Rara masih berusaha untuk sabar kepada Rekal.
"Lo tau gak sih? Gue paling males sama orang yang kalau diomongin itu keras kepala," jelas Rara.
"Ihh maca, cih?" tanya Rekal dengan nada yang di gemes-gemesin.
Itu malah membuat Rara ilfil kepadanya.
"LEPAS!" perintah Rara dengan tegas.
Rekal menggeleng tidak mau.
Rara pun sudah lelah dan masa bodo sama Rekal yang membantunya.
Dan mereka sampai di tukang tambal ban. Rekal kembali ke motornya. Awalnya Rara pikir, si Rekal itu mau langsung pulang.
Ternyata eh ternyata...
Dia malah ikut nunggu di tukang tambal ban.
"Lo ngapain disini?" tanya Rara heran.
"Nunggu seseorang."
"Siapa?"
"Bidadari berwujud manusia," jelas Rekal sambil tersenyum.
Rekal pikir, kalau Rara akan terpesona dengan senyumannya. Ternyata tidak, Rara sama sekali tidak terpesona dan malah menyebutnya 'ngaco'.
"Gue gk ngaco ya!" ucap Rekal tidak terima.
"Terus apa yang lo bilang tadi? Bidadari berwujud manusia? Mana ada!" ucap Rara
Rekal terkekeh pelan.
"Ada kok."
"Ih ngaco nih orang. Mana coba bidadari berwujud manusia?" tanya Rara.
"Ini, di depan gue," tunjuk Rekal kepada Rara yang ada di depannya.
Rara malas memandang Rekal datar.
Akhirnya selesai sudah si tukang tambal ban.
"Udah neng!" ucap Si tukang tambal ban.
"Berapa bang?" tanya Rara.
"15 ribu neng," ucap si tukang tambal bannya tersebut.
Rara pun langsung mengeluarkan duitnya.
"Ini bang!"
Bukan, bukan Rara yang memberi uangnya, melainkan Rekal yang ada di sana yang membayarnya.
Rara terkejut dan meyuruh abangnya agar tidak mengambil duit tersebut.
"Ambil aja kembaliannya bang!" ucap Rekal
Tukang tambal ban itu langsung melihat duitnya dan ternyata pas.
"Ini pas, gak ada kembalian," ucap si tukang tambal ban itu dengan malas.
Rara sebenarnya agak kesal.
"Lo ngapain bayarin tambal ban gue?" tanya Rara yang sedikit meninggikan suaranya.
"Balas budi," ucap Rekal sembari tersenyum.
Rara lagi- lagi menghela napasnya.
"Gue bantuin lo itu ikhlas. Gak usah ada kata 'balas budi' segala," ucap Rara tegas.
"Tapi kalau di kamus gue ada kata 'balas budi'."
"Terserah."
Rara menaiki motornya, tapi lagi-lagi Rekal masih mengikutinya.
"Lo mau ngapain, sih?" tanya Rara yang sudah kepalang kesal.
"Gue mau menjaga bidadari selamat sampai tujuan," ucap Rekal sambil tersenyum.
"G.A.K. P.E.R.L.U," ucap Rara dengan penuh penekanan.
Rekal masih terus mengikuti Rara, padahal Rara sudah ngebut.
Karena kesal diikuti terus, Rara pun berhenti. Dan diikuti Rekal
Rara turun dari motornya dan berjalan ke arah Rekal.
"Lo jangan ikutin gue!" ucap Rara yang masih berusaha sabar.
"Tapi, gue mau ngikutin lo sampe rumah biar lo selamat sampai tujuan."
Rara membuang muka ke arah lain sambil menghela napasnya.
"Lo kenapa ngedeketin gue mulu dari tadi, sih?" tanya Rara yang kekesalannya sudah level maximal.
"Karena gue suka sama lo!" ucap Rekal to the point
Deg