Read More >>"> The Skylarked Fate (Chapter 1. Present) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - The Skylarked Fate
MENU 0
About Us  

Beberapa manusia menerima kelebihan dalam dirinya. Kelebihan untuk melihat makhluk penghubung romansa dan takdir setiap orang. Gilbert dan wanita yang mengejarnya adalah contohnya. Dapat leluasa bertemu dan berkomunikasi dengan sang penghubung takdir belahan jiwanya.

 

Gilbert melihat sekelilingnya. Ia seperti berdiri dalam sekumpulan awan yang terlihat lembut. Dihadapannya terdapat singgasana yang terlihat megah. Cupid pertama kali menampakkan diri dalam wujud anak kecil bersayap. Ia akan terbang mengelilingi singgasana tersebut, bahkan terkadang menjahili Gilbert terlebih dahulu. Ia juga akan muncul dalam wujud pria dewasa yang sangat tampan, Eros. Saat penampilannya seperti itu, ia menjadi lebih tegas, tapi tetap ada jiwa ‘nakal’ dalam dirinya.

 

Ia menjelaskan bahwa dua panahnya tertancap pada hati Gilbert dan seorang perempuan. Perempuan itu jatuh cinta padanya, tetapi entah mengapa Gilbert tidak merasakan apapun. Dalam beberapa masa, tak pernah sekalipun Gilbert menaruh hati padanya.

 

Pria yang aneh. Mungkin beberapa yang mendengar kisahnya bakal mengutuk lelaki itu. Walaupun tanpa belas kasih cupid, pasti ada kemungkinan ia menaruh hati karena kegigihan dan perlakuan manis gadis itu. Cupid saja sampai menjulukinya sebagai orang yang bebal.

 

"Gilbert, kupikir aku bakal terus bosan melihatmu disini. Mengapa setelah di reinkarnasi ketujuh kau juga masih tetap melajang? Tidak pernah mendengarkan omonganku pula. Padahal aku sudah bermurah hati padamu."

 

"Untuk apa aku mendengarkan omongan dari eksistensi sepertimu? Kamu pikir aku tertarik untuk menjalin hubungan semacam itu?"

 

Asal tahu saja, dahulu sifatnya tidak seperti itu, tetapi manusia terus berubah bukan? Jika dahulu ia akan sibuk memberi pada orang lain, sekarang ia menjadi manusia super cuek. Ia pernah berusaha untuk orang lain, tetapi sekarang ia bekerja dan berusaha untuk dirinya sendiri. Sama sekali tidak ada ruang untuk menjalin hubungan romansa dengan manusia manapun.

 

"Kalau kamu memaksaku, tidak kah lebih baik untuk memberikan wanita yang lebih bagus daripada dia?"

 

Sudah terlalu sombong, tidak pernah mendengarkan ucapan dewa lagi. Cupid sendiri merasa frustasi harus menghadapi manusia seperti Gilbert. Belum saja ia dihampiri Nemesis sebagai balasan kekesalan dewa padanya.

 

“Begini, kamu tahu kan aku ini siapa dan seberapa pentingnya aku. Panah emasku tidak pernah gagal untuk membuat seseorang jatuh cinta. Itu berarti kamu memang ditakdirkan menjadi pasangannya.”

 

“Hal itu berarti panahmu gagal bekerja padaku. Kau dewa tapi bisa juga ya mengalami kekuatanmu yang tidak mempan.”

 

Cupid terbang memutarinya dengan cepat. Wajahnya tertekuk karena amat kesal. “Kau menantangku? Kau mau aku menembakkan panah lagi?”

 

Cupid berpikir sejenak. Apabila ia benar-benar menembakkan panah lagi, ia akan membuat Gilbert mengakui bahwa kekuatannya memang lemah. Bila ia benar menembakkannya tidak ada hiburan lagi baginya.

 

“Kau tidak bisa mengelabuiku, anak manusia. Pokoknya, suatu saat mulutmu itu pasti akan berhenti sombong. Kau akan mengakui kekuatan panahku dan kau akan jatuh cinta padanya!”

 

*

 

Gilbert mendengus. Lagi-lagi ia bertemu dengan perempuan ini. Sudahlah ia bertemu di kehidupan sebelumnya, ia bertemu lagi di fakultas dengan perempuan ini. Oleh karena masih satu jiwa, penampilan yang terlihat juga masih sama seperti ingatannya. Perempuan itu memang cantik dan ceria, tapi penampilannya tidak membuat Gilbert lama-lama terpaku padanya. Cenderung biasa saja, mengingat sedari dulu perempuan itu juga mengenakan apa saja yang diberikan padanya.

 

Merasa seleranya tinggi, ia sama sekali tidak tertarik pada penampilannya. Lagi-lagi ia mengutuk cupid yang menjodohkannya dengan perempuan ini.

 

“Hai, Gilbert! Kamu mau kemana? Mau ngerjain skripsi, ya?”

 

Barusaja dibicarakan, semesta langsung ia langsung hadir dihadapan Gilbert. Gilbert sedang tidak ingin berbicara, tapi malah disapa dan ditanya topik sensitif.

 

“Bukan urusanmu.” Seperti inilah tabiat Gilbert bila dihadapkan oleh Patricia. Terkadang ia tidak mengacuhkannya, dan tetapi terkadang tidak sadar bahwa ia otomatis meladeni Patricia.

 

“Namaku Patricia, biasa dipanggil Pat, pat-pat dan aku juga suka di-patpat.” Itulah slogan Patricia setiap kali ia memperkenalkan dirinya di kelas. Beberapa kali ia melihat gadis itu bercanda dengan teman perempuannya dan berakhir mereka mengelus kepala gadis itu. Sepertinya alasannya karena gadis itu termasuk sedikit lebih pendek dibanding teman-temannya dan memiliki rambut panjang yang halus.

 

‘Bukan berarti aku memperhatikan dan pernah mengelus rambutnya, ya.’ Gilbert mengelak pemikirannya sendiri. Sejurus kemudian sisi julidnya muncul. ‘Kayak anak kecil aja, tapi gak cocok sama tampilannya.’

 

Salah satu alasan ia cukup tahu mengenai gadis ini adalah mereka satu fakultas di teknik. Laboratorium milik jurusan Gilbert berada di bawah laboratorium jurusannya Pat, sehingga mereka cukup sering saling menjumpai satu sama lain ketika selesai praktikum. Fakultas mereka memiliki tugas berupa laporan hasil praktikum. Biasanya mereka melakukan asistensi untuk laporan tersebut setiap minggu. Terdapat 2 atau lebih laporan yang harus mereka kerjakan setiap minggunya.

 

Gilbert sedikit merasa lega. Meskipun sering melihat gadis itu berlalu lalang, intensitas pertemuannya tidak sesering dulu. Praktikum dan laporan menyibukkan mereka sehingga jarang berbincang.

 

Akan tetapi, Patricia tidak melewatkan satu pertemuan sia-sia. Dimanapun ia bertemu Gilbert ia akan menyapanya. Entah saat ia sendiri maupun bersama dengan teman-temannya. Bila bersama dengan teman-temannya, Patricia hanya tersenyum ceria dan manis sekali. Dan saat ia sendirian ia lebih ceria. Senyuman dan cengirannya sangat lebar.

 

Teman-temannya yang melihat itu pastilah sudah berspekulasi mengenai gadis itu. Mereka yakin gadis itu memiliki perasaan berlebih padanya.

 

“Gilbert?”

 

Gilbert tersadar kembali setelah Pat memanggilnya. Gadis itu menatapnya dengan raut bingung. Namun, Gilbert merasa terganggu karena wajah gadis itu terlalu dekat.

 

“Apa, sih?”

 

“Gil melamun sih tadi. Oh, ya Gil mau bimbingan kah atau mau ngerjain skripsi, revisian? Ngerjain revisian bareng yuk! Di perpus enak tuh, dingin sepi juga.”

 

Revisian, revisian. Salah satu momok yang menjadi beban pikiran mahasiswa semester akhir. Gilber sudah melaksanakan seminar proposal dua bulan lalu. Teman-temannya cukup cepat melaksanakan seminar proposal. Sekarang ia berada di tahapan mengerjakan bab penelitian. Topik jurusan mereka adalah pra-rancangan pabrik. Sungguh banyak bab yang harus ia kerjakan, tetapi teman mengerjakan skripsinya tengah gaib. Bila dibahas terus-terusan ia merasa bisa menembakkan api kepada siapapun yang menyebalkan.

 

Gilbert berjalan cepat meninggalkan Patricia. Ia tidak ada urusan dan tidak merasa harus berhubungan dengan gadis itu.

 

“Oh, oke kalau ga mau. Sampai nanti!”

 

Hah?

 

Gilbert benar-benar berhenti mendadak. Ia berbalik menghadap Patricia yang sekarang menatapnya terkejut.

 

Sebentar. Gilbert merasa agak aneh dalam dirinya. Sejak kapan ia mengharapkan Patricia mencegahnya pergi, menempelinya. Memang seingatnya Patricia ini cukup agresif. Maksudnya, cukup pemberani mendekati Gilbert dan pantang menyerah. Bila Gilbert menolak, maka ia akan mencoba lagi supaya Gilbert mengikutinya.

 

Tidak ada pihak yang benar-benar dipaksa. Namun, karena Gilbert pasif ia menyetujui saja ajakan Patricia. Pada akhirnya, hari-hari Gilbert dipenuhi dengan ocehan dan kehadiran Patricia.

 

“Ada apa, Gil?”

 

Gilbert tersadar dari pemikirannya. “Tidak ada,” katanya dengan cepat lalu berbalik untuk segera pergi dari situ.

 

Patricia memandang kepergian Gilbert selama beberapa saat sebelum akhirnya ia pergi. Ia akan melakukan bimbingan sehingga ia akan menemui dosennya.

 

 

 

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
GLACIER 1: The Fire of Massacre
574      456     2     
Fantasy
[Fantasy - Tragedy - Action] Suku Glacier adalah suku yang seluruhnya adalah perempuan. Suku damai pengikut Dewi Arghi. Suku dengan kekuatan penyegel. Nila, anak perempuan dari Suku Glacier bertemu dengan Kaie, anak laki-laki dari Suku Daun di tengah serangan siluman. Kaie mengantarkannya pulang. Namun sayangnya, Nila menjatuhkan diri sambil menangis. Suku Glacier, terbakar ....
IRIS
501      371     2     
Short Story
Alf terlahir dalam dunianya yang gelap, sementara Faye hidup dalam sisi yang berlawanan dengannya. Namun, siapa sangka jika ternyata sesekali Faye menginginkan hidup di posisi Alf. Sedangkan Alf telah memutuskan untuk mengakhiri kehidupan hitamnya, bukan beralih ke dunia putih milik Faye, namun ke kehidupan yang sebelumnya telah dipilih ibunya, Sang Pengkhianat.
My Sunset
6725      1441     3     
Romance
You are my sunset.
Desire Of The Star
1115      747     4     
Romance
Seorang pria bernama Mahesa Bintang yang hidup dalam keluarga supportif dan harmonis, pendidikan yang baik serta hubungan pertemanan yang baik. Kehidupan Mahesa sibuk dengan perkuliahannya di bidang seni dimana menjadi seniman adalah cita-citanya sejak kecil. Keinginannya cukup sederhana, dari dulu ia ingin sekali mempunyai galeri seni sendiri dan mengadakan pameran seni. Kehidupan Mahesa yang si...
Azzash
284      231     1     
Fantasy
Bagaimana jika sudah bertahun-tahun lamanya kau dipertemukan kembali dengan cinta sejatimu, pasangan jiwamu, belahan hati murnimu dengan hal yang tidak terduga? Kau sangat bahagia. Namun, dia... cintamu, pasangan jiwamu, belahan hatimu yang sudah kau tunggu bertahun-tahun lamanya lupa dengan segala ingatan, kenangan, dan apa yang telah kalian lewati bersama. Dan... Sialnya, dia juga s...
Aku Menunggu Kamu
132      114     0     
Romance
sebuah kisah cinta yang terpisahkan oleh jarak dan kabar , walaupun tanpa saling kabar, ceweknya selalu mendo'akan cowoknya dimana pun dia berada, dan akhirnya mereka berjumpa dengan terpisah masing-masing
Bismillah.. Ta\'aruf
785      488     0     
Short Story
Hidup tanpa pacaran.. sepenggal kalimat yang menggetarkan nurani dan menyadarkan rasa yang terbelenggu dalam satu alasan cinta yang tidak pasti.. Ta\'aruf solusi yang dia tawarkan untuk menyatukan dua hati yang dimabuk sayang demi mewujudkan ikatan halal demi meraih surga-Nya.
Lady Cyber (Sang Pengintai)
2353      902     8     
Mystery
Setiap manusia, pasti memiliki masa lalu. Entah itu indah, atau pun suram. Seperti dalam kisah Lady Cyber ini. Mengisahkan tentang seorang wanita bernama Rere Sitagari, yang berjuang demi menghapus masa lalunya yang suram. Dibalut misteri, romansa, dan ketegangan dalam pencarian para pembantai keluarganya. Setingan hanya sekedar fiksi belaka. Jika ada kesamaan nama, peristiwa, karakter, atau s...
Your Secret Admirer
2297      796     2     
Romance
Pertemuan tak sengaja itu membuat hari-hari Sheilin berubah. Berubah menjadi sesosok pengagum rahasia yang hanya bisa mengagumi seseorang tanpa mampu mengungkapkannya. Adyestha, the most wanted Angkasa Raya itulah yang Sheilin kagumi. Sosok dingin yang tidak pernah membuka hatinya untuk gadis manapun, kecuali satu gadis yang dikaguminya sejak empat tahun lalu. Dan, ada juga Fredrick, laki-l...
Rindu Yang Tak Berujung
523      366     7     
Short Story
Ketika rindu ini tak bisa dibendung lagi, aku hanya mampu memandang wajah teduh milikmu melalui selembar foto yang diabadikan sesaat sebelum engkau pergi. Selamanya, rindu ini hanya untukmu, Suamiku.