Read More >>"> Romance is the Hook (Romance is the Hook) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - Romance is the Hook
MENU
About Us  

Almira

Have I told you about your crazy side?

Aku menoleh ke samping dan mendapati sosok Reynaldo dengan lengan kemeja putih terlipat sampai siku. Rambutnya sudah acak-acakan di bagian depan, sepertinya dia stress karena tingkahku meninggalkan acara tadi.

I know. I’m sorry, Rey. Aku tidak bisa diam saja dan melihat kalian sibuk mencari cara untuk memperbaiki kesalahanku.” Aku menatap jauh ke depan panggung acara. Mbak Dewi terlihat masih melayani pertanyaan dari para peserta. Untungnya aku sudah memberikan briefing untuk menambahkan waktu tanya jawab pada Mbak Dewi.

Tidak ada reaksi dari sosok Reynaldo di sampingku. Beberapa saat ia diam, sampai ia mengagetkanku lagi dengan suaranya. “Aku lihat berita tentang rapat pemegang saham keluargamu–”

Aku memotong perkataannya. “Aku nggak akan suka dengan apa yang kamu akan sampaikan.” 

Ia tersenyum membuatku sedikit tenang. Berarti Reynaldo tidak akan memberitahu kabar buruk tentang aku atau, lebih parah, tentang hubungan kita. “Awalnya aku mengira kamu akan pergi kesana. Setelah kamu masuk ke dalam mobil itu, segala pikiran buruk tentang insiden Dwi kembali lagi. Aku sempat ragu–”

Aku tersenyum meringis mendengar penjelasannya. Ia menoleh ke arahku lalu melanjutkan, “Tapi aku mengingat ambisimu untuk pembuktian diri kepada mereka, aku pikir tidak mungkin kamu tiba-tiba menyerah hanya karena satu kesalahan. Jadi aku memutuskan untuk menunggu kabar darimu.”

He understands. Rasanya aku ingin segera menghambur ke dalam pelukan hangat pria ini. Namun, riuh tepuk tangan membuat kami mengalihkan fokus ke arah panggung lagi. Terlihat senyum puas dari peserta dan juga Mbak Dewi di depan panggung. Saat melihat pemandangan itu, bahuku merosot lega. 

Setelah aku membantu sesi foto bersama Mbak Dewi dengan peserta acara bincang buku kali ini, aku kembali ke ruang panitia bersama Reynaldo yang masih menempel di sampingku. Sepertinya ia takut aku akan hilang lagi seperti tadi.

“Ami…” Badanku diselimuti pelukan dari Kak Felice yang langsung berlari ke arahku saat aku masuk ke ruang panitia. “Ami, maaf. Gara-gara gue kurang tidur, gue jadi nggak fokus baca dokumen dari lo. Gue sudah jelasin juga ke Bu Eri, maaf lo jadi harus kena omelan darinya. Padahal semua ini karena kesalahan gue.”

Aku menepuk-nepuk punggung Kak Felice, menenangkannya, lalu melirik ke arah Reynaldo dan tersenyum. “Jangan menyalahkan diri kakak terus. Saya juga berkontribusi di kesalahan kali ini, Kak. Untungnya tim kita bisa cepat bereaksi dan melakukan tindakan penanganan.”

“Tetap saja gue merasa bersalah. Gue hanya bisa berdiri di sini, sementara lo mengejar Mbak Dewi sampai Bogor.” Aku mengangkat wajahku lagi ke arah Reynaldo dan menatapnya bingung. Siapa yang menyebarkan rumor aneh ini?

Reynaldo mengedikkan bahu saat melihat tatapan curigaku kepadanya. “Saya nggak mengejar Mbak Dewi sampai Bogor, Kak. Malah saya yang menumpang di mobil Mbak Dewi dari Lenteng Agung.”

Kak Felice mendorong tubuhnya lepas dari pelukan kami. Ia terlihat bingung dengan fakta yang baru saja aku sampaikan. “Tapi… pesan lo tadi… gue pikir lo ngejar mobil Mbak Dewi sampai Bogor.”

Aku tertawa. Jadi ini kesalahpahaman yang dibuatnya sendiri. Aku pun menjelaskan keadaan yang terjadi. Dari menumpang mobil Tante Tari sampai ke tempat perjanjian dengan Mbak Dewi, lalu aku berlanjut menumpang mobil Mbak Dewi selanjutnya untuk memberikan update kondisi acara serta briefing hal yang harus ia lakukan sesampainya di lokasi.

Kak Felice terdiam melongo mendengar penjelasanku saat pintu ruang panitia terbuka dengan keras. Punggungku tiba-tiba terasa berat karena pelukan seseorang dari belakang. 

“Ami! Orang-orang di luar bilang lo habis mengejar penulis sampai Bogor. Beneran, Mi?”

Aku menoleh dan mendapati wajah polos penuh ingin tahu Andin. Aku hanya bisa menghela napas dan menjelaskan semuanya dari awal.

“Ohh…” Andin menganggukkan kepala mendengar penjelasanku. “Gue pikir lo beneran mengejar penulis seperti di film action gitu, Mi.”

“Lo kebanyakan nonton film. Ami mengejar penulis bukan penjahat, Din.”

Andin mengangkat tangannya di depan wajah Luna. “Ah, Lun. Lo merusak imajinasi gue. Padahal Ami sudah keren banget di dalam bayangan gue.”

Aku tertawa mendengar perdebatan mereka. 

By the way, guys …” Kepala Nisa menyembul dari balik punggung Luna. “Apa tidak ada yang mau menanyakan kenapa Kak Reynaldo terus berdiri di samping Ami dari tadi?”

Lantas Luna dan Andin menoleh ke sisi kananku. Bahkan Kak Felice yang masih melongo di sebelah kiriku pun ikut mengalihkan pandangan ke arah Reynaldo. Aku meringis mendengar pertanyaan Nisa. Peka seperti biasanya.

“Kamu belum memberitahu mereka?” bisik Reynaldo. Aku menggeleng.

“Kenapa kalian dekat-dekat seperti itu?” Andin memekik kegirangan membuat orang-orang di dalam ruang panitia mengalihkan pandangan ke arah kami. Sementara aku berdiri mati kutu mendapati tatapan penuh rasa ingin tahu dari semua orang di dalam ruangan. 

Pintu ruangan terbuka kembali bersamaan dengan suara pria yang sedang menahan tawanya. “Itu…karena dua orang ini sedang dilanda penyakit cinta tentunya.”

Aku menatap horor ke arah Daniel yang dengan santainya mengumumkan hubunganku dan Reynaldo ke hadapan semua orang di dalam ruangan. Sontak aku menoleh ke arah Reynaldo, membisikkan protesku ke telinganya. “Kamu sudah memberitahu Daniel?”

Ia mengangguk dengan sorot mata polos. “Aku kira kamu sudah memberitahu teman-temanmu, jadi aku juga melakukan hal yang sama. Tapi kalau aku tidak memberitahu orang itu pun, ia akan sadar sendiri karena aku nggak bisa menyembunyikan ekspresiku.”

Daniel terbahak. “That’s very right. Lo nggak tahu gimana ekspresi wajahnya setelah dia pacaran dengan lo. Gue hampir berpikir dia kerasukan gara-gara setiap menit sekali dia tertawa sendiri.”

Suasana hening sejenak. Sampai kesadaran Andin kembali dan dia melompat ke pelukanku. “Finally! Lo akhirnya menyadari perasaan lo, Mi. Gue sudah geregetan selama ini melihat kalian berdua saling pandang tapi nggak mau mengakui perasaan kalian.”

Aku tersenyum masam. Haruskah semua ini diceritakan di depan publik?

Luna dan Nisa ikut memelukku bergantian. Lalu disusul Kak Felice yang baru saja selesai memproses semua informasi mengejutkan ini di kepalanya. Sementara aku hanya bisa menerima semua pelukan mereka dengan pasrah. 

Aku merasakan elusan lembut di rambutku, lalu bisikan di telingaku. “Jadi, sekarang aku sudah bisa berdekatan dengan kamu kan, Ami?”

Rasanya wajahku memerah. Sepertinya hanya aku yang merasa malu dengan perhatian mereka ke arahku dan Reynaldo. Aku melirik kesal ke sisi kananku dan mendapati wajah Reynaldo bersandar di bahuku. “Rey! Not in front of everybody.

Aku merasakan tatapan teman-temanku berubah satu persatu menjadi seperti Grinch. I didn’t sign up to be a public display! “Rey, ¡lo juro por Dios! I swear to god, kamu bisa membuat mereka menatapku sampai aku pingsan di sini.” 

Terdengar suara tawa pria di sampingku ini. “That’s alright!” Lalu ia berbisik lagi di telingaku, kini dengan suara cukup besar hingga teman-temanku bisa mendengarnya. “Dime en espanol, Mi Amor, para que nadie pueda entender.” 

If I can be more red than now. Aku menutup wajah menyembunyikan senyum lebar yang muncul di wajahku saat mendengar Reynaldo mengatakan kalau aku harus berbicara dengan bahasa Spanyol agar tidak ada yang mengerti. Sejak kapan orang ini bisa berbicara dengan bahasa Spanyol!

Andin mendekat ke arahku dan Reynaldo yang masih memelukku dari belakang. “So, do you believe in romance now, Ami?”

Aku tersenyum, kini tanpa paksaan, ke arah Andin lalu mengangguk.

Dukungan Reynaldo selama menjalin hubungan denganku sangat membantu. Aku merasa bisa melakukan apa pun yang aku mau untuk mencapai ambisiku karena tahu ia akan selalu ada untuk mengingatkan ketika aku keluar dari jalur. Reynaldo juga akan selalu percaya dengan kemampuanku. Dia adalah jangkar yang memastikan api di dalam diriku tidak keluar membakar semua yang aku lihat.

So, It’s okay to have a little romance in my life.

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Cinta Tiga Meter
462      295     0     
Romance
Fika sudah jengah! Dia lelah dengan berbagai sikap tidak adil CEO kantor yang terus membela adik kandungnya dibanding bekerja dengan benar. Di tengah kemelut pekerjaan, leadernya malah memutuskan resign. Kini dirinya menjadi leader baru yang bertugas membimbing cowok baru dengan kegantengan bak artis ibu kota. Ketika tuntutan menikah mulai dilayangkan, dan si anak baru menyambut setiap langkah...
Pria Malam
773      505     0     
Mystery
Semenjak aku memiliki sebuah café. Ada seorang Pria yang menarik perhatianku. Ia selalu pergi pada pukul 07.50 malam. Tepat sepuluh menit sebelum café tutup. Ia menghabiskan kopinya dalam tiga kali tegak. Melemparkan pertanyaan ringan padaku lalu pergi menghilang ditelan malam. Tapi sehari, dua hari, oh tidak nyaris seminggi pria yang selalu datang itu tidak terlihat. Tiba-tiba ia muncul dan be...
The Maze Of Madness
3776      1537     1     
Fantasy
Nora tak banyak tahu tentang sihir. Ia hidup dalam ketenangan dan perjalanan normal sebagai seorang gadis dari keluarga bangsawan di kota kecilnya, hingga pada suatu malam ibunya terbunuh oleh kekuatan sihir, begitupun ayahnya bertahun-tahun kemudian. Dan tetap saja, ia masih tidak tahu banyak tentang sihir. Terlalu banyak yang terjadi dalam hidupnya hingga pada saat semua kejadian itu merubah...
Langit Indah Sore Hari
98      84     0     
Inspirational
Masa lalu dan masa depan saling terhubung. Alka seorang remaja berusia 16 tahun, hubungannya dengan orang sekitar semakin merenggang. Suatu hari ia menemukan sebuah buku yang berisikan catatan harian dari seseorang yang pernah dekat dengannya. Karena penasaran Alka membacanya. Ia terkejut, tanpa sadar air mata perlahan mengalir melewati pipi. Seusai membaca buku itu sampai selesai, Alka ber...
Rembulan
768      428     2     
Romance
Orang-orang acap kali berkata, "orang yang gagal dalam keluarga, dia akan berhasil dalam percintaan." Hal itu tidak berlaku bagi Luna. Gadis mungil dengan paras seindah peri namun memiliki kehidupan seperti sihir. Luna selalu percaya akan cahaya rembulan yang setiap malam menyinari, tetapi sebenarnya dia ditipu oleh alam semesta. Bagaimana rasanya memiliki keluarga namun tak bisa dianggap ...
Drifting Away In Simple Conversation
291      201     0     
Romance
Rendra adalah seorang pria kaya yang memiliki segalanya, kecuali kebahagiaan. Dia merasa bosan dan kesepian dengan hidupnya yang monoton dan penuh tekanan. Aira adalah seorang wanita miskin yang berjuang untuk membayar hutang pinjaman online yang menjeratnya. Dia harus bekerja keras di berbagai pekerjaan sambil menanggung beban keluarganya. Mereka adalah dua orang asing yang tidak pernah berpi...
Edelweiss: The One That Stays
1385      589     1     
Mystery
Seperti mimpi buruk, Aura mendadak dihadapkan dengan kepala sekolah dan seorang detektif bodoh yang menginterogasinya sebagai saksi akan misteri kematian guru baru di sekolah mereka. Apa pasalnya? Gadis itu terekam berada di tempat kejadian perkara persis ketika guru itu tewas. Penyelidikan dimulai. Sesuai pernyataan Aura yang mengatakan adanya saksi baru, Reza Aldebra, mereka mencari keberada...
Dandelion
4381      1313     0     
Romance
Kuat, Cantik dan Penuh Makna. Tumbuh liar dan bebas. Meskipun sederhana, ia selalu setia di antara ilalang. Seorang pemuda yang kabur dari rumah dan memilih untuk belajar hidup mandiri. Taehyung bertemu dengan Haewon, seorang gadis galak yang menyimpan banyak masalah hidup.
Cinta dalam Impian
86      67     1     
Romance
Setelah ditinggal oleh kedua orang tuanya, seorang gadis dan abangnya merantau untuk menjauh dari memori masa lalu. Sang gadis yang mempunyai keinginan kuat untuk meraih impian. Voska belajar dengan rajin, tetapi dengan berjalannya waktu, gadis itu berpisah dengan san abang. Apa yag terjadi dengan mereka? Mampukah mereka menyelesaikan masalahnya atau berakhir menjauh?
Asmaraloka Jawadwipa (Sudah Terbit / Open PO)
7221      2133     1     
Romance
Antara anugerah dan kutukan yang menyelimuti Renjana sejak ia memimpikan lelaki bangsawan dari zaman dahulu yang katanya merupakan sang bapa di lain masa. Ia takkan melupakan pengalaman dan pengetahuan yang didapatnya dari Wilwatikta sebagai rakyat biasa yang menyandang nama panggilan Viva. Tak lupa pula ia akan indahnya asmara di Tanah Blambangan sebelum mendapat perihnya jatuh cinta pada seseor...