Loading...
Logo TinLit
Read Story - Yang Terindah Itu Kamu
MENU
About Us  

Hari-hariku kini terasa indah kembali. Aku tidak pernah malas berangkat sekolah apalagi membolos. Bukan karena ada seseorang yang aku temui di sekolah. Namun, ada gadis manis yang akan menantiku di dalam angkot. Tidak lain dan tidak bukan adalah Ranti.

Hari ini sekolahku pulang cepat tidak seperti biasanya. Aku sedikit jengkel karena dengan begitu, aku tidak bisa bertemu Ranti.

“Dit, mau ikutan, gak?” tanya Daniel.

Daniel salah satu teman baruku di sekolah ini. Wajah dan sikapnya mengingatkanku pada Erwin si Rambut Brokoli. Yang membedakan mereka hanya rambutnya saja. Memang aku tidak satu sekolah lagi dengan Erwin, tapi aku malah mendapat ganti teman sebaik Daniel.

“Emang mau ke mana?” Aku penasaran.

“Mainlah, males banget langsung pulang.” Aku tersenyum kesenangan dan langsung mengangguk menjawab ajakan Daniel.

Ternyata tidak hanya aku dan Daniel saja yang berniat tidak pulang langsung, tapi beberapa temanku juga sudah bersiap. Kali ini mereka mengendarai motor dan kebetulan aku bareng dengan Daniel. Kami puter-puter kota tanpa tujuan kemudian memutuskan berhenti di salah satu kafe.

“Kok ke sini, Niel?” tanyaku begitu tiba di kafe tersebut.

“Iya, di sini tempatnya enak, Dit. Ada wifi, makanan dan minumannya juga murah terus satu lagi banyak cewek cakepnya.” Aku hanya meringis mendengarnya. Kurasa itu hal yang wajar dialami oleh cowok seusiaku. Aku juga suka melihat wanita cantik, tapi tetap saja yang paling cantik adalan Ranti, pacarku.

Aku segera masuk ke dalam kafe dan memesan beberapa makanan serta minuman. Aku memilih duduk di salah satu bangku yang bisa melihat langsung ke jalan. Kemudian aku tiba-tiba terjingkat kaget saat melihat bangunan di depanku. Mataku terbelalak saat melihat kalau depan kafe ini berada adalah sekolah Ranti. Kenapa juga aku tidak pernah memperhatikannya selama ini?

“Kenapa, Dit?” tanya Daniel. Sepertinya dia terkejut melihat reaksiku.

“Itu kan sekolah favorit di kota ini.” Aku sudah menunjuk bangunan sekolah di depanku.

Daniel mengangguk sambil tersenyum kembali. “Iya. Makanya tadi aku ngomong di sini banyak cewek cakepnya. Ya, dari siswi sekolah itu.”

Aku langsung tertawa sambil menganggukkan kepala. Itu sih memang tidak diragukan lagi. Apalagi ada cewekku yang sekolah di sana.

“Kok tertawa, sih. Kamu gak percaya?”

Aku menggeleng dengan cepat. “Enggak. Aku percaya, kok. Pacarku juga sekolah di sana.”

Sontak Daniel terkejut mendengar ucapanku. “Beneran kamu udah punya pacar?” tanyanya mengulang.

Aku mengangguk sambil tersenyum lagi. “Iya. Dia sekolah di sana. Aku tadi gak tahu kalau kalian bakal nongkrong di sini.”

“Jadi gak rugi dong kamu ikut?”

Aku mengangguk sambil tersenyum kesenangan. Kini aku malah sibuk membayangkan bagaimana reaksi Ranti saat melihatku di sini. Akh ... aku jadi gak sabar pengen ketemu dia jadinya. Satu jam, dua jam hingga akhirnya pukul tiga sore berlalu. Aku melihat beberapa siswa sudah keluar dari sekolah Ranti. Memang jam pulang sekolahnya adalah jam tiga sore. Kali ini aku menunggu dengan gelisah.

Sesekali mataku mengarah ke seberang jalan untuk mencari keberadaan Ranti. Aku berharap dia masuk hari ini. Hingga akhirnya mataku berhenti pada sosok cantik yang baru saja keluar dari gerbang sekolah. Dia berjalan pelan sambil menyandang tas ransel dan mendekap beberapa buku.

Aku mengulum senyum melihatnya dari jauh. Dilihat dari tempatku berdiri saja dia begitu cantik apalagi kalau dekat. Aku yakin Ranti pasti jadi idola di sekolahnya. Namun, aku sama sekali tidak meragukan kesetiaannya. Entahlah aku seakan yakin seratus persen kalau hati Ranti hanya milikku seorang.

Ranti sekarang berjalan menuju halte tempat dia menunggu angkot. Ada beberapa teman wanitanya di sana. Mereka tampak asyik mengobrol dan aku berniat untuk menghampirinya kali ini.

“Mau ke mana, Dit?” tanya Daniel.

“Aku pulang dulu, ya!!” ujarku sambil menunjuk ke arah Ranti di halte. Daniel hanya manggut-manggut. Sepertinya dia mengerti kalau aku akan menemui pujaan hatiku.

Aku baru saja keluar dari kafe itu saat tiba-tiba melihat ada sebuah sepeda motor sport berwarna hitam berhenti di depan Ranti. Pengendara motor itu membuka helmnya kemudian berbicara kepada Ranti. Aku hanya terdiam memperhatikan dari seberang jalan.

Terlihat sekali kalau si Cowok pengendara motor sport itu hendak mengajak Ranti bareng. Namun, Ranti terus menggeleng seakan menolak ajakannya. Aku masih bergeming di posisiku kini sambil bersedekap melihat tajam ke seberang jalan.

Aku kesal, jengkel dan sedikit marah dengan cowok itu. Apa dia gak tahu kalau Ranti menolaknya? Mengapa juga dia terus memaksa? Bahkan teman wanita Ranti berulang mendorong tubuh Ranti agar mengikuti ajakannya.

Aku kini berkacak pinggang siap marah dan melabrak cowok sok keren itu. Emang dia pikir dengan modal tampang keren dan motor sport bisa memikat hati pujaanku. Apa dia belum tahu siapa aku? Aku mendengus kesal dan tanpa banyak bicara langsung nyebrang menghampiri Ranti.

“Enggak, makasih, Jef. Lain kali saja, ya?” suara Ranti terdengar jelas di telingaku.

“Ya udah. Lain kali beneran harus mau, ya?” ucap si Cowok. Ranti tidak menjawab hanya tersenyum saja. Kemudian tak lama si Cowok keren itu sudah memakai helmnya lagi dan mulai menyalakan mesin motornya. Kemudian tak lama sudah melaju meninggalkan halte.

Aku berdiri sedikit jauh dan hanya memperhatikan. Kini terlihat beberapa teman wanita Ranti mengomeli Ranti.

“Kok kamu gak mau diantar Jefri, sih? Jefri ganteng, keren, kaya lagi kok gak mau.”

Ranti hanya tersenyum sambil terus menggelengkan kepala. Aku menghela napas panjang sambil menggelengkan kepala. Beneran menyesatkan nih temannya Ranti. Apa gak tahu kalau Ranti udah punya pacar, yaitu aku. Duh!!!

“Eh hem!!” Aku berdehem sedikit keras, sengaja agar Ranti melihat ke arahku.

Tebakanku berhasil, tidak hanya Ranti yang menoleh, tapi seluruh teman wanita Ranti sedang melihat ke arahku. Ranti langsung tersenyum dan menampilkan wajah terkejut ke arahku. Sementara beberapa teman Ranti yang lain tampak kaget. Mungkin mereka heran dengan aku, seragamku memang beda dengan mereka dan bisa dipastikan kalau aku bukan murid sana.

“Siapa dia kok ganteng banget?” celetuk salah satu teman Ranti.

Aku langsung tersipu malu sementara Ranti hanya tersenyum. Memang wajahku tidak berubah dan semakin enak dipandang mata seiring tumbuh kembang diriku. Kata Ranti sih kayak Bright aktor dari Thailand itu. Mungkin yang membedakan hanya nasib saja. Gadis manis pujaanku itu langsung menoleh ke arah temannya dan berkata.

“Dia Adit, pacarku.” Seketika beberapa teman Ranti terperangah kaget apalagi aku. Aku sudah melayang karena mendapat pengakuan yang sangat jelas dari Ranti.

“Pantes saja kamu gak mau diantar Jefri. Pacarmu juga ganteng, gak kalah ama Jefri,” bisik salah satu temannya. Bukan berbisik sih menurutku habis suaranya kedengaran sampai tempatku berdiri.

“ Ya udah, aku pulang duluan, ya!!” Ranti sudah berpamitan kemudian berjalan menghampiri aku.

“Kamu sengaja jemput aku, Dit?” tanya Ranti kemudian. Aku tersenyum sambil mengangguk.

“Kalau iya, kenapa?” Ranti tersenyum kesenangan.

“Kok tahu kalau hari ini aku gak les.” Ranti bersuara kembali.

“Anggap saja aku punya cenayang yang memberi tahu tentang jadwal lesmu.” Lagi-lagi Ranti tertawa dan aku sangat menikmati suaranya.

“Pulang sekarang?” tawarku. Ranti mengangguk sambil memperhatikan sekitarku. Mungkin dia sibuk bertanya akan pulang naik apa bersamaku.

“Jangan khawatir, aku sudah membawa angkot. Kamu tinggal pilih, cegat lalu naik. Urusan bayar biar aku saja!!”

Sekali lagi Ranti tertawa mendengar gurauanku. Mungkin Ranti berpikir aku akan marah karena melihat dia saat digoda Jefri tadi. Namun, dia salah. Aku tidak akan marah padanya. Dia memang makhluk terindah ciptaan Tuhan. Wajar saja jika banyak kaum adam mendekat dan menggaguminya. Anggap saja sainganku kini semakin banyak dan aku merasa semakin beruntung karena gadis manis pujaanku itu hanya memilihku. Bagaimanapun aku juaranya dan para sainganku itu pecundangnya.

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Gerhana di Atas Istana
22353      5497     2     
Romance
Surya memaksa untuk menumpahkan secara semenamena ragam sajak di atas kertas yang akan dikumpulkannya sebagai janji untuk bulan yang ingin ditepatinya kado untuk siapa pun yang bertambah umur pada tahun ini
Musyaffa
144      126     0     
Romance
Ya, nama pemuda itu bernama Argya Musyaffa. Semenjak kecil, ia memiliki cita-cita ingin menjadi seorang manga artist profesional dan ingin mewujudkannya walau profesi yang ditekuninya itu terbilang sangat susah, terbilang dari kata cukup. Ia bekerja paruh waktu menjadi penjaga warnet di sebuah warnet di kotanya. Acap kali diejek oleh keluarganya sendiri namun diam-diam mencoba melamar pekerjaan s...
(L)OVERTONE
2417      854     1     
Romance
Sang Dewa Gitar--Arga--tidak mau lagi memainkan ritme indah serta alunan melodi gitarnya yang terkenal membuat setiap pendengarnya melayang-layang. Ia menganggap alunan melodinya sebagai nada kutukan yang telah menyebabkan orang yang dicintainya meregang nyawa. Sampai suatu ketika, Melani hadir untuk mengembalikan feel pada permainan gitar Arga. Dapatkah Melani meluluhkan hati Arga sampai lela...
Kare To Kanojo
6482      1750     1     
Romance
Moza tidak pernah menyangka hidupnya akan berubah setelah menginjak Negara Matahari ini. Bertemu dengan banyak orang, membuatnya mulai mau berpikir lebih dewasa dan menerima keadaan. Perbedaan budaya dan bahasa menjadi tantangan tersendiri bagi Moza. Apalagi dia harus dihadapkan dengan perselisihan antara teman sebangsa, dan juga cinta yang tiba-tiba bersemayam di hatinya. DI tengah-tengah perjua...
The World Between Us
2409      1040     0     
Romance
Raka Nuraga cowok nakal yang hidupnya terganggu dengan kedatangan Sabrina seseorang wanita yang jauh berbeda dengannya. Ibarat mereka hidup di dua dunia yang berbeda. "Tapi ka, dunia kita beda gue takut lo gak bisa beradaptasi sama dunia gue" "gue bakal usaha adaptasi!, berubah! biar bisa masuk kedunia lo." "Emang lo bisa ?" "Kan lo bilang gaada yang gabis...
Memories About Him
4326      1828     0     
Romance
"Dia sudah tidak bersamaku, tapi kenangannya masih tersimpan di dalam memoriku" -Nasyila Azzahra --- "Dia adalah wanita terfavoritku yang pernah singgah di dalam hatiku" -Aldy Rifaldan --- -Hubungannya sudah kandas, tapi kenangannya masih berbekas- --- Nasyila Azzahra atau sebut saja Syila, Wanita cantik pindahan dari Bandung yang memikat banyak hati lelaki yang melihatnya. Salah satunya ad...
Cinta untuk Yasmine
2374      1017     17     
Romance
Yasmine sama sekali tidak menyangka kehidupannya akan jungkir balik dalam waktu setengah jam. Ia yang seharusnya menjadi saksi pernikahan sang kakak justru berakhir menjadi mempelai perempuan. Itu semua terjadi karena Elea memilih untuk kabur di hari bahagianya bersama Adam. Impian membangun rumah tangga penuh cinta pun harus kandas. Laki-laki yang seharusnya menjadi kakak ipar, kini telah sah...
Mengejarmu lewat mimpi
2183      874     2     
Fantasy
Saat aku jatuh cinta padamu di mimpiku. Ya,hanya di mimpiku.
Say Your Love
521      392     2     
Short Story
Dien tak pernah suka lelaki kutu buku sebelumnya. Mereka aneh, introvert, dan menyebalkan. Akan tetapi ada satu pengecualian untuk Arial, si kutu buku ketua klub membaca yang tampan.
My X Idol
15887      2512     5     
Romance
Bagaimana ya rasanya punya mantan yang ternyata seorang artis terkenal? Merasa bangga, atau harus menutupi masa lalu itu mati-matian. Seterkenal apapun Rangga, di mata Nila ia hanya mantan yang menghilang ketika lagi sayang-sayangnya. Meski bagi Rangga, Nila membuat hidupnya berwarna. Namun bagi Nila, Rangga hanya menghitam putihkan hatinya. Lalu, apa yang akan mereka ceritakan di kemudian hari d...