Masih lekat dalam ingatannya kali pertama bertemu dengan Patricia. Gilbert pertama kali bertemu dengan Patricia sewaktu ia menjadi pelayan seorang Putra dari Dukedom of Sovoniyya, Vince Vesallius. Ia bertemu dengan Patricia sebagai putri dari Count of Galicia. Nama pertama Patricia adalah Maria Gwydion dan nama pertama Gilbert adalah Ray Hansen.
Gilbert saat menjadi Ray pernah melihat gadis itu saat menemani Tuannya Vince membeli roti. Namun pertemuan yang benar-benar jelas saat menghadiri debutante-nya pada musim semi.
Penampilan Maria tampak sangat berbeda dengan Patricia di reinkarnasi selanjutnya. Dan ini menjadi penampilan yang paling ia ingat dari kehidupan yang lain.
Lady dari Gwydion benar-benar terlihat seperti bunga yang telah mekar. Rambutnya berwarna kemerahan dan khas dari wilayah Galicia sangat kontras dengan gaun putih panjangnya. Sarung tangan putih panjang membalut kedua tangannya. Maria Gwydion yang tampak menawan. Matanya yang memiliki iris sewarna kristal blue apatite memindai ruangan tempat pelaksanaan.
Kini ia telah berusia 15 tahun. Ia siap dikenalkan agar selanjutnya dapat menghadiri pertemuan sosial kelas atas dan juga agar dikenal oleh bangsawan pria. Ketika ia sudah melaksanakan debutante, ia sudah berada pada tahap matang dan siap untuk menerima pinangan.
Tuannya Vince dan juga Alice yang merupakan Putri Ketiga Raja juga menghadiri Debutante Maria. “Selamat atas debutante Anda, Lady Gwydion.” Vince dan Alice pergi untuk memberi salam pada Maria.
“Terimakasih, Tuan Vince dan Tuan Putri,” balas Maria.
Sebelum ini, Maria sudah mengetahui siapa itu Vince Vesallius. Ayah Maria yang seorang Count mengenal Duke Vesallius. Mereka juga terlibat ikatan bisnis. Duke Vesallius terkenal akan kekuatan militernya dan juga mengurus urusan guild di kerajaan. Sesuai namanya, Keturunan Gwydion terkenal memiliki kapasitas sihir yang tinggi dan juga pengembangan sihirnya.
Kekuatan militer utama mereka menggunakan tenaga manusia, sementara untuk keamanan keseharian mereka akan memanfaatkan guild. Guild yang berisi para petualang membantu para penduduk. Para petualang membantu penduduk dalam mengelola keseharian dan membasmi monster yang mengganggu dan membahayakan.
Dalam menjalankan tugas-tugas tersebut, para petualang juga menggunakan sihir. Pada bidang inilah keluarga Gwydion diperlukan. Mereka mengadakan pelatihan dan akademi sihir. Semua dapat mempelajari sihir penyerangan, pertahanan, maupun penyembuhan. Bilamana seseorang memiliki kapasitas sihir yang kuat, mereka dapat menggunakan jenis sihir yang luas dan dalam jangka waktu yang lama.
Selain mengenal keluarga Count tersebut, Maria juga pernah mendengar kabar beredar mengatakan Alice dan Vince adalah sepasang kekasih. Mereka berdua pandai dalam sihir sehingga sudah berkali-kali menyelinap untuk berlatih di Situs Wellover.
“Senang bertemu dengan Tuan Vince. Saya mendengar bahwa keluarga kita bekerja sama dalam hal sihir,” ucap Maria membuka percakapan.
Vince menyetujuinya dengan ceria. “Itu benar, Lady. Kedepannya semoga kita terus bekerja sama. Saya juga menyukai sihir dan senang melihat pengembangan yang dilakukan oleh keluarga Count.”
Ray dapat melihat ekspresi Maria yang seperti ingin bertanya. Vince Tuannya yang ramah dan periang menanyakan apa ada yang ingin gadis itu sampaikan. Maria berkata ia telah mendengar rumor mengenai Vince dan Alice. Maria tertarik dengan cerita petualangan mereka dan ingin mendengar langsung.
Vince Vesallius adalah tuannya yang ramah dan sedikit jahil. Ia sangat tertarik dalam melakukan petualangan menggunakan sihir. Oleh karena itu, ketika Maria membahas mengenai rumor itu, Vince dengan semangat menceritakannya. Alice juga ikut bercerita pada gadis itu.
"Hmp! Vince kamu diam saja! Biar aku yang menjelaskan pada Lady Gwydion." Alice mendorong Vince sehingga ialah yang menghadap Maria sekarang. Alice menatap Maria beberapa saat lalu mencoba tersenyum.
"Anda pasti pernah mendengar desas-desus itu, bukan? Karena Anda terlihat serius dan tertarik, maka saya akan menceritakannya." Alice memberi gestur agar Maria mendekatinya. Memang benar ia melihat Alice tertarik, jadi ia harus menceritakan pegalaman yang tidak banyak orang tahu.
"Kami menunggangi kuda sambil berburu di Wellover dan melihat pemandangan di Bukit Sion serta melatih sihir kami. Melakukan sihir itu menyenangkan jadi kami pergi bertualang. Kami mengunjungi berbagai tempat yang luarrr biasa!"
"Lady melakukan sihir dan pernah ke Wallover dan Sion? Wah, berarti kemampuan sihir Lady mengagumkan! Saya juga ingin suatu saat nanti pergi ke Bukit Sion. Katanya tempatnya benar-benar indah dan menenangkan.” Maria membalas cerita Alice.
"Itu benar. Lady harus melihat keindahan Bukit Sion secara nyata! Bukit Sion juga adalah tempat sangat bermanfaat bagi pengguna sihir seperti kita!"
Perbincangan yang biasanya kaku terasa menyenangkan. Mungkin karena mereka membicarakan ketertarikan yang sama. Usia mereka juga dapat dikatakan sepantaran.
Alice melaksanakan debutante-nya musim semi tahun lalu sementara Vince sudah melewati usia 15 sejak dua tahun lalu. Ray yang memiliki postur tinggi itu juga berusia dua tahun diatas Vince. Oleh karena perbedaan usia mereka tidak terlalu jauh, sering terlihat kedekatan Ray dengan Vince.
“Kau itu sudah kuanggap sebagai teman dan saudaraku, Ray. Biasanya yang lebih tua akan menjahili adiknya. Namun kau kan pelayanku, jadi kau harus mengikutiku terus dan aku bebas menjahilimu,” kata Vince ketika Vince merayakan ulang tahunnya. Ray bukan seorang bangsawan, tetapi ia diberi berkat seorang Tuan yang baik padanya.
Berbicara mengenai Bukit Sion, bukit ini terkenal sebagai tempat pemulihan. Dikisahkan bahwa dahulu ada seorang Putri yang menjadi pengorbanan. Ketika ia lepas, jiwanya menyatu dengan alam dan melindungi tempat ini. Oleh sebab itu tempatnya seperti memiliki energi yang mampu menjernihkan pikiran dan menguatkan raga. Masyarakat yang kebanyakan bangsawan pergi kesana untuk menetralisir efek negatif dalam diri mereka agar semakin kuat dan mendukung potensi kekuatan mereka.
Orang yang tidak memiliki sihir pun dapat berkunjung untuk menikmati efeknya. Kabarnya pula, Bukit Sion memiliki spesies hewan dan tumbuhan yang indah yang tidak terlihat di lingkungan padat masyarakat.
Maria juga mendengarkan Tuan Putri dan Tuannya dengan baik. Akan tetapi, Ray dapat merasakan tatapan gadis itu sesekali mengarah kepadanya. Ia tidak mau bersikap terlalu percaya diri, tetapi berdebar dengan kencanglah hati Ray yang memang sedikit pemalu itu karena merasa diperhatikan.
Tidak disangka bahwa Maria menjadi langsung akrab dengan mereka. Vince pun menjanjikan akan mengundang Maria untuk melakukan petualangan atau sekedar minum teh.
"Ray, Ray, kamu lihat, kan bagaimana Lady Maria tertarik dengan cerita kita? Menurutmu kapan ya kita bisa mengundangnya untuk berbincang lagi? Hm..." Di sela kesenggangannya yang sedang memerhatikan prajurit berlatih, Vince bertanya pada Ray. Ia juga menyuruh Ray untuk memeriksa jadwalnya selama beberapa hari kedepan.
"Tuan bisa mengundangnya lusa. Saya akan mengirimkan suratnya. "
Setelah mengirimkan surat ke kediaman Galacia, Maria hadir untuk ikut perjamuan mereka. Maria yang tampak selalu menawan. Kecantikan yang bersanding dengan busana mewah bangsawan. Ray menekankan bahwa tidak sopan untuk melihat bangsawan tepat di mata seperti itu.
"Lady bisa duduk disini. Saya akan memanggil Tuan untuk segera menemui Lady." Ray membungkuk dan izin pergi untuk memberi tahu Vince bahwa Maria sudah datang.
Ray sangat ingat memori ini. Pertama kali dalam hidupnya, ia berbicara dengan Maria yang akan menjadi takdirnya kelak.