Read More >>"> The Skylarked Fate (Chapter 24. Origin) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - The Skylarked Fate
MENU 0
About Us  

“Gill, ayo bangun!! Hari pertama sekolah woiiii!!”

 

Rutinitas paginya pada masa kini seperti ini. Ia dan kakak laki-lakinya tidur dalam satu kamar dan ia sebenarnya sudah memasang alarm untuk bangun di pagi hari. Akan tetapi, kakaknya selalu bangun lebih dahulu dan membangunkannya. Kakaknya juga begitu bersemangat karena ini merupakan hari pertama Gil bersekolah di sekolah menengah.

 

“Hmmm” Gil bergumam tidak jelas. Ia berguling untuk menghindari guncangan-guncangan yang diberikan oleh kakaknya.

 

“Kakk, kok lama bangun!!”

 

Si sulung menoleh begitu melihat adik perempuannya yang merengek di daun pintu. Ia memegang guling kesayangannya. Ia menghampiri saudara-saudaranya karena tak kunjung turun untuk sarapan bersama.

 

Namanya pada kehidupan kali ini adalah Gil Adyatama Hita yang memiliki makna suka cita abadi dalam hidup. Berharap pada kehidupan kedelapan ini ia mendapatkan akhir bahagia. Ia dianugerahi kakak laki-laki dan seorang adik perempuan yang merupakan reinkarnasi jiwa kakak perempuannya pada kehidupan sebelumnya.

 

Ini adalah kehidupan kedua bagi jiwa kakak perempuannya, Hera dan kehidupan perdana bagi kakak lelakinya, Dean. Jiwanya masih menggebu-gebu dan penuh semangat. Ia bahkan tidak segan melakukan kontak fisik. Contohnya saat ini, ia sedang menekan Gil yang masih berbalutkan selimut tebal. Harusnya Dean sadar kalau perilakunya sekarang malah semakin melekatkan Gil dengan kasur.

 

Tidak hanya di kehidupan sebelumnya, pada kehidupan kali ini pun ia merasa selalu dikelilingi orang yang penuh semangat.

 

“Gil lama bangun, nih. Ayo kita bangunin dia, yuk!”

 

“Kak Gillll bangun!” Bahkan adiknya yang sudah ikut untuk membangunkannya. Ia mencubiti pipi Gill dan menggoyangkan tubuh Gill dengan gemas. Akhirnya keduanya membangunkan Gill. Gill semakin memberengut. Namun, karena ia tidak ingin terlambat pergi ke sekolah ia akhirnya bangun.

 

“Dean, Gil, ibu sudah membuatkan bekal untuk kalian. Jangan lupa dimankan ya. Nanti belajar yang rajin, ya anak bunda.”

 

Begitu pesan ibundanya saat mereka menikmati sarapan. Gil begitu senang selalu mendapat bekal yang dibuat sepenuh hati oleh ibundanya. Gil memakan sarapan dengan semangat, sesekali mengganggu adiknya yang makan sendiri dengan lucunya. Ayahnya sudah bekerja pagi sebelum mereka bangun dan akan pulang saat malam nanti.

 

Dia harus bersyukur atas Dionisos dan Anteros yang berbelas kasih padanya. Ayahanda dan Ibunya mendambakan dan menantikannya. Mereka berharap akan dikaruniai buah hati lelaki yang tampan dan baik hati. Mereka berjanji akan merawatnya dengan segenap hati. Kakak laki-lakinya juga bersukacita karena bisa memiliki seorang adik yang menggemaskan.

 

Ray juga harusnya tahu, jiwa keluarga terakhirnya masih ada bersamanya. Ia menunggu sedikit lebih lama dari 200 tahun, tetapi penantian ini berakhir baik. Jiwanya yang polos sama seperti kehidupan sebelumnya. Ray memang jiwa yang baik.

 

Pada saat usia remaja, ia bertemu dengan Eros dalam wujud pria dewasanya bersama dengan Anteros. Eros berambut pendek dengan wajah tengil dan Anteros berambut panjang dengan wajah datar. Dua dewa Erotes yang berbeda sifat itu sudah duduk disana seolah sudah menunggu kedatangannya. Ia menerima air kolam Mnemosine dan memori masa kehidupan dahulu merasuki pikirannya. Terutama memori penting dari hal yang menyenangkan dan menyakitkan.

 

“Kita bertemu lagi, Ray,” Anteros yang pertama kali menyapanya.

 

Eros disisinya hanya melambaikan tangan dan menyunggingkan senyum jenaka padanya. Ray mendecih dan menghindari bertatapan dengan dewa itu. Ia tidak ingin berurusan lagi dengan Eros dan terlibat dengan segalanya. Ia memiliki rasa takut karena tidak ingin diberi kejahilan mengenaskan oleh Eros jadi ia berusaha tidak terlalu menunjukkan kepahitan hatinya.

 

“Kau sudah memperoleh Kolam Mnemosine, oleh karena itu kau pasti sudah mengetahui kehidupan masa lalumu. Kau sudah berjanji pada dirimu sendiri, bukan, kamu akan melawan kehendak dewa satu ini.”

 

Anteros berkata benar. Semenjak Patricia pergi terlebih dahulu dan ia mengetahui kebenarannya, ia tidak terikat oleh panah Eros. Seperti Apollo yang berhenti mengejar cinta Daphne ketika gadis itu berubah menjadi pohon salem. Ia tidak berkorban seperti itu, tetapi tetap ingin meminta maaf pada Patricia.

 

“Kau sudah diberi kesempatan dengan janjimu. Laksanakanlah dengan baik. Aku dan para Erotes lain juga akan membantumu.”

 

Gil meringis mengingat dengan percaya dirinya ketika berhadapan dengan dua Erotes saat itu. Sudah dua tahun berlalu namun ia belum mendapat jawaban bagaimana ia harus memulainya. Walaupun sudah bertemu Eros, ia juga masih tidak tahu harus bagaimana karena identitas mereka yang berbeda. Hal ini juga disebabkan oleh Eros yang tidak campur tangan lagi, sehingga ia tidak akan merasakan gejolak emosi apapun seperti ketika panah Eros bekerja pada dirinya.

 

Ia mengatakan bahwa ia yang akan menemukan jiwa Vince terlebih dahulu, tetapi ia juga belum pernah bertemu dengannya. Vince lah yang selalu menemukannya dengan tidak sengaja. Beberapa kali mereka sudah berhubungan dekat sebelum bertemu dengan Eros.

 

Gill merasa sungguh Vince diberikan keberuntungan yang tinggi. Gill sedikit berharap ada kejadian ajaib yang mempertemukan mereka. Mungkin bisa seperti di novel-novel kebanyakan, dimana ada perasaan familiar yang nyaman ketika mata mereka bertemu. Bila bertemu dengan belahan hati, akan ada rasa mendebarkan dengan benang merah yang terhubung. Mungkin bisa ditambahkan dengan efek wajah bercahaya ketika menemukan seorang yang penting baginya di masa lalu.

 

“Hahhh…”

 

Gil menghela napas. Mungkin ini akibatnya karena ia sering membaca koleksi novel milik ibunya.

 

Bruk!!

 

Baru saja dibicarakan ia sudah menabrak seorang siswi. Seorang siswi! Gil terpaku pada ekspresi wajah siswi tersebut yang sangat mudah berekspresi. Terkejut, meringis dan tampak kesal, terkejut lagi lalu tampak seperti gugup.

 

“M-Maaf karena aku kurang memperhatikan jalan. Apakah yang tersenggol sakit?”

 

Gil menoleh ke arah bahunya sebentar dengan wajah cengo lalu menggeleng pelan. Ia juga mengucapkan permintaan maaf karena tidak memperhatikan langkahnya.

 

Selepas kepergian gadis itu, Gil berdiri termenung. Ia memikirkan apa arti perasaan tadi. Bila berhubungan dengan Patricia sudah pasti itu adalah tentang cinta. Namun ia tidak mengerti bagaimana perasaan cinta itu.

 

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Lebih dari Cinta Rahwana kepada Sinta
1670      968     0     
Romance
Pernahkan mendengarkan kisah Ramayana? Jika pernah mendengarnya, cerita ini hampir memiliki kisah yang sama dengan romansa dua sejoli ini. Namun, bukan cerita Rama dan Sinta yang akan diceritakan. Namun keagungan cinta Rahwana kepada Sinta yang akan diulas dalam cerita ini. Betapa agung dan hormatnya Rahwana, raksasa yang merajai Alengka dengan segala kemewahan dan kekuasaannya yang luas. Raksas...
Furimukeba: Saat Kulihat Kembali
424      290     2     
Short Story
Ketika kenangan pahit membelenggu jiwa dan kebahagianmu. Apa yang akan kamu lakukan? Pergi jauh dan lupakan atau hadapi dan sembuhkan? Lalu, apakah kisah itu akan berakhir dengan cara yang berbeda jika kita mengulangnya?
Cerita Cinta Di Sekolah
502      335     0     
Short Story
Sebuah cerita anak SMP yang sedang jatuh cinta dan berakhir menjadi sepasang kekasih. Namun, ada seseorang yang mencoba menerornya. Dan secara tidak langsung, orang tersebut bermaksud untuk mengganggu hubungan kisah asmaranya.
Terulang dan Mengubah
451      327     3     
Short Story
Seorang pekerja terbangun dan mengalami kejadian yang terulang-ulang. Bagaimanakah nasibnya?
Smitten With You
8724      2182     10     
Romance
He loved her in discreet… But she’s tired of deceit… They have been best friends since grade school, and never parted ways ever since. Everything appears A-OK from the outside, the two are contended and secure with each other. But it is not as apparent in truth; all is not okay-At least for the boy. He’s been obscuring a hefty secret. But, she’s all but secrets with him.
Aditya
1256      527     5     
Romance
Matahari yang tak ternilai. Begitulah Aditya Anarghya mengartikan namanya dan mengenalkannya pada Ayunda Wulandari, Rembulan yang Cantik. Saking tak ternilainya sampai Ayunda ingin sekali menghempaskan Aditya si kerdus itu. Tapi berbagai alasan menguatkan niat Aditya untuk berada di samping Ayunda. "Bulan memantulkan cahaya dari matahari, jadi kalau matahari ngga ada bulan ngga akan bersi...
Teilzeit
811      419     1     
Mystery
Keola Niscala dan Kalea Nirbita, dua manusia beda dimensi yang tak pernah bersinggungan di depan layar, tapi menjadi tim simbiosis mutualisme di balik layar bersama dengan Cinta. Siapa sangka, tim yang mereka sebut Teilzeit itu mendapatkan sebuah pesan aneh dari Zero yang menginginkan seseorang untuk dihilangkan dari dunia, dan orang yang diincar itu adalah Tyaga Bahagi Avarel--si Pangeran sek...
Ballistical World
9378      1844     5     
Action
Elias Ardiansyah. Dia adalah seorang murid SMA negeri di Jakarta. Dia sangat suka membaca novel dan komik. Suatu hari di bulan Juni, Elias menemukan dirinya berpindah ke dunia yang berbeda setelah bangun tidur. Dia juga bertemu dengan tiga orang mengalami hal seperti dirinya. Mereka pun menjalani kehidupan yang menuntun perubahan pada diri mereka masing-masing.
Photograph
1346      653     1     
Romance
Ada banyak hal yang bisa terjadi di dunia dan bertemu Gio adalah salah satu hal yang tak pernah kuduga. Gio itu manusia menyenangkan sekaligus mengesalkan, sialnya rasa nyaman membuatku seperti pulang ketika berada di dekatnya. Hanya saja, jika tak ada yang benar-benar abadi, sampai kapan rasa itu akan tetap ada di hati?
Galang dan Refana
592      376     0     
Short Story
“Untuk apa kita diciptakan di dunia? “ seorang gadis yang sudah cukup lama ku kenal mengajukan sebuah pertanyaan. Ia melemparkan pandangan kosongnya ke sebuah dimensi ruang. Tangannya yang dipenuhi perban memeluk lutut seolah tangah melindungi tubuh dan jiwa rapuhnya