"Kau harus menikah denganku karena aku sudah menidurimu!"
Dalam semalam dunia Karra berubah! Wanita yang terkenal di dunia bisnis karena kesuksesannya itu tak percaya dengan apa yang dilakukannya dalam semalam.
Alexanderrusli Dulton, pimpinan mafia yang terkenal dengan bisnis gelap dan juga beberapa perusahaan ternama itu jelas-jelas menjebaknya! Lelaki yang semalam menerima penolakan atas pinangannya kepada Dirut Perusahaan pangan yang bernama Karra itu tersenyum puas atas kemenangannya.
Andai saja hari itu tak ada foto ataupun video bodoh perbuatan Alex, tentu saja Karra masih bisa menolaknya. Namun, lelaki itu mengancam dirinya atas nama baiknya! Mengancam ketenaran seorang Karra dengan kelicikannya.
Bagaimana Karra harus bersikap? Apalagi di hari ancaman itu datang adalah hari pernikahannya dengan Arsal! Dan mengapa seorang Alex yang tersohor sangat ingin meminang dirinya?
Cover by. DG_Diagonal picture
Special design for embunpagi
Karra menatap sosok menyeramkan di hadapannya. Lelaki dengan luka di tulang alisnya itu juga menatapnya dengan cara yang sama. Lelaki itu bahkan membuang buket bunga yang dibawanya ke tempat sampah.
“Jadi kau menolakku Nona?” tanyanya dingin.
Wanita bernama Karra menaikkan dagunya. Sikap arrogantnya itu menambah kekesalan Alex yang hari ini datang untuk melamar dirinya.
“Lantas apa maksud bingkisanmu tempo hari jika yang kudapat adalah penolakanmu?”
Dua minggu yang lalu Karra memberinya bingkisan setelah acara makan malam para pebisnis nusantara di Kota Bandung. Wanita itu juga mengajak Alex berbincang dengan cara yang berbeda. Wanita itu menampakkan keramahannya pada sosok keras yang terkenal dengan sikap kasarnya itu.
“Bisnis kita dibatalkan, itu artinya aku tak ada urusan lagi untuk beramah tamah denganmu Tuan Alex!”
Alex terkekeh. Ia tak menyangka jika dirinya salah mengartikan sikap ramah seorang Klarisa Rahardja yang terkenal dengan tabiat super angkuh dan sombongnya itu. Ia pikir tempo hari wanita itu benar-benar menginginkannya seperti apa yang tergambar dari bahasa tubuh Karra ketika mendatanginya, namun ternyata semua hanya trik bisnis yang Karra lakukan demi misinya.
“Baik, aku akan menerima penolakanmu hari ini. Tapi ingatlah ini Nona, suatu hari aku akan membuatmu tunduk kepadaku tanpa ada satu pun penolakan dari mulut sombongmu itu!”
Alex pergi dengan para pengawal yang mengikutinya, sementara Karra nampak acuh mendapati satu ancaman Alex yang dirasanya adalah hal remeh temeh. Dengan ujung jari telunjuk ia memanggil asisten pribadinya.
“Ya Nona?” jawab asisten itu sambil menundukkan kepala untuk sikap segannya.
“Hubungi Tuan Elios! Aku ingin lelaki itu pulang dalam keadaan pincang!” pintanya lalu pergi begitu saja meninggalkan asistennya yang sedang mencoba untuk menghubungi seseorang sesuai perintah tuannya.
Karra berjalan menuju kamar pribadinya. Ia masuk dan menghempaskan tubuhnya ke atas ranjang kesayangannya. Ia menatap langit-langit kamar lalu tersenyum.
“Berani-beraninya manusia kotor sepertimu meminang diriku!” gumamnya sambil tersenyum puas membayangkan bagaimana wajah penuh amarah milik Alex. “Kau pikir aku takut dengan lelaki sepertimu? Bahkan seujung kukuku pun belum tentu bisa kau raih!”
Karra menikmati lamunannya. Ia membayangkan bagaimana jadinya sosok Alex yang sama angkuh seperti dirinya itu harus menghadapi orang suruhannya di bawah perintah Elios. Hingga tak berapa lama kemudian lamunannya pun buyar ketika ponsel yang ada di tas kecil miliknya berbunyi.
Perlahan Karra meraih tas miliknya, lalu mengeluarkan ponsel dari dalamnya. Ia sejenak menatap nama di layar ponselnya. Dalam layar ponsel itu tertulis nama Elios yang perlahan membuat senyumannya mengembang.
“Hallo Elios? Bagaimana dengan si brengsek itu?” tanyanya dengan penuh harapan nasib buruk menimpah sosok Alex yang sangat dibencinya.
“Hahahahahahaha!”
Tawa suara yang sangat familier itu membuat Karra terbangun dari tempat tidurnya. Ia duduk dengan kedua mata terbelalak lebar ketika mendengar suara Alex dalam panggilan teleponnya. Karra seketika merasa panik!
“K-Kau,-“
Wajah Karra pucat pasi mendengar suara sosok yang sangat dibencinya itu perlahan memekik telinganya. Sementara Alex nampak sangat puas menanggapi keterkejutan wanita congkak yang hari ini menolak pinangannya.
“Kau mengirim lelaki bodoh ini untuk membunuhku Nona?” tanya Alex dalam panggilan teleponnya. “Apa kau tidak ada kenalan hebat lainnya sehingga meminta sepupu bodohmu ini untuk menyerangku?”
“Kau apakan Elios, Lex?!”
“Lalu harus aku apakan adik sepupumu ini?”
Tangan Karra seketika gemetaran. Wanita itu menggigiti ujung-ujung bibirnya karena rasa cemasnya membayangkan bagaimana kiranya nasib sepupunya itu. Karra sungguh tak ingin melukai keluarganya. Namun siapa sangka jika niat jahatnya terhadap Alex membuatnya terjebak dalam dituasi yang sangat sulit.
“ALEX! Kau apakan adikku?!” sentak Karra yang muak mendengar tawa Alex yang kian menjadi-jadi di seberang sana.
“Kau ingin aku apakan dia? Apa perlu aku potong kepalanya dan memberikannya pada anjing-anjingku di rumah?”
Karra meremas sprei di dekatnya. Ia melampiaskan kekesalannya itu pada sosok menyebalkan!
“Apa maumu, Lex!”
Mendengar kalimat penuh tantangan dari Karra, Alex kembali tersenyum. Lelaki yang tengah mencengkeram leher seseorang itu pun akhirnya melepaskan tangannya. Dan seketika Elios pun terbatuk-batuk karena sempat kesulitan bernapas.
“Pukul delapan malam di Hotelku! Kau harus bersedia makan malam denganku, Nona! Jika kau tak datang, maka aku tidak akan melepaskan adik sepupumu yang bodoh ini!”
Karra semakin marah dibuatnya. Wanita itu mencoba menahan amarahnya dengan memejamkan kedua matanya. Perlahan ia menghela napas panjang, lalu kembali membuka kedua matanya pertanda ia sudah siap untuk menjawab tawaran Alex.
“Baik, jam delapan! Tapi kau harus berjanji satu hal, kau harus melepaskan Elios setelah aku datang ke lokasi yang kau sebutkan!”
Alex berjongkok menatap Elios yang sudah terkapar tak berdaya di hadapannya. Dengan wajah licik itu ia mencengkeram dagu panjang Elios dan menatap kedua matanya yang ketakutan. Perlahan Alex tersenyum sumringah, lalu menutup panggilan teleponnya.
“Apa kau takut?” tanyanya pada Elios yang nampak semakin pucat karenanya. Lelaki itu bahkan gemetaran tak karuan. Perangai kasar Alex benar-benar membuatnya seketika lemah.
Dengan tangan gemetaran itu Elios meraih kedua tangan Alex yang sempat mencengkeram dagunya. Kedua mata lelaki itu berkaca-kaca karena menahan air mata akibat ketakutannya.
“T-Tuan! Tuan! M-maafkan aku, Tuan! Aku bersedia melakukan apa saja untukmu, Tuan!” pintanya dengan perasaan takut yang bercampur aduk.
Alex menghempas tangan Elios hingga tak lagi menggenggam tangannya. Ia beranjak dari posisinya, lalu memandang remeh Elios yang kini ada di depan kakinya.
“Bbuhh!” Alex meludahi wajah Elios, lalu kembali menatapnya remeh. “Aku tak sudi menjadikanmu anjingku! Penjilat sombong sepertimu selamanya tak pernah cocok denganku!”
Alex kembali melangkah meninggalkan Elios yang kini ada dalam genggaman tiga orang pengawal kepercayaannya.
“Kenapa kau menginginkan Karra?”
Dan seketika pertanyaan yang keluar dari mulut Elios menghentikan langkah kakinya. Ia terdiam, lalu menoleh untuk menatap Elios yang nyata sudah tak berdaya karenanya.
“Kau ingin meminangnya meski kau tahu jika sepupuku itu sombong! Kau tetap menginginkannya meski ia berniat menyakitimu dengan tanganku!” lanjut Elios yang mencoba meluapkan semua rasa penasarannya terhadap Alex.
Alex tersenyum, lalu kembali memusatkan arah pandangannya ke arah yang berbeda. Lelaki itu tak ingin lagi menatap Elios yang menantikan jawabannya.
“Aku benci orang bodoh yang terlalu banyak ingin tahu seperti dirimu!” jawabnya ketus. “Bawa Elios ke markas! Kita perlu mengajaknya berenang air es!”
“Baik, Tuan!”
Orang-orang kepercayaan Alex itu pun langsung menyeret paksa Elios dan mengikuti langkah Alex. Elios yang sudah pasrah hanya bisa terdiam. Lelaki itu tak berniat berteriak untuk meminta pertolongan karena ia tak ingin memperparah hukuman yang harus diterimanya. Alex lebih dulu masuk ke dalam mobilnya, sementara Elios masuk ke dalam mobil yang berbeda. Keduanya pun pergi ke tempat dimana Elios harus menjamin dirinya atas apa yang sudah ia lakukan kepada Alex hari ini.