Loading...
Logo TinLit
Read Story - Semu, Nawasena
MENU
About Us  

Terdengar suara elektrodiograf memenuhi kamar pasien yang sunyi, seorang gadis berparas cantik dengan rambut blonde itu. Tengah terbaring lemas di atas kasur pasien.

"Kata dokter gue mau meninggal ya Gen?" Akira Magenta Valencia, perempuan berusia delapan belas tahun yang divonis mengidap penyakit ginjal sejak kecil. Akhir-akhir ini kondisi anak itu semakin memburuk, dan harus rutin datang ke rumah sakit untuk melakukan cuci darah.

"Nggak, kata dokter sebentar lagi lo sembuh," jawab Genandra—kekasih Akira, duduk di samping kasur pasien sambil mengelus lembut kepala gadisnya.

"Bohong, jelas-jelas tadi gue dengar sendiri dokter itu ngomong apa sama lo. Tubuh gue emang sakit, tapi telinga gue gak tuli," sebal Akira meremas erat selimut yang membalut setengah tubuhnya. 

"Gue belum siap mati Gen, gue masih mau hidup," netra matanya berkaca-kaca, setiap kali berada dalam ruangan pasien, rasanya ketika itu juga bayang-bayang kematian langsung memenuhi isi pikiran Akira.

"Haah," Genandra menghela napas panjang, menurunkan tangannya dari kepala Akira. "Cewek gue pasti sembuh, dokter itu bukan Tuhan, jadi lo gak perlu percaya sama omongan dia."

"Jangan bicara soal mati lagi ya, walau gue cowok, tapi gue juga bisa nangis kalau soal begini," pinta Genandra, menenggelamkan kepalanya dalam-dalam di tepi kasur pasien, dengan telapak tangan kanannya menggenggam erat tangan Akira.

"Apa perlu gue donorkan ginjal gue ke lo Ra? Dengan begitu lo bakal sembuh," nada suara Genandra menjadi parau, ia tak tega menyaksikan kondisi kekasihnya tersiksa seperti ini. Kalau bisa, dia rela menggantikan posisi Akira, biarkan saja dirinya yang terbaring lemah.

"Jangan, ganteng gue gak boleh sakit. Lo harus sehat terus, seharusnya lo itu bersyukur dikasih tubuh sehat bukannya malah minta sakit, dasar aneh!" balas Akira menonyor dahi Genandra.

"Cih, lo emang gak bisa diajak romantis dikit," sebal Genandra memanyunkan bibirnya, hal itu membuat Akira merasa gemas, ingin sekali meremas pipi tembem itu.

"Hahaha iya-iya sorry," tawa Akira sembari mencubit pipi Genandra, lalu meminta laki-laki itu untuk sedikit mendekat kepada dirinya. Akira menempelkan dahinya, dengan dahi milik Genandra.

Ia berbisik merdu, "jangan marah, gue minta maaf ya. Makasih Genandra, sudah mau menemani gue dari dulu sampai sekarang, jika nanti sudah waktunya, nama lo pasti yang bakal gue ingat pertama, sampai hembusan napas terakhir tiba."

Genandra terisak, suasana yang semula ceria seketika berubah menjadi sendu. "Bukannya gue sudah bilang, lo pasti sembuh. Kita kan sudah janji, lulus sekolah gue bakal melamar lo dan menjadikan lo sebagai pasangan sehidup semati gue," ujar Genandra dengan dahi mereka yang masih menempel.

"Waktu gue hidup hanya tinggal satu bulan saja, kalau benar gue pergi nanti. Gue harap lo bisa menemukan pengganti yang jauh lebih baik dari gue," bagaikan ribuan jarum menghujam hati Genandra, laki-laki itu tak kuat membendung air matanya lagi.

Tanpa pikir panjang, ia langsung memeluk kuat tubuh Akira. Remaja itu menangis sambil merangkuh tubuh kekasihnya. "Gue merasa sangat beruntung bisa memiliki lo, dan gak akan ada pengganti yang pantas ataupun jauh lebih baik dari lo. Jadi berhenti mengatakan sesuatu seolah-olah lo mau pergi jauh!" 

Pelupuk mata Akira memanas, merasakan betapa hangatnya pelukan Genandra, laki-laki itu takut, Akira bisa tahu dari detak jantungnya yang berdegup kencang. "Semoga semesta mengabulkan permohonan kita, dan gue bisa hidup lebih lama lagi," ucap Akira tersenyum kecil.

*******

Suara gemuruh teriakan kaum betina sedang menggila pagi ini, banyak di antara mereka mengangkat tinggi poster-poster warna-warni yang bertuliskan 'Go Black Spider' tim basket terkenal dari SMA Jaya Sakti.

Teriakan mereka semakin menggila ketika Genandra—kapten basket Black Spider, berhasil mencetak skor untuk yang ke sepuluh kalinya. Remaja tampan bernomor punggung satu itu mengelap keringatnya, menggunakan baju jersey hitam yang ia kenakan, aura elok seketika terpancar kuat. Sungguh pemandangan yang indah untuk cuci mata.

"Lihat temen lo bro, makin songong aja, mentang-mentang wajahnya cakep," nyinyir Anggasta, menatap iri kepada Genandra yang jauh lebih banyak mendapatkan perhatian dari para siswi. Malahan, dari puluhan poster yang mereka bawa, rata-rata mendukung Genandra bukan tim Black Spider.

"Namanya juga cewek, nggak bisa lihat yang cakepan dikit," balas Javas menyisir poni rambutnya ke belakang, semakin memperjelas wajah tampannya yang digadang-gadang hampir sama seperti Genandra.

"Padahal gue juga cakep lho, sebelas dua belas sama dia," ujar Anggasta percaya diri.

"Dia dimana?" batin Genandra mencari-cari keberadaan seseorang di antara gerombolan manusia. Pupil matanya melebar, ketika berhasil menemukan gadis yang tengah ia cari. Baru selangkah ia berniat menghampiri perempuan tersebut, kakinya seketika berhenti ketika ada laki-laki menghadap anak itu.

"Udah selesai tugasnya?" tanya Akira kepada Xavier, si wakil ketua OSIS.

"Beres, tinggal serahin proposal ini aja ke kepala sekolah. Lo ikut gue ya, buat minta tanda tangan," balas Xavier.

"Oke, yuk!" angguk Akira setuju, dan mereka berdua pun bersama-sama melenggang pergi dari area lapangan basket.

Menyaksikan kekasihnya tersenyum manis seperti itu kepada laki-laki lain, membuat perasaan Genandra menjadi panas. Padahal di pertandingan hari ini, ia sudah mengerahkan seluruh kemampuannya agar terlihat keren di hadapan Akira.

Dukungan dari ribuan penonton tidak akan berarti apapun, jika senyuman yang seharusnya dipersembahkan untuk dirinya sekarang, malah diberikan kepada orang lain.

"Gue tahu dia temennya, tapi gue selalu nggak bisa kalau soal senyuman manis itu. Ekspresi cantik Akira, hanya cocok untuk gue kan?" gumam Genandra menyeringai.

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Lantas?
42      42     0     
Romance
"Lah sejak kapan lo hilang ingatan?" "Kemarin." "Kok lo inget cara bernapas, berak, kencing, makan, minum, bicara?! Tipu kan lo?! Hayo ngaku." "Gue amnesia bukan mati, Kunyuk!" Karandoman mereka, Amanda dan Rendi berakhir seiring ingatan Rendi yang memudar tentang cewek itu dikarenakan sebuah kecelakaan. Amanda tetap bersikeras mendapatkan ingatan Rendi meski harus mengorbankan nyawan...
Surat untuk Tahun 2001
5482      2201     2     
Romance
Seorang anak perempuan pertama bernama Salli, bermaksud ingin mengubah masa depan yang terjadi pada keluarganya. Untuk itu ia berupaya mengirimkan surat-surat menembus waktu menuju masa lalu melalui sebuah kotak pos merah. Sesuai rumor yang ia dengar surat-surat itu akan menuju tahun yang diinginkan pengirim surat. Isi surat berisi tentang perjalanan hidup dan harapannya. Salli tak meng...
Wannable's Dream
40684      5991     42     
Fan Fiction
Steffania Chriestina Riccy atau biasa dipanggil Cicy, seorang gadis beruntung yang sangat menyukai K-Pop dan segala hal tentang Wanna One. Dia mencintai 2 orang pria sekaligus selama hidup nya. Yang satu adalah cinta masa depan nya sedangkan yang satunya adalah cinta masa lalu yang menjadi kenangan sampai saat ini. Chanu (Macan Unyu) adalah panggilan untuk Cinta masa lalu nya, seorang laki-laki b...
Aku Lupa Cara Mendeskripsikan Petang
569      392     2     
Short Story
Entah apa yang lebih indah dari petang, mungkin kau. Ah aku keliru. Yang lebih indah dari petang adalah kita berdua di bawah jingganya senja dan jingganya lilin!
Secarik Puisi, Gadis Senja dan Arti Cinta
1220      814     2     
Short Story
Sebuah kisah yang bermula dari suatu senja hingga menumbuhkan sebuah romansa. Seta dan Shabrina
Untuk Takdir dan Kehidupan Yang Seolah Mengancam
785      531     0     
Romance
Untuk takdir dan kehidupan yang seolah mengancam. Aku berdiri, tegak menatap ke arah langit yang awalnya biru lalu jadi kelabu. Ini kehidupanku, yang Tuhan berikan padaku, bukan, bukan diberikan tetapi dititipkan. Aku tahu. Juga, warna kelabu yang kau selipkan pada setiap langkah yang kuambil. Di balik gorden yang tadinya aku kira emas, ternyata lebih gelap dari perunggu. Afeksi yang kautuju...
The Diary : You Are My Activist
14872      2528     4     
Romance
Kisah tentang kehidupan cintaku bersama seorang aktivis kampus..
Hello, Kapten!
1528      753     1     
Romance
Desa Yambe adalah desa terpencil di lereng Gunung Yambe yang merupakan zona merah di daerah perbatasan negara. Di Desa Yambe, Edel pada akhirnya bertemu dengan pria yang sejak lama ia incar, yang tidak lain adalah Komandan Pos Yambe, Kapten Adit. Perjuangan Edel dalam penugasan ini tidak hanya soal melindungi masyarakat dari kelompok separatis bersenjata, tetapi juga menarik hati Kapten Adit yan...
A Ghost Diary
5461      1776     4     
Fantasy
Damar tidak mengerti, apakah ini kutukan atau kesialan yang sedang menimpa hidupnya. Bagaimana tidak, hari-harinya yang memang berantakan menjadi semakin berantakan hanya karena sebuah buku diary. Semua bermula pada suatu hari, Damar mendapat hukuman dari Pak Rizal untuk membersihkan gudang sekolah. Tanpa sengaja, Damar menemukan sebuah buku diary di tumpukkan buku-buku bekas dalam gudang. Haru...
CHERRY & BAKERY (PART 1)
4307      1158     2     
Romance
Vella Amerta—pindah ke Jakarta sebagai siswi SMA 45. Tanpa ia duga kehidupannya menjadi rumit sejak awal semester di tahun keduanya. Setiap hari dia harus bertemu dengan Yoshinaga Febriyan alias Aga. Tidak disangka, cowok cuek yang juga saingan abadinya sejak jaman SMP itu justru menjadi tetangga barunya. Kehidupan Vella semakin kompleks saat Indra mengajaknya untuk mengikuti les membuat cu...