Suatu hari, saat hujan deras turun, Nisa sedang membeli kebutuhan pesanan ibunya di warung dekat rumahnya. Ia mengenakan jaket hujan yang berwarna merah dan membawa payung kecil yang berwarna biru.

Saat berjalan, Nisa melihat sekitarnya yang basah dan berlumpur. Ia melihat pohon-pohon yang bergoyang-goyang di tertiup angin dan melihat genangan air yang terbentuk di jalan. Nisa merasa senang dan bebas saat berjalan-jalan di hujan.

Tiba-tiba, Nisa melihat sesuatu yang bergerak di bawah pohon yang besar. Ia mendekati pohon tersebut dan melihat seekor anak kucing yang lucu sedang berteduh di bawahnya. Anak kucing tersebut memiliki bulu yang berwarna coklat dan mata yang berwarna hijau. Ia terlihat sangat takut dan basah.

"Hai, kucing kau pasti kedinginan kan?" tanya Nisa sambil terus berjalan ke arah kucing kecil tersebut. 

"Meoonggg,"

Kucing kecil itu mengeong dengan suara pelan yang lemah. 

"Jangan-jangan kau sedang sakit! Aku harus segera menolongmu, jangan khawatir!"

Nisa merasa kasihan pada anak kucing tersebut dan memutuskan untuk membantunya. Dengan berhati-hati Nisa mulai berjalan secara perlahan agar tidak terjatuh karena jalanan sungguh licin. Akhirnya ia berhasil mengambil anak kucing tersebut dan memeluknya erat-erat. Anak kucing tersebut merasa nyaman dan aman di dalam pelukan Nisa.

Nisa membawa anak kucing tersebut ke rumahnya berniat untuk merawat hingga sembuh. 

"Ayah, Nisa bawa sesuatu nih"

Ayah Nisa yang sedang membaca koran di ruang tamu segera menghampirinya. 

"Wah, kucing itu sepertinya sakit karena sudah terlalu lama terkena air hujan," kata Ayah Nisa sambil memerhatikan kucing yang lemah itu. 

"Ayah siapkan air hangat dulu ya, baru kita mandikan!"

"Siap, Ayah!"

Sejak hari itu, hewan peliharaan Nisa bertambah menjadi dua. Poni yaitu kucing waktu ia masih kecil dulu, juga menyambut kucing kecil itu dengan baik. 

Dan, kucing kecil itu memiliki nama yaitu "Cemong".