Read More >>"> Di Antara Mereka (Chapter 30 (Ending) ) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - Di Antara Mereka
MENU 0
About Us  

  Suatu ruangan khusus di hotel bintang lima Jakarta menjadi tempat rias pengantin. Namitalah mempelainya. Satu perias tengah memoles wajahnya dengan bahan-bahan kecantikan ditemani perias lain yang sibuk menata rambut Mita. Sementara di ruangan sebelah tampak seorang wanita paruh baya yang menanti pernikahan putra semata wayangnya. Dia adalah Rati yang kini menduduki tepi ranjang dengan tatapan lurus pada kaca jendela. Sinar matahari telah tampak cerahnya. Jalan raya telah tampak ramainya. Para penduduk banyak beraktivitas pagi di seberang sana. Itulah pemandangan yang memasuki netra Rati melalui kaca jendela. Wanita itu menyimpan rasa bersalah besar pada putra semata wayangnya. Rati sangat menyesal tak melihat perjuangan Gio sebelum sukses. Apalagi saat Gio mendatangi rumahnya dengan Mita. Sontak saja itu sangat mengejutkannya. Gio dapat sukses tanpa Rati di sampingnya. Dan ia hendak menikah dengan wanita yang pernah Rati benci. Alhasil, rasa bersalah pada sepasang calon pasutri itu tersimpan cukup besar. Dengan tatapan kosong, Rati memutar kembali kehadiran Gio dan Mita ke rumahnya 15 hari lalu. 

Flashback On

  7 tahun sudah Rati menjalani hari tanpa Gio. 7 tahun pula ia tak berjumpa anak itu. Rati melirik jam dinding yang menunjuk pukul 08.35. Wanita yang telah berusia renta itu baru saja selesai meratapi nasib. Selama tujuh tahun tanpa Gio, hidupnya terasa sulit. Tiada lagi orang yang membantunya lagi. Tiada orang yang menjadi penyemangatnya lagi. Mengusir Gio dari rumah adalah hal yang paling ia sesali. Tak hanya itu, Rati juga menyesal dengan kelakuannya dulu yang memaksa Gio untuk mencintai Lica. Walau sebenarnya ia tahu bahwa anak itu tak mencintai Lica, namun ia tetap memaksa dan membuat Gio tersiksa. Sebab cowok itu harus berpisah dengan orang yang dicintainya. Rati telah mengorbankan Gio demi hutangnya. Rati telah menyiksa Gio karena hutangnya. Astaga... Bukankah itu tak pantas? Rati merasa bersalah pada putra sewata wayang itu. Dimanakah dia sekarang? Bagaimana kabarnya? Itulah pertanyaan yang timbul di benak Rati dan belum terjawab. Ia tak tahu harus mencari jawaban darimana. Tiada lagi manusia yang dapat ia pinta pertolongannya. Termasuk Mina. Sejak Gio mengembalikan uang Rati dan mengakhiri hubungannya dengan Lica, wanita itu tak lagi mendatangi rumahnya. Dan Rati merasa tenang usai uang Mina dikembalikan oleh Gio, aanak yang Rati usir dari rumah hanya karena salah menjalani hubungan asmara. Sejahat itukah Rati? Kenapa ia harus memperalat putranya untuk membalas budi? Rati sendiri tak tahu. Wanita itu merasa sangat bodoh. Ia telah mengusir harta paling berharga di hidupnya. Ia bodoh telah menyia-nyiakan anak yang baik itu. Ia salah besar dengan Gio. Rati berasumsi bahwa anak itu membencinya. Meskipun tak diketahui pasti olehnya. Namun, itu benar. 

  Beruntung ada calon mertua Gio dan Arga yang mampu membujuknya untuk mengunjungi rumah Rati seperti sekarang ini. Ia dan Mita baru saja keluar dari mobil. Rumah tanpa gerbang luar itu langsung mereka masuki halamannya. Gio dan Mita berjalan ke pintu rumah. 

  "Assalamu'alaikum!" ucap Gio menampakkan wajah di ambang pintu yang terbuka. 

  "Waalaikumsalam!" Rati yang sedari tadi duduk di kursi tamu sontak berdiri mendekati Gio. Netranya menangkap keberadaan Mita di belakang cowok itu. "Maaf, kalian siapa?" tanya Rati. Wajah Gio yang lebih putih itu terlihat berbeda di mata Rati. Maka, tak ayal jika wanita itu tidak mengenalnya. 

  "Aku Gio, anak tunggal Ibu yang telah Ibu usir dari rumah tujuh tahun lalu!" jawab Gio datar. Rati menatapnya dari atas ke bawah. Sepasang matanya berkaca-kaca dengan rasa bersalah yang menguasai pikirannya. 

  "Ya Allah... Anakku. Kamu sudah sebesar ini sekarang! Hiks... Hiks.. Hiks.. Hiks.. Hiks!" isak Rati memeluk Gio erat. Memori luka yang masih tersimpan di benak Gio membuatnya bersikap biasa saja. Ia tetap berdiri tegak dalam pelukan Rati. Tiada respon apapun yang ditunjukannya pada wanita itu. "Silakan masuk Nak!" pinta Rati melepas Gio dari pelukannya. 

  "Ayo sayang!" ajak Gio menggenggam tangan Mita. Kursi tamu yang cukup panjang menjadi tempat duduk sepasang calon suami istri itu. 

  "Ini siapa Yo?" tanya Rati menatap Gio serius. 

  "Ini Mita, calon istriku yang pernah Ibu sakiti dulu!" jawab Gio tetap datar. 

  Rati sontak berlari memeluk Mita. "Nak Mita... Maafkan Ibu ya Nak. Ibu pernah menyakiti hati kamu waktu di rumah sakit itu. Dan ternyata, sekarang kamu bisa menemani anak Ibu yang sangat Ibu rindukan ini! Terima kasih ya nak! Hiks... Hika.. Hiks..." Rati membiarkan air matanya menetes di bahu Mita. Wanita itu lebih dulu meminta maaf pada Mita lantaran rasa bersalahnya yang cukup besar. 

  "Iya Bu," jawab Mita bernada sama dengan Gio tadi. Rati beralih menempati kursi di hadapan mereka. 

  "Ibu sudah lama merindukan kamu Yo," ungkap Rati. 

  "Mengapa Ibu rindu? Yang mengusirku dari sini kan, juga Ibu!" tanya Gio memasang wajah malas. 

  "Iya Yo. Ibu menyesal, maafkan Ibu yo!" jawab Rati menyeka air matanya. 

  "Eeemmm... Tapi, aku juga terima kasih sama Ibu. Karena Ibu sudah membesarkan aku dan mengusirku dari rumah hingga aku bisa hidup lebih mandiri sampai bisa sukses seperti sekarang ini!" ucap Gio. Sejahat apapun Rati padanya, wanita itu berkemungkinan selalu mendo'akannya. Meski Gio tak tahu realitanya. Namun ia tetap menduga dan berterima kasih. 

  "Ibu juga berterima kasih sama kamu karena kamu mau kembali pada Ibu!" balas Rati. 

  "Maaf Bu.. Aku tidak bisa lagi tinggal di rumah ini!" 

  "Mengapa begitu Yo?" Rati bertanya guna mengeluarkan rasa penasarannya. 

  "Aku sudah punya keluarga yang baik di luar sana. Dan tujuan utamaku ke sini hanyalah untuk meminta restu pada Ibu karena sebentar lagi, aku dan Mita akan menikah. Iya kan Sayang?" Gio merangkul bahu Mita dan tersenyum ke arahnya. Gadis itu mengangguk. 

  "Kalau itu sudah menjadi keputusan kamu, Ibu restuin, Nak. Ibu hanya bisa mendoakan yang terbaik buat kalian. Semoga kalian bahagia selalu!" respon Rati diangguki Gio. 

  "Terima kasih atas restunya, Bu! Kalaupun Ibu mau, Ibu boleh datang ke pernikahan kami di hotel anjayaksa yang In Sya Allah akan terlaksana 15 hari lagi!" Rati mengangguk-angguk. 

  "Ibu akan berusaha datang," jawabnya. 

  "Kalau gitu kami pamit dulu. Permisi!" Gio menarik tangan Mita dan membawanya keluar. 

  "Iya, hati-hati!" Rati mengantar mereka hingga ke halaman rumah. Sepasang calon suami istri itu tak berkata apapun sebelum masuk mobil. Rati yang mendapati Gio di kendaraan itu pun sontak kagum. "Ternyata anakku hebat. Dia bisa sukses tanpa bantuanku!" batin Rati tersenyum simpul menatap kepergian Gio dan Mita. Ia kembali masuk rumah usai mobil hilang dari ekor matanya. 

Flashback Off

   Rati mengerjapkan mata. Diliriknya jam dinding yang menunjuk pukul 06.00 Rati keluar kamar guna hendak menyaksikan akad nikah putra semata wayangnya yang akan dilaksanakan 2 jam lagi. Wanita itu memasuki ruangan Lani dan Miko yang bersiap menikahkan sang putri. Rati ke sana guna ikut merias wajah agar senada dengan besannya nanti. 

                            🌹🌹🌹

  Di ruangan berbeda, Gio tengah memoles wajahnya dengan beberpa produk skincare yang selalu ia gunakan di pagi hari. Lelaki itu telah siap mental dan jiwa guna mengucapkan ijab kobul dan membina rumah tangga. Sudah tak sabar lagi untuknya mempersunting Mita 2 jam lagi. Terbayang indah rumah tangganya dengan wanita tercinta di hatinya. Di hotel yang indah ini, ia akan mengucap janji sehidup semati tentang rumah tangganya dengan Mita nanti. Namun di sisi lain, sebuah duka mendalam masih dirasakannya. Mengingat Bapak kandungnya yang meninggal dunia beberapa waktu lalu. Hal itu masih terpampang jelas di benaknya. Di sela kesibukannya itu, Gio menyempatkan diri untuk mengingat hal tersebut. 

Flashback On

  Siang hari yang tidak terlalu panas, tak memberatkan Gio dan Mita untuk mendatangi kontrakan Juntar. Tiada lain, tujuan mereka adalah meminta do'a restu. 

  Mobil putih Gio terparkir di depan pagar kontrakan. Netranya menangkap beberapa warga mengenakan pakaian muslim yang berada di teras kontrakan. Gio yang penasaran pun sontak mengajak Mita keluar dari kendaraannya. Cowok itu berjalan dengan menggenggak tangan Mita. "Permisi Pak, ini ada apa ya?" tanya Gio. Mita menyimpan rasa penasaran dengan berdiam. Wanita itu hanya menatap beberapa insan sembari mengharap jawaban. 

  "Ada yang meninggal Mas," jawab lelaki muda berbaju koko. 

  "Apakah Mas adalah anaknya Almarhum Pak Juntar?" tanya pria setengah tua yang mengenakan baju batik dengan peci yang menutup rambutnya. 

  "Almarhum Pak Juntar? Maksudnya Bapak saya sudah meninggal?" tanya Gio sontak terkejut. Sepasang matanya terbelalak menatap pria di hadapannya itu. 

"Iya Mas. Pak Juntar sudah meninggal dunia!" jawabnya seolah memukul hati Gio. Bak tersambar petir di siang bolong. Hati Gio sangat tergores mendengar jawaban pria itu. Tanpa banyak pikiran, Gio memasuki kontrakan yang diisi banyak insan. "Bapaaaaaaakkkk!" teriak Gio berlari mendekati jenazah Juntar yang tertutup batik dan kain putih. Para insan yang sedari tadi membaca ayat-ayat Al-qur'an sontak beralih atensi pada Gio yang langsung memeluk jenazah sang Bapak. Tak peduli dengan Juntar yang tak pernah menafkahinya dan kerap menyakiti sang Ibu. Bagaimanapun juga, Juntar tetaplah Bapak kandungnya. Gio tetap merasa kehilangan orang istimewa. "Bapak... Kenapa Bapak harus pergi secepat ini Pak? Hiks.. Hiks.. Hiks...." isak Lio melelas pelukannya. 

  "Mas... Mas yang sabar ya!" ucap salah seorang wanita berjilbab. Gio menyeka air mata yang memaksa keluar. Sakit, sunggguh sakit. Mengingat pernikahannya tinggal beberapa hari lagi, Gio harus kehilangan insan yang dicintainya. Meski pernah menyakitinya. Namun, seorang Bapak tetaplah istimewa. Awalnya, Gio berharap Juntar dapat menyaksikan pernikahannya. Namun mengapa malaikat sangat cepat mengambil nyawanya? Itu sudah takdir Tuhan yang tak dapat dielakkan. Berat atau tidak, Gio tetap harus menerima kenyataan bahwa sang Bapak tidak akan menghadiri pernikahannya. Sebab beliau telah tenang di surga. Meski menyakitkan, Gio tetap berusaha ikhlas dan kuat. Tak masalah jika ia hanya melihat sang Ibu tanpa Juntar di sampingnya. 

  Tak ingin larut dalam kesedihan, Gio bangkit dan bersiap turut serta dalam mengurus jenazah Alm. Juntar. Mulai dari memandikan, menutup dengan kain kafan hingga menyolatkannya. Semua itu Gio lakukan tanpa lepas dari pandangan Mita. Gadia itu hanya menatap sendu calon suaminya yang sibuk persiapan sebelum memakamkan Bapak kandungnya. Saat Mita menikah nanti, ia takkan bisa melihat wajah Bapak mertuanya. Ia turut simpati dengan Gio. 

  Di sepanjang perjalanan menuju makam, Mita merangkul bahu Gio sembari mengusap-usapnya. Hal itu ia lakukan guna menenangkan kegundahan hati Gio. Keranda yang terjunjung tinggi menjadi pusat penglihatan Gio yang meneteskan air mata. Ia ingin sang Bapak dapat melihat suksesnya. Ia ingin sang Bapak dapat melihatnya bersanding dengan Mita di pelaminan. Bahkan, Gio pun menginginkan Juntar dapat menggendong buah hatinya dengan Mita kelak. Namun, semua itu hanya angan semata. Sebab Juntar tak lagi bernyawa. Tubuh pria itu telah dibaluti kain kafan di dalam keranda itu. 

  Gio dan Mita hanya diam hingga tiba di makam. Gio masih meneteskan air mata. Sekuat-kuatnya hati lelaki, dapat rapuh kala kehilangan orang tersayangnya. Itulah gambaran hati Gio yang kini menatap sendu jenazah Juntar di liang lahat. "Sayang.... Aku tau ini sangat berat untukmu, tapi kamu harus sabar dan kuat ya!" bisik Mita. 

  Rela atau tidak, Gio tetap harus menyaksikan tubuh Juntar ditimbun tanah. Gio menaburkan bunga-bunga di atas pusara Juntar. Setelahnya, ia menyempatkan diri untuk bertanya pada tetangga Juntar tentang penyebab kematiannya. Tetangganya menjelaskan bahwa Juntar meninggal karena menjadi korban tabrak lari dan ia ditemukan tewas di jalanan.

Flashback Off

  Usai melalui proses periasan wajah dan busana, kini Gio dan Mita dapat duduk di hadapan penghulu yang telah mengucap kalimat pembuka. Mita tampak sangat cantik dengan gaun putih dan gaya rambut bak Cinderela di istana. Begitupun dengan Gio yang mengenakan kemeja hitamnya telah siap melaksanakan akad nikah. 

  Tak butuh waktu lama, tangan kanan Gio dapat bersatu dengan tangan sang penghulu. Sepasang mata mereka saling bertemu. Gio menatap serius pada penghulu. "Saudara Gio Antaraska Bin Almarhum Juntar, saya nikahkan dan kawinkan anda dengan saudari Namita Lekusi Binti Miko Namiki dengan mas kawin dan seperangkat alat shalat dibayar tunai!" 

  "Saya terima nikah dan kawinnya Namita lekusi Binti Miko Namiki dengan mas kawin dan seperangkat alat salat tersebut dibayar tunai!" jawab Gio dengan lancar. Senyum simpul terukir di bibir Mita. Suasana mengharukan itu mampu meneteskan air mata. 

  "Bagaimana para saksi, sah?"

  "Sah!!!!"

  "Alhamdulillahirabbilalamin!" jawab penghulu. Kedua tangan Gio dan Mita menengadah sembari mendengar do'a dari sang penghulu. Mita membiarkan buliran air matanya yang lolos begitu saja. Tiada mampu ia menahan tangis haru yang menghangatkan kalbu. Di hadapan kedua orang tua dan para tamu undangan, Gio dan Mita telah sah menjadi sepasang suami istri. 

  Pelaminan dengan dekorasi yang cantik, menjadi tempat kedua Mita dan Gio usai melaksanakan akad nikah. Pasutri itu berdiri guna menerima ucapan dari para tamu undangan. "Selamat ya Mita, Gio. Ternyata kalian berjodoh... Bahagia selalu ya!" ucap Lica yang telah mendapatkan undangan dari Mita. 

  "Iya terima kasih!" jawab Mita mewakili sang suami. Lica berlalu dari hadapannya. 

  "Selamat ya, Mita, Gio... Semoga kalian sakinah mawadah warahmah till jannah!" Kini Fisa yang bicara. Wanita yang berkarir sebagai guru itu bergantian menyalami tangan Mita dan Gio. 

  "Waaahh.. Terima kasih banyak Bu Guru... Hehehe!" jawab Mita disertai candaan. Hal itu biasa dilakukannya kala berjumpa Fisa. Sebab wanita itu ialah teman sejati hingga saat ini. 

  "Sama-sama!" Fisa tersenyum merespon candaan Mita tadi seraya pergi. 

  "Selamat ya, kalian sudah sah menjadi suami istri, bahagia selalu ya!" ucap cowok tampan yang mengenakan jas abu-abu. 

  "Terima kasih banyak sudah menyempatkan diri untuk datang ke pernikahan kami. Semoga kamu sukses selalu ya, Zie!" jawab Gio mewakili Mita. Pria berhidung mancung itu tak menyangka bahwa mantan kekasihnya dapat menikah dengan teman SMP. Bukan cemburu, melainkan Kenzie ikut bahagia mengetahui Gio yang berhasil membahagiakan Mita. Hal itu sesuai dengan pesannya sebelum pindah ke Amerika. Kala Kenzie mengajak Gio bertemu di sebuah cafe, ia berpesan, "Aku sudah tidak bisa bersama Mita lagi karena aku akan pindah ke Amerika. Jadi sekarang, aku kasih kesempatan buat kamu untuk mendapatkan Mita kembali. Bahagiakan dia, jangan pernah kamu sakiti dia. Maaf jika selama ini aku pernah membuatmu cemburu. Hanya itu yang dapat aku sampaikan!" 

  Kalimat yang keluar dari mulut Kenzie tersebut, masih tersimpan lengkap di benak Gio. Pria itu berhasil menuruti pesan itu. Sebagai teman, Gio pun bangga dengan Kenzie yang kini menjadi lulusan universitas Harvard. Pria itu datang ke Indonesia hanya untuk memenuhi undangan Gio dalam pernikahan ini. Setelahnya pun, Kenzie kembali ke negeri Paman Sam itu.

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Renjana
447      332     2     
Romance
Paramitha Nareswari yakin hubungan yang telah ia bangun selama bertahun-tahun dengan penuh kepercayaan akan berakhir indah. Selayaknya yang telah ia korbankan, ia berharap agar semesta membalasnya serupa pula. Namun bagaimana jika takdir tidak berkata demikian? "Jika bukan masaku bersamamu, aku harap masanya adalah milikmu."
Dunia Sasha
5324      1933     1     
Romance
Fase baru kehidupan dimulai ketika Raisa Kamila sepenuhnya lepas dari seragam putih abu-abu di usianya yang ke-17 tahun. Fase baru mempertemukannya pada sosok Aran Dinata, Cinta Pertama yang manis dan Keisha Amanda Westring, gadis hedonisme pengidap gangguan kepribadian antisosial yang kerap kali berniat menghancurkan hidupnya. Takdir tak pernah salah menempatkan pemerannya. Ketiganya memiliki ...
MANGKU BUMI
122      112     2     
Horror
Setelah kehilangan Ibu nya, Aruna dan Gayatri pergi menemui ayahnya di kampung halaman. Namun sayangnya, sang ayah bersikap tidak baik saat mereka datang ke kampung halamannya. Aruna dan adiknya juga mengalami kejadian-kejadian horor dan sampai Aruna tahu kenapa ayahnya bersikap begitu kasar padanya. Ada sebuah rahasia di keluarga besar ayahnya. Rahasia yang membawa Aruna sebagai korban...
Hei, Mr. Cold!
315      259     0     
Romance
"Kau harus menikah denganku karena aku sudah menidurimu!" Dalam semalam dunia Karra berubah! Wanita yang terkenal di dunia bisnis karena kesuksesannya itu tak percaya dengan apa yang dilakukannya dalam semalam. Alexanderrusli Dulton, pimpinan mafia yang terkenal dengan bisnis gelap dan juga beberapa perusahaan ternama itu jelas-jelas menjebaknya! Lelaki yang semalam menerima penolakan ata...
SOSOK
107      97     1     
Horror
Dunia ini memang luas begitu pula seisinya. Kita hidup saat sendiri namun bersama sosok lain yang tak terlihat. SOSOK adalah sebuah cerita yang akan menunjukkan sisi lain dunia ini. Sebuah sisi yang tak terduga dan tak pernah dipikirkan oleh orang-orang
SURGA DALAM SEBOTOL VODKA
7532      1723     6     
Romance
Dari jaman dulu hingga sekarang, posisi sebagai anak masih kerap kali terjepit. Di satu sisi, anak harus mengikuti kemauan orang tua jikalau tak mau dianggap durhaka. Di sisi lain, anak juga memiliki keinginannya sendiri sesuai dengan tingkat perkembangan usianya. Lalu bagaimanakah jika keinginan anak dan orang tua saling bertentangan? Terlahir di tengah keluarga yang kaya raya tak membuat Rev...
Ayugesa: Kekuatan Perempuan Bukan Hanya Kecantikannya
7342      2218     204     
Romance
Nama adalah doa Terkadang ia meminta pembelajaran seumur hidup untuk mengabulkannya Seperti yang dialami Ayugesa Ada dua fase besar dalam kehidupannya menjadi Ayu dan menjadi Gesa Saat ia ingin dipanggil dengan nama Gesa untuk menonjolkan ketangguhannya justru hariharinya lebih banyak dipengaruhi oleh keayuannya Ketika mulai menapaki jalan sebagai Ayu Ayugesa justru terus ditempa untuk membu...
Putaran Waktu
716      481     6     
Horror
Saga adalah ketua panitia "MAKRAB", sedangkan Uniq merupakan mahasiswa baru di Universitas Ganesha. Saat jam menunjuk angka 23.59 malam, secara tiba-tiba keduanya melintasi ruang dan waktu ke tahun 2023. Peristiwa ini terjadi saat mereka mengadakan acara makrab di sebuah penginapan. Tempat itu bernama "Rumah Putih" yang ternyata sebuah rumah untuk anak-anak "spesial". Keanehan terjadi saat Saga b...
Dinikahi Guru Ngaji
637      471     1     
Romance
Hobby balapan liar selama ini ternyata membuat Amara dipindahan ke Jakarta oleh Kedua orang tuanya, Rafka begitu kahwatir akan pergaulan bebas yang selama ini terjadi pada anak muda seperti putrinya. Namun, saat di Jakarta ternyata Amara semakin tidak terkendali, Rendra akhirnya akan menjodohkan cucunya dengan seorang duda anak satu. Shaka adalah guru Ngaji di TPA tidak jauh dari rumah ...
Coneflower
3391      1543     3     
True Story
Coneflower (echinacea) atau bunga kerucut dikaitkan dengan kesehatan, kekuatan, dan penyembuhan. Oleh karenanya, coneflower bermakna agar lekas sembuh. Kemudian dapat mencerahkan hari seseorang saat sembuh. Saat diberikan sebagai hadiah, coneflower akan berkata, "Aku harap kamu merasa lebih baik." — — — Violin, gadis anti-sosial yang baru saja masuk di lingkungan SMA. Dia ber...