Loading...
Logo TinLit
Read Story - The Hospital Lokapala (Sudah Terbit / Open PO)
MENU
About Us  

Alana tidak menjawab pertanyaan dari sahabat hantunya itu secara langsung. Ia mengusap bibirnya karena percikan air minum melebar di sela-sela pipinya.

 

Ia kini hanya menyelimuti tubuhnya dengan pelan. “Aku mau istirahat Poci, kamu tidak tidur sudah malam ini jangan kelayapan saja.”

 

“Alana, kamu mencoba mengalihkan pembicaraan kita terakhir, mengenai apakah kamu memiliki perasaan dengan dokter muda itu?”

 

Seolah seperti sahabat biasanya, yang sangat ingin tahu mengenai perasaan sahabatnya sendiri. Ia sangat kepo!

 

Wanita itu sengaja memejamkan matanya, meski ia tahu hal itu lebih baik dibanding menjawab pertanyaan sahabatnya. Ia hanya tidak ingin membahas mengenai perasaan. Apalagi ia terus mengingat momen di mana ia melihat secara langsung, sang kekasih melakukan hal tak senonoh dengan wanita lain.

 

Mengingatnya saja membuat hati Alana sangat sakit, bagaikan tertusuk belati yang begitu tajam.

 

Tak terasa air mata mengalir membasahi pipinya. Poci tak tahu hal itu, karena Alana mempunggunginya.

 

‘Maaf Poci, aku tidak bisa menjawab pertanyaanmu. Biarkan aku kini berperang dengan perasaanku sendirian. Selamat malam Poci, semoga mimpi indah,’ gerutunya dalam hati untuk sahabat yang selalu ada di saat ia berada di titik terpuruk.

 

***

Penthouse Tanaka Grup

 

Seorang pria yang berdiri di sisi balkon, sedang memandangi indahnya Ibukota. Dengan membawa secangkir wine dan tangan kanannya masuk ke dalam kantung celana kain berwarna abu.

 

Ia seperti sedang berpikir dengan sangat keras, terlihat dari tatapan yang kosong tapi banyak hal yang ia relungkan seorang diri.

 

Pria dengan wajah khas, memiliki kulit putih pucat nan halus dan tinggi 180 cm, mencekoki beberapa kali wine ke dalam mulutnya. Seakan ia menghempas sekali pikiran yang telah memusingkan beberapa hari lalu.

 

Apa yang sebenarnya dipikirkan olehnya?

 

Dreet! Dreet!

 

Terdengar suara deringan ponsel yang terletak di dekatnya. Ia melirik dengan ekspresi wajah datar, dan tidak langsung menjawab panggilan itu. “Mamah. Mau apa lagi dia menelponku?” gerutunya sebelum menekan nombol angkat.

 

Setelahnya ....

 

“Iya Mah, kenapa? Ada masalah apa lagi?” suaranya terdengar sangat ketus sekali, seharusnya tak pantas ia bersikap seperti itu.

 

“Lho, Yuta sayang, kenapa kamu sangat ketus seperti itu dengan Mamah? Ini Mamah mu lho, bukan musuhmu. Apa kamu membenci Mamah, mengenai hal ...,”

 

“Tidak perlu dibahas lagi Mah, aku hanya ingin sendiri untuk saat ini. Dan Mamah juga harus jaga kesehatan, mungkin pekan depan aku akan pulang sebentar bertemu dengan Paman Yoshi membahas mengenai saham yang disalurkan ke rumah sakit.”

 

Beberapa saat, ia langsung menutup telpon yang dipercayai dari sang ibu. Wajahnya semakin mengkerut.

 

Piaang!

 

Ia membuang secara kasar cangkir yang dipenuhi oleh wine itu ke sisi ruangan. Sampai cairan tersebut berserakan di dapur.

 

Ia melepas kemeja putih yang dirinya kenakan, dan membuangnya ke sofa lalu menginjak pecahan cangkir itu dengan wajah yang sangat datar.

 

Apakah ia tidak merasakan rasa sakit sedikitpun? Kendatipun telapak kakinya sudah mengalir banyak darah. Apa mungkin ia sudah tak bisa merasakan rasa sakit? Atau mungkin ia memiliki rasa sakit yang lebih dari pada sekadar terluka akibat beling, yang membuat telapak kakinya berdarah.

 

Baaak!

 

Ia memukul dengan keras meja kaca yang ada di dapur, sampai membuat meja itu retak menjadi dua dan membuat punggung tangan kanan pria ini mengeluarkan banyak darah.

 

Ekspresinya sama saja, seperti pertama. Sangat datar dengan tatapan mata yang begitu kosong. Ia berjalan dengan sempoyongan, menuju ke kamar untuk membasuh diri.

 

Aliran dari shower membersihkan semua darah yang telah mengalir. Meskipun sudah 20 menit pria ini membiarkan tubuhnya diderasi air mengalir, tetap saja darah yang telah melukai telapak kaki dan punggung tangannya tak berhenti.

 

Kini ia menutupi wajah, namun di sana ia tak sanggup untuk tidak mengeluarkan rintihan air mata yang bermakna begitu menyakitkan.

 

Terdengar kilas ia mengucapkan, “Maafkan aku.”

 

Entah apa yang sebenarnya terjadi, dari tindakannya yang ia lakukan sepertinya pria ini sangat menyesali mengenai perlakukan yang sudah dirinya lakukan.

 

Memang kesalahan seperti apa yang sudah dirinya lakukan? Siapa yang telah ia sakiti?

 

Wajahnya kini berubah pucat.

 

Kendatipun mungkin hatinya tak karuan, ia menyudahi mandinya kini ia segera menyelimuti tubuhnya menggunakan handuk.

 

Ia mengambil smartphonenya dengan meninggalkan pesan suara. “Dokter Rama, saya minta tolong datanglah ke penthouse saya sekarang juga. Saya membutuhkan pengobatan yang ekspensif.”

 

Tidak menunggu lama, ia sudah kedatangan dokter yang menjadi dokter kepercayaan keluarga Tanaka.

 

Belum saja meletakkan peralatan yang dibawanya, dokter setengah baya itu langsung memeriksa tubuh pria tersebut begitu teliti.

 

“Astaga kamu kenapa Yuta? Apa yang sudah kamu lakukan? Di mana yang terluka?”

 

Yuta tersenyum hangat, ia berpikir dokter ini masih sama tak berubah sedikit pun. Dari ia kecil sampai sudah dewasa seperti ini, dokter yang sudah ia anggap sebagai ayahnya itu selalu memperlakukannya sama.

 

“Dok, Anda sebenarnya menanyakan dulu kepada saya di mana letak luka yang saya alami. Bukannya langsung memerikasa keseluruhan tubuh saya, apalagi saya hanya memakai wearable kimono handuk seperti ini,” senyumnya pun mengarah ke wanita muda yang dipercaya sebagai suster Dokter Rama yang akan membantunya untuk menangani putra tunggal dari perusahaan elektronik yang sangat terkenal di Nusantara ini.

 

Secepat mungkin Dokter Rama meminta maaf, dan segera menanyakan Yuta terkait luka yang ia dapatkan.

 

Setelah mengetahui di mana saja luka, dan melihat penthouse Yuta berantakan, membuat Dokter Rama mempertanyaan apa yang dirasakan pria dewasa ini.

 

“Yuta, apa yang sebenarnya kamu pikirkan? Kenapa kamu sampai berpikir untuk melukai tubuhmu. Memang tubuhmu salah apa? Kenapa ia harus mendapatkan luka dari apa yang kamu rasakan.”

 

Sorot mata pria yang memiliki wajah bak pangeran ini tetap kosong, ia melihat dokter yang ada di depannya dengan tersenyum tipis. Ia tak bisa menjelaskan apa yang sudah dia rasakan sebenarnya.

 

Ia pikir, tak perlu orang tahu perasaan yang sangat membuatnya kacau ini. Biarlah ia saja yang terbebani akan hal tersebut.

 

“Yuta, jujur dengan saya. Apakah ini semua karena cinta? Saya tahu, kamu adalah pria yang baik dan sangat hangat. Hatimu begitu mulia. Tidak hanya itu, kamu juga terlahir dari keluarga terpandang, dan memiliki begitu banyak bisnis. Bukankan itu membuat kamu bisa bersyukur?” tanya Dokter Rama yang masih belum di jawab oleh pria itu.

 

Tatapannya hanya ke bawah, dan tidak ingin bersuara.

 

“Yuta, kamu belum menjawab pertanyaan saya. Apakah ini semua mengenai cinta? Karena saya tahu, meskipun kamu diberkati banyak hal yang indah, tapi tidak dipungkiri kamu pernah menangis dihadapan saya karena perempuan yang kamu sukai terluka akibat keteledoranmu sewaktu sd dulu. Apakah kamu masih seperti itu?”

 

Pria dengan bentuk wajah persegi begitu tegas dengan rahang-rahang yang kaku, membuat Yuta semakin terlihat bak dewa. Yuta mengangkat wajahnya, dan menatap Dokter Rama penuh makna.

 

Namun, suster yang ada di samping Dokter Rama sudah mimisan sejak tadi karena tak kuat melihat ketampanan Yuta ini.

 

“Dok, apa yang Anda katakan tadi benar. Mungkin saya memang tak boleh mencintai siapa pun, saya tak ingin membuat wanita yang sangat saya cintai terluka lagi.”

 

Bersambung.

 

 

 

 

 

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Peri Untuk Ale
5748      2346     1     
Romance
Semakin nyaman rumah lo semakin lo paham kalau tempat terbaik itu pulang
Hei, Mr. Cold!
433      341     0     
Romance
"Kau harus menikah denganku karena aku sudah menidurimu!" Dalam semalam dunia Karra berubah! Wanita yang terkenal di dunia bisnis karena kesuksesannya itu tak percaya dengan apa yang dilakukannya dalam semalam. Alexanderrusli Dulton, pimpinan mafia yang terkenal dengan bisnis gelap dan juga beberapa perusahaan ternama itu jelas-jelas menjebaknya! Lelaki yang semalam menerima penolakan ata...
SOSOK
152      136     1     
Horror
Dunia ini memang luas begitu pula seisinya. Kita hidup saat sendiri namun bersama sosok lain yang tak terlihat. SOSOK adalah sebuah cerita yang akan menunjukkan sisi lain dunia ini. Sebuah sisi yang tak terduga dan tak pernah dipikirkan oleh orang-orang
Dialog Tanpa Kata
17057      4440     19     
Romance
Rasi mencintai Sea dalam diam Hingga suatu hari Sea malah dinikahi oleh Nolan kakak dari Rasi Namun pernikahan Sea dan Nolan yang terlihat aneh Membuat Rasi bebas masuk ke kehidupan Sea Bahkan selalu menjadi orang pertama saat Sea membutuhkan bantuan Akankah Sea berpaling pada Rasi atau lagilagi perasaan Rasi hanya sebuah dialog dalam hati yang tak akan pernah terucap lewat kata Sea pada Rasi Ras...
My Rival Was Crazy
143      126     0     
Romance
Setelah terlahir kedunia ini, Syakia sudah memiliki musuh yang sangat sulit untuk dikalahkan. Musuh itu entah kenapa selalu mendapatkan nilai yang sangat bagus baik di bidang akademi, seni maupun olahraga, sehingga membuat Syakia bertanya-tanya apakah musuhnya itu seorang monster atau protagonist yang selalu beregresi seperti di novel-novel yang pernah dia baca?. Namun, seiring dengan berjalannya...
SURGA DALAM SEBOTOL VODKA
9956      2248     6     
Romance
Dari jaman dulu hingga sekarang, posisi sebagai anak masih kerap kali terjepit. Di satu sisi, anak harus mengikuti kemauan orang tua jikalau tak mau dianggap durhaka. Di sisi lain, anak juga memiliki keinginannya sendiri sesuai dengan tingkat perkembangan usianya. Lalu bagaimanakah jika keinginan anak dan orang tua saling bertentangan? Terlahir di tengah keluarga yang kaya raya tak membuat Rev...
Dunia Sasha
6776      2232     1     
Romance
Fase baru kehidupan dimulai ketika Raisa Kamila sepenuhnya lepas dari seragam putih abu-abu di usianya yang ke-17 tahun. Fase baru mempertemukannya pada sosok Aran Dinata, Cinta Pertama yang manis dan Keisha Amanda Westring, gadis hedonisme pengidap gangguan kepribadian antisosial yang kerap kali berniat menghancurkan hidupnya. Takdir tak pernah salah menempatkan pemerannya. Ketiganya memiliki ...
Di Antara Mereka
6971      2186     3     
Romance
Mengisahkan seorang cewek dan cowok yang telah lama bersahabat. Mereka bernana Gio dan Mita Persahabatan mereka di tahun ke dua tidaklah mudah. Banyak likaliku yang terjadi hingga menyakiti hati Keduanya sempat saling menjauh karena suatu keterpaksaan Gio terpaksa menjauhi Mita karena sang Ibu telah memilihkan kekasih untuknya. Karena itu Mita pun menjauhi Gio. Gio tak dapat menerima kenyataan it...
Janji-Janji Masa Depan
15866      3638     12     
Romance
Silahkan, untuk kau menghadap langit, menabur bintang di angkasa, menyemai harapan tinggi-tinggi, Jika suatu saat kau tiba pada masa di mana lehermu lelah mendongak, jantungmu lemah berdegup, kakimu butuh singgah untuk memperingan langkah, Kemari, temui aku, di tempat apa pun di mana kita bisa bertemu, Kita akan bicara, tentang apa saja, Mungkin tentang anak kucing, atau tentang martabak mani...
Meteor Lyrid
560      391     1     
Romance
Hujan turun begitu derasnya malam itu. Dengan sisa debu angkasa malam, orang mungkin merasa takjub melihat indahnya meteor yang menari diatas sana. Terang namun samar karna jaraknya. Tapi bagiku, menemukanmu, seperti mencari meteor dalam konstelasi yang tak nyata.