Loading...
Logo TinLit
Read Story - My Soulmate Coco & Koko
MENU
About Us  

Isma, kamu di kamar Nak?" tanya Mama Isma sambil mengetuk pintu.

" Iya Ma. Isma di dalem. Mama masuk aja" jawab Isma sambil duduk di depan cermin, ia baru saja selesai untuk mandi. Hari ini ia sedang libur sekolah karena tanggal merah. Jadi Isma lebih santai di pagi harinya.

" Isma, nanti Koko jadi kerumah buat ngerjain tugas kelompok? Mama bikinin kue sama puding susu ya, biar ada temen camilan, " ucap Mama Isma.

" Mama, nggak usah repot-repot. Lagian aku nggak tau, Koko bakal kesini apa nggak", ucap Isma sambil menyisir rambutnya.

Waktu itu Isma sudah bilang ke mamanya kalo dia ditugaskan satu kelompok sama Koko. Jadi Mama Isma sudah tahu perihal itu. Hasilnya, beliau menemukan ide untuk bikin camilan yang enak buat mereka.

" Ya sudah tunggu aja, Mama ke dapur dulu ya", ucap Mama Isma sambil beranjak pergi. Setelah mamanya sudah tidak ada di kamarnya, Isma kembali merenung, dia tidak tahu apakah Koko bakalan mau datang ke rumahnya atau tidak. Lagipula, dia sudah egois tidak berunding dulu masalah tugasnya yang ingin meneliti hewan apa, dan dia waktu itu tanpa mendengar jawaban dari Koko sudah pergi meninggalkannya sendirian. Jika Koko memang tidak mau datang kerumahnya itu berarti ia dengan terpaksa memilih opsi  dari Koko. Isma tidak peduli jika saat presentasi, Koko tidak bisa menjawab pertanyaan yang diajukan, itu salah dia sendiri kenapa juga tidak mau diajak kerjasama. Ditambah lagi, teman-temannya sudah ada progress untuk mengerjakan tugas kelompok. Sementara itu kelompok Isma & Koko malah belum apa-apa. "Duh gimana nih, kok tambah jadi rumit", batin Isma sambil mengacak rambutnya yang sudah disisir rapi. Seandainya waktu itu, Isma langsung bilang keberatan ke Bu Ina kalau satu kelompok dengan Koko, tapi kalo ditanya alasannya kenapa, juga aneh.

Selang berapa lama, bunyi bel rumah berdenting. Mama Isma segera menuju ke depan pintu untuk membukakan pintu. Terlihat Koko, yang sudah berdiri di depan pintu dengan tampilannya yang rapi. Koko pun memulai percakapan.

" Siang, tante. Ismanya ada? " tanya Koko dengan sopan.

" Ada kok, silahkan masuk ya Ko. Tante panggilin dia" kata Mama Isma sambil berjalan ke kamar anaknya.

Isma yang mendengar percakapan antara mamanya dan Koko langsung kaget, dia tidak mengira jika Koko akan datang kerumahnya. Itu berarti dia bakal nggak keberatan sama idenya tentang kucing. Isma segera beranjak dari kursinya dan langsung keluar kamar. Tepat saat itu, mamanya sudah berada di depan pintu.

" Ditunggu Koko tuh di depan".

Isma mengangguk dan segera menghampiri cowok tersebut.

" Yuk kita mulai kerja kelompoknya. Gue udah nunggu elo dari tadi ", ucap Isma.

Koko tidak segera masuk ke rumah, masih berdiri seperti itu.

" Is, selain kucing bisa nggak?" tanya Koko.

" Emang mau apa?" tanya Isma sambil bersedekap.

Koko yang ditanya pun hanya diam membisu, dia sebenarnya jiga belum punya ide. Asalkan bukan kucing saja, dia tidak akan menghambat tugas kelompoknya.

Isma yang tidak sabar melihat tingkah cowok di depannya, segera menarik tangannya untuk membawanya masuk ke dalam rumah. Koko yang diseret pun hanya bisa menuruti. Setelah tiba di ruang tengah, Koko mencari cari dimana hewan berbulu itu berada. Dan Isma pun segera mengambil kucing kesayangannya. Di gendongnya Coco saat itu. Isma pun menghampiri Koko dengan tersenyum.

" Kenalin ini namanya Coco, karena warnanya yang coklat, jadi gue beri nama sesuai dengan warna bulunya", ucap Isma sambil mengelus bulu Coco yang lembut. Koko yang melihat segera menjauh.

" Iya, namanya sama kayak aku", tanya Koko heran.

Isma pun menjelaskan, jika ia juga tidak sengaja menamai kucing itu dengan sebutan yang sama dengan Koko.

" Yuk kita duduk disana ", ucap Isma sambil menaikkam dagunya untuk menunjuk sofa yang ada di ruang tamu.

 

Koko menuruti perintah temannya, ia segera duduk tapi sedikit lebih menjauh untuk menciptakan jarak dengan kucingnya. Takut jika tiba-tiba kucing itu mencakar dirinya dan membuat terluka saat waktu kecil dulu. Isma saat itu sedang sibuk menyiapkan peralatan menulisnya, jadi Koko ditinggal berdua dengan Coco. Saat itu Coco sedang sibuk menjilati Bulu-bulunya, tapi tetap saja Koko sudah dibuat tidak nyaman. Beberapa menit, Isma sudah membawa beberapa peralatan tulis menulisnya. Koko yang melihatnya merasa lega.

" Nah kita mulai yuk, yang pertama elo fotoin ya kucing gue ini!".

Mendengar hal itu, sontak membuat Koko kaget.

" Kenapa gak kamu aja? " tanya Koko protes.

" Yaampun Ko masa motret doang gak mau sih. Ini tuh penting biar ada gambarnya, bukti kalo kita lagi ngamatin hewan ini", kata Isma dengan sebal.

Tanpa perlu basa-basi apalagi menolak yang selalu diisi dengan perdebatan yang tidak ada ujungnya, Koko segera mengeluarkan telepon genggam yang dilengkapi fitur kamera yang canggih. Akhirnya Koko segera memotret kucing berbulu coklat itu yang sedang tertidur.

" Nah, sekarang gantian gue yang motret elo sama kucing gue".

" Hah, lagi? Kok gitu Is. Kenapa harus aku yang difoto sama kucing ini? Kamu kan pemiliknya, jadi kamu sama kucing ini yang ada di foto. Bukan aku", kata Koko menjelaskan panjang lebar tentang penolakannya. Namun, Isma bersikukuh untuk tidak memedulikan saran dari temannya tersebut.

" Ko, udah turutin aja gue. Biar tambah cepet selesai. Lagian elo gamau kan kalo lama-lama sama kucing? "

Koko pun segera menuruti. Mula-mula ia enggan untuk mendekati kucing tersebut. Setelah ada di dekat Coco, ia pun segera memasang senyumnya untuk segera difoto. Tidak sampai disitu saja, Isma menyuruhnya untuk menyentuh bulu Coco.

" Plis Is, aku mau foto berdua sama Coco itu udah cukup, jangan suruh aku buat nyentuh hewan ini", kata Koko sambil mengernyitkan dahi.

Isma menggeleng kepalanya dengan cepat.

" Coba dong kamu sentuh bulunya yang halus. Kucing ini jinak, walaupun dulunya kucing liar yang aku temuin di semak-semak. Dia nggak akan marah kok", kata Isma.

Koko yang mendengar penjelasan tersebut, agak kaget ketika dia menyebutkan aku-kamu dengan dirinya.

" Ya sudah kalo nggak mau. Kita langsung aja buat nyari bahan presentasinya".

Setelah melewati drama yang panjang, mereka akhirnya mengerjakan tugas tersebut dengan hening. Mereka membagi tugasnya masing-masing. Koko mendapatkan tugas sebagai mencari bahan di internet. Isma bertugas mendesain bahan presentasi semenarik mungkin untuk ditampilkan di depan kelas. Saat sedang tenggelam dalam pikiran masing-masing, Isma tersenyum simpul mengingat kejadian yang baru saja terjadi. Dia memang sengaja untuk menjaili Koko yang benci dengan kucing, hasilnya walaupun tidak semuanya berhasil, tapi dia mau foto berdua dengan kucingnya. Itu saja bisa membuat Isma senang. Kalau ada kesempatan lagi ia bakal mencari ide untuk cowok tersebut agar suka dengan kucing.

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
AUNTUMN GARDENIA
151      131     1     
Romance
Tahun ini, dia tidak datang lagi. Apa yang sedang dia lakukan? Apa yang sedang dia pikirkan? Apakah dia sedang kesulitan? Sweater hangat berwarna coklat muda bermotif rusa putih yang Eliza Vjeshte kenakan tidak mampu menahan dinginnya sore hari ini. Dengan tampang putus asa ia mengeluarkan kamera polaroid yang ada di dalam tasnya, kemudian menaiki jembatan Triste di atas kolam ikan berukura...
One-Week Lover
1829      929     0     
Romance
Walter Hoffman, mahasiswa yang kebosanan saat liburan kuliahnya, mendapati dirinya mengasuh seorang gadis yang entah dari mana saja muncul dan menduduki dirinya. Yang ia tak tahu, adalah fakta bahwa gadis itu bukan manusia, melainkan iblis yang terlempar dari dunia lain setelah bertarung sengit melawan pahlawan dunia lain. Morrigan, gadis bertinggi badan anak SD dengan gigi taring yang lucu, meng...
ALMOND
1071      617     1     
Fan Fiction
"Kamu tahu kenapa aku suka almond?" Anara Azalea menikmati potongan kacang almond ditangannya. "Almond itu bagian penting dalam tubuh kita. Bukan kacang almondnya, tapi bagian di otak kita yang berbentuk mirip almond." lanjut Nara. "itu amygdala, Ra." Ucap Cio. "Aku lebih suka panggilnya Almond." Nara tersenyum. "Biar aku bisa inget kalau Almond adalah rasa yang paling aku suka di dunia." Nara ...
Pria Malam
1090      660     0     
Mystery
Semenjak aku memiliki sebuah café. Ada seorang Pria yang menarik perhatianku. Ia selalu pergi pada pukul 07.50 malam. Tepat sepuluh menit sebelum café tutup. Ia menghabiskan kopinya dalam tiga kali tegak. Melemparkan pertanyaan ringan padaku lalu pergi menghilang ditelan malam. Tapi sehari, dua hari, oh tidak nyaris seminggi pria yang selalu datang itu tidak terlihat. Tiba-tiba ia muncul dan be...
Violet, Gadis yang Ingin Mati
6087      1799     1     
Romance
Violet cuma remaja biasa yang ingin menikmati hidupnya dengan normal. Namun, dunianya mulai runtuh saat orang tuanya bercerai dan orang-orang di sekolah mulai menindasnya. Violet merasa sendirian dan kesepian. Rasanya, dia ingin mati saja.
Marry
1506      742     0     
Fantasy
Orang-orang terdekat menghilang, mimpi yang sama datang berulang-ulang, Marry sempat dibuat berlalu lalang mencari kebenaran. Max yang dikenal sebagai badut gratis sekaligus menambatkan hatinya hanya pada Orwell memberi tahu bahwa sudah saatnya Marry mengetahui sesuatu. Sesuatu tentang dirinya sendiri dan Henry.
ASA
5129      1629     0     
Romance
Ketika Rachel membuka mata, betapa terkejutnya ia mendapati kenyataan di hadapannya berubah drastis. Kerinduannya hanya satu, yaitu bertemu dengan orang-orang yang ia sayangi. Namun, Rachel hanya diberi kesempatan selama 40 hari untuk memilih. Rachel harus bisa memilih antara Cinta atau Kebencian. Ini keputusan sulit yang harus dipilihnya. Mampukah Rachel memilih salah satunya sebelum waktunya ha...
Mendung (Eccedentesiast)
8303      2166     0     
Romance
Kecewa, terluka adalah hal yang tidak bisa terhindarkan dari kehidupan manusia. Jatuh, terpuruk sampai rasanya tak sanggup lagi untuk bangkit. Perihal kehilangan, kita telah belajar banyak hal. Tentang duka dan tentang takdir yang kuasa. Seiring berjalannya waktu, kita berjalan maju mengikuti arah sang waktu, belajar mencari celah kebahagiaan yang fana. Namun semesta tak pernah memihak k...
Just For You
6026      1982     1     
Romance
Terima kasih karena kamu sudah membuat hidupku menjadi lebih berarti. (Revaldo) *** Mendapatkan hal yang kita inginkan memang tidak semudah membalik telapak tangan, mungkin itu yang dirasakan Valdo saat ingin mendapatkan hati seorang gadis cantik bernama Vero. Namun karena sesuatu membuatnya harus merelakan apa yang selama ini dia usahakan dan berhasil dia dapatkan dengan tidak mudah. karen...
Langit Indah Sore Hari
138      119     0     
Inspirational
Masa lalu dan masa depan saling terhubung. Alka seorang remaja berusia 16 tahun, hubungannya dengan orang sekitar semakin merenggang. Suatu hari ia menemukan sebuah buku yang berisikan catatan harian dari seseorang yang pernah dekat dengannya. Karena penasaran Alka membacanya. Ia terkejut, tanpa sadar air mata perlahan mengalir melewati pipi. Seusai membaca buku itu sampai selesai, Alka ber...