Sejak Akira dan teman-temannya dikeluarkan dari SMA Sakura, postingan gosip tentang klub Kurotake menghilang dari internet. Tidak ada lagi murid SMA Sakura yang mengusik anggota klub Kurotake. Suasana kembali seperti semula. Para anggota klub Kurotake kembali menjalani hari-hari seperti biasa.
Pagi itu, seperti biasa, Chihaya berangkat sekolah bersama Mamoru. Ketika dua remaja yang kini resmi menjadi sepasang kekasih itu berjalan memasuki lingkungan sekolah, beberapa murid memerhatikan Chihaya.
Penampilan Chihaya hari itu sangat berbeda. Rambut sebahunya yang biasa dikepang kini digerai. Ia memakai jepit rambut berbentuk bunga sakura. Mamoru menyukai gaya rambut baru Chihaya hari itu.
"Ah, Mamoru-senpai, hari ini aku mencoba membuatkan bekal untuk Senpai, lho," kata Chihaya yang terlihat bersemangat.
"Eh?" Pemuda berambut ikal itu terpana. "Apa yang kau buat?"
"Rahasia," jawab Chihaya sambil tersenyum. "Kalau mau tahu, nanti saat istirahat saja,"
"Baiklah, baiklah," balas Mamoru sambil mengelus rambut Chihaya. "Istirahat nanti, aku jemput ke kelas,ya,"
Gadis berkacamata itu mengangguk. Mereka kemudian berpisah di depan ruang loker karena letak loker Mamoru terpisah dari Chihaya.
"Selamat pagi!" Seorang gadis berambut cokelat sepunggung menyapa Chihaya yang baru membuka pintu loker. Chihaya balas menatap gadis itu, kemudian tersenyum dan membalas sapaannya.
"Pagi juga, Sachi!"
Seperti biasa, gadis itu datang bersama Yuji dan Takeru. Sejak artikel gosip tentang dirinya tersebar di sekolah, ayah dan kakaknya terpaksa mengadakan konferensi pers untuk membersihkan nama gadis itu dan ibunya.
Sachi mendapat hadiah ulang tahun berupa jepit rambut berbentuk bunga anggrek ungu, serta warisan berupa gedung untuk membuka galeri lukisan. Gedung itu rencananya baru akan diresmikan saat Sachi berumur 21 tahun. Sachi ternyata juga mewarisi bakat melukis dari ibunya.
Setiap kali bepergian --tak terkecuali ke sekolah-- Sachi kini diantar oleh supir pribadi. Ia juga memiliki pengawal pribadi yang merangkap sebagai pelayan. Selain itu aura Sachi juga seolah berubah. Beberapa murid lelaki sempat mencuri pandang ke arahnya. Mereka baru menyadari kalau selama ini ternyata Yukio memiliki adik perempuan yang cantik.
Tentu saja hal itu memunculkan perasaan protektif dalam diri Yukio. Pemuda bertubuh tambun itu akhirnya kembali hadir di ruang klub dan mengikuti kegiatan klub untuk mengawasi adik tirinya. Ia juga diam-diam memantau Sachi dari jauh saat gadis itu menikmati waktu istirahatnya di sekolah.
Sachi kini bekerja paruh waktu dengan menjadi model pakaian lolita yang didesain oleh ibu Nozomi. Nozomi merombak penampilan Sachi, Hatsuko dan Ryuto juga melatihnya untuk menjadi model. Nozomi sengaja memilih Sachi menjadi model dengan tujuan agar orang-orang mengenalnya dengan cara yang berbeda dan lebih baik. Sachi terkadang bekerja sama dengan Ryuto untuk pemotretan. Selain itu, dia juga menjadi tutor pribadi Hatsuko yang membantu Hatsuko belajar di tengah kesibukannya sebagai idol.
Karena sering bertemu dengan Ryuto, pemuda yang bekerja sebagai model itu akhirnya akrab dengan Sachi. Ryuto yang selama ini terkenal sebagai cassanova sekolah, entah mengapa berubah. Ia tak pernah lagi menggoda gadis-gadis di sekolah. Namun, Yukio masih butuh waktu untuk menerima kalau Ryuto dan adiknya kemungkinan memiliki hubungan lebih dari sekadar rekan kerja.
Yuji jadi sering berkumpul dengan Raiji dan Asa. Mereka biasanya membicarakan gim atau manga.
Hubungan Mamoru dan Chihaya juga terus berlanjut. Ia tetap menjadi guru privat Chihaya, mengajari gadis itu bahasa Jepang seperti sebelumnya. Setiap ada kegiatan klub, ketika Chihaya bersama Sachi menonton anime dengan meminjam laptop milik Yuji, atau berkumpul dengan teman-teman sebayanya, Mamoru mengawasi Chihaya dari jauh untuk menjaganya. Ketika tidak ada kegiatan klub, mereka berdua menghabiskan waktu sepulang sekolah dengan membaca buku di perpustakaan, atau mengobrol di tepian sungai belakang sekolah sambil melihat senja.
Mamoru juga kini sudah mulai berani pergi ke kafe lagi. Ia terkadang mengajak Chihaya berkencan di kafe, atau di toko buku.
Takeru dan Hatsuko sering berdiskusi tentang idol Jepang dan Indonesia. Nozomi, selain sibuk menjalankan tugas sebagai sekretaris klub dan ber-cosplay, dia juga jadi juru masak yang selalu membuatkan kudapan untuk anggota klub setiap ada kegiatan klub. Akemi dan saudari kembarnya, Izumi, tetap menjalankan tugas sebagai bendahara yang merencanakan anggaran untuk kebutuhan klub.
Segalanya tetap berjalan sebagaimana mestinya.
Itulah cerita dari klub Kurotake. Klub eksklusif di SMA Sakura berisi murid-murid otaku dengan cerita masing-masing. Mereka yang dianggap aneh dan berbeda, menemukan tempat dimana mereka merasa diterima, juga menemukan teman-teman yang memiliki hobi dan minat yang sama. Sejak awal, semua anggota dan pengurus Klub Kurotake berada di ruang klub untuk tujuan masing-masing. Namun, di klub itulah mereka menikmati masa remaja, mewujudkan mimpi, dan menemukan persahabatan.
Selama para anggota klub saling menjaga ikatan mereka, mereka akan selalu saling terhubung, dan bisa melalui berbagai hal yang akan terjadi ke depannya.
Dan kisah mereka akan menjadi kenangan masa muda yang tak tergantikan.
****
[TAMAT]