Mereka saling bertatapan sekarang. Bukan tatapan salting, melainkan tatapan datar. Lebih tepatnya hanya Rara yang sedang menatap Rekal dengan datar karena ia sama sekali tidak merasa baper dengan kata-kata Rekal.
Sedangkan Rekal merutuki dirinya yang secara tiba-tiba menyatakan cintanya kepada wanita yang baru ia temui.
"Gombalan lo gak bakal ngaruh buat gue. Mendingan kata-kata lo itu di pake buat gombalin cewe-cewe di luar sana yang suka sama lo," ucap Rara.
Rara langsung pergi dan tiba-tiba Ia membalikkan badannya kembali.
"Oh iya, Mendingan kata-kata lo itu di pake buat gombalin pacar lo," lanjutnya.
Rara pun kembali ke arah motornya dan mulai memakai helmnya.
Tapi Rekal berteriak.
"Gue belum punya pacar. Makannya gue berani bilang suka sama lo!" teriak Rekal dengan lantang.
Rara masih tidak memperdulikannya. Dan dia langsung pergi.
Kalau menurut kalian Rekal berhenti mengejar Rara, maka kalian salah besar. Justru Rekal masih mengikuti Rara, tapi jaraknya agak jauh dari Rara.
Skip-
Rara sudah sampai rumahnya, Dan Rekal pun sudah mengetahui rumah Rara.
Ia merasa sudah puas karena bisa tahu dimana rumah Rara. Rekal pun pulang setelah mengetahui rumah Rara.
Sesampainya di rumah..
Rekal langsung melempar tasnya ke kasur kesayangannya. Tak lupa, Ia juga merebahkan dirinya yang sudah lelah.
Rekal masih menatap langit-langit kamarnya, Seketika ia mengingat lagi mamahnya. Air mata turun tanpa di perintah.
Ya, Rekal menangis. Ia menangis karena Ia lahir ke dunia dan membuat mamahnya tiada.
Rekal mengambil bingkai foto mamanya dan menatapnya dengan sedih. Kerinduan di hatinya tidak dapat memudar.
"Kenapa mama lebih milih aku hidup? Padahal mama belum tahu aku, belum tahu sifat ku. Tapi kenapa mamah lebih milih aku, mah? Dan membuat Papah jadi benci sama aku. Tapi apa aku salah karena sudah terlahir ke dunia? Kenapa papah malah tambah benci sama aku, mah? Apa aku emang gak pantes hidup?" lirih Rekal sembari melihat bingkai foto mamahnya.
Tak sangka, Air matanya turun deras mengalir ke pipinya. Rekal merasa kalau dirinya adalah pembawa sial.
"Mah... aku lebih baik nyusul mamah daripada hidup sama papah dan mamah tiri aku. Mamah disana pasti enak ya? Apa aku boleh ikut, mah?" ucapnya bermonolog dengan isakan tangis yang masih belum berhenti.
Rekal masih menangis sambil memeluk bingkai foto mamahnya. Tiba-tiba..
Ting
Ting
Ting
Suara notif di hp nya yang membuat tangisa Rekal berhenti.
"Hettt... notif sialan. Lagi enak-enak nangis juga," ucap Rekal bermonolog.
Rekal pun mengambil hp nya dan membukanya.
Ternyata itu adalah DM an dari para ciwi-ciwi di sekolah
Hanifaaa_
Kak, Follback ya:)
Puuttri00
Hai kak!, boleh minta follback gak kak?
dan 300 lainnya
Rekal menghela napasnya. Banyak sekali para cewe-cewe yang meminta follback darinya. Tapi tidak pernah ia notice.
Seketika Rekal kepo dengan akun IG Rara. Ia pun iseng membuka instagramnya dan mencarinya.
"Nama Panjangnya siapa ya?" tanyanya sendiri.
Rekal masih berpikir.
Tapi, sebelum Ia mencari akun Rara, Ia melihat story para cewe-cewe dulu.
Saat Ia memencat story dari @jessiii_ pacar dari Nando. Jesica mengetag nama rara.
"Hah? Rara siapa nih?"
"@R2ra? Ini akun Rara yang itu bukan ya?"
Rekal pun memencet akun IG Rara.
Dan benar saja...
Itu adalah akun Rara yang Ia maksud
Rekal langsung ngefollow akun IG Rara dan melike semua postinganya.
"Semoga di follback," ucapnya bermonolog.
~~~
Di lain tempat, ada Rara yang baru dari kamar mandi. Ia langsung membuka HP nya dan mendapat notif.
@ Rkl_1404 mulai mengikuti anda
Rara mengerutkan dahinya.
"Siapa lagi ini???" Kesal Rara
Ia pun membuka akun tersebut dan melihat postingannya lebih jelas
Rara sudah memutar bola matanya malas.
"Dia lagi, dia lagi," Ucapnya bermonolog.