Read More >>"> Dinikahi Guru Ngaji (Chapter 1. Pertemuan Pertama) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - Dinikahi Guru Ngaji
MENU
About Us  

“Astagfirullah, kamu kalau mau balapan jangan di jalan kompleks!”

 

“Sorry.”

 

“Ustadz tidak apa-apa?” tanya Rendra

 

“Tidak apa-apa, itu tadi siapa, Abah?” tanya Shaka.

 

Rendra menatap Shaka dengan serba salah, tapi pria paruh baya itu mengajak Shaka untuk menjauh dari para murid TPA tidak jauh dari masjid.

 

“Itu Amara, Cucu saya. Sekali lagi maafkan cucu saya, Ustadz.”

 

“Ini bukan salah, Abah.” Shaka merasa tidak enak karena membuat Abah sedih.

 

Setelah selesai berbincang Shaka pamit karena hari sudah sore, pria berbadan tegap itu segera menuju ke mobilnya. Ia harus segera sampai rumah sebelum magrib.

 

Setelah mobil yang dikemudikan oleh Shaka sudah tidak terlihat lagi, Rendra menuju ke rumahnya yang tidak jauh dari masjid. Pria paruh baya itu menatap motor milik cucunya, di mana motor itu hampir menabrak seseorang yang begitu berjasa dalam hidupnya. Shaka pria yang sudah menyelamatkan nyawanya, hingga keduanya kini dekat.

 

“Assalamualaikum.”

 

“Waalaikumsalam.”

 

“Kek, kok baru pulang?” tanya Rania yang tidak lain Nenek dari Amara.

 

Rendra hanya tersenyum, pria itu menatap cucunya yang kini sedang duduk dengan kaki naik di atas sofa.

 

“Amara, mulai besok kamu tidak boleh naik motor lagi.” Rendra terpaksa mengatakan itu.

 

“Kakek, lalu Amara sekolah naik apa?” tanya Amara dengan menatap pria yang begitu mirip Daddynya itu.

 

Rendra menarik napas panjang, pria paruh baya itu menatap istrinya. Melihat Rania mengangguk barulah ia menjawab, “Naik bus.”

 

“What?”

 

“Amara pelankan suaramu, Nak. Tidak sopan bicara keras kepada orang yang lebih tua darimu,” ujar Rania.

 

“Maaf, tapi enggak gitu juga, Kek. Masa aku naik bus,” keluh Amara.

 

“Itu hukuman untukmu karena hampir menabrak Ustaz Shaka!” kata Rendra tegas.

 

“Astagfirullah, Amara!” Rania begitu terkejut.

 

“Siapa suruh berdiri di jalan,” gerutu Amara.

 

Rendra dan Rania hanya menggelengkan kepalanya saat melihat cucunya yang begitu luar biasa kerasnya itu. Sedangkan Amara memilih masuk ke kamar untuk bermain game.

 

“Kenapa gue mulu yang disalahin, enggak Mommy, Daddy. Sekarang Kakek dan Nenek.”

 

Amara menghempaskan tubuhnya ke kasur, gadis itu asyik bermain sosial media miliknya. Hingga tanpa terasa ia ketiduran.

 

Tepat mau magrib Rania membuka pintu kamar cucunya, wanita menarik napas panjang melihat Amara masih tertidur begitu nyenyak.

 

“Amara, bangun!” kata Rania.

 

“Mom, Mara masih mengantuk,” ucap Amara dengan mata yang terpejam.

 

“Mara, ini Nenek. Bukan Mommy!” seru Rania.

 

“Nenek.” Amara langsung duduk.

 

“Bangun, setelah itu shalat Magrib!” titah Rania.

 

Amara hanya mengangguk, gadis itu segera turun dari ranjang. Ia segera melaksanakan kewajibannya sebagai seorang muslim.

 

Setelah selesai melaksanakan kewajibannya, gadis itu membuka pintu balkon kamarnya. Ditutupnya arah jalan, netra Amara bertemu dengan netra indah milik pria yang hampir ditabraknya. Sedetik pandangan keduanya tertahan, tetapi tidak lama Shaka memalingkan wajahnya sambil istigfar

 

Amara segera masuk kamar, tidak lupa ia mengunci pintu. Saat sampai tangan paling bawah, gadis itu mendengar suara orang mengobrol. Namun, ia acuh saja.

 

Amara yang hanya memakai hotpants sepaha pergi ke dapur, biasa jam segini neneknya berada di dapur untuk menyiapkan makan malam.

 

Gadis itu berjalan ke arah ruang keluarga, tetapi sang nenek juga tidak ada. Gadis itu berjalan menuju ruang tamu. “Kakek Nenek ke mana ya?”

 

“Astagfirullah,’ kata Shaka dan Rendra bersamaan melihat Amara yang hanya memakai hotpants sepaha dan kaus oversize.

 

Shaka langsung memalingkan wajahnya ke arah lain, sedangkan Rendra menarik cucunya ke ruang keluarga. Amara kamu itu kalau ada tamu pakai pakaian yang sopan, mulai besok kamu tidak boleh memakai celana seperti ini lagi, Paham Kamu!”

 

Rendra begitu malu, akan cara berpakaian cucunya itu. Pria paruh baya itu menarik napas panjang, sebelum menemui Shaka.

 

“Maafkan cucu saya, Nak.”

 

Shaka hanya tersenyum, keduanya melanjutkan obrolannya lagi. Walaupun agak sedikit canggung.

 

Setelah adzan isya berkumandang, kedua pria itu keluar. Sedangkan Amara masih asyik dengan film kartunnya.

 

Tepat pukul sembilan, Rendra pulang bersama istrinya. Melihat itu Amara melihat sekilas dan kembali lagi asyik dengan film kartunnya lagi.

 

"Amara Shalat dulu, setelah itu kita makan malam," perintah Rania.

 

"Makan aja dulu, Nek. Mara lapar," ujar gadis itu.

 

Rania yang hendak menjawab apa kata cucunya, langsung berhenti. saat suaminya mengusap lengannya." Biarkan saja dulu, nanti kita bicarakan lagi."

 

Mendengar itu Rania hanya mengangguk, pasangan itu masuk kamar. Sedangkan Amara menarik napas panjang, bukannya ia tidak mendengar. Namun, gadis itu masih ingin menonton televisinya.

 

Amara segera beranjak dari duduknya, gadis naik ke lantai dua dengan bersenandung lagi. Saat sampai kamar ia segera membuka pintu. Namun, saat akan membuka menutup pintu ditahan oleh neneknya. Siap Shalat bantu nenek.”

 

“Iya.” Amara menjawab dengan singkat.

 

Mendengar itu Rania hanya tersenyum, ia begitu gemas dengan cucu semata wayangnya itu. Wanita itu tidak bisa menyalahkan Amara, karena semua itu kesalahan Rafka dan istrinya yang sama-sama sibuk bekerja. Hingga Amara kurang perhatian dari kedua orang tuanya.

 

Setelah selesai melakukan kewajibannya Amara keluar dari kamar, gadis itu kini mengenakan rok panjang yang belahannya sampai di paha.

 

Saat menuruni tangga, Rania melihat itu hanya mengusap dadanya saja. Hal itu membuat Rendra menoleh.

 

Rendra menghembuskan napasnya kasar dan berkata,” Besok kamu ajak beli pakaian yang sopan, Nek.”

 

“Pelan-pelan, kita tidak bisa membuatnya langsung berubah,” kata Rania.

 

Rendra mengangguk tanda setuju, entah kenapa dulu Rafka begitu baik dan menurut. Namun, pria itu tidak menyalahkan anak dan menantunya.

 

Kini mereka makan malam bersama, Amara menatap Kakek dan Neneknya bergantian. Kek, Amara janji akan hati-hati mengendarai motor, tapi Amara mohon jangan disita.”

 

“Tapi Kakek takut terjadi yang tidak diinginkan.”

 

“Amara janji, Kek.”

 

Rendra menatap sang istri, kedua orang itu kini menatap cucunya yang menampakkan wajah memelasnya.

 

“Baiklah, tapi ini yang terakhir.”

 

“Siap, Kakek. Amara sayang Kakek dan Nenek.”

 

“Kalau ada maunya saja sayang,” cibir Rania.

 

Amara langsung memeluk wanita paruh baya itu, melihat itu Rendra tersenyum. Rumah yang dulu begitu sepi, kini sudah mulai ramai dan terasa hangat lagi.

 

Setelah selesai makan, Ketiganya duduk di ruang keluarga, Amara berbaring di paha neneknya. Hal itu membuat sang kakek tersenyum. “Kakek harap kamu konsentrasi untuk belajar saat ini, Mara. Nanti kuliah di sini saja.”

 

“Harus kuliah ya, Kek?” tanya Amara.

 

“Kamu mau jadi apa kalau hanya lulus SMA, lagian pasti orang tuamu ingin supaya kamu kuliah yang bagus,” kata Rendra.

 

“Amara mau nikah aja, capek belajar mulu,” jawab Amara.

 

Rania mendengar apa kata cucunya, wanita itu langsung menyentil telinga Amara.” Kamu itu, anak satu-satunya Rafel. Mana mungkin tidak kuliah.”

 

“Kalau Daddy sudah pintar dari sananya, Nek. Kalau Mara sudah belajar juga masih nilai jelek,” aku Amara.

 

“Nek, ajarin Amara mengaji, ya!” pinta Amara.

 

“Kamu sudah kelas dua belas harusnya sudah tamat Al Quran, Mara.”

 

“Amara belum katam, Nek. Karena ustadznya ganti ustadzah dulu, malas jadinya,” jelas Amara.

 

Rendra mendengar itu mengangguk, Pria paruh baya itu menatap cucunya.” Apa besok mau mulai belajar mengaji?”

 

“Boleh, guru mengajinya yang tampan ya, Kek,” pinta Amara.

 

“Kamu sudah tahu dan pernah bertemu.’ Rendra tersenyum menepuk bahu cucunya.

 

Amara diam, gadis itu sedang memikirkan siapa orang yang ditemuinya. Merasa buntu akhirnya ia menyerah dan bertanya, “Siapa ya, Kek?”

 

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Mari Collab tanpa Jatuh Hati
2740      1310     2     
Romance
Saat seluruh kegiatan terbatas karena adanya virus yang menyebar bernama Covid-19, dari situlah ide-ide kreatif muncul ke permukaan. Ini sebenarnya kisah dua kubu pertemanan yang menjalin hubungan bisnis, namun terjebak dalam sebuah rasa yang dimunculkan oleh hati. Lalu, mampukah mereka tetap mempertahankan ikatan kolaborasi mereka? Ataukah justru lebih mementingkan percintaan?
MANGKU BUMI
110      101     2     
Horror
Setelah kehilangan Ibu nya, Aruna dan Gayatri pergi menemui ayahnya di kampung halaman. Namun sayangnya, sang ayah bersikap tidak baik saat mereka datang ke kampung halamannya. Aruna dan adiknya juga mengalami kejadian-kejadian horor dan sampai Aruna tahu kenapa ayahnya bersikap begitu kasar padanya. Ada sebuah rahasia di keluarga besar ayahnya. Rahasia yang membawa Aruna sebagai korban...
Renjana
397      298     2     
Romance
Paramitha Nareswari yakin hubungan yang telah ia bangun selama bertahun-tahun dengan penuh kepercayaan akan berakhir indah. Selayaknya yang telah ia korbankan, ia berharap agar semesta membalasnya serupa pula. Namun bagaimana jika takdir tidak berkata demikian? "Jika bukan masaku bersamamu, aku harap masanya adalah milikmu."
Me, My Brother And My Bad Boy
3018      1554     0     
Romance
Aluna adalah gadis cantik yang baru saja berganti seragam dari putih biru menjadi putih abu dan masuk ke SMA Galaksi, SMA favorit di ibu kota. Sejak pertama masuk ia sudah diganggu seorang pria bernama Saka, seorang anak urakan dan bad boy di sekolahnya. Takdir membuat mereka selalu bertemu dalam setiap keadaan. Berada dalam satu kelas, satu kelompok belajar dan satu bangku, membuat mereka sering...
Janji-Janji Masa Depan
10897      3036     11     
Romance
Silahkan, untuk kau menghadap langit, menabur bintang di angkasa, menyemai harapan tinggi-tinggi, Jika suatu saat kau tiba pada masa di mana lehermu lelah mendongak, jantungmu lemah berdegup, kakimu butuh singgah untuk memperingan langkah, Kemari, temui aku, di tempat apa pun di mana kita bisa bertemu, Kita akan bicara, tentang apa saja, Mungkin tentang anak kucing, atau tentang martabak mani...
Warisan Kekasih
684      469     0     
Romance
Tiga hari sebelum pertunangannya berlangsung, kekasih Aurora memutuskan membatalkan karena tidak bisa mengikuti keyakinan Aurora. Naufal kekasih sahabat Aurora mewariskan kekasihnya kepadanya karena hubungan mereka tidak direstui sebab Naufal bukan seorang Abdinegara atau PNS. Apakah pertunangan Aurora dan Naufal berakhir pada pernikahan atau seperti banyak dicerita fiksi berakhir menjadi pertu...
Dunia Sasha
4579      1736     1     
Romance
Fase baru kehidupan dimulai ketika Raisa Kamila sepenuhnya lepas dari seragam putih abu-abu di usianya yang ke-17 tahun. Fase baru mempertemukannya pada sosok Aran Dinata, Cinta Pertama yang manis dan Keisha Amanda Westring, gadis hedonisme pengidap gangguan kepribadian antisosial yang kerap kali berniat menghancurkan hidupnya. Takdir tak pernah salah menempatkan pemerannya. Ketiganya memiliki ...
Cinta Wanita S2
4225      1231     0     
Romance
Cut Inong pulang kampung ke Kampung Pesisir setelah menempuh pendidikan megister di Amerika Serikat. Di usia 25 tahun Inong memilih menjadi dosen muda di salah satu kampus di Kota Pesisir Barat. Inong terlahir sebagai bungsu dari empat bersaudara, ketiga abangnya, Bang Mul, Bang Muis, dan Bang Mus sudah menjadi orang sukses. Lahir dan besar dalam keluarga kaya, Inong tidak merasa kekurangan suatu...
ZAHIRSYAH
5476      1650     5     
Romance
Pesawat yang membawa Zahirsyah dan Sandrina terbang ke Australia jatuh di tengah laut. Walau kemudia mereka berdua selamat dan berhasil naik kedaratan, namun rintangan demi rintangan yang mereka harus hadapi untuk bisa pulang ke Jakarta tidaklah mudah.
Yang Terindah Itu Kamu
7529      2895     44     
Romance
Cinta pertama Aditya Samuel jatuh pada Ranti Adinda. Gadis yang dia kenal saat usia belasan. Semua suka duka dan gundah gulana hati Aditya saat merasakan cinta dikemas dengan manis di sini. Berbagai kesempatan juga menjadi momen yang tak terlupakan bagi Aditya. Aditya pikir cinta monyet itu akan mati seiring berjalannya waktu. Sayangnya Aditya salah, dia malah jatuh semakin dalam dan tak bisa mel...