Loading...
Logo TinLit
Read Story - Semu, Nawasena
MENU
About Us  

Di dalam ruang UKS.

"Akira! Akhirnya lo sadar," heboh Zizy ketika melihat gadis itu membuka matanya, orang-orang yang juga berada di sana pun ikut merasa senang.

"Zy, gue ada di UKS ya?" ujar Akira mencoba untuk duduk dan langsung dibantu oleh perempuan tersebut. Zizy meletakkan bantal di belakang punggung Akira sebagai sandaran.

"Thanks ya Zy," ucapnya, dibalas senyuman oleh Zizy. 

"Akhirnya lo sadar, gimana keadaan lo?" dahi Akira berkerut ketika mendengar suara berat tersebut, memutar kepalanya sembilan puluh derajat untuk melihat ke arah sumber suara.

"Akira, apa lo baik-baik aja?" tanya Genandra khawatir, dengan tatapan dingin yang Akira berikan kepada dirinya saat ini.

"Buat apa lo ke sini?" dingin Akira sekilas dapat melihat bola mata Genandra bergetar karenanya. Xavier yang juga kebetulan berdiri di dekat lemari obat, tersenyum smirk. Ini pemandangan yang menarik dan jarang terjadi.

"Ra, Genandra yang sudah tolongin lo tadi," sahut Zizy, dia tahu kalau Akira memang tengah memiliki masalah dengan Genandra. Tapi jarang-jarang dia langsung berani bersikap dingin seperti ini.

"Tentu saja karena gue khawatir sama keadaan lo Ra," balas Genandra berjalan beberapa langkah, dan hendak meraih lengan Akira. Namun seketika langsung dijauhkan oleh perempuan tersebut, tatapan kebencian di matanya itu membuat hati Genandra sakit.

"Lo boleh keluar sekarang, nggak seharusnya lo khawatirkan gue, gue bisa jaga diri gue sendiri," ucapnya tanpa memandang wajah Genandra.

Tangan Akira mengepal kuat-kuat, dia merasa kasihan menatap ekspresi kecewa Genandra sekarang. Tapi sekarang posisi dia juga sebagai korban, dan Genandra adalah pelaku kejahatan yang sebenarnya. 

Kebencian semakin terbakar kuat dalam jiwanya, ketika Genandra menunjukkan semua sikap pedulinya itu, Akira merasa seperti dimainkan layaknya boneka. Laki-laki itu hanya datang ketika dirinya terluka, dan pergi begitu saja sebelum luka itu sembuh sepenuhnya. 

Simpanan? Jika disamakan dengan cerita romansa kerajaan, Akira bak gadis pelayan tak bermarga yang sangat dicintai oleh Pangeran. Sedangkan Bella, adalah jodoh yang memang ditakdirkan untuk nya.

Bella bisa menjadi ratu, dan selamanya Akira akan tetap menjadi simpanan yang seiring berjalannya waktu pasti dilupakan.

"Bella, pasti cari lo sekarang," lirih Akira meremas erat seprei ranjang UKS, giginya menggigit bibir bagian dalam untuk menahan sakit.

"Buat apa gue harus peduli sama dia?" balas Genandra muak, harus selalu mendengar nama Bella terus-menerus berdengung di telinganya. 

Akira tertawa sinis, "haha, lo itu lucu Gen, akting lo bagus banget ya, belajar darimana?" tawa Akira seraya memegang kening, sangking lelahnya bahkan Akira tidak mampu meneteskan air mata. Tawanya sudah cukup menggambarkan seberapa hancur dirinya sekarang, daripada pahlawan, Genandra lebih mirip komedian di hadapan Akira.

"Bella itu bukan sepupu lo, melainkan calon tunangan lo, gue bener kan... Genandra?" ucap Akira bagaikan kilatan petir memecahkan isi kepala laki-laki itu, tubuh Genandra mematung dengan mulut setengah terbuka. Ia dibuat tak percaya dengan pernyataan Akira barusan.

"Apa dimata lo gue selucu itu Gen? Benar, gue cuman perempuan penyakitan yang sebentar lagi akan mati, jadi apa gunanya gue bahagia," sambung Akira, nada dingin itu perlahan luruh menjadi tak berdaya.

Mulut Akira kembali terbuka pada saat mendapati tangan Genandra terangkat, "jangan sentuh gue Gen," peringat Akira dengan kepala tertunduk. "Gue mohon jangan lakukan apapun."

"Ra, gue bisa jelasin semuanya, memang benar kalau gue dan Bella dijodohkan, tapi itu bukan atas kemauan gue sendiri. Ini semua karena-"

"Gue minta lo keluar," lirih Akira memotong penjelasan Genandra. 

"Ra, gue mohon beri gue waktu untuk menjelaskan semuanya," pinta Genandra.

"Apa lo nggak dengar apa yang gue katakan barusan, gue minta lo keluar!" titah Akira sekali lagi kini dengan nada suara cukup tinggi.

Akira berusaha menghindari kontak mata dari laki-laki tersebut, Akira tidak mau terlihat lemah di hadapan Genandra. Apalagi sekarang bola matanya sedang berkaca-kaca, dengan sekuat tenaga ia menahannya, tak mau membiarkan air mata itu tumpah.

"Harus dengan cara apa, supaya lo mau menuruti kemauan gue Genan? Apa lo mau gue mengatakannya dengan lebih terhormat, seperti seorang pelayan kepada rajanya?" pungkas Akira mengakhiri ucapannya dengan senyuman getir.

Ini berbeda, dan Genandra tak pernah menyangka nya. Biasanya, dialah yang selalu menjadi alasan utama untuk mengukir senyuman bahagia di bibir Akira. Sekarang pun sama, namun bukan senyuman manis yang gadis itu berikan, melainkan kehancuran, dan pencipta maha karya terburuk itu adalah dirinya sendiri.

"Kalau lo memang sayang sama dia, lebih baik lo turuti kemauan Akira," ucap Zizy.

Genandra membuang napas berat, sorot matanya menatap penuh harap kepada Akira, menunggu kalau saja ada sesuatu yang ingin gadis itu katakan. Selama sepuluh detik Genandra menunggu, namun Akira masih saja diam dengan raut wajah kecewa. 

Sekilas ia melihat linang air mata mengalir melewati pipi Akira, apakah dia penyebab jatuhnya sebulir air mata itu? Iya, Genandra berpikir begitu.

"Kalau begitu gue pamit dulu," pamit Genandra tak memiliki pilihan lain selain pergi meninggalkan ruangan UKS. Xavier tersenyum puas, akhirnya momen ini terjadi juga, dia punya kesempatan besar untuk mendapatkan Akira.

 

 

 

 

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Story of time
2205      874     2     
Romance
kau dan semua omong kosong tentang cinta adalah alasan untuk ku bertahan. . untuk semua hal yang pernah kita lakukan bersama, aku tidak akan melepaskan mu dengan mudah. . .
From Ace Heart Soul
563      337     4     
Short Story
Ace sudah memperkirakan hal apa yang akan dikatakan oleh Gilang, sahabat masa kecilnya. Bahkan, ia sampai rela memesan ojek online untuk memenuhi panggilan cowok itu. Namun, ketika Ace semakin tinggi di puncak harapan, kalimat akhir dari Gilang sukses membuatnya terkejut bukan main.
Letter hopes
1017      563     1     
Romance
Karena satu-satunya hal yang bisa dilaukan Ana untuk tetap bertahan adalah dengan berharap, meskipun ia pun tak pernah tau hingga kapan harapan itu bisa menahannya untuk tetap dapat bertahan.
Luka Adia
749      457     0     
Romance
Cewek mungil manis yang polos, belum mengetahui apa itu cinta. Apa itu luka. Yang ia rasakan hanyalah rasa sakit yang begitu menyayat hati dan raganya. Bermula dari kenal dengan laki-laki yang terlihat lugu dan manis, ternyata lebih bangsat didalam. Luka yang ia dapat bertahun-tahun hingga ia mencoba menghapusnya. Namun tak bisa. Ia terlalu bodoh dalam percintaan. Hingga akhirnya, ia terperosok ...
Just a Cosmological Things
885      496     2     
Romance
Tentang mereka yang bersahabat, tentang dia yang jatuh hati pada sahabatnya sendiri, dan tentang dia yang patah hati karena sahabatnya. "Karena jatuh cinta tidak hanya butuh aku dan kamu. Semesta harus ikut mendukung"- Caramello tyra. "But, it just a cosmological things" - Reno Dhimas White.
Begitulah Cinta?
16677      2438     5     
Romance
Majid Syahputra adalah seorang pelajar SMA yang baru berkenalan dengan sebuah kata, yakni CINTA. Dia baru akan menjabat betapa hangatnya, betapa merdu suaranya dan betapa panasnya api cemburu. Namun, waktu yang singkat itu mengenalkan pula betapa rapuhnya CINTA ketika PATAH HATI menderu. Seakan-akan dunia hanya tanah gersang tanpa ada pohon yang meneduhkan. Bagaimana dia menempuh hari-harinya dar...
HOME
293      219     0     
Romance
Orang bilang Anak Band itu Begajulan Pengangguran? Playboy? Apalagi? Udah khatam gue dengan stereotype "Anak Band" yang timbul di media dan opini orang-orang. Sampai suatu hari.. Gue melamar satu perempuan. Perempuan yang menjadi tempat gue pulang. A story about married couple and homies.
Crystal Dimension
302      206     1     
Short Story
Aku pertama bertemu dengannya saat salju datang. Aku berpisah dengannya sebelum salju pergi. Wajahnya samar saat aku mencoba mengingatnya. Namun tatapannya berbeda dengan manusia biasa pada umumnya. Mungkinkah ia malaikat surga? Atau mungkin sebaliknya? Alam semesta, pertemukan lagi aku dengannya. Maka akan aku berikan hal yang paling berharga untuk menahannya disini.
Teman Khayalan
1622      698     4     
Science Fiction
Tak ada yang salah dengan takdir dan waktu, namun seringkali manusia tidak menerima. Meski telah paham akan konsekuensinya, Ferd tetap bersikukuh menelusuri jalan untuk bernostalgia dengan cara yang tidak biasa. Kemudian, bahagiakah dia nantinya?
KETIKA SENYUM BERBUAH PERTEMANAN
518      366     3     
Short Story
Pertemanan ini bermula saat kampus membuka penerimaan mahasiswa baru dan mereka bertemu dari sebuah senyum Karin yang membuat Nestria mengagumi senyum manis itu.