Read More >>"> Salted Caramel Machiato (Malu) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - Salted Caramel Machiato
MENU
About Us  

Mata Dion terarah pada sekumpulan perempuan yang riuh bertepuk tangan usai dia menyanyikan sebuah lagu. Perempuan-perempuan itu terlihat masih menggunakan baju kerja. Dion teringat pada Helene, ketika awal jumpa perempuan itu di kafe ini. Dia disergap rasa rindu yang teramat sangat. Matanya terus diarahkan ke sana dan dia mengenali salah satu teman Helene. Perempuan itu pernah dilihatnya di mal ketika perempuan itu sedang jalan berdua dengan Helene.

 

Davina memanggil sebuah nama yang tertulis di kertas, Nidya. Seorang perempuan dari sekumpulan perempuan yang dilihat Dion berdiri. Perempuan yang dikenalinya. Wajah perempuan itu tampak cemberut sedangkan teman-temannya yang lain tertawa dan bertepuk tangan. Mereka tampak menyemangati Nidya.

 

***

 

"Sialan!" Ninit misuh-misuh ketika dia tahu Lusi menuliskan namanya di kertas.

 

"Pokoknya aku nggak mau maju menyanyi!"

 

"Nggak bisa Nit, kamu kalah taruhan."

 

"Apaan! Kan nggak harus nyanyi juga kali. Lu tau nggak, gue kalau ketawa aja sering fals apalagi nyanyi. Gila ya, ini sih namanya mempermalukan gue!" Ninit menaikkan nada suaranya di tengah suara-suara yang berisik.

 

"Suka-suka gue yang menang taruhan dong. Tadi kan belum dibahas taruhannya apa!" Lusi tidak peduli dengan protes Ninit.

 

"Aku traktir ya Lus? Tapi aku nggak perlu nyanyi." Ninit menurunkan nada suaranya, sengaja berbaik-baik dengan Lusi.

 

"Nggak bisa, pokoknya lu harus nyanyi!" Lusi sungguh tak peduli dengan perasaan Ninit.

 

Sebenarnya dua cewek sableng itu bikin taruhan yang sangat tidak bermutu, di lagu keberapa mas gondrong akan mengikat rambutnya?.

Sekarang, Ninit harus menanggung akibat taruhan yang sangat tidak bermutu itu.

Dia berjalan ke panggung dengan sangat terpaksa. Di dalam hati sebentar dia berdoa tapi sebentar kemudian dia menyumpahi Lusi. Ninit hanya berharap dia tidak menjadi bahan olok-olok orang seisi kafe.

 

***

 

"Hai Nidya, mau nyanyi lagu apa?" tanya Dion ramah kepada Nidya.

 

"Panggil saja Ninit," jawab Ninit. Sungguh jawaban yang nggak nyambung sama sekali. Ninit gemetar berdiri di depan dan dilihat berpasang mata.

 

"Oh, sepertinya saya mengenal kamu... teman Helene?"

Ninit mengangguk. "Oke, mau nyanyi lagu apa?"

 

Ninit tampak berpikir, lagu apa yang aman dinyanyikan dengan suaranya yang pas-pasan. Lagu yang tidak membutuhkan nada yang tinggi. Pengetahuannya akan lagu sangat minim. Dia benar-benar payah soal itu. Andaikan ada Helene, dia pasti dengan rela hati menggantikan Ninit.

 

Benar saja, lagu yang dia nyanyikan terdengar sangat sumbang dengan nada meliuk-liuk tidak karuan. Lagu dari Krisdayanti yang berjudul mencintaimu itu berubah total saat dinyanyikan Ninit. Lagu mencintai pun seolah berubah menjadi mengkhianati karena hancur lebur ketika dia nyanyikan. Hanya Lusi dan teman-temannya yang bertepuk tangan dengan riuh seperti memberi semangat kepada Ninit yang nyaris menangis di depan sana. Ninit tahu itu bukanlah tepuk tangan memberi semangat tapi tepuk tangan dengan rasa menghina. Ninit merasa geram dengan Lusi dan bertekad suatu saat akan membalas Lusi.

 

Ketika Ninit meletakkan mikrofon usai menyanyi. Dion mendekati Ninit dan berbicara pelan, "Kok Helene nggak ikut?"

 

"Dia sedang keluar kota. Dia nggak bilang ke kamu?" Ninit pura-pura bodoh, padahal dia tahu Helene sedang berperang dengan Dion.

 

"Nggak," jawab Dion pelan. Setelah itu Ninit berjalan pergi meninggalkan Dion.

 

***

 

"Terima kasih Nit," kata Lusi tulus.

 

Dia tahu butuh keberanian untuk Ninit menyanyi di depan sana. Lusi sudah merasa bersalah pada Ninit.

 

Melihat Ninit berdiri di depan sana dan menyanyi barulah Lusi menyadari bahwa Ninit benar. Kalau dia jadi Ninit, dia pun tidak akan berani menyanyi dengan suaranya yang sangat pas-pasan. Pengunjung kafe pasti mengira Ninit sangat tidak tahu diri menyanyi di kafe ini.

 

Ninit hanya tersenyum tipis menanggapi kata-kata Lusi. Dia sudah terlanjur sebal dan tidak bersemangat melanjutkan acara nongkrong.

 

***

 

Oh, ternyata dia keluar kota... berapa lama?

Tapi apa peduliku, kan aku yang memilih menjauh dari Helene.

Dengan siapa dia pergi? Kenapa aku tidak menanyakannya? Apa dia baik-baik saja?

 

Dion terus berpikir selama dia berada di panggung. Cintanya masih besar kepada Helene. Tidak semudah itu mengenyahkan Helene dari hati dan pikirannya. Banyak hal yang tanpa dia duga mengingatkannya pada sosok Helene. Salah satunya seperti malam ini. Kembali Dion mengingat suara Helene ketika menyanyi dan senyumnya yang begitu manis.

 

Di sana ada Thalita yang melihat ke arahnya, perempuan itu setiap malam selalu datang ke kafe melihat Dion. Binar-binar cinta terpancar dari mata Thalita. Dion berharap dia bisa membalas perasaan Thalita.

 

***

 

Dua minggu kemudian

 

Helene selalu duduk di sudut keremangan kafe untuk melihat Dion. Sampai saat ini Helene belum ingin berbaikan dengan Dion. Sesekali Dion masih menanyakan kabarnya dan di jawab seperlunya. Helene menunggu Dion berubah menjadi Dion nya yang dulu.

 

Ini hari ketiga Helene datang ke kafe diam-diam dan selalu duduk di sudut. Dia tidak ingin Dion atau Davina tahu dia ada di sini memperhatikan Dion dari jauh. Dia rindu dan sekaligus penasaran. Ada sesuatu di sudut hatinya yang mengatakan bahwa Dion sedang tidak baik-baik saja. Namun, Helene malas bertanya pada Dion. Dia ingin melihat sendiri apa yang sudah terjadi.

 

Setiap malam ada seorang perempuan yang terlihat menunggu Dion dan laki-laki itu akan datang menyapa. Mereka terlihat mesra. Helene mulai sadar bahwa Dion mengkhianati dirinya.

 

Tapi mengapa begitu cepat dia berpaling? Benarkah itu Dion nya? Dion yang selalu memperlakukan dia dengan manis.

 

Helene bertekad akan bertanya langsung kepada Dion hari Sabtu nanti. Dia akan datang ke kos Dion. Hal seperti ini tidak mungkin dibicarakan di kafe. Dia harus tahu kemana hubungan mereka akan berlabuh.

 

Helene pergi meninggalkan kafe, sekilas menoleh ke belakang melihat Dion sedang menyanyi I"ll never love again... seketika Helene menjadi muak.

 

***

 

Irene yang jahat itu ternyata merekam saat Ninit menyanyi di kafe dan menyebarkannya di WA grup. Sehingga Ninit menjadi bahan ejekan beberapa teman di kantor. Lusi merasa semakin bersalah. Dia mendatangi Irene untuk membuat perhitungan dengan perempuan yang sudah bertingkah sangat kekanakan. Tidak lucu sama sekali. Walaupun Lusi tidak dekat dengan Ninit bahkan sering berdebat dengan Ninit tetapi Lusi tidak suka kalau Ninit diperlakukan seperti ini.

 

Helene melihat Lusi yang tampangnya berubah menyeramkan mendekati Irene di rooftop. Kebetulan Helene sedang berada di situ untuk minum kopi. Helene tahu cerita lengkapnya dari Ninit begitu video itu tersebar. Helene menyadari sebentar lagi akan ada keributan besar. Lusi orang yang tidak mau berkompromi. Dia akan marah dan mengamuk kalau dia rasa itu perlu dilakukan.

 

Helene cepat menghadang langkah Lusi yang akan mendatangi Irene yang sedang cekikikan bersama Sunarti.

 

"Lus," panggilnya pelan. Lusi menghentikan langkah, melihat Helene, "jangan! Kamu nggak perlu mempermalukan dirimu sendiri."

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
V'Stars'
1334      602     2     
Inspirational
Sahabat adalah orang yang berdiri di samping kita. Orang yang akan selalu ada ketika dunia membenci kita. Yang menjadi tempat sandaran kita ketika kita susah. Yang rela mempertaruhkan cintanya demi kita. Dan kita akan selalu bersama sampai akhir hayat. Meraih kesuksesan bersama. Dan, bersama-sama meraih surga yang kita rindukan. Ini kisah tentang kami berlima, Tentang aku dan para sahabatku. ...
Cinta Semi
1831      815     2     
Romance
Ketika sahabat baik Deon menyarankannya berpacaran, Deon menolak mentah-mentah. Ada hal yang lebih penting daripada pacaran. Karena itulah dia belajar terus-menerus tanpa kenal lelah mengejar impiannya untuk menjadi seorang dokter. Sebuah ambisi yang tidak banyak orang tahu. Namun takdir berkata lain. Seorang gadis yang selalu tidur di perpustakaan menarik perhatiannya. Gadis misterius serta peny...
Trasfigurasi Mayapada
164      118     1     
Romance
Sekata yang tersurat, bahagia pun pasti tersirat. Aku pada bilik rindu yang tersekat. Tetap sama, tetap pekat. Sekat itu membagi rinduku pada berbagai diagram drama empiris yang pernah mengisi ruang dalam memori otakku dulu. Siapa sangka, sepasang bahu yang awalnya tak pernah ada, kini datang untuk membuka tirai rinduku. Kedua telinganya mampu mendengar suara batinku yang penuh definisi pasrah pi...
Love is Possible
123      115     0     
Romance
Pancaroka Divyan Atmajaya, cowok angkuh, tak taat aturan, suka membangkang. Hobinya membuat Alisya kesal. Cukup untuk menggambarkan sosok yang satu ini. Rayleight Daryan Atmajaya, sosok tampan yang merupakan anak tengah yang paling penurut, pintar, dan sosok kakak yang baik untuk adik kembarnya. Ryansa Alisya Atmajaya, tuan putri satu ini hidupnya sangat sempurna melebihi hidup dua kakaknya. Su...
LUCID DREAM
494      338     0     
Short Story
aku bertemu dengan orang yang misterius selalu hadir di mimpi walapun aku tidak kenal dengannya. aku berharap aku bisa kenal dia dan dia akan menjadi prioritas utama bagi hidupku.
Kesempatan
18188      2907     5     
Romance
Bagi Emilia, Alvaro adalah segalanya. Kekasih yang sangat memahaminya, yang ingin ia buat bahagia. Bagi Alvaro, Emilia adalah pasangan terbaiknya. Cewek itu hangat dan tak pernah menghakiminya. Lantas, bagaimana jika kehadiran orang baru dan berbagai peristiwa merenggangkan hubungan mereka? Masih adakah kesempatan bagi keduanya untuk tetap bersama?
MY MERMAN.
590      433     1     
Short Story
Apakah yang akan terjadi jika seorang manusia dan seorang duyung saling jatuh cinta?
Chahaya dan Surya [BOOK 2 OF MUTIARA TRILOGY]
10220      1783     1     
Science Fiction
Mutiara, or more commonly known as Ara, found herself on a ship leading to a place called the Neo Renegades' headquarter. She and the prince of the New Kingdom of Indonesia, Prince Surya, have been kidnapped by the group called Neo Renegades. When she woke up, she found that Guntur, her childhood bestfriend, was in fact, one of the Neo Renegades.
Hunch
35805      5145     121     
Romance
🍑Sedang Revisi Total....🍑 Sierra Li Xing Fu Gadis muda berusia 18 tahun yang sedang melanjutkan studinya di Peking University. Ia sudah lama bercita-cita menjadi penulis, dan mimpinya itu barulah terwujud pada masa ini. Kesuksesannya dalam penulisan novel Colorful Day itu mengantarkannya pada banyak hal-hal baru. Dylan Zhang Xiao Seorang aktor muda berusia 20 tahun yang sudah hampi...
Selepas patah
138      116     0     
True Story
Tentang Gya si gadis introver yang dunianya tiba-tiba berubah menjadi seperti warna pelangi saat sosok cowok tiba-tiba mejadi lebih perhatian padanya. Cowok itu adalah teman sebangkunya yang selalu tidur pada jam pelajaran berlangsung. "Ketika orang lain menggapmu tidak mampu tetapi, kamu harus tetap yakin bahwa dirimu mampu. Jika tidak apa bedanya kamu dengan orang-orang yang mengatakan kamu...