Loading...
Logo TinLit
Read Story - My Soulmate Coco & Koko
MENU
About Us  

Isma yang mendengar bel tersebut segera menyiapkan buku buku pelajaran Matematika, sambil menunggu guru datang. Untungnya semua siswa yang tadi meminjam buku untuk menyalin PRnya pun sudah selesai. Para siswa sudah siap untuk menerima pelajaran yang tidak menyenangkan itu. Ditambah Bu Ratna yang terkenal dengan kedisiplinannya. Maka dari itu semua siswa menjadi segan terhadap guru tersebut. Jangan sampai membuat ibu guru marah karena hukumannya tidak pernah main-main. Pernah suatu waktu sebagian siswa kelas XI membuat kesalahan karena waktu ulangan jawaban mereka hampir sama termasuk juga rumusnya, Bu Ratna menyimpulkan jika nama-nama itu bersekongkol untuk mencontek bersama-sama, entah bagaimana caranya. Padahal Bu Ratna merasa jika ia mengawasid engan ketat selama ujian berlangsung, akan tetapi siswanya punya beribu cara untuk mendapatkan jawaban dengan nilai bagus. Hingga akibatnya mereka yang bersangkutan dikenai hukuman yaitu menambah jam Matematika seusai pulang sekolah selama seminggu. Akibatnya murid-murid tidak ingin berbuat curang dengan pelajaran Matematika.

Sementara itu, Isma tadi sempat melihat ke arah Koko, tapi yang diperhatikannya sedang berbicara dengan Roni. Kalau dilihat-lihat dia sepertinya santai saja, tidak seperti teman-teman lain yang sedang sibuk mengerjakan PR. Mungkin dia juga sudah mengerjakan PR. Ah masa sih dia tergolong anak yang rajin. Kebanyakan anak cowok itu selalu malas dan selalu mencontek. Ya mungkin saja ia salah satu anak yang rajin.

" Kok bengong sih, Laper lu? " senggol Nina yang sejak tadi memperhatikan teman sebangkunya.

Isma segera sadar dari pikirannya.

" Iya nih, tadi gue buru buru jadi sarapan cuma dikit. Terus kepikiran entar ke kantin enaknya beli siomay, bakso atau mie ayam ya? " kata Isma yang berusaha menutupi apa yang dipikirkannya.

Nina yang mendengarkan pertanyaan dari temannya pun mengehembuskan nafas yang besar.

" Gara gara lu nih. Gue laper lagi kan. Padahal tadi udah sarapan", ucap Nina sambil memegang perutnya.

" Apalagi bentar lagi pelajaran Matematika, duh bisa-bisa mampus gue", lanjut Nina lagi.

" Hah, emang salah gue apaan Nin. Gue kan cuma tanya gitu doang" protes Isma sambil mengangkat sebelah alisnya.

" Itu lu pake acara nyebutin makanan. Lu tau gak sih kalo gue itu lemah banget kalo soal makanan".

" Hahaha ye maap kan gue nggak tau kalo lu nya gampang laperan. Sabar deh ntar kita ke kantin bakalan jajan enak".

Tak selang berapa lama, Bu Ratna pun akhirnya datang, dan sesuai dengan perkiraan anak-anak, Bu guru itu menagih tugasnya.

" Murid-murid keluarkan tugas kalian ya, Ibu akan mengecek satu per satu" kata Bu Ratna sambil memakaikan kacamatanya.

Anak-anak pun mulai percaya diri untuk mengeluarkan tugasnya yang baru saja dikerjakan di kelas. Bu Ratna segera berjalan berkeliling untuk mengoreksi siapa saja yang mengerjakan tugas darinya.

" Koko kamu nggak lupa sama tugasnya kan? " tanya Bu Ratna saat sudah berdiri di dekat bangku Koko.

" Ini sudah selesai Bu tugas saya" jawab Koko sambil menyodorkan tugas yang sudah dikerjakan kemarin.

Bu Ratna yang sudah memeriksa semua tugas murid-murid nya pun kembali ke meja guru.

" Bagus kalo kalian sudah mengerjakan ya. Kali ini karena kalian sudah menyelesaikan tugasnya dengan baik. Sepertinya sudah mengerti, nah Ibu akan memberikan soal di papan tulis dan nanti Ibu akan menyebut nama kalian satu per satu untuk maju dan mengerjakan soal latihannya. Soalnya sama seperti tugas kalian".

Anak-anak pun terlihat panik dan berkasak kusuk karena mereka mana mungkin untuk mengerti dari soal Matematika. Seisi kelas pun terdengar gaduh. Banyak dari mereka mulai cemas karena tidak ingin diberi hukuman yang berat lagi. Bu Ratna yang mendengar kegaduhan tersebut mengetuk penghapus papan tulis ke papan untuk membuat siswa terdiam. Dan ternyata cara itu ampuh juga untuk menenangkan suasana.

" Anak-anak coba tenang ya. Ibu akan menuliskan soal dan akan menunjuk dari kalian untuk maju mengerjakan di papan tulis" kata Bu Ratna sambil berdiri dan memegang spidol untuk menulis soal di papan. Beliau mulai menulis soal-soal Matematika yang terlihat rumit di mata para siswanya. Setelah itu Bu Ratna menghadap ke arah siswa.

" Isma kamu pertama yang maju" tunjuk Bu Ratna.

" Baik, Bu" jawab Isma sambil berdiri menuju depan kelas.

Sudah tidak heran kalo Isma dengan mudah mengerjakan soal, karena dia selalu belajar dan mengerjakan PR malam harinya.

Isma berkonsentrasi untuk menyelesaikan soal tersebut.

"Sudah Bu", kata Isma sambil meletakkan spidol papan tulis.

" Bagus, jawabannya dan cara yang kamu tulis di papan sudah benar semua. Silahkan kembali duduk. Selanjutnya..... Niko coba kamu kerjakan soal nomor 2".

Yang dipanggil pun berdiri dengan ragu ragu karena dia tadi juga menyontek milik Isma. Setelah berada di depan kelas. Dia pun berusaha untuk mengerjakan soal entah benar atau tidak. Ternyata ia mengalami kesulitan karena tidak kunjung ditulis jawaban oleh Niko.

" Niko. Kok kamu masih bingung kan tugasnya hampir sama dengan yang ada di soal ini. Kalo kamu mengerjakan kamu pasti bisa. Kenapa? " tanya Bu Ratna.

" Sulit Bu, Niko masih belum paham sama soal macam ini" jawab Niko dengan ragu ragu.

" Tapi kamu kan sudah mengerjakan PR tadi?"

" Iya Niko ngerjakan PR nya pas di sekolah. Soalnya kalo dirumah Matematika sulit banget Bu" jawab Niko dengan jujur.

" Ya Ampun Niko jadi kamu nyontek, pasti yang dicontek milik Isma ya? "

Bu Ratna pun akhirnya bertanya kepada murid-muridnya.

" Siapa disini yang PR nya nyontek? "

Hampir seisi kelas pun mengacungkan tangan,terkecuali Isma dan Koko.

" Jadi hanya Isma dan Koko yang ngerjakan PR dirumah. Kalian ini gimana sih. Kalo Ibu menerangkan itu didengarkan. Kalo masih ada yang belum paham tanyakan ke saya. Jangan hanya diam saja. Saya pikir kalian sudah mengerti" kata Bu Ratna panjang lebar.  Anak-anak pun hanya menundukkan kepalanya karena merasa bersalah. Ruangan kelas seketika hening.

 

" Ya sudah. Koko kamu maju ke depan"

Koko pun segera maju. Dan seperti perkiraan, Koko memang berbakat juga di bidang Matematika. Itu artinya ada dua anak yang pintar di kelas ini. Koko menyelesaikan dengan cepat dan mudah

Bu Ratna yang melihatnya pun seketika amarahnya mereda.

" Bagus Koko. Ibu juga suka caranya kamu menjawab begitu rapi dan runtut" kata Bu Ratna sambil tersenyum.

Ketika mendengarkan pujian dari Beliau, Isma pun tidak habis pikir, ternyata Koko juga anak yang rajin tidak seperti anak kebanyakan. Karena itu Isma semakin penasaran dengannya, apalagi dia tadi belum sempat menyapa sejak terakhir mereka bertemu.

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
The Flower And The Bees
3737      1600     9     
Romance
Cerita ini hanya berkisah soal seorang gadis muda keturunan Wagner yang bersekolah di sekolah milik keluarganya. Lilian Wagner, seorang gadis yang beruntung dapat lahir dan tumbuh besar dilingkungan keluarga yang menduduki puncak hierarki perekonomian negara ini. Lika-liku kehidupannya mulai dari berteman, dipasangkan dengan putra tunggal keluarga Xavian hingga berujung jatuh cinta pada Chiv,...
ASA
5129      1629     0     
Romance
Ketika Rachel membuka mata, betapa terkejutnya ia mendapati kenyataan di hadapannya berubah drastis. Kerinduannya hanya satu, yaitu bertemu dengan orang-orang yang ia sayangi. Namun, Rachel hanya diberi kesempatan selama 40 hari untuk memilih. Rachel harus bisa memilih antara Cinta atau Kebencian. Ini keputusan sulit yang harus dipilihnya. Mampukah Rachel memilih salah satunya sebelum waktunya ha...
RIUH RENJANA
507      369     0     
Romance
Berisiknya Rindu membuat tidak tenang. Jarak ada hanya agar kita tau bahwa rindu itu nyata. Mari bertemu kembali untuk membayar hari-hari lalu yang penuh Renjana. "Riuhnya Renjana membuat Bumantara menyetujui" "Mari berjanji abadi" "Amerta?"eh
Seharap
7637      2640     2     
Inspirational
Tisha tidak pernah menyangka, keberaniannya menyanggupi tantangan dari sang kakak untuk mendekati seorang pengunjung setia perpustakaan akan menyeretnya pada sebuah hubungan yang meresahkan. Segala kepasifan dan keteraturan Tisha terusik. Dia yang terbiasa menyendiri dalam sepi harus terlibat berbagai aktivitas sosial yang selama ini sangat dihindari. Akankah Tisha bisa melepaskan diri dan ...
Acropolis Athens
5335      2018     5     
Romance
Adelar Devano Harchie Kepribadian berubah setelah Ia mengetahui alasan mendiang Ibunya meninggal. Menjadi Prefeksionis untuk mengendalikan traumanya. Disisi lain, Aram Mahasiswi pindahan dari Melbourne yang lamban laun terkoneksi dengan Adelar. Banyak alasan untuk tidak bersama Aram, namun Adelar terus mencoba hingga keduanya dihadapkan dengan kenyataan yang ada.
Aku baik-baik saja ¿?
3698      1381     2     
Inspirational
Kayla dituntut keadaan untuk menjadi wanita tangguh tanpa harus mengeluh, kisah rumit dimulai sejak ia datang ke pesantren untuk menjadi santri, usianya yang belum genap 17 tahun membuat anak perempuan pertama ini merasa banyak amanah yang dipikul. kabar tentang keluarganya yang mulai berantakan membuat Kayla semakin yakin bahwa dunianya sedang tidak baik-baik saja, ditambah dengan kisah persaha...
Premium
Titik Kembali
5919      1927     16     
Romance
Demi membantu sebuah keluarga menutupi aib mereka, Bella Sita Hanivia merelakan dirinya menjadi pengantin dari seseorang lelaki yang tidak begitu dikenalnya. Sementara itu, Rama Permana mencoba menerima takdirnya menikahi gadis asing itu. Mereka berjanji akan saling berpisah sampai kekasih dari Rama ditemukan. Akankah mereka berpisah tanpa ada rasa? Apakah sebenarnya alasan Bella rela menghabi...
PATANGGA
856      593     1     
Fantasy
Suatu malam ada kejadian aneh yang menimpa Yumi. Sebuah sapu terbang yang tiba-tiba masuk ke kamarnya melalui jendela. Muncul pula Eiden, lelaki tampan dengan jubah hitam panjang, pemilik sapu terbang itu. Patangga, nama sapu terbang milik Eiden. Satu fakta mengejutkan, Patangga akan hidup bersama orang yang didatanginya sesuai dengan kebijakan dari Kementerian Sihir di dunia Eiden. Yumi ingin...
Premium
Antara Aku Pelangi & Hujan
16420      1583     0     
Romance
Zayn bertemu dengan seorang gadis yang sedang menangis di tengah derasnya hujan dan tanpa sadar Zayn tertarik dengan gadis tersebut Ternyata gadis tersebut membawa Zayn pada sebuah rahasia masa lalu yang di lupakan Zayn Membawanya pada sesuatu yang tidak terduga
GAARA
8318      2552     14     
Romance
"Kalau waktu tidak dapat menyembuhkan luka, maka biarkan aku menjadi mentari yang dapat membuat hidupmu bahagia." Genandra Mahavir Aditama, si kutub Utara yang dipaksa untuk mencintai seorang perempuan bernama Akira Magenta Valencia, dalam kurun waktu lima belas hari saja. Genandra diminta agar bersikap baik dan memperlakukan gadis itu sangat spesial, seolah-olah seperti dia juga mencin...