Pramusaji bertanya,
Kali ini teh hangat ya tuan?
Pria yang termenung, buyar lalu membayar
Bagaimana anda bisa tahu?
Pramusaji tersenyum,
Membiarkan pria duduk dan kembali melamun
Tidak ada ide menulis ya, tuan?
Mata pria itu terbelalak
Sekali lagi, bagaimana anda bisa tahu
Pramusaji pun tersenyum kembali,
Bila kau riang maka kuseduhkan teh
Berharap ide tertuang dengan manis yang diseruput,
Bila kau murung, maka sahabatmu kopi
Berharap pahitnya, menghilangkan dahaga sedihmu
Namun, bagaimana jika ku merasa sepi?
Maka ku beri segelas coklat pahit dan donat bertabur gula
Agar tak lagi menunggu, untuk ilham berpesta
Meluncur ke papan ketikmu hingga pagi