DULU DAN KINI
Tak kudengar lagi,
Burung Gereja berceloteh,
Mencuit-cuit dalam kepak sayapnya,
Di kapel,
Di atas penglari atap,
Tak ada lagi,
Jiwa-jiwa yang datang,
Bunga-bunga tak terangkai di sana,
Di altar berdebu porak poranda,
Dengan jala-jala kawa-kawa,
Suara cecak, kelelawar bertengger,
Barangkali,
Doa-doa melayang tanpa ‘Amin’!
Amin, ketika bangun pagi,
Barangkali,
Ada doa-doa, namun tanpa ibadah!
Aku mengitari beribu-ribu tahun lamanya,
Di banyak tempat di bilangan dunia,
Yah!
Memang tidak semua,
Memang tidak semuanya!
Seperti juga rangkaian hidupku,
Dulu!
Dunia untukku penuh sahabat,
Ketika kehidupanku masih cerah,
Yah! Itu dulu dan pasti kulupakan!
Kini,
Dengan turunnya kabut,
Tiada lagi seorang pun tampak?