Loading...
Logo TinLit
Read Story - Chrisola
MENU
About Us  

Sudah tidak ada orang yang bermain basket saat Ola sampai di lapangan. Minuman dingin di tangannya dipegang erat sambil mengedarkan pandangannya. 

Ternyata mereka sedang duduk di bawah pohon. Mungkin sudah lelah dan lagi pula sebentar lagi bel istirahat akan berbunyi. 

Ola memantapkan langkahnya dan berjalan ke arah mereka. Sebenarnya ia tidak pede kalau menemui Arkan saat ia sedang bersama dengan teman-temannya. 

“Ga, pantesan dari tadi panas banget. Ternyata Bidadari lagi turun dari kayangan! Hay cantik!” 

“Lo mau ditimpuk sama si Arkan?” ujar Rey melempar botol minum kosong ke arah Naga yang duduk di sebelah Arkan.

Viola hanya tersenyum kikuk dan berjalan lebih dekat lagi ke arah mereka. Kalau sudah bertemu Naga dan Rey, suasana tidak akan canggung. 

“Hay, Arkan!” kata Viola sambil melambaikan tangannya. Dari dekat seperti ini, ia tidak mampu menahan senyum lebarnya. 

“Hay cantik!” balas Naga.

Viona semakin tersenyum saat Arkan menyikut lengan Naga dan berdiri ke arahnya. 

“Kita ke taman, yuk!” ujar Arkan memegang tangan Viola lalu membawanya pergi dari lapangan. 

“Arkan, jangan sampai khilaf!” teriak Naga. 

“Naga lucu banget, ya!” ujar Viola menatap Arkan lalu menatap tangannya yang masih dipegang Arkan. 

“Jadi aku ga lucu?” tanya Arkan. 

Viola tersenyum geli mendengarnya. 

“Memangnya kamu mau dibilang lucu?” Tanya Viola sambil tertawa kecil. Arkan itu tidak ada lucu-lucunya sama sekali. Kalau Arkan lucu itu akan aneh sekali. Dia

bukan tipe yang cool dan bukan pula yang banyak berbicara seperti Naga. Dia ada di tengahnya. 

“Jadi aku apa?” tanya Arkan. 

Viola tidak langsung menjawab. “Kamu itu pacar Viola!” ujarnya lalu merunduk malu setelah mengucap. 

“Kamu belajar gombal dari siapa, La?” kata Arkan lalu membawa Viola ke kursi kayu yang ada di pinggir taman. 

“Kayanya nular dari Naga, deh. Oh iya, nih!” Viola menyerahkan minuman yang dari tadi ia genggam. 

Ia tersenyum saat Arkan membuka botol minuman dan meneguknya. 

“Makasi, Pacar ...” ujarnya. 

Viola geli sendiri mendengar Arkan berkata seperti itu. 

“Ola, aku kangen banget tahu sama kamu,” ujar Arkan. Ingin sekali rasanya memeluk gadis di sampingnya ini. Tapi Arkan harus menahan batasannya. 

“Aku juga kangen banget sama kamu.” Tadinya Viola ingin berkata jika beberapa minggu ini, dia selalu menunggu pesan dari Arkan. Tapi Viola tidak berani untuk mengatakannya. Lagian jika dipikir-pikir kembali, pasti Arkan tidak akan nyaman jika Viola berkata seperti itu. 

“Kamu mau ada turnamen, ya?” tanya Viola. 

Arkan mengangguk. “Oh iya, besok ada babak penyisihan. Kamu mau datang, gak?” 

“Boleh?” tanya Viola. Viola belum pernah menonton Arkan bertanding sebelumnya. 

Arkan mengangguk lagi. “Gak bakal ada yang larang kamu nonton, Ola!” 

“Siapa tahu Pak Teddy nggak butuh suporter!” 

“Kalo Pak Teddy gak butuh sih, La. Kamu tahu nggak siapa yang butuh?” tanya Arkan menaikturunkan kedua alisnya. 

“Siapa?” 

“Aku.”

Viola tersenyum melihat bagaimana Arkan menunjuk dirinya. Kalau dipikir-pikir, awal mereka pacaran Arkan belum berani bertindak seperti ini. Dia masih malu-malu saat berjalan dengan Viola. Dia juga menjaga sikapnya untuk terlihat keren. Itu juga atas saran dari Naga. Tapi lama-kelamaan, Arkan mulai terbiasa dengan statusnya sebagai pacar Viola. 

Saat Viola mengedarkan pandangannya, seorang siswi terlihat berjalan ke arah mereka. Jantung Ola kembali berdetak melihat siapa yang datang. Segera ia mengalihkan pandangannya ke arah lain. Untuk apa dia datang kemari? 

“Arkan, kamu dipanggil Pak Teddy untuk persiapan besok!” 

Viola dan Arkan saling bertatapan. Baru kali ini Viola berada dekat dengannya. Arkan juga sepertinya agak canggung saat melihat Viola yang merasa risi. 

“Oke. Gue ke sana! Lo duluan aja!” 

Vani mengangguk lalu pergi begitu saja. 

“La. Kayanya aku harus ke lapangan dulu.” Kata Arkan kemudian kembali meneguk minuman yang Ola beri. 

Viola hanya mengangguk. “Kalau gitu aku juga mau ke kelas.” 

Vani menyukai Arkan. Itu bukan rahasia lagi sebenarnya. Saat mereka belum berpacaran, Vani juga sudah mencoba mendekati Arkan. Dari menyapa saat mereka berpapasan, memberikannya minuman saat Arkan selesai bermain bola dan masuk klub Cheerleader supaya bisa berdekatan dengan Arkan. 

Viola menghela napas saat berjalan menuju kelasnya. Kira-kira sampai kapan Vani akan berusaha mendekati Arkan?

 

How do you feel about this chapter?

0 0 1 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
(L)OVERTONE
2426      855     1     
Romance
Sang Dewa Gitar--Arga--tidak mau lagi memainkan ritme indah serta alunan melodi gitarnya yang terkenal membuat setiap pendengarnya melayang-layang. Ia menganggap alunan melodinya sebagai nada kutukan yang telah menyebabkan orang yang dicintainya meregang nyawa. Sampai suatu ketika, Melani hadir untuk mengembalikan feel pada permainan gitar Arga. Dapatkah Melani meluluhkan hati Arga sampai lela...
Premium
RESTART [21+]
9793      3335     22     
Romance
Pahit dan getir yang kurasa selama proses merelakan telah membentuk diriku yang sekarang. Jangan pernah lagi mengusik apa yang ada di dalam sini. Jika memang harus memperhatikan, berdirilah dari kejauhan. Terima kasih atas semua kenangan. Kini biarkan aku maju ke depan.
DUA PULUH MENIT TERAKHIR
444      317     0     
Short Story
Setiap waktu sangat berarti. Selagi ada, jangan terlambat untuk mengatakan yang sesungguhnya. Karena kita tak tahu kapan waktu akan merenggutnya.
Jalan Yang Kau Pilih
1612      673     3     
Romance
Berkisah tentang seorang ayah tunggal yang mengurus anaknya seorang diri. Ayah yang sebelumnya seorang militer kini beralih profesi menjadi seorang pemilik kafe. Dia bertemu dengan wanita yang adalah wali kelas anaknya. Terlebih lagi, mereka adalah tetangga dan anaknya menyukai wali kelasnya itu.
Dibawah Langit Senja
1640      954     6     
Romance
Senja memang seenaknya pergi meninggalkan langit. Tapi kadang senja lupa, bahwa masih ada malam dengan bintang dan bulannya yang bisa memberi ketenangan dan keindahan pada langit. Begitu pula kau, yang seenaknya pergi seolah bisa merubah segalanya, padahal masih ada orang lain yang bisa melakukannya lebih darimu. Hari ini, kisahku akan dimulai.
Si Mungil I Love You
627      379     2     
Humor
Decha gadis mungil yang terlahir sebagai anak tunggal. Ia selalu bermain dengan kakak beradik, tetangganya-Kak Chaka dan Choki-yang memiliki dua perbedaan, pertama, usia Kak Chaka terpaut tujuh tahun dengan Decha, sementara Choki sebayanya; kedua, dari cara memperlakukan Decha, Kak Chaka sangat baik, sementara Choki, entah kenapa lelaki itu selalu menyebalkan. "Impianku sangat sederhana, ...
Sejauh Matahari
563      349     2     
Fan Fiction
Kesedihannya seperti tak pernah berujung. Setelah ayahnya meninggal dunia, teman dekatnya yang tiba-tiba menjauh, dan keinginan untuk masuk universitas impiannya tak kunjung terwujud. Akankah Rima menemukan kebahagiaannya setelah melalui proses hidup yang tak mudah ini? Happy Reading! :)
Teacher's Love Story
3255      1106     11     
Romance
"Dia terlihat bahagia ketika sedang bersamaku, tapi ternyata ia memikirkan hal lainnya." "Dia memberi tahu apa yang tidak kuketahui, namun sesungguhnya ia hanya menjalankan kewajibannya." Jika semua orang berkata bahwa Mr. James guru idaman, yeah... Byanca pun berpikir seperti itu. Mr. James, guru yang baru saja menjadi wali kelas Byanca sekaligus guru fisikanya, adalah gu...
Layar Surya
1790      1038     17     
Romance
Lokasi tersembunyi: panggung auditorium SMA Surya Cendekia di saat musim liburan, atau saat jam bimbel palsu. Pemeran: sejumlah remaja yang berkutat dengan ekspektasi, terutama Soya yang gagal memenuhi janji kepada orang tuanya! Gara-gara ini, Soya dipaksa mengabdikan seluruh waktunya untuk belajar. Namun, Teater Layar Surya justru menculiknya untuk menjadi peserta terakhir demi kuota ikut lomb...
TENTANG WAKTU
2107      899     6     
Romance
Elrama adalah bintang paling terang di jagat raya, yang selalu memancarkan sinarnya yang gemilang tanpa perlu susah payah berusaha. Elrama tidak pernah tahu betapa sulitnya bagi Rima untuk mengeluarkan cahayanya sendiri, untuk menjadi bintang yang sepadan dengan Elrama hingga bisa berpendar bersama-sama.