Loading...
Logo TinLit
Read Story - Mencari Bidadari dalam Mimpi (Sudah Terbit / Open PO)
MENU
About Us  

“Tak perlu menghiraukan pembicaraan manusia kepadamu, karena kalau memang hati nya bermasalah, orang matipun masih saja dia bicarakan.”

_Hamba Allah_

***

Begitu banyak kepasarahan hati yang di lakukan oleh gus Azmir untuk menerima kondisi Rara, gadis yang dulunya baik-baik saja sekarang kejiwaan nya harus terganggu. Namun untung nya Rara tidak seperti orang yang terkena ganguan jiwa pada umum nya karen Rara hanya mengalami Syok berat dan dirinya belum sepenuhnya bisa menerima hal itu. Bahkan hal itu juga mempengaruhi ingatan Rara karena yang Rara ingat hanya keluarganya saja.

Setelah mencari akhinya gus Azmir memilih mall yang tidak terlalu ramai pengunjung karena ia merasa takut hal itu akan menganggu Rara. Untung juga keduanya sudah tidak memakai baju penganten, Rara sudah berganti memakai gamis, begitu juga gus Azmir sudah berganti pakaian.

“Rara, nanti mau beli apa?”

“Rara, Cuma mau beli boneka sama balon.”

“Tidak mau membeli es cream?”

Rara menggelengkan kepalanya pelan, “Kata ayah Rara, nanti gigi Rara sakit kalau makan banyak es crea.”

“Makan nya tidak banyak sayang.”

“Apa nanti ayah tidak akan memarahi Rara?”

“Rara sedih kalau ayah mara bang Az.”

“Bang Az nanti yang tanggung jawab oke.”

Mata Rara berbinar sambil bertepuk tangan kegirangan layaknya seorang anak kecil yang bahagi jika keinginan nya bisa di wujudkan. Kedua nya segera turun dari mobil, sedangkan Rara masih setia membawa bonekanya.

“Rara, bonekanya tinggal di dalam mobil aja.”

Rara menggelengkan kepalanya pelan, “Gak mau, nanti Fisha sendirian di dalam mobil bang Az.”

“Kita kan mau makan es cream, nanti kalau kena bonekanya gimana sayang?”

“Bukan boneka, ini Fisha adik Rara.”

“Bang Az kenapa terus menyebut adik Rara boneka hiksss…”

Benar-benar harus ekstra sabar menghadapi Rara yang seperti ini, sekarang gus Azmir malah yang bingung harus menjelaskan bagaimaa lagi dengan Rara.

“Gini-gini, kalau Rara makan es cream nanti Fisha sendirian dong?”

“Fisha gak boleh makan es craem, karena Fisha lagi flu.” Sambug gus Azmir berusaha meyakinkan.

“Fisha flu? Kenapa Rara gak tahu?! Kita harus bawa Fisha ke dokter.” Sauth Rara terlihat panik.

Sedangkan gus Azmir malah terkekeh dalam hatinya. “Dokter mana yang bisa memeriksa boneka? Ampuni hamba ya Allah karena menertawakan istri hamba.” Batin gus Azmir.

“Pergi kedokter nya nanti aja, sekarang kita masuk dulu keburu malam sayang nanti klinikya tutup malah gak jadi bawa Fisha ke dokter.”

Rara berpikir-pikir sejenak

“Pergi kedokter nya nanti aja, sekarang kita masuk dulu keburu malam sayang nanti klinikya tutup malah gak jadi bawa Fisha ke dokter.”

Rara berpikir-pikir sejenak sambil menatap ke arah langit karena cahaya sinar matahari yang mulai tergelincir. Akhir nya Rara menyetujui ucapan gus Azmir dan ikut masuk ke dalam.

Rara berjalan di belakang gus Azmir sambil memegang baju gus Azmir sedikit. “Sayang kenapa berjalan di belakang abang hmm?!”

“Ra-ra takut bang Az.” Cicit Rara pelan.

Gus Azmir menarik menarik lengan Rara agar berada di samping nya. “Kenapa takut? Bang Az ada di samping Rara sekarang.”

“Rara tidak mengenal mereka, bagaimana kalau mereka mau jahatin Rara.”

“Mereka gak akan berani karena ada bang Az yang jagain Rara.”

Rara mendongak menatap kearah wajah gus Azmir, mata gus Azmir begitu teduh bahkan baru beberapa saat bersamanya hati Rara menjadi tenang, tidak seperti biasanya.

“Ayo kita cari boneka yang Rara mau.”

Rara mengangguk pelan, kemduian gus Azmir menggandengan tangan Rara. Meskipun di antara keduanya baru pertama kali melakukan ini tapi gus Azmir berusaha keras untuk mendekatkan dirinya kepada Rara agar Rara bisa nyaman berada di samping nya.

Kini keduany sudah berada di tokoh boneka yang berada di mall, begitu banyak boneka yang terpajang di setiap rak, Rara jadi bingung harus memilih yang mana.

“Bang Az.”

“Iya sayang sudah ketemu boneka yang di inginkan?”

Rara mengangguk pelan, “Yang disana, tapi tempat nya tinggi Rara gak bisa mengambilnya.” Cicit Rara.

“Yang warna pink atau biru muda sayang?”

“Rara bingung, keduanya bagus Rara suka.”

“Kalau gitu beli dua-duanya.”

“Rara mau beli tiga boleh??”

“Boleh, Rara pilih aja nanti bang Az yang bayar.”

“Terima kasih, bang Az baik banget sama Rara.”

“Sama-sama sayang.”

“Kamu pilih dulu satunya, bang Az tinggal sebentar.”

“Mau pergi kemana? Rara gak mau sendirian.” Cicit Rara sambil bergelayut di tangan gus Azmir.

“Panggil penjaga bonekanya sebentar buat ambilin boneka pilihan kamu Ra.”

Rara mengangguk pelan, “Jangan lama-lama Rara takut.”

“Iya sayang.” Sauth gus Azmir sambil mengusap lembut kepala Rara.

Gus Azmir segera memanggil penjaga boneka agar bisa mengambilkan boneka yang di inginan Rara. Sedangkan Rara berkeliling untuk mencari boneka lagi, Rara begitu senang hari ini karena bisa membeli boneka semaunya.

Apa lagi melihat banyak boneka di hadapan nya membuat Rara bingun harus memilih yang mana lagi. Rara memang sengaja membeli 3 boneka untuknya dan untuk kedua adiknya.

“Tadi seharusnya Fisah ikut biar bisa memilih boneka sendiri, kalau kaya gin ikan Rara yang bengung.”

“Tapi kalau Fisah ikut, nanti makin sakit.” Celetuk Rara sendirian.

“Rara.” Panggil seseorang dari belakang.

Rara pun menoleh ke belakang menatap pria yang memanggilnya, “Bang Az, Rara taku.” Guman pelan Rara sambil meremas jemarinya.

Raihan semakin mendekat ke arah Rara, karena selama 1 bulan terakhir tidak pernah melihat Rara sama sekali.

“Kamu kemana aja Ra??”

“Aku mencari kamu Ra.” Ucap Raihan lagi sambil memegang kedua Pundak Rara.

“Pergi, Rara takut hikks...”

“Ra, jangan nangis ini aku.”

“Kamu lupa sama aku Ra??” Sambung Raihan.

Rara menggelengkan kepalanya pelan dengan raut wajah nya begitu ketakutan. “Le-pas, Rara takut…”

“Bang Az takut hikss…” Lirih Rara ketukan sambil menangis.

“Ra, jangan nangis kamu kenapa jadi berubah gini??”

“Siapa bang Az? Ra aku pacar kamu, kita akan menikah.” Sauth Raihan.

Rara menggelengkan kepalanya kuat sambil menangis, sedangkan Raihan beusaha untuk memeluk Rara, untuk menenangkan nya. Namun Rara langsung mendorong Raihan sampai mengenai rak boneka, Rara berlari sambil ketukan dan menutup kedua telinga nya.

“Hikss… Rara taku, takut…” Lirih Rara.

Brukk…

Karena terus menoleh ke belakang sampai membuat Rara tidak menyadari ada orang di hadapan nya, saking takutnya karena Raihan terus mengejarnya dari belakang membuanta nya menubrk seseorang.

“Taku, taku, taku…” Lirih Rara sambil menangis.

“Ra, kamu kenapa??” Ucap gus Azmir sambil menatap Rara.

Rara mendongak menatap kearah orang yang di tabraknya, Rara langsung memeluk gus Azmir dengan erat sambil menangis.

“Hikss…. Rara takut.”

“Sayang ada apa? Apa yang membuatmu takut?” Tanya gus Azmir sambil mengusap lembut kepala Rara yang tertutup hijab.

“Dia, Rara taku bang Az…”

“Tolong Rara hikss…”

“Sayang tena…”

Ucapan gus Azmir terjeda saat melihat Raihan, ia masih mengingat betul dengan wajah Raihan pria yang waktu itu Bersama Rara di depan restaurant.

“Lo lagi, lepasin calon istri saya.”

“Berani sekali lo memeluknya.” Ucap Raihan tampak begitu marah.

“Bang Az, Rara takut dengan dia…”

“Dia orang jahat hikkss…” lirih pelan Rara.

Gus Azmir menghela nafas dalam entah apa yang sudah di perbuat Raihan kepada Rara tadi, sampai membuatnya ketakutan seperti ini.

“Rara bukan calon istri kamu, dia adalah istri saya.” Sauth gus Abiyan.

“Jangan ngacoh Rara kekasih saya.”

Sedangkan Rara memeluk gus Azmir dengan erat, sungguh ia begitu takut dengan Raihan sampai-sampai Rara tidak mau berpaling menatap wajah Raihan lagi.

“Terserah kamu percaya atau tidak, yang jelas Rara adalah istri saya.”

“Satu lagi, berhentilah mencari istri saya jika kamu tidak mau berurusan dengan saya,” Tekan gus Azmir.

Raihan tak menghiraukan ucapan gus Abiyan, tangan nya malah tergerak untuk meraihi Rara dari dekpan gus Azmir.

Krekk…

“Sudah saya peringatkan, jangan berani mendekati istri saya lagi.” Tekan gus Azmir sambil memutar tangan Raihan sampai menimbulkan bunyi tulang nya.

“Sialn.” Umpat Raihan.

Gus Azmir pun segera berteriak memanggil security untuk mengamankan Raihan. Walaupun Raihan memberontak, tapi ia juga tidak mau membuat keributan apa lagi melihat kondisi Rara yangmennagis membuat hatinya juga merasa sakit. Setelah kepergian Raihan, gus Azmir berusaha menenangkan Rara karena terus saja menangis.

 

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (68)
  • riema al karimah

    Alhamdulillah happy ending, bnyak hikmah yg ku dpt dr kisah ini semoga bisa memotivasi diri utk mnjdi pribdi yg lebih baik lgi

    Comment on chapter Bab 30- Ending
  • riema al karimah

    Menuju ending,,, kasihan gus azmir hrus nrima sakit cambuk dmi kesetiaan

    Comment on chapter Bab 29- Kebenaran yang Terungkap
  • riema al karimah

    Alhamdulillah rara sudah sadar dr traumanya, jngan biarka fitnah itu rara, kmu hrus bsa membuktikan bhwa itu adlh fitnah

    Comment on chapter Bab 28- Kesetiaan
  • riema al karimah

    Tega sekali haniah berbuat fitnah kejam bgitu,,, sungguh cinta bsa mmbuat orang lupa diri

    Comment on chapter Bab 27- Fitnah
  • riema al karimah

    Jngan biarkan haniah jdi jhat deh,,, semoga segera sdar akn sikapnya, dn rara jg segera sembuh dr traumanya

    Comment on chapter Bab 26- Cinta Gus Azmir
  • riema al karimah

    Susah sih brda d posisi haniah ,resiko mncuntai dlm diam, hrus ikhlas mlepaskan,,, semobil sama gus azmir n rara jdi nyamuk gk tuh,,

    Comment on chapter Bab 25- Keadaan dan Takdir
  • riema al karimah

    Haniah jngan jdi pelakor deh, gus azmir bkn jodohmu

    Comment on chapter Bab 24- Kemarahan Gus Azmir
  • riema al karimah

    Sedih lihat traumanya rara, tpi pingin senyum jg lhat tngkhnya🤭

    Comment on chapter Bab 23- Trauma
  • riema al karimah

    Sabar gus ngadepin rara yg kya gini, tpi msih gmesin sih🤭
    Ad typo gus abiyan dsini ka🤣

    Comment on chapter Bab 22- Raihan?!
  • ftrn

    Cerita nya sangat menarik ❤️ karya nya kak El gabakal gagal pastinya 🌼

    Comment on chapter Bab 01- Rara Asyifa Putri
Similar Tags
Thantophobia
1397      789     2     
Romance
Semua orang tidak suka kata perpisahan. Semua orang tidak suka kata kehilangan. Apalagi kehilangan orang yang disayangi. Begitu banyak orang-orang berharga yang ditakdirkan untuk berperan dalam kehidupan Seraphine. Semakin berpengaruh orang-orang itu, semakin ia merasa takut kehilangan mereka. Keluarga, kerabat, bahkan musuh telah memberi pelajaran hidup yang berarti bagi Seraphine.
Allisya
461      340     4     
Short Story
Siapa yang bilang jika hubungan hanya mengandalkan ‘cinta’? nyatanya masih banyak elemen yang dibutuh dari hanya sekedar ‘cinta’. Nyatanya tanpa sebuah kepercayaan ‘cinta’ yang amat di agung itu bisa musnah.
My World
737      499     1     
Fantasy
Yang Luna ketahui adalah dirinya merupakan manusia biasa, tidak memiliki keistimewaan yang sangat woah. Hidup normal menyelimutinya hingga dirinya berusia 20 tahun. Sepucuk surat tergeletak di meja belajarnya, ia menemukannya setelah menyadari bahwa langit menampilkan matahari dan bulan berdiri berdampingan, pula langit yang setengah siang dan setengah malam. Tentu saja hal ini aneh baginya. I...
One hour with Nana
406      286     3     
Short Story
Perkelahiannya dengan Mandala sore itu, membuat Egi dalam masalah. Mandala tewas setelahnya dengan tubuh penuh luka tusukan. Semua orang, pasti akan menuduh Egi sebagai pelaku. Tapi tidak bagi seorang Nana. Bagaimana Gadis berwajah pucat itu menangkap pelaku sebenarnya? Bisakah Egi selamat dari semua kejadian ini?
Ajari Aku Rahasiamu
1731      457     1     
Romance
Menemukan seseorang seperti dirimu, membuatku ingin bisa mengenal dirimu lebih dekat, karna kamu yang selalu membuatku ingin tau bagaimana seorang seperti dirimu bisa membuatku jatuh hati dan mengubah hidupku menjadi lebih berarti. itukah rahasia yang kamu miliki? Rahasia yang tak pernah ku tau, bahwa kamu adalah satu dari seribu pria yang sangat kukagumi.
Bukan Romeo Dan Juliet
377      275     2     
Short Story
Kita bukan Romeo dan Juliet yang rela mati hanya demi cinta. sebab hidup dan mati itu kehendak Allaah.
Mawar Putih
1433      761     4     
Short Story
Dia seseorang yang ku kenal. Yang membuatku mengerti arti cinta. Dia yang membuat detak jantung ini terus berdebar ketika bersama dia. Dia adalah pangeran masa kecil ku.
About love
1254      585     3     
Romance
Suatu waktu kalian akan mengerti apa itu cinta. Cinta bukan hanya sebuah kata, bukan sebuah ungkapan, bukan sebuah perasaan, logika, dan keinginan saja. Tapi kalian akan mengerti cinta itu sebuah perjuangan, sebuah komitmen, dan sebuah kepercayaan. Dengan cinta, kalian belajar bagaimana cinta itu adalah sebuah proses pendewasaan ketika dihadapkan dalam sebuah masalah. Dan disaat itu pulalah kali...
JATUH CINTA
1389      652     3     
Romance
Cerita cinta anak SMA yang sudah biasa terjadi namun jelas ada yang berbeda karena pemerannya saja berbeda. Dia,FAIZAR HARIS AL KAFH. Siswa kelas 10 SMAN 1 di salah satu kota. Faizar,seorang anak yang bisa dibilang jail dengan muka sok seriusnya itu dan bisa menyeramkan disaat tertentu. Kenalkan juga, ALYSA ANASTASIA FAJRI. seorang gadis dengan keinginan ingin mencari pengalaman di masa S...
Camelia
589      330     6     
Romance
Pertama kali bertemu denganmu, getaran cinta itu sudah ada. Aku ingin selalu bersamamu. Sampai maut memisahkan kita. ~Aulya Pradiga Aku suka dia. Tingkah lakunya, cerewetannya, dan senyumannya. Aku jatuh cinta padanya. Tapi aku tak ingin menyakitinya. ~Camelia Putri