Tahun ini, Mamoru Azai terpilih menjadi Ketua Klub Kurotake. Laki-laki berambut hitam ikal itu duduk di kursinya, asyik mengobrol dengan teman-temannya. Ia memakai ban lengan berwarna hitam dengan garis hijau di lengan kanan atas seragamnya.
"Aku masih tidak percaya, sebentar lagi klub kita akan kedatangan para anggota baru," ucap Mamoru.
"Haha, aku juga tidak sabar mau melihat wajah para kouhai yang imut!" balas temannya, seorang lelaki berambut pirang -Raiji Asagiri- sambil bersiul.
"Kalau ada yang cantik, aku mau meminta nomor telepon dan akun LINE mereka," Pemuda lainnya yang berambut coklat, Ryuto, ikut berbicara setelah selesai menenggak sekaleng soda.
"Alah, bilang saja kau mau modus, Ryuto!" Akemi, si gadis berambut coklat sebahu menatap Ryuto dengan garang. Ryuto terkenal sebagai salah satu cassanova di kalangan murid kelas 11 yang gemar merayu murid-murid perempuan dan meminta nomor telepon mereka.
"Mau menambah anggota baru ke 'daftar selir' mu? Kau, kan, sudah punya banyak... aduh!" Ouka, seorang gadis yang rambutnya diikat ponytail ingin menyindir Ryuto sebelum mengaduh kesakitan karena kepalanya dijitak Akemi.
Mamoru menggelengkan kepala melihat kelakuan tiga temannya. "Apa ada berita menarik, Izumi?" Mamoru mengalihkan pandangannya pada seorang gadis yang memakai bandana berwarna putih.
Izumi, gadis yang merupakan saudari kembar Akemi itu pun menjawab. "Banyak anak kelas 10 yang tertarik dengan klub karena atraksi cosplay Nozomi. Ada sekitar 10 orang murid yang mengambil formulir,"
"Wah, lumayan juga," komentar Mamoru.
"Iya. Tadi ada salah satu murid yang meminta berfoto denganku, lho. Ini fotonya," tambah Nozomi yang menggeser layar ponselnya, menunjukkan foto yang sempat dia ambil. Mamoru, Izumi, dan Ouka, ikut melihatnya.
"Tunggu sebentar,"
Mamoru menyuruh Nozomi berhenti menggeser layar ponselnya. Layar ponselnya menunjukkan satu foto dimana seorang gadis berfoto bersama Nozomi yang mengenakan kostum cosplay.
Mamoru langsung terdiam ketika melihat wajah gadis di foto itu. Rambutnya yang panjang sebahu dikepang satu. Ia juga mengenakan kacamata.
Wajah gadis itu...seperti tidak asing...
"Eh, cewek ini..." Ouka yang juga melihat foto itu kemudian men-zoom nya. "Bukannya cewek ini anak baru yang waktu itu bertemu Mamoru di gerbang sekolah, ya?"
"Bertemu di gerbang?" tanya Izumi ulang.
"Iya, kemarin aku melihatnya bertemu Mamoru di depan gerbang," Ouka memberikan kesaksian.
"Ah, itu... aku hanya kebetulan membantunya. Dia mencari orang untuk membantu memotretnya di depan gerbang. Kalian semua tahu sendiri kan, gerbang depan selalu menjadi tempat berfoto untuk anak-anak baru kelas 10 saat awal masuk sekolah," Mamoru memberi alasan.
"Anak kelas 10 itu sepertinya bukan murid biasa. Kalau bukan wibu atau otaku, dia tidak mungkin daftar untuk masuk ke klub ini,kan?" kata Ouka. Izumi dan Nozomi mengangguk membenarkan.
"Namanya siapa, ya? Jadi penasaran," kata Akemi.
"Ah,ya! Kebetulan kemarin dia menulis namanya di daftar nama murid yang mengambil formulir pendaftaran anggota klub. Dia murid perempuan pertama yang mendaftar di klub," kata Izumi sambil menunjukkan sebuah kertas. "Ini dia, nomor 3. Namanya Chihaya Hamada!"
Mendengar nama itu, Mamoru langsung membeku.
Nama itu...sudah lama ia tidak mendengarnya...
Kini Mamoru mengerti mengapa ia sempat merasakan perasaan aneh saat berhadapan dengan gadis itu di gerbang...
Tidak salah lagi.
Gadis yang ditolongnya kemarin itu pasti...
****