Semua orang mengenali Brianna sebagai aktris cantik. Rambut panjang berwarna hitamnya yang bergemerlap membuat banyak orang iri. Tubuhnya tinggi semampai dengan raut wajah tegas, tulang pipinya tinggi dan memberikan kesan yang semakin indah. Kulitnya sewarna zaitun tampak halus, tanpa cela dan juga bercahaya. Kedua matanya berwarna seperti madu, indah dan juga memabukkan
Namun, itu semua adalah masa lalunya. Saat muda, orang-orang selalu mengira Brianna dilahirkan dari rahim seorang dewi. Setelah umurnya hampir mencapai 30 tahun, kerutan-kerutan halus di kulitnya tak bisa terhindarkan. Pipinya juga semakin cekung karena ia yang terus bertambah kurus.
Brianna memulai debutnya sebagai seorang aktris saat ia masih muda. Usianya saat itu masih 16 Tahun saat ia ditawari untuk memerankan sebuah peran pada drama. Dari peran itulah namanya mulai dikenal banyak orang. Ia banyak dibicarakan di mana-mana
Ia hanya memerankan peran kecil yang seharusnya tidak mencolok, ia juga hanya muncul di beberapa adegan tanpa dialog apapun. Tapi wajahnya bersinar di antara pemain lainnya, ia tampak lebih memukau ketimbang orang lain yang sudah mati-matian menghapal dialog mereka
Brianna sendiri tidak memiliki kemampuan apapun. Ia tidak bisa bernyanyi, ia juga tidak terbiasa dengan dunia akting, aktingnya termasuk sangat datar. Ia hanya diberkahi dengan wajah indah yang memabukkan semua orang.
Kedua orang tuanya yang mendapati anaknya menarik perhatian banyak orang, segera menyekolahkan Brianna ke sekolah seni peran. Di sanalah Brianna banyak belajar dari senior yang sudah lama bergelut pada seni peran
Sekolah itu tidak terbilang murah, biayanya amat mahal, belum lagi biaya perbulannya yang cukup untuk mencekik kedua orang tuanya. Sehingga kedua orang tua yang malang itu harus mati-matian mengumpulkan uang mereka siang dan malam. Bekerja pada beberapa tempat sekaligus tanpa beristirahat
Brianna tentu saja tidak terlalu memperdulikannya. Sedari awal, seni peran bukanlah tempat yang ia inginkan. Ia juga tak pernah berpikir bahwa bergelut pada seni peran akan membuat kehidupannya semakin merana
Kebanyakan orang berpikir menjadi aktris akan membuat kehidupan mereka semakin bahagia. Tapi ada terlalu banyak hal yang dibebankan pada Brianna, ia harus mengejar sesuatu yang tak berujung.
Meskipun ia tak menyukainya, perjuangan Brianna memberikan hasil yang menyilaukan. Ia lulus dengan nilai tertinggi, dengan apresiasi dari para seniornya di sekolah peran.
Tak berselang lama, banyak produser yang sering menghubunginya untuk memerankan drama mereka. Brianna pun menyanggupi semua tawaran mereka tanpa menolak satupun.
Dalam satu hari yang sibuk, ia memiliki waktu kerja melebih orang-orang yang bekerja di kantor. Ia harus bekerja selama 12 jam, terkadang bahkan harus lembur lebih lama ketimbang itu. Ia juga harus bolak balik ke tempat syuting yang berbeda dengan angkutan umum karena belum memiliki kendaraan pribadi
Terkadang ia tak diperbolehkan untuk pulang dan harus tidur di tempat syuting. Di bangku taman ataupun di depan teras rumah orang beralaskan lantai dingin serta terpaan angin malam yang mengerikan
Ia harus melalui semua kesulitan itu selama dua tahun. Namun, setelah dramanya mulai ditayangkan, ratingnya terus-terusan naik
Tentu saja semua itu terjadi karena cerita yang menarik ditulis oleh penulisnya. Dan juga didukung oleh wajah Brianna. Semua itulah yang mendongkrak karirnya sebagai seorang aktris yang terkenal di usianya yang amat muda
Semua orang bisa melihat wajahnya di gedung yang memiliki layar kaca besar, ataupun pemberhentian bus yang memasang poster berisi wajahnya. Mungkin juga mereka melihatnya dari berbagai iklan yang ia bintangi
Setelah satu tahun ketenarannya melambung tinggi, ia bisa membeli rumah, mobil mewah serta tak perlu bekerja terlalu keras. Bayarannya yang tinggi tak membuatnya harus berlarian kesana kemari untuk mengejar waktu syuting yang mepet
--
Tepatnya pada bulan Juli dua tahun lalu, usianya sudah mencapai 28 tahun. Setelah 10 tahun karirnya sebagai aktris, di usianya yang ke- 28 itulah ia mendapati dirinya mengalami kemerosotan.
Pertemuan pertamanya dengan seorang produser film terkenal menghubungi Brianna. Produser tersebut selalu dibicarakan banyak orang karena kemampuannya dalam membuat film ataupun drama. Hampir semua proyek yang ia hasilkan selalu mendapatkan rating tinggi. Banyak aktris bahkan aktor di dunia perfilm-an ingin bekerja sama dengannya
Namun Produser ini terkenal pula dengan keras kepalanya dan sangat pemilih. Ia tak pernah sembarangan memilih pemain dalam filmnya.
Karena itu, kesempatan seperti ini tak akan bisa didapatkan oleh Brianna lagi di lain waktu. Dengan cepat ia segera menyetujui permintaan produser tersebut tanpa tau peran jenis apa yang akan ia mainkan. Brianna percaya diri bahwa perannya cukup besar untuk menggemparkan dunia perfilm-an lagi
Tapi, saat momen pembacaan naskah, ia mendapati perannya yang tak begitu besar, juga bukan termasuk dari sebuah peran penting di dalamnya. Brianna tak bisa memendam kekesalannya, namun ia terus bersabar sampai ia memiliki waktu hanya agar bisa berbicara empat mata dengan sang produser
Setelah beberapa jam mereka berkomunikasi, akhirnya semua aktor dan aktris yang terlibat berhamburan keluar. Menyisakan sang produser dan juga Brianna di dalamnya
“Apa kabar Nona Brianna, akhirnya saya memiliki kesempatan untuk bekerja sama dengan anda.”
“Baik, bagaimana dengan anda? Saya harap anda selalu dalam keadaan baik.
“Terima kasih, nah silahkan keluhan anda.
“Anda mengerti saya dengan baik.
Produser tersebut melemparkan senyuman tipis pada Brianna
“Saya tidak paham kenapa anda memberikan saya sebuah peran kecil. Anda sendiri tau bagaimana saya biasanya selalu menjadi pemeran utama. Peran kecil seperti ini, hanya akan memberikan sedikit pendapatan bagi saya.
“Tentu, saya akan tetap membayar anda sesuai kesepakatan kita dari awal.
Brianna menjadi heran, “Kalau anda ingin membayar saya dengan biaya yang mahal, kenapa tidak meminta saya menjadi pemeran utama? Anda malah memilih anak muda yang masih belum lama terjun di dunia perfilm-an.
“Brianna, saya tau anda meragukan saya. Tapi gadis itu juga memiliki potensi yang tinggi, bahkan sekarang ia setenar dirimu. Tidak ada alasan bagiku untuk tidak membuatnya menjadi seorang pemeran utama yang bersinar. Jujur saja, peran yang saya berikan padamu bahkan lebih menarik.” Penjelasan panjang dari produser tersebut tidak bisa menggerakkan hati Brianna sama sekali
“Setenar saya? anda yakin? Tidak ada seorang pun yang bisa mengalahkan ketenaran saya. Dan peran ini bukanlah peran yang biasanya saya mainkan. Produser, apakah anda meragukan kemampuan akting saya?” Brianna mencoba mengatur nada bicaranya agar tidak terkesan memaksa
“Tidak, tidak sedikitpun saya meragukan kemampuan akting anda.
“Lalu?” ucapnya tak sabar
“Bukankah selama ini anda hanya bermain pada zona nyaman anda? Memang benar, akting anda di televisi selalu memiliki karakter yang sama. Tapi, saya bisa melihat potensi anda. Saya yakin bahwa anda bisa membawakan peran ini dengan mantap.” Tidak ada sedikitpun keraguan dari sang produser.
Brianna menggeleng, “Saya harap anda berpikir baik-baik dan mengulang perombakkan pemain.” Setelahnya Brianna segera melenggang keluar dari ruangan tanpa menunggu jawaban Produser
Suara pintu yang tertutup keras itu mulai membuatnya kesal.