Loading...
Logo TinLit
Read Story - Mencari Bidadari dalam Mimpi (Sudah Terbit / Open PO)
MENU
About Us  

“Mendapatkan suami yang paham agama, tanggung jawab, yang cintanya jauh lebih besar dari cintamu, dan menyayangimu dengan penuh ketulusan adalah impian setiap Perempuan, bukan hanya sekedar paham agama melainkan yang taat agama.”

_Rara Asyifa Putri_

***

Gus Azam segera menghampiri gus Azmir dan Rara, ia membantu gus Azmir untuk bangun karena kondisinya yang lepas. “Bangun pelan-palan Az.” Ucap gus Azam.

Gus Azmir mengangguk sambil di bantu Rara untuk bangun, tak lama kemudian polisi pun datang dan mengejar Omar dan meringkus semua orang yang terlibat. Sebelum masuk ke dalam tadi gus Azam sempat menghubugi kantor polisi sebab di daerah sini masih menggunakan tradisi hukum dera.

Gus Azam dan Rara segera membawa gus Azmir ke rumah sakit, namun dalam perjalanan gus Azmir kehilangan kesadaran nya. Rara sangat takut kehilangan suaminya, sudah banyak orang di dekatnya yang pergi dari hidupnya.

“Bang Az bangun, Rara mohon.” Llirih Rara sambil terisak.

“Ra tenang dulu, Azmir hanya pingsan.”

“Ta-pi gus…”

“Berdo’a sama Allah SWT, Azmir pria yang kuat.”

Rara mengangguk sambil terisak, sedangkan gus Azam mengemudikan mobilnya dengan kecepatan tinggi menuju rumah sakit. Rara tidak bisa membayangkan bagaimana rasa sakit yang dirasakan oleh suaminya, sedangkan satu cambukan di punggung nya saja teramat sakit bagaimana dengan suaminya?!

“Ya Allah, selamatkan bang Az.” Batin Rara.

15 menit kemudian mereka sudah berada di rumah sakit, gus Azmir segera di bawa masuk ke dalam ruang ICU karena punggung nya penuh dengan luka cambuk sampai darah nya pun membasahi baju koko nya.

Rara dan gus Azam menunggu di depan ruang ICU, keduanya sangat mengkhawatirkan kondisi gus Azmir, dan tidak hentinya berdzikir kepada Allah SWT.

Gus Azam memperhatikan Rara terus ia masih ragu apa mungkin Rara benar-benar sudah sembuh dari kejiwaan nya selama ini. “Rara.” Panggil gus Azam.

“I-iya.”

“Benaran udah sembuhkan??”

Rara mengangguk pelan, suatu keajaiban dari Allah karena telah menyemuhkan nya di waktu yang tepat untuk melindungi suami nya. Meskipun dalam hati keduanya masih tidak percaya jika Haniah sampai bertindak sejauh ini.

“Obati lukamu.” Ucap gus Azam lagi.

“Saya tidak terluka.”

“Jangan berbohong, suamimu akan marah kepada saya jika tidak menjagamu.”

“Saya akan mengobati nya nanti gus.”

“Hmm, saya tidak bisa memkasa.”

Rara mengangguk pelan, kemudian tak lama dokter pun keluar dari dalam ruang ICU. “Dok, bagaima keadaan suami saya??” Tanya Rara.

“Alhamdulillah pasien hanya mengalami pingsan, tapi kondisinya memang saat ini lema akibat luka di punggung nya.”

“Apa tidak ada yang membahayakn dok??” Tanya gus Azam.

“Tidak tuan, hanya saja membutuhkan waktu yang lama untuk pemulihan nya karena luka di punngung nya.”

“Alhamdulillah.” Sauth keduanya serempak.

“Apa saya boleh masuk ke dalam dok?” Tambah Rara.

“Tunggu sampai perawat memindahkan beliau di ruang rawat nona.”

Rara mengangguk pelan, “Terima kasih dok.”

“Sama-sama, saya permisi.”

Keduanya mengangguk pelan, akhirnya keduanya bisa bernafas lega karena kondisi gus Azmir tidak mengkhawatirkan. Terlihat aneh? Mereka berdua juga berpikir hal yang sama. Bagaimana mungkin kondisi gus Azmir bisa baik-baik saja stelah mendapatkan cambukan 80 kali dan punggung nya juga banyak mengeluarkan darah.

Pintu ruang ICU di buka dari dalam para perawat segera membawa keluar gus Azmir dan memindahkan nya di ruang ICU. Terlihat wajah gus Azmir begitu pucat, membuat Rara Kembali menitihkan air mata nya karena terlambat menolong suami nya.

Setelah berada di dalam ruang rawat Rara menunggu suaminya di dalam, sedangkan gus Azam pamit sebentar untuk menyelesaikan urusan dengan para polisi.

Dengan setia Rara terus menggenggam tangan gus Azmir sambil menangis, selama ini tangan gus Azmir lah yang terus memegang tangan nya kemana pun ia pergi, dan sekarang tangan itu tak lagi bisa menggenggam.

Rara juga tidak mengapa ia bisa menikah dengan gus Azmir, tapi Rara merasa bahagia karena Allah telah memberikan cinta nya. Laki-laki yang selama ini ia kagumi ternyata sekarang telah menjadi suami nya.

Sungguh diluar ekspetasinya, selama ini Rara hanya bisa berandai untuk memiliki gus Azmir dalam hidup nya. Tapi Allah membrikan gus Azmir kepada nya melalui jalan lain, cara Allah SWT memang tidak bisa di tebak dan tidak bisa di nanti.

“Gus, Rara tidak tahu sejak kapan Rara mulai memanggilmu bang Az.”

“Tapi panggilan itu sudah tersemat dalam hati dan pikiranku, sehingga Rar merasa nyaman memnaggilmu seperti itu.”

“Cepat bangun Rara ada di sini, maafkan Rara karena sudah membuatmu malu dan terus di hina oleh banyak orang.” Monolog Rara dalam hatinya.

Beberapa saat kemudian tangan gus Azmir mulai bergerak, Rara berniat memanggil dokter tapi di tahan oleh gus Azmir.

“Sa-yang...”

“Ra-ra panggil…”

“Tetap disini.” Serkah gus Azmir dengan suara lirih.

Rara mengangguk pelan, “Jangan banyak bergerak, punggung bang Az sedang terluka.”

“Bukan punggung abang yang terluka.”

“Lalu yang mana lagi, biar Rara panggil dokter buat periksa bang Az.” Sauth Rara dengan raut wajah panik.

“Hati abang yang terluka karena tidak bisa menjaga kamu.”

“Abang malah diam saja saat semua orang menghina kamu.”

“Air matamu begitu berharga sayang, tapi hari ini karrena bang Az kamu harus…”

“Suttt….” Rara menempelkan jarinya di bibir gus Azmir.

“Bukan salah bang Az.”

“Rara takut kehilangan bang Az.” Tambah Rara sambil memeluk suaminya.

Gus Azmir mengusap lembut punggung istrinya, betapa bahagianya hari ini karena Allah telah menyembuhkan istrinya dan mengembalikan nya seperti sedia kalah.

“Bang Az baik-baik aja, kesayangan bang Az jangan nangis terus hmm.”

Sedangkan Rara masih saja menangis kemudian ia bangkit karena sadar tindakan nya pasti membuat punggung suaminya merasa sakit.

“Ra-ra minta maaf, pasti sakit punggung nya.”

“Gak sakit sayang, apa kamu tahu di saat cambukan itu mengenai punggung ban Az rasanya seperti kamu cubit.”

“Bercandanya gak lucu bang Az, pasti rasanya sakit.”

“Beneran sayang, mungkin Allah menolong hamba nya karena memang abang tidak bersalah.”

“Bang Az yakin??”

“Beneran gak sakit?!” Tanya Rara lagi memastikan.

“Iya sayang, tapi sekarang baru kerasa sakit nya.” Kekeh gus Azmir.

“Kok bisa bang??”

“Itulah pertolongan Allah SWT sayang, jangan pernah goyahkan keyakinan hati dalam meminta pertolongan kepada-nya. Tidak ada do’a yang sia-sia, semua akan terjawab dengan cara yang berbeda-beda.”

“Alhamdulillah, Allah maha baik ya bang Az.”

Gus Azmir mengangguk pelan, “Luka kamu sudah di obati sayang?”

“Rara gak terluka.”

“Cambukan di punggung kamu.”

“Nanti Rara obati sendiri.” Cicit Rara.

“Sudah di rumah sakit, obati sekalian hmm.”

“Enggak, Rara malu soalnya di punggung.”

“Boleh bang Az yang obati??” Tawar gus Azmir.

“Rara bisa sendiri, bang Az istirahat aja.”

“Sayang.”

“Jangan memaksa Rara.”

Gus Azmir mengangguk pelan, sekarang memang ia tidak akan memaksa Rara tapi nanti pasti akan di paksa terus untuk mengobati luka di punggung nya.

.

.

.

Cara Allah menyatukan keduanya memang begitu tak terduga, dari kejadian kebakaran itu ada rasa kehilang sekaligus Allah mengahdirkan obat dari kehilangan tersebut.

Begitu sabar nya gus Azmir menghadapi ujian pernikahan selama ini, ujian nya tidak hanya datang sekali maupun dua kali karena banyak hinaan yang harus di telan mentah-mentah oleh gus Azmir.

1 bulan telah berlalu dari kejadian fitnah yang di lakukan oleh salah satu santrinya, hal itu tidak emmbuat hubungan keduanya menjadi retak. Selama 2 bulan kebelakang gus Azmir banyak menolak tawaran untuk mengisi kajian, mulai sekarang gus Azmir mulai menerima undangan tersebut lagi karena kondisi istrinya yang sudah membaik.

Hari ini gus Azmir akan mengisi undangan di pesantren sebelah, karena kebetulan tepat hari milad salah satu putri nya. Rara juga ikut menemani gus Azmir walaupun ia merasa minder karena ia harus membawa nama ning di depan nama nya.

“Bang Az, udah bagus belum gamis Rara?”

“Sangat bagus, ternyata istri abang semakin hari semakin cantik.” Goda gus Azmir.

“Ishhh mulai deh.”

“Abang jujur sayang.”

“Iya saking jujurnya sampai setiap hri bikin Rara salting terus.”

Gus Azmir terkekeh pelan mendengar perkataan istrinya, karena memang benar ada nya hubungan keduanya semakin hari semakin romantis. Bahkan gus Azmir dan Rara menjadi salah satu idola para santri disini karena cara perlakuan gus Azmir yang begitu meratukan Rara, begitupun sebaliknya meskipun Rara bukan berasal dari nasab kiayi tapi ia tidak merasa malu belajar dari awal Bersama para santri.

Sikap Rara benar-benar mencerminkan sosok seorang ning, para santri pun kagum dengan Rara karena adab dan akhlah nya. Rara begitu menghormati para santri bahkan ia juga kadang tidak mau di panggil ning di saat belajar bersama dengan para santri.

Setelah usai Bersiap keduanya segera pergi ke pesantren, selama perjalanan seperti biasanya tangan gus Azmir tidak akan terlepas dari tangan Rara.

“Nanti Rara duduk Bersama para jam’ah ya.”

“Kenpa? Duduk di samping bang Az aj.”

“Atau duduk Bersama para ning-ning.” Sambung gus Azmir lagi.

“Emmm, Rara rindu masa-masa dulu dimana Rara duduk di antara para jama’ah mendengarkan kajian bang Az.”

“Kalau itu keinginan kamu, abnag gak akan memaksa sayang.”

“Terima kasih.”

Gus Azmir mengangguk pelan sambil fokus mengemudikan mobil. Sedangkan Rara nampaknya tersenyum menatap laki-laki yang sudah lama ia kagumi kini telah menjadi suami nya.

“Dulu aku duduk bersama para jama’ah untuk mendengarkan ceramah mu gus, dulu aku sangat mengingkanmu untuk menjadi milikku. Tapi Allah mengurku dengan cara menghilangkamu dalam hati dan pikiran ku, meskipun saat itu kamu telah menjadi suamiku. Allah memang begitu baik dia menegurku sekaligus membrikanmu menjadi imam ku.” Monolog Rara dalam hatinya.

Tiada rasa Syukur yang begitu besar selain bersyukur atas nikmat yang Allah SWT berikan kepada hamba nya, sekecil apa pun hal itu selalu utamakan bersyukur.

Dulu ingin sekali memiliki pasangan yang baik, yang paham agam, yang bisa menjaga dan menghormati wanita. Sekarang Allah telah memberikan yang luar biasa sekali baiknya. Bisa menerima semua baik dan buruknya, dan sabarnya masyaAllah begitu luas.

Akhirnya apa yang di impikan nya telah tercapai, berada di fase di cintai oleh seseorang begitu hebatnya, laki-laki yang mengutamakan kebahagiaan nya, sangat handal dalam menjaga perasaan nya, laki-laki pekerja keras dan tetap menyempatkan waktunya untuk bersamanya di sele-sela kesibukan nya dalam mengajar dan berdakwah, laki-laki yang selalu ada meskipun terkadang terhalang oleh jarak.

Bersamanya Rara merasakan aman dan nyaman, Rara tidak tahu sejak kapan kisah di antara mereka di mulai, yang jelas Rara begitu bahagia telah mengenal dan disatukan oleh Allah SWT dalam ikatan pernikahan.

Mendapatkan suami yang paham agama, tanggung jawab, yang cintanya jauh lebih besar dari cintamu, dan menyayangimu dengan penuh ketulusan adalah Impian setiap Perempuan, bukan hanya sekedar paham agama melainkan yang taat agama.

 

Selesai.

 

 

 

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 1
Submit A Comment
Comments (68)
  • riema al karimah

    Jngan² gus azam jg ad rasa sama rara jg

    Comment on chapter Bab 06- Pertemuan Rara & Gus Azmir
  • riema al karimah

    Ahh,,, gus azmir bidadari ad disini gus,,, lgi nungguin d jemput🤭 d bab ini bnyak typo ka,,, dn seingat saya d part 1 pk rames punya 4 anak, tpi d sini punya 3 anak , yg bnar yg mna ka ?

    Comment on chapter Bab 05- Kagum
  • zahira

    Makin penasaran sama bab selanjutnya

    Comment on chapter Bab 03- Keluarga Ndalem
  • iinmelwati

    Sllu kerennnn ka ell

    Comment on chapter Bab 01- Rara Asyifa Putri
  • zahira

    Aq lagi nunggu versi buku nya

    Comment on chapter Bab 01- Rara Asyifa Putri
  • riema al karimah

    Awal yg baik buat ning zahra n gus arkan, semoga jg jd awal kisah gus azmir

    Comment on chapter Bab 04- Kedatangan Gus Azmir
  • unie_jk96

    Aaaa jd pngen kaya rara deh

    Comment on chapter Bab 01- Rara Asyifa Putri
  • ismalala

    Keren banget

    Comment on chapter Bab 01- Rara Asyifa Putri
Similar Tags
Kebaikan Hati Naura
648      367     9     
Romance
Naura benar-benar tidak bisa terima ini. Ini benar-benar keterlaluan, pikirnya. Tapi, walaupun mengeluh, mengadu panjang lebar. Paman dan Bibi Jhon tidak akan mempercayai perkataan Naura. Hampir delapan belas tahun ia tinggal di rumah yang membuat ia tidak betah. Lantaran memang sudah sejak dilahirikan tinggal di situ.
The Journey is Love
785      523     1     
Romance
Cinta tak selalu berakhir indah, kadang kala tak sesuai dengan apa yang kita harapkan. Mencintai tak mesti memiliki, begitulah banyak orang mengungkapkan nya. Tapi, tidak bagiku rasa cinta ini terus mengejolak dalam dada. Perasaan ini tak mendukung keadaan ku saat ini, keadaan dimana ku harus melepaskan cincin emas ke dasar lautan biru di ujung laut sana.
Cazador The First Mission
8383      2312     21     
Action
Seorang Pria yang menjadi tokoh penting pemicu Perang Seratus Tahun. Abad ke-12, awal dari Malapetaka yang menyelimuti belahan dunia utara. Sebuah perang yang akan tercatat dalam sejarah sebagai perang paling brutal.
Ibu
287      229     0     
Short Story
Hai ibu Kata mu itu adalah rmhku Kamar itu punyaku Ruang tamu itu tempatku Tapi ibu kenapa tak lagi boleh setiap hari kuhabiskan Waktuku denganmu Bagiku rumah adalah tempat dimana ada suaramu Wahai ibu Katanya ini adalah rumahku Kamar kami adalah kamarku Dapurnya adalah tanggung jawabku Lalu kenapa bukan rencanaku yang harus ku jalani Ibu kata mereka dia juga ibuku Tapi ...
THE LIGHT OF TEARS
19802      4246     61     
Romance
Jika mencintai Sari adalah sebuah Racun, Sari adalah racun termanis yang pernah Adam rasakan. Racun yang tak butuh penawar. Jika merindukan Sari adalah sebuah kesalahan, Sari adalah kesalahan terindah yang pernah Adam lakukan. Kesalahan yang tak perlu pembenaran. Jika menyayangi Sari adalah sebuah kegelapan, Sari adalah kegelapan yang hakiki yang pernah Adam nikmati. Kegelapan yang tak butuh pene...
Me & Molla
572      341     2     
Short Story
Fan's Girl Fanatik. Itulah kesan yang melekat pada ku. Tak peduli dengan hal lainnya selain sang oppa. Tak peduli boss akan berkata apa, tak peduli orang marah padanya, dan satu lagi tak peduli meski kawan- kawannya melihatnya seperti orang tak waras. Yah biarkan saja orang bilang apa tentangku,
Bisakah Kita Bersatu?
627      361     5     
Short Story
Siapa bilang perjodohan selalu menguntungkan pihak orangtua? Kali ini, tidak hanya pihak orangtua tetapi termasuk sang calon pengantin pria juga sangat merasa diuntungkan dengan rencana pernikahan ini. Terlebih, sang calon pengantin wanita juga menyetujui pernikahan ini dan berjanji akan berusaha sebaik mungkin untuk menjalani pernikahannya kelak. Seiring berjalannya waktu, tak terasa hari ...
KAMU MILIKKU
1030      622     8     
Short Story
Apa yang tidak diucapkan, tidak berarti tidak berada dalam hati.
Milikku
415      283     2     
Short Story
Menceritakannya mudah, Kamu mengkhianati, aku tersakiti, kamu menyesal dan ingin kembali. Mudah, tapi tidak dengan perasaan setiap kali kau ada. Hati ini bimbang, dan sulit bagiku untuk menahannya agar tidak tumbang. ~ *'Soy' dalam bahasa Spanyol memiliki arti yang sama dengan kata 'My'.
Dear Vienna
388      296     0     
Romance
Hidup Chris, pelajar kelas 1 SMA yang tadinya biasa-biasa saja sekarang jadi super repot karena masuk SMA Vienna dan bertemu dengan Rena, cewek aneh dari jurusan Bahasa. Ditambah, Rena punya satu permintaan aneh yang rasanya sulit untuk dikabulkan.