Loading...
Logo TinLit
Read Story - My Soulmate Coco & Koko
MENU
About Us  

Hari dimulai lagi. Saatnya berangkat ke sekolah, Koko segera menuju ke ruang guru dimana mereka akan bertemu dengan guru Biologi mereka. Suasana di ruangan tersebut, masih sepi. Beberapa guru sudah ada yang datang dan menempati meja guru masing-masing. Koko celingukan untuk menemukan Bu Ina. Akhirnya ada yang menanggil dia dari arah depan.

" Koko, kemari duduk sini", panggil Bu Ina sambil memegang buku Biologi.

Koko segera menghampiri beliau, dan segera duduk di kursi berhadapan dengan gurunya.

" Kita tunggu Isma dulu ya, baru kita bahas tentang lomba karya ilmiah".

 

Koko mengiyakan sambil menganggukan kepalanya. Bu Ina melanjutkan pekerjaannya dengan mengoreksi hasil ulangan siswa di kelas lain. Yang ditunggu-tunggu akhirnya tiba juga, Isma sedang melongok ke ruang guru untuk mencari gurunya.

" Isma, masuk sini nak!" ucap Bu Ina.

Isma segera menghampiri mereka dan langsung duduk bersebelahan dengan Koko. Isma sedang tidak ingin berbasa-basi hari ini. Ia ingin langsung ke inti persoalan dan ingin cepat-cepat menjauh dari cowok tersebut. Koko sempat melirik Isma, tetapi yang dilirik tetap bergeming dan pandangan lurus ke depan menatap gurunya.

" Karena sudah datang semua, langsung dimulai saja ya diskusi kita. Nah, kalian kan udah saya pilih untuk mewakili sekolah dalam karya ilmiah. Saya mau kalian kompak untuk bekerja sama di dalam lomba ini. Untuk tema yang diusung bebas asal kalian bisa menjelaskan di depan para juri dengan jelas dan selalu menjawab pertanyaan yang diajukan. Mengerti?" jelas Bu Ina dengan panjang lebar.

Keduanya pun mengangguk.

Bu Ina melanjutkan untuk memberi penjelasan.

" Ibu harap kalian menampilkan karya kalian dengan baik, jangan mengecewakan saya apalagi nama sekolah ini. Itu harapan saya. Baik. Sekarang kalian bisa menuju ke kelas kalian", kata Bu Ina mengakhiri.

Koko segera beranjak dan pergi meninggalkan ruangan guru dengan mencangklong tas punggungnya.

Isma masih bergeming di tempat duduknya. Bu Ina segera menyadari muridnya yang tidak segera beranjak dari mejanya.

" Isma kamu tidak ke kelas nak?"

Isma dengan ragu-ragu pun menjawab perkataan dari gurunya yang sedang berkemas untuk segera masuk ke kelas yang akan diajarnya.

" Mmm, masalah lomba tersebut, apa tidak boleh mengganti pasangan ya Bu?"

" Isma kan saya sudah bilang. Keputusan untuk anggota kelompok sudah tidak bisa diganggu gugat lagi, apalagi nama kalian sudah didaftarkan oleh kepala sekolah dengan pihak penyelenggara lomba itu. Jadi nggak bisa seenaknya untuk ganti pasangan. Kamu kenapa? Nggak suka dipasangkan dengan Koko? Padahal tugas kelompok kamu tempo hari bagus kok".

" Nggak kok Bu. Ya cuma bosen aja kalo dipasangin sama Koko terus, kan masih ada siswa yang pintar di bidang ini", lanjut Isma.

" Si Adi saat ini sedang sibuk untuk program pertukaran pelajarnya ke Jepang, terus Vira juga masih sibuk dengan lomba Bahasa Inggrisnya, jadi saya sudah tidak ada lagi siswa yang berbakat di bidang ini. Makanya saya menunjuk kalian untuk mewakili event ini. Kamu bisa mengerti kan?".

Isma yang mendengar penjelasan dari gurunya hanya mengangguk pasrah. Sia-sia saja dia akan menolak untuk ikut lomba ini. Di satu sisi, ia akan mengecewakan guru Biologinya yang selama ini selalu mengandalkannya dan selain itu kalo ia bertindak egois, bisa-bisa sekolahnya mendapat teguran dari pengawas sekolah. Isma harus menghapus keegoisannya. Sebagai gantinya ia akan bekerja sama dengan Koko si pembenci kucing tersebut.

Isma segera pamit untuk pergi dari ruangan tersebut dan menuju ke kelas, sedangkan Koko juga segera menjauh dari tempat itu. Ternyata dari tadi Koko menguping pembicaraan mereka berdua di depan ruang guru. Ia ingin tahu apa yang disampaikan oleh Isma tentangnya, kenapa Isma begitu menjauh dari dirinya. Koko segera berjalan menuju ke kelas, tidak ingin ketahuan bila ia sedang menguping pembicaraan mereka. Setelah melewati koridor yang agak panjang, akhirnya Koko sampai juga di ruang kelasnya. Dengan nafas yang terengah-engah, ia segera duduk di bangkunya. Roni yang mengetahui kelakuan temannya pun penasaran.

" Eh kenapa lo kok kayaknya habis lari gitu. Habis dikejar anjing?" tanya Roni sambil tertawa terbahak-bahak.

" Aku kira tadi sudah bel masuk, jadinya aku lari ke ruang kelas ini", jawab Koko sambil mengatur nafasnya setelah setengah berlari agar tidak ketahuan Isma. Ia juga tidak ingin membicarakan persoalan ini kepada teman sebangkunya. Untungnya Roni hanya mengangguk setelah mendapat jawaban darinya.

Tak selang berapa lama, Isma juga baru sampai di kelasnya. Ia segera duduk dan juga mendapat pertanyaan dari Nina.

" Tumben banget sih baru sampai, gue tadi liat Koko juga baru sampai", tanya Nina sambil menoleh ke arah temannya.

" Hah Koko baru sampai?" tanya Isma balik.

" Iya gue tadi ngeliat Koko kayak tergesa-gesa gitu masuk kelasnya, nggak tau deh kenapa. Tumben banget sih kalian agak siangan kalo berangkat. Barengan?"

" Ngawur, nggak lah. Masa iya gue barengan sama Koko. Lagian ya gue sama dia tadi masih menemui Bu Ina dulu di ruang guruguru buat ngebahas rencana lomba karya ilmiah yang diadakan nantinya. Ya makanya aku baru nyampe ke kelas ini".

Nina yang mendengar perkataan dari teman sebangkunya hanya menganggukan kepala. Isma yang mendengar pertanyaan Nina tadi merasa heran, ia beranggapan jika Koko seharusnya sudah sampai di kelasnya duluan. Lalu setelah apa yang dikatakan Nina tadi, ia merasa janggal kenapa pula cowok tersebut terlihat tergesa-gesa saat masuk ke kelas seperti yang dijelaskan Nina tadi. Isma berpikir, jangan-jangan Koko masih belum masuk ke kelas, jadi ia masih berdiri di depan ruang guru. Apalagi ia juga menguping pembicaraan ia dengan Bu Ina beberapa menit yang lalu. Isma berharap agar itu jangan sampai terjadi, tetapi apa yang baru didengarnya tadi tentang perlakuan Koko, ia semakin yakin jika Koko sudah mendengarkan percakapannya dengan guru Biologinya. Isma merituki di dalam hati. Tetapi di sisi lain ia juga menyalahkan cowok tersebut, kenapa pula ia juga penasaran dengan percakapannya, itu juga privasi Isma selama ini.

Suasana kelas saat itu sedang ramai. Anak-anak sibuk dengan kegiatannya sebelum bel sekolah dimulai. Tapi tidak dengan Isma dan Koko yang masih sibuk dengan pikirannya masing-masing. Isma bertekad untuk menyampingkan keegoisan selama ini. Ia ingin mengenal lebih dekat dengan Koko. Isma ingin membuktikan bahwa ia masih menjadi siswa kesayangan selama ini dan bisa membawa nama baik sekolahnya. Mulai detik ini, Isma berjanji untuk tidak selalu uring-uringan jika bertemu dengan Koko. Isma segera memusatkan perhatiannya terhadap pelajaran yang akan dimulai.

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Archery Lovers
4896      2073     0     
Romance
zahra Nur ramadhanwati, siswa baru yang tidak punya niat untuk ikut ekstrakulikuler apapun karena memiliki sisi trauma saat ia masih di SMP. Akan tetapi rasa trauma itu perlahan hilang ketika berkenalan dengan Mas Darna dan panahan. "Apakah kau bisa mendengarnya mereka" "Suara?" apakah Zahra dapat melewati traumanya dan menemukan tempat yang baik baginya?
Ketos pilihan
790      545     0     
Romance
Pemilihan ketua osis adalah hal yang biasa dan wajar dilakukan setiap satu tahun sekali. Yang tidak wajar adalah ketika Aura berada diantara dua calon ketua osis yang beresiko menghancurkan hatinya karena rahasia dibaliknya. Ini kisah Aura, Alden dan Cena yang mencalonkan ketua osis. Namun, hanya satu pemenangnya. Siapa dia?
A.P.I (A Perfect Imaginer)
180      154     1     
Fantasy
Seorang pelajar biasa dan pemalas, Robert, diharuskan melakukan petualangan diluar nalarnya ketika seseorang datang ke kamarnya dan mengatakan dia adalah penduduk Dunia Antarklan yang menjemput Robert untuk kembali ke dunia asli Robert. Misi penjemputan ini bersamaan dengan rencana Si Jubah Hitam, sang penguasa Klan Kegelapan, yang akan mencuri sebuah bongkahan dari Klan Api.
Unlosing You
477      331     4     
Romance
... Naas nya, Kiran harus menerima keputusan guru untuk duduk sebangku dengan Aldo--cowok dingin itu. Lambat laun menjalin persahabatan, membuat Kiran sadar bahwa dia terus penasaran dengan cerita tentang Aldo dan tercebur ke dalam lubang perasaan di antara mereka. Bisakah Kiran melepaskannya?
Edelweiss: The One That Stays
2345      940     1     
Mystery
Seperti mimpi buruk, Aura mendadak dihadapkan dengan kepala sekolah dan seorang detektif bodoh yang menginterogasinya sebagai saksi akan misteri kematian guru baru di sekolah mereka. Apa pasalnya? Gadis itu terekam berada di tempat kejadian perkara persis ketika guru itu tewas. Penyelidikan dimulai. Sesuai pernyataan Aura yang mengatakan adanya saksi baru, Reza Aldebra, mereka mencari keberada...
Kisah Kemarin
7230      1735     2     
Romance
Ini kisah tentang Alfred dan Zoe. Kemarin Alfred baru putus dengan pacarnya, kemarin juga Zoe tidak tertarik dengan yang namanya pacaran. Tidak butuh waktu lama untuk Alfred dan Zoe bersama. Sampai suatu waktu, karena impian, jarak membentang di antara keduanya. Di sana, ada lelaki yang lebih perhatian kepada Zoe. Di sini, ada perempuan yang selalu hadir untuk Alfred. Zoe berpikir, kemarin wak...
AUNTUMN GARDENIA
158      137     1     
Romance
Tahun ini, dia tidak datang lagi. Apa yang sedang dia lakukan? Apa yang sedang dia pikirkan? Apakah dia sedang kesulitan? Sweater hangat berwarna coklat muda bermotif rusa putih yang Eliza Vjeshte kenakan tidak mampu menahan dinginnya sore hari ini. Dengan tampang putus asa ia mengeluarkan kamera polaroid yang ada di dalam tasnya, kemudian menaiki jembatan Triste di atas kolam ikan berukura...
RIUH RENJANA
547      392     0     
Romance
Berisiknya Rindu membuat tidak tenang. Jarak ada hanya agar kita tau bahwa rindu itu nyata. Mari bertemu kembali untuk membayar hari-hari lalu yang penuh Renjana. "Riuhnya Renjana membuat Bumantara menyetujui" "Mari berjanji abadi" "Amerta?"eh
Nyanyian Burung di Ufuk Senja
3973      1374     0     
Romance
Perceraian orangtua Salma membuatnya memiliki kebimbangan dalam menentukan suami masa depannya. Ada tiga pria yang menghiasi kehidupannya. Bram, teman Salma dari semenjak SMA. Dia sudah mengejar-ngejar Salma bahkan sampai menyatakan perasaannya. Namun Salma merasa dirinya dan Bram berada di dunia yang berbeda. Pria kedua adalah Bagas. Salma bertemu Bagas di komunitas Pencinta Literasi di kampu...
Langit Indah Sore Hari
148      125     0     
Inspirational
Masa lalu dan masa depan saling terhubung. Alka seorang remaja berusia 16 tahun, hubungannya dengan orang sekitar semakin merenggang. Suatu hari ia menemukan sebuah buku yang berisikan catatan harian dari seseorang yang pernah dekat dengannya. Karena penasaran Alka membacanya. Ia terkejut, tanpa sadar air mata perlahan mengalir melewati pipi. Seusai membaca buku itu sampai selesai, Alka ber...