Loading...
Logo TinLit
Read Story - My Soulmate Coco & Koko
MENU
About Us  

Sepanjang kegiatan belajar mengajar dimulai, Isma pun terlihat tidak berkonsentrasi seperti terlihat bosan untuk mengikuti mata pelajaran tersebut. Padahal saat itu pelajarannya adalah Bahasa Indonesia, salah satu favorit Isma.  Bu Mina sebagai guru yang sedang menjelaskan pelajaran menyadari jika hari ini Isma tidak seperti biasanya yang selalu antusias untuk menyimak ketika sedang menerangkan pelajaran. Ketika menyadari tersebut, Bu Mina pun segera bertanya ke Isma. 

" Isma, kamu kenapa? kamu sakit hari ini? " tanya Bu Mina. 

" Nggak kok Bu, Isma nggak apa apa" jawab Isma. 

" Ya sudah kalo gitu. Nanti kalo kamu merasa nggak enak badan lebih baik ke UKS saja".

" Baik Bu".

Isma pun berusaha untuk berkonsentrasi kepada Bu Mina, ia tidak ingin jika dianggap sedang tidak enak badan padahal bukan itu masalahnya sekarang. Ia merasa sebal sendiri kenapa juga ia sampai memikirkan seperti itu. 

" Lo kenapa sih, sejak habis dari kantin. Lu kayaknya jadi diem, kenapa? " tanya Nina yang juga menyadari jika temannya sedang tidak seperti biasanya. 

" Nggak papa kok, mungkin gue lagi capek aja sih. Lu nggak usah khawatir. Gue nggak papa kok" jawab Isma sambil tersenyum. 

" Kalo ada apa apa, lu kan bisa cerita sama gue. Lagi patah hati? ".

Pertanyaan Nina sepertinya bisa mengagetkan Isma, ia seketika menutup bukunya dengan keras. Nina yang melihat perlakuan dari Isma juga kaget. Kenapa responnya bisa seperti itu, Nina juga heran. 

" Sok tau lu Nin, emang gue punya pacar? Kan nggak" kata Isma sambil menutupi kegugupannya. 

" Ya gue kan cuma tanya gitu doang sih. Emang salah?" tanya Nina lagi. 

" Ya ngga papa. Udah deh mendingan fokus tuh sama pelajaran biar paham" jawab Isma sambil membuka kembali bukunya yang sempat tertutup. 

Nina yang melihat tingkah aneh temannya hanya menaikkan sebelah alisnya, ia heran apa ada yang salah dengan pertanyaannya. Kelihatannya Isma sebel banget waktu ndengerin apa yang Nina katakan. Nina berfikir jika Isma sedang menyukai seseorang, tapi ia tidak tahu siapa cowok yang disukai oleh temannya itu. Nina pun penasaran dan mencoba mencari tahu. 

Selama pelajaran berlangsung. Anak-anak pun mengikuti dengan lancar hingga bunyi bel pertanda selesai belajar mengajar pun berdering. Anak-anak segera membereskan buku-bukunya dengan cepat. Semua ingin segera meninggalkan kelas untuk pulang atau pergi bermain.  Isma pun juga memasukkan buku-bukunya ke dalam tas yang berwarna merah muda, warna kesukaan Isma dengan gambar kucing yang lucu. Nina pun juga sama sibuk untuk membereskan peralatan sekolahnya.

" Eh Isma, gue boleh ga main ketempat lo. Gue kan udah jarang buat main ke rumah lo. Sekalian pengen banget ketemu kucing baru yang namanya Coco. Gimana? " tanya Nina menunggu persetujuan dari temannya. 

" Boleh kok. Lagian dirumah juga lagi sepi" kata Isma. 

Akhirnya mereka pun meninggalkan ruang kelasnya dan langsung berjalan menuju koridor. 

" Mau naik angkot apa pesen ojek online? " tawar Isma yang sedang mengecek notifikasi di telepon genggamnya. 

" Angkot aja deh kayaknya. Lebih murah ".

" Oke deh kalo gitu. Kita tunggu disitu aja ya" kata Isma sambil menunjuk trotoar yang terdapat kursi dari batu. 

Setelah mereka sampai di tempat yang mereka tuju. Mereka akhirnya duduk berdua untuk menunggu angkot yang datang. Hari lumayan terik dan panas pun terasa menyengat di kulit. Sebenarnya Nina ingin saja untuk naik ojek online karena lebih nyaman dan ada AC -nya tapi biayanya lebih mahal, jadi dia terpaksa memilih angkot yang harus berdesakan.

"Tumben sih angkotnya belum dateng, padahal siang-siang gini biasanya udah pada ngetem di depan sekolah. Emang pada kemana sih? " gerutu Nina sambil menyibak kan rambutnya yang panjang, sambil sesekali tangannya mengipasi lehernya yang berkeringat. 

" Tunggu aja, ntar juga nongol angkotnya. Mungkin lagi macet" kata Isma sambil menengokkan kepalanya kekiri untuk mencari angkot. 

" Panas banget hari ini. Sebenernya ya Is, gue juga mau kalo naik ojek online tapi kan gue harus berhemat biar uangnya kekumpul dan bisa beli jaket Army. Makanya gue milih angkot" kata Nina sambil menguncir rambutnya dengan karet. Nina memang penggemar fanatik grup band asal Korea Selatan yang bernama BTS. Di kamarnya saja sudah terdapat beberapa poster anggota grup band tersebut dengan lengkap. Nina memang suka menabung untuk membeli pernak pernik yang berkaitan dengan BTS. Makanya saat ini ia mati-matian untuk menghemat uang agar bisa beli jaket Army yang sangat didambakannya itu. 

" Lu ya bela-belain sampe segitunya demi bisa beli jaket Army". 

" Iya dong, makanya gue sekarang lagi hemat banget nih, ga sabar banget bisa beli jaket terus dipamerin deh ke temen-temen gue" kata Nina sambil tertawa. 

Isma yang mendengarnya pun hanya bisa menggeleng gelengkan kepalanya melihat kelakuan temannya. Isma yang bukan penggemar grup band tersebut terkadang tidak mengerti jika saja Nina sedang membahas anggota band tersebut. Tapi, sebagai teman selalu berusaha untuk mendengarkan ocehan ketika ia sedang membicarakan grup band idolanya. Mau tidak mau, Isma terkadang jadi tahu gosip gosip yang berkaitan dengan salah satu member. 

Mereka masih menunggu di kala teriknya sinar matahari sedang menyengat. Lalu tidak disangka -sangka , Koko muncul yang lagi sendirian juga berjalan perlahan dengan melihat telepon genggamnya sambil menuju ke trotoar tersebut untuk menunggu pesanan ojek onlinenya.  Isma yang melihat Koko pun seketika langsung malas untuk bertatap muka dengannya. Ia ingin segera pergi ke tempat itu sekarang juga. Belum sempat mengajak Nina untuk menunggu di tempat yang lain. Nina pun menyadari jika ada Koko yang menunggu di trotoar ini.

" Eh ada Koko tuh, kita panggil aja dia biar ngga sendirian" kata Nina yang segera berdiri dari bangku kursi. 

Isma yang mengetahui tersebut, dengan cepat mencegah Nina untuk melakukannya. 

" Eh Nin, kita tunggu di tempat lain aja ya. Disini kan panas banget ga ada pohonnya lagi. Kita cabut dari sini yuk, cari tempat yang lebih adem" ajak Isma sambil memegang lengan temannya. 

" Padahal ada Koko tuh, dia juga lagi nunggu jemputan orderannya, lagian kita belum sempet buat ngobrol sama dia". 

" Ih, ngapain sih. Ayo deh mending kita pergi dari sini. Keburu panas banget nih" kata Isma sambil memaksa Nina untuk segera pergi dari sana. 

" Tapi Is, gue mager buat jalan nih". 

" Udah ayok. Ntar gua beliin es deh. Ayo deh cepetan gih" kata Isma sambil menarik lengan Nina dengan memaksa. Akhirnya Nina pun mengikuti saran Isma untuk mencari tempat yang lebih sejuk. 

Nina heran kenapa Isma tiba-tiba mendadak untuk pergi dari tempat itu. Padahal ada teman sekelasnya yang juga menunggu jemputan. Apa gara-gara Koko yang baru dateng tadi. Benak Nina dipenuhi dengan pertanyaan yang membuat ia semakin penasaran dengan temannya.

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Heliofili
2723      1193     2     
Romance
Hidup yang sedang kami jalani ini hanyalah kumpulan berkas yang pernah kami tandatangani di kehidupan sebelumnya— dari Sastra Purnama
Miracle of Marble Box
3239      1389     2     
Fantasy
Sebuah kotak ajaib yang berkilau ditemukan di antara rerumputan dan semak-semak. Alsa, Indira dan Ovi harus menyelesaikan misi yang muncul dari kotak tersebut jika mereka ingin salah satu temannya kembali. Mereka harus mengalahkan ego masing-masing dan menggunakan keahlian yang dimiliki untuk mencari jawaban dari petunjuk yang diberikan oleh kotak ajaib. Setiap tantangan membawa mereka ke nega...
Nyanyian Burung di Ufuk Senja
3973      1374     0     
Romance
Perceraian orangtua Salma membuatnya memiliki kebimbangan dalam menentukan suami masa depannya. Ada tiga pria yang menghiasi kehidupannya. Bram, teman Salma dari semenjak SMA. Dia sudah mengejar-ngejar Salma bahkan sampai menyatakan perasaannya. Namun Salma merasa dirinya dan Bram berada di dunia yang berbeda. Pria kedua adalah Bagas. Salma bertemu Bagas di komunitas Pencinta Literasi di kampu...
The Maze Of Madness
5445      1937     1     
Fantasy
Nora tak banyak tahu tentang sihir. Ia hidup dalam ketenangan dan perjalanan normal sebagai seorang gadis dari keluarga bangsawan di kota kecilnya, hingga pada suatu malam ibunya terbunuh oleh kekuatan sihir, begitupun ayahnya bertahun-tahun kemudian. Dan tetap saja, ia masih tidak tahu banyak tentang sihir. Terlalu banyak yang terjadi dalam hidupnya hingga pada saat semua kejadian itu merubah...
Archery Lovers
4896      2073     0     
Romance
zahra Nur ramadhanwati, siswa baru yang tidak punya niat untuk ikut ekstrakulikuler apapun karena memiliki sisi trauma saat ia masih di SMP. Akan tetapi rasa trauma itu perlahan hilang ketika berkenalan dengan Mas Darna dan panahan. "Apakah kau bisa mendengarnya mereka" "Suara?" apakah Zahra dapat melewati traumanya dan menemukan tempat yang baik baginya?
Tumpuan Tanpa Tepi
11394      3158     0     
Romance
Ergantha bercita-cita menjadi wanita 'nakal'. Mencicipi segala bentuk jenis alkohol, menghabiskan malam bersama pria asing, serta akan mengobral kehormatannya untuk setiap laki-laki yang datang. Sialnya, seorang lelaki dewasa bermodal tampan, mengusik cita-cita Ergantha, memberikan harapan dan menarik ulur jiwa pubertas anak remaja yang sedang berapi-api. Ia diminta berperilaku layaknya s...
Violet, Gadis yang Ingin Mati
6394      1852     1     
Romance
Violet cuma remaja biasa yang ingin menikmati hidupnya dengan normal. Namun, dunianya mulai runtuh saat orang tuanya bercerai dan orang-orang di sekolah mulai menindasnya. Violet merasa sendirian dan kesepian. Rasanya, dia ingin mati saja.
I love you & I lost you
7053      2509     4     
Romance
Kehidupan Arina berubah 180 derajat bukan hanya karena bisnis ayahnya yang hancur, keluarganya pun ikut hancur. orang tuanya bercerai dan Arina hanya tinggal bersama adiknya di rumah, ayahnya yang harus dirawat karena mengalami depresi berat. Di tengah hancurnya keluarganya, Arina bertemu kembali dengan teman kecilnya, Arkan. Bertemunya kembali mereka membuka sebuah lembaran asmara, namun apa...
Bimbang (Segera Terbit / Open PO)
6150      1982     1     
Romance
Namanya Elisa saat ini ia sedang menempuh pendidikan S1 Ekonomi di salah satu perguruan tinggi di Bandung Dia merupakan anak terakhir dari tiga bersaudara dalam keluarganya Tetapi walaupun dia anak terakhir dia bukan tipe anak yang manja trust me Dia cukup mandiri dalam mengurus dirinya dan kehidupannya sendiri mungkin karena sudah terbiasa jauh dari orang tua dan keluarganya sejak kecil juga ja...
A.P.I (A Perfect Imaginer)
180      154     1     
Fantasy
Seorang pelajar biasa dan pemalas, Robert, diharuskan melakukan petualangan diluar nalarnya ketika seseorang datang ke kamarnya dan mengatakan dia adalah penduduk Dunia Antarklan yang menjemput Robert untuk kembali ke dunia asli Robert. Misi penjemputan ini bersamaan dengan rencana Si Jubah Hitam, sang penguasa Klan Kegelapan, yang akan mencuri sebuah bongkahan dari Klan Api.