia tidak bisa pergi dari keramaian ataupun manjauh dari orang-orang. Sesekali walau ia tidak ingin, Indri juga perlu bantuan orang lain karena memang hakikat ia diciptakan sebagai manusia yang saling membutuhkan satu sama lain Lalu, jika sebelumnya orang-orang hanya ingin mengenalnya sekilas, justru pria yang bernama Delta in...
Sisi Lain Tentang Cinta
782      439     5     
Mystery
Jika, bagian terindah dari tidur adalah mimpi, maka bagian terindah dari hidup adalah mati.
LUCID DREAM
548      386     0     
Short Story
aku bertemu dengan orang yang misterius selalu hadir di mimpi walapun aku tidak kenal dengannya. aku berharap aku bisa kenal dia dan dia akan menjadi prioritas utama bagi hidupku.
Kacamata Monita
834      399     4     
Romance
Dapat kado dari Dirga bikin Monita besar kepala. Soalnya, Dirga itu cowok paling populer di sekolah, dan rival karibnya terlihat cemburu total! Namun, semua mendadak runyam karena kado itu tiba-tiba menghilang, bahkan Monita belum sempat membukanya. Karena telanjur pamer dan termakan gengsi, Monita berlagak bijaksana di depan teman dan rivalnya. Katanya, pemberian dari Dirga terlalu istimewa u...
Call Kinna
6740      2203     1     
Romance
Bagi Sakalla Hanggra Tanubradja (Kalla), sahabatnya yang bernama Kinnanthi Anggun Prameswari (Kinna) tidak lebih dari cewek jadi-jadian, si tomboy yang galak nan sangar. Punya badan macem triplek yang nggak ada seksinya sama sekali walau umur sudah 26. Hobi ngiler. Bakat memasak nol besar. Jauh sekali dari kriteria istri idaman. Ibarat langit dan bumi: Kalla si cowok handsome, rich, most wante...
My Sunset
7285      1584     3     
Romance
You are my sunset.
Who are You?
1396      627     9     
Science Fiction
Menjadi mahasiswa di Fakultas Kesehatan? Terdengar keren, tapi bagaimana jadinya jika tiba-tiba tanpa proses, pengetahuan, dan pengalaman, orang awam menangani kasus-kasus medis?