ELEGI UJUNG TIMUR (5)
Inilah isyarat Ilahi bagi sekalian isi bumi yang bernafas,
Bagi manusia yang mau melihat, namun buta,
Mendengar, namun tuli,
Dan sekiranya, segala yang bernafas dan hidup,
Mau peduli, menjaga merawat bumi ini,
Dan sekiranya, segala yang bernafas dan hidup,
Mau bergandengan tangan, berbagi kasih,
Seandainya,
Kawan itu adalah sahabat,
Dan sahabat-sahabat punya hati putih,
Kiranya,
Damai sejahtera terkarunia,
Maka mujizat-mujizat menyelubungi sang isi bumi.
Ketika kusadari sepenuhnya,
Aku bukanlah siapa-siapa,
Aku rasakan semua jadi kosong.
Dari balik yang kosong itu,
Kudengar bisik lembut.
“Sekiranya sanggup hatimu senantiasa terharu
menghadapi mujizat-mujizat,
Niscaya, semarak deritamu tak kalah oleh semarak
Sukacitamu,
Dan,
Engkau akan terjaga berjubahkan keheningan batinmu,
Hingga lalu sudah musim dingin penderitaanmu”