Loading...
Logo TinLit
Read Story - The Hallway at Night
MENU
About Us  

Tepatnya pada pekan olahraga sekolah yang ia ikuti, mungkin karena kelelahan setelah mengikuti banyak olahraga, Yuri pulang dan langsung tertidur tanpa makan malam.

 

Di malam itu, ia menemukan sebuah lorong dengan pintu yang memiliki banyak warna. Rasanya seperti mimpi saja, awan-awan yang tampak dekat dan bisa diraih. Pintu yang digapai oleh banyak orang

 

Yuri baru saja hendak melangkah dengan senang, seseorang mendadak menyenggol tubuhnya lalu menghilang. Mendapati hal mirip seperti dunia game terjadi di depan matanya, ia mulai melangkah dengan ceroboh, membiarkan tubuhnya mulai menyenggol lebih banyak orang lagi dan lagi.

 

Di tengah perjalanannya, kakinya tersangkut oleh bata kemudian lorong tersebut luluh lantah dan tidak pernah tampak lagi di mimpinya.

 

Yuri tak pernah lupa tepatnya apa yang terjadi, seluruh hal terekam di kepalanya dan ia simpan dalam-dalam di hatinya

 

-

 

Ia merayakan ulang tahunnya yang ke-sebelas tahun. Setiap tahun selalu berjalan seperti biasa, ia merayakan ulang tahun itu bersamaan dengan tiga anak lainnya. Mama akan membelikan cheesecake besar padahal ia tak menyukai cheesecake, ia lebih suka keik cokelat yang tak sengaja diberikan gratis oleh pemilik toko. Sepotong keik coklat berukuran kecil dengan teddy bear yang menghiasinya

 

Yuri hanya ingin mama lebih memperhatikannya dan membiarkannya meniup kuenya sendiri. Yuri ingin semua orang memberikan perhatian padanya. Tapi Mama tidak pernah peduli tentang apa yang ia utarakan. Akhirnya ia memahami bahwa ulang tahun sudah tidak se-istimewa biasanya

 

Saat semua orang diminta untuk berdoa dengan keras

 

Yuri memejamkan matanya kemudian berucap dengan keras, “Aku harap, aku tidak pernah tinggal di sini untuk merayakan ulang tahunku bersama banyak orang. Aku harap, aku bisa bertemu dengan orang tuaku!” Doa itu selesai, saat membuka mata, ia mendapatkan tatapan sinis dari semua anak yang berada di sekitarnya.

 

Mama tidak bisa menyembunyikan ekspresi terkejutnya, tapi ia hanya diam. Anak- anak biasanya sangat perasa hingga mudah bagi mereka untuk menyakiti orang yang lebih tua tanpa sengaja

 

Yuri langsung pergi dari ruangan tempat mereka merayakan ulang tahun, ia berlari masuk ke kamarnya sendiri. Beberapa kali Yuri mendesah pasrah, ia kesal namun ia juga merasa bersalah. Mama-pun tidak menahan kepergiannya, artinya ia sudah melakukan kesalahan besar.

 

Sejujurnya, Yuri tidak pernah benci untuk tinggal di tempat penampungan anak. Ia senang bermain dengan adik-adik yang lebih kecil, bahkan terkadang kakak yang lebih tua akan diam-diam memberikannya cemilan. Mereka semua menyayangi Yuri, tapi gadis kecil itu masih menginginkan hal lainnya

 

Sebelum tidur, ia merasa malam itu lebih hangat. Tempat tidurnya terletak di bawah dari ranjang bertingkat dua. Satu kamar biasanya di tempati empat sampai enam anak. Mama membuat ranjang tingkat dua hingga kamar sempit itu muat untuk beberapa orang sekaligus

 

Ia segera berbaring, bantal dan gulingnya terasa empuk dan hangat. Seolah ada seseorang yang sudah memeluk bantal dan guling miliknya sebelumnya. Sedetik kemudian ia pun terlelap

 

--

 

Yuri tak pernah menduga kalau ia bisa mendapat dirinya berada di antara lorong penuh dengan pintu berwarna-warni itu lagi. Ingatannya seolah kembali saat ia dengan ceroboh menabrak orang lain, kini Yuri bergerak perlahan, langkah-langkahnya teratur. Ia berusaha menghindari setiap orang yang melewatinya

 

Matanya terus bergerak ke sana kemari penuh kegirangan sampai ia menemukan sebuah papan kayu yang berpendar berbeda dari papan di pintu lainnya. Pintu itu kosong putih tak berwarna. Yuri berjalan lebih dekat, kemudian memutar kenopnya searah jarum jam. Pintu itu mengeluarkan bunyi kriet perlahan.

 

Seketika dirinya terseret masuk ke dalam. Kaki kecilnya melangkah mantap, kemudian mimpinya pun dimulai

 

Yuri tak akan pernah menyangka dirinya bisa mengatur mimpi dalam tidurnya. Ia menyukai hujan, jadi ia membuat hujan di mimpinya. Saat hujan di penampungan anak, mereka semua akan berkumpul di ruang bermain. Mama akan mulai bermain dengannya, bermain lempar tangkap bola ataupun menyusun balok-balok menjadi sebuah istana.

 

Di dalam mimpinya ia terus berusaha menggunakan pikirannya untuk mengatur tokoh-tokoh figuran seperti anak-anak kecil sebayanya, serta orang dewasa. Namun, seberapa keras ia mencobanya, para tokoh figuran tersebut tetap tidak memiliki wajah

 

Jadi Yuri harus memutar otak, terkadang ia membayangkan wajah artis dan aktor dalam televisi. Atau ia menambahkan wajah orang-orang yang pernah sekilas ia lihat di tempat penampungan anak.

 

Mereka semua berkumpul dan bermain, ada banyak tawa keceriaan serta suara jatuhnya mainan-mainan seperti nyata saja.

 

Yuri mulai berpikir bahwa mimpi itu menyenangkan, mimpi itu bisa mewujudkan apapun keinginannya. Ia hanya perlu mencari judul pintu yang sesuai, lalu menyusun semua skenario di kepalanya menjadi cerita untuk dirinya sendiri

 

Itu semua bagaikan papan cerita dalam drama. Selama ini, tidak ada yang semenyenangkan tertidur.

 

Namun, dunia apapun itu tetap memiliki kelemahan. Terkadang ia menjadi takut karena wajah yang ia bayangkan tidak bisa direalisasikan dalam mimpinya. Ia harus menghadapi tokoh dalam mimpinya tidak berwajah.

 

Tetapi semua itu langsung bisa ditepis, karena saat ia bangun, Yuri akan melupakan wajah mereka semua. Jadi, ia tak perlu memikirkan apapun lagi, ia hanya harus mengikuti alur yang sudah ia buat

 

Walaupun kesannya Yuri sudah mendapatkan jalan keluar. Sebenarnya, ia malah semakin tertutup di kehidupan nyatanya

 

Yuri tidak pernah menghabiskan waktunya lagi di luar ruangan maupun di ruang bermain. Ia tidak pernah bangun pagi untuk pergi ke sekolah, hingga ia harus sering terlambat. Di dalam kelas pun ia akan selalu ditegur karena tertidur di sela-sela pelajaran

 

Saat semua orang melakukan olahraga seperti berlari di lapangan atau bermain bola, Yuri akan memilih berpura-pura sakit dan tidur di ruang kesehatan sekolahnya

 

Pulang sekolah, ia akan langsung tidur tanpa makan siang. Setelah makan malam, ia akan tidur lagi meskipun waktu masih menunjukkan pukul tujuh malam

 

Saat pagi, walaupun dipaksa bangun, ia tidak akan rela untuk meninggalkan kasurnya

 

Pernah suatu ketika, karena Yuri tidak merasa mengantuk setelah menghabiskan seluruh kehidupannya dengan tertidur. Ia menyusup ke kamar Mama, mengambil obat sirup untuk flu. Ia teringat saat meminumnya, tubuhnya langsung lelah, matanya ingin menutup.

 

Mama masuk ke kamarnya tak lama setelah Yuri mendapati botol obat itu

 

Spontan Mama langsung merebut botol sirup itu, dengan marah ia mulai bertanya. “Yuri! Sebenarnya apa yang terjadi? Kenapa kau meminum obat Flu saat kau tidak sakit-

 

Mama langsung mengulurkan tangannya yang segera ditepis kasar oleh Yuri.

 

Yuri memandang Mama seolah ia benar-benar membencinya. Mendapati pandangan tidak beres yang dilontarkan anak kecil itu, Mama segera bergerak cepat. Ia pergi ke klinik terdekat dan memanggil dokter yang berjaga untuk mengecek kesehatan Yuri. Namun, dokter itu pun tidak mendapatkan apa yang terjadi pada Yuri.

 

Dokter itu menggeleng, “Dia tidak memiliki masalah kesehatan.

 

“Tapi, ia tidur melebihi batas yang seharusnya.” Mama masih berbincang dengan dokter di luar kamar Yuri

 

Mereka kira Yuri tidak akan bisa mendengar suara keduanya yang menggelegar di koridor Penampungan anak

 

Tanpa berbasa-basi lagi, Yuri segera menyandarkan tubuhnya ke atas kasur. Akhir- akhir ini, sulit bagi dirinya untuk tidur. Meskipun sudah berusaha berguling di atas kasurnya, ia tetap terjaga. Suara berisik mama dan dokter itu membuat Yuri lebih cepat terlelap. Mereka seakan menyanyikan lagu tidur yang membuat Yuri mengantuk

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Warisan Kekasih
1040      692     0     
Romance
Tiga hari sebelum pertunangannya berlangsung, kekasih Aurora memutuskan membatalkan karena tidak bisa mengikuti keyakinan Aurora. Naufal kekasih sahabat Aurora mewariskan kekasihnya kepadanya karena hubungan mereka tidak direstui sebab Naufal bukan seorang Abdinegara atau PNS. Apakah pertunangan Aurora dan Naufal berakhir pada pernikahan atau seperti banyak dicerita fiksi berakhir menjadi pertu...
SEPATU BUTUT KERAMAT: Antara Kebenaran & Kebetulan
7031      2149     13     
Romance
Hidup Yoga berubah total setelah membeli sepatu butut dari seorang pengemis. Sepatu yang tak bisa dibuang dan selalu membawa sial. Bersama Hendi, teman sekosnya, Yoga terjebak dalam kekacauan: jadi intel, menyusup ke jaringan narkoba, hingga menghadapi gembong kelas kakap. Di tengah dunia gelap dan penuh tipu daya, sepatu misterius itu justru jadi kunci penyelamatan. Tapi apakah semua ini nyata,...
Meteor Lyrid
550      383     1     
Romance
Hujan turun begitu derasnya malam itu. Dengan sisa debu angkasa malam, orang mungkin merasa takjub melihat indahnya meteor yang menari diatas sana. Terang namun samar karna jaraknya. Tapi bagiku, menemukanmu, seperti mencari meteor dalam konstelasi yang tak nyata.
Singlelillah
1327      638     2     
Romance
Kisah perjalanan cinta seorang gadis untuk dapat menemukan pasangan halalnya. Mulai dari jatuh cinta, patah hati, di tinggal tanpa kabar, sampai kehilangan selamanya semua itu menjadi salah satu proses perjalanan Naflah untuk menemukan pasangan halalnya dan bahagia selamanya.
Buku Harian
949      571     1     
True Story
Kenapa setiap awal harus ada akhir? Begitu pula dengan kisah hidup. Setiap kisah memiliki awal dan akhir yang berbeda pada setiap manusia. Ada yang berakhir manis, ada pula yang berakhir tragis. Lalu bagaimanakah dengan kisah ini?
HURT ANGEL
169      133     0     
True Story
Hanya kisah kecil tentang sebuah pengorbanan dan pengkhianatan, bagaimana sakitnya mempertahankan di tengah gonjang-ganjing perpisahan. Bukan sebuah kisah tentang devinisi cinta itu selalu indah. Melainkan tentang mempertahankan sebuah perjalanan rumah tangga yang dihiasi rahasia.
Mari Collab tanpa Jatuh Hati
4662      1747     2     
Romance
Saat seluruh kegiatan terbatas karena adanya virus yang menyebar bernama Covid-19, dari situlah ide-ide kreatif muncul ke permukaan. Ini sebenarnya kisah dua kubu pertemanan yang menjalin hubungan bisnis, namun terjebak dalam sebuah rasa yang dimunculkan oleh hati. Lalu, mampukah mereka tetap mempertahankan ikatan kolaborasi mereka? Ataukah justru lebih mementingkan percintaan?
The Hospital Lokapala (Sudah Terbit / Open PO)
10188      3002     12     
Horror
"Kamu mengkhianatiku!" Alana gadis berusia 23 tahun harus merasakan patah hati yang begitu dalam.Tepat pada tahun ke 3 jadian bersama sang tunangan, pria itu malah melakukan hal tak senonoh di apartemennya sendiri bersama wanita lain. Emosi Alana membeludak, sehingga ia mengalami tabrak lari. Di sebuah rumah sakit tua yang bernama Lokapala, Alana malah mendapatkan petaka yang luar biasa. Ia har...
Ayugesa: Kekuatan Perempuan Bukan Hanya Kecantikannya
7765      2363     204     
Romance
Nama adalah doa Terkadang ia meminta pembelajaran seumur hidup untuk mengabulkannya Seperti yang dialami Ayugesa Ada dua fase besar dalam kehidupannya menjadi Ayu dan menjadi Gesa Saat ia ingin dipanggil dengan nama Gesa untuk menonjolkan ketangguhannya justru hariharinya lebih banyak dipengaruhi oleh keayuannya Ketika mulai menapaki jalan sebagai Ayu Ayugesa justru terus ditempa untuk membu...
Peri Untuk Ale
5592      2297     1     
Romance
Semakin nyaman rumah lo semakin lo paham kalau tempat terbaik itu pulang