Loading...
Logo TinLit
Read Story - Ghost Hunter
MENU
About Us  

Setelah mengantarkan Mbah Susilo menuju rumahnya, Yogi kembali lagi menuju kampusnya. Karena jadwal kuliah belum selesai masih ada jadwal mata kuliah lainnya.

Ketika masih di perjalanan, tiba-tiba handphone Yogi yang didalam saku celana berbunyi.

Yogi melipir dulu sebentar ke pinggir jalan dan melihat siapa yang menelepon sebelum Yogi angkat teleponnya.

Beberapa detik kemudian, Yogi pun mengangkat teleponnya. Rupanya dari tantenya yang sedang bekerja di pabrik boneka tak jauh dari desa tempat rumah Yogi berada.

Tantenya memberitahu Yogi kalau di pabrik tempat tantenya bekerja ada sebuah kejadian kesurupan masal.

‘ Aduh, ada apa lagi ini ?’ gumam Yogi dalam hati.

Setelah mengobrol dengan tantenya lewat telepon, Yogi akhirnya menelepon Mbah Susilo, tapi sayang, hari ini Mbah Susilo tidak bisa menuju ke pabrik boneka untuk menetralisir makhluk astral.

Sebagai gantinya, Aki Agenglah yang akan menetralisir area pabrik boneka itu. Karena Aki Ageng hari ini kebetulan sedang santai tidak ada kegiatan apapun.

Dengan semangatnya, Aki Ageng sudah berada di lokasi yaitu pabrik boneka. Sementara Yogi masih berada di kampus untuk meminta izin dosen bersangkutan sekaligus membawa tasnya.

Yogi pun sudah berada di lokasi kejadian yaitu pabrik boneka, nampak disana sangat berisik sekali dengan teriakan-teriakan orang yang kerasukan makhluk astral penghuni pabrik boneka.

“ Mana kepala kerbaunya, aku lapar.” Teriak seseorang yang kerasukan makhluk astral penghuni pabrik boneka.

Mendengar teriakan para karyawan yang kerasukan itu, lalu Aki Ageng segera menghampiri para karyawan yang sedang kesurupan sembari membaca mantra-mantra supaya makhluk astral itu keluar dari tubuh para karyawan yang dipinjam raganya oleh makhluk astral penghuni pabrik boneka.

“ Sepertinya pabrik ini selalu rutin memberikan persembahan kepala kerbau tiap waktu tertentu, sehingga makhluk-makhluk disini menagih janjinya ketika pengelola pabrik ini lupa memberikan persembahannya.”

Yogi yang mendengar sekilas aki Ageng berbicara, lalu Yogi pun bertanya “ Apa benar Ki, mereka rutin memberikan persembahan kepala kerbau?”

“ Iya, mereka rutin memberikan persembahan ketika malam bulan purnama tiba, ketika para pengelola pabrik lupa makanya mereka menagih janji.”

***

Teman-teman Yogi pun mendatangi pabrik boneka tempat kesurupan massal karena penasaran.Edwin, Ruri,dan juga Restu sudah tiba di lokasi pabrik boneka tempat kesurupan masal itu terjadi.

Mereka saling bengong satu sama lain karena heran di siang hari begini terjadi kesurupan.

Proses produksi terpaksa dihentikan sementara waktu, karena karyawan yang lain ikut panik dengan adanya kejadian ini.

***

Aki Ageng pun memanggil pihak pabrik untuk dimintai keterangan kenapa terjadi seperti ini, akhirnya pihak pabrik pun mengakui jika setiap bulan dan dalam keadaan bulan purnama selalu melakukan ritual.

“ Lain kali jangan melakukan ini ya pak, karena akan menimbulkan rasa senang para penghuni dedemit sini,”

“ Tapi sebaiknya melakukan pengajian rutin, agar para penghuni menjadi tidak betah dan tidak akan mengganggu kalian lagi yang sedang beraktifitas.” Lanjut aki Ageng menasehati pihak pabrik.

“ Baiklah kalau begitu Ki, maafkan atas kecerobohan kami.” Ucap pihak pabrik sambil tertunduk lesu.

***

Aki Ageng kemudian melakukan netralisasi area pabrik yang sering menjadi tempat kerasukan para karyawan oleh dedemit penghuni pabrik.Setelah selesai melakukan netralisasi ruangan, para karyawan pun perlahan sudah mulai sadar karena dibantu oleh para kyai sekitar juga.

Lalu, Tantenya Yogi pun menghampiri Yogi yang sedang berdiri dekat aki Ageng.

“ Terima kasih ya Gi, untung ada kamu dan teman-temanmu,”

“ Maafkan Tante sudah mengganggu kuliahmu, oiya ini Tante ada sedikit buat uang bensin mu.” Lanjut tantenya Yogi sambil memberikan selembar uang limapuluh ribu.

“ Iya Tante sama-sama, terima kasih juga tan ini uang bensinnya, ya sudah Yogi pamit dulu ya tan.” Ucap Yogi sambil pamit kepada tantenya.

***

Karena jam mata kuliah di kampus sudah selesai dari tadi, Yogi dan yang lainnya pun segera pulang menuju ke rumahnya masing-masing karena hari mulai gelap sepertinya akan turun hujan.

Dan benar saja, ketika masih setengah perjalanan, hujan pun mengguyur begitu derasnya.Terpaksa Yogi dan yang lain berteduh dulu di depan sebuah gudang yang tak terpakai.

Suasana didalam gudang itu gelap dan pengap serta terlihat dari luar sangat menyeramkan karena ditumbuhi rumput-rumput liar dan tidak adanya lampu penerangan.

Tapi beruntunglah, hujannya tidak lama dan begitu hujan reda, Yogi dan yang lain segera tancap gas lagi mengendarai motornya hingga menuju ke rumah masing-masing.

***

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (1)
  • suryade

    Lanjut

    Comment on chapter Hantu Penunggu Jembatan Tua
Similar Tags
CREED AND PREJUDICE
3341      1041     2     
Mystery
Banyak para siswa yang resah karena pencurian beruntun yang terjadi di kelas VII-A. Amar, sebagai salah satu siswa di kelas itu, merasa tertantang untuk menemukan pelaku dibalik pencurian itu. Berbagai praduga kian muncul. Pada akhirnya salah satu praduga muncul dan tanpa sadar Amar menjadikannya sebagai seorang tersangka.
Rumah Jingga.
2249      878     4     
Horror
"KAMU tidAK seharusnya baca ceritA iNi, aku pasti meneMani di sAmpingmu saaT membaca, karena inI kisahku!" -Jingga-
6 Pintu Untuk Pulang
662      387     2     
Short Story
Dikejar oleh zombie-zombie, rasanya tentu saja menegangkan. Apalagi harus memecahkan maksud dari dua huruf yang tertulis di telapak tangan dengan clue yang diberikan oleh pacarku. Jika berhasil, akan muncul pintu agar terlepas dari kejaran zombie-zombie itu. Dan, ada 6 pintu yang harus kulewati. Tunggu dulu, ini bukan cerita fantasi. Lalu, bagaimana bisa aku masuk ke dalam komik tentang zombie...
Half Moon
1169      640     1     
Mystery
Pada saat mata kita terpejam Pada saat cahaya mulai padam Apakah kita masih bisa melihat? Apakah kita masih bisa mengungkapkan misteri-misteri yang terus menghantui? Hantu itu terus mengusikku. Bahkan saat aku tidak mendengar apapun. Aku kambuh dan darah mengucur dari telingaku. Tapi hantu itu tidak mau berhenti menggangguku. Dalam buku paranormal dan film-film horor mereka akan mengatakan ...
A Ghost Diary
5461      1776     4     
Fantasy
Damar tidak mengerti, apakah ini kutukan atau kesialan yang sedang menimpa hidupnya. Bagaimana tidak, hari-harinya yang memang berantakan menjadi semakin berantakan hanya karena sebuah buku diary. Semua bermula pada suatu hari, Damar mendapat hukuman dari Pak Rizal untuk membersihkan gudang sekolah. Tanpa sengaja, Damar menemukan sebuah buku diary di tumpukkan buku-buku bekas dalam gudang. Haru...
Kena Kau
491      326     1     
Short Story
Smitten Ghost
218      178     3     
Romance
Revel benci dirinya sendiri. Dia dikutuk sepanjang hidupnya karena memiliki penglihatan yang membuatnya bisa melihat hal-hal tak kasatmata. Hal itu membuatnya lebih sering menyindiri dan menjadi pribadi yang anti-sosial. Satu hari, Revel bertemu dengan arwah cewek yang centil, berisik, dan cerewet bernama Joy yang membuat hidup Revel jungkir-balik.
Kejutan
472      261     3     
Short Story
Cerita ini didedikasikan untuk lomba tinlit x loka media
Salendrina
2467      916     7     
Horror
Salendrina adalah boneka milik seorang siswa bernama Gisella Areta. Dia selalu membawa Boneka Salendrina kemanapun ia pergi, termasuk ke sekolahnya. Sesuatu terjadi kepada Gisella ketika menginjakan kaki di kelas dua SMA. Perempuan itu mati dengan keadaan tanpa kepala di ruang guru. Amat mengenaskan. Tak ada yang tahu pasti penyebab kematian Gisella. Satu tahu berlalu, rumor kematian Gisella mu...
Yang Terlupa
455      259     4     
Short Story
Saat terbangun dari lelap, yang aku tahu selanjutnya adalah aku telah mati.