Ketenangan ini yang selalu aku rindukan
Kasih sayang dari keluarga yang tak akan bisa tergantikan oleh apapun
***
Surabaya, 1 bulan yang lalu
“Tapi Pa, aku nggak mau pindah, temen-temen aku disini semua Pa"
Kata seorang anak perempuan pada sang ayah.
"Tidak bisa sayang, kita harus pindah ke Jakarta, nanti kamu juga pasti punya temen-temen lagi di sana, papa juga sudah daftarin kamu di salah satu SMA terbaik di Jakarta”
"Papa... Aku disini aja, Papa sama Mama aja yang pindah ya, lagian aku bisa jaga diri kok Pa...Ma... Aku kan udah besar, boleh ya Pa-" Rengek gadis itu lagi.
"Nggak bisa nggak bisa, mama nggak setuju kamu disini sendiri, kamu itu cewek sayang, kalau ada apa-apa gimana coba, lagian kakak-kakak kamu juga jauh-jauh dari sini, nggak ada yang bisa jagain kamu, kamu tinggal nurut aja deh, nanti juga kamu pasti bakalan betah di Jakarta, percaya deh sama mama". Sergah sang mama yang menolak permintaan sang putri untuk menetap tinggal di Surabaya.
"Pokoknya mama sama papa nggak mau tau, kamu tetep harus ikut pindah sayang, kamu itu anak perempuan mama satu-satunya Vero, kakak-kakak kamu kan laki-laki, mereka bisa jaga diri sendiri".
Mamanya bersikeras agar anaknya mau ikut pindah. Cewek yang bernama Veronika Putri Ardiansyah atau yang biasa di panggil Vero itu tidak bisa berkutik lagi.
Seperti inilah kalau jadi anak bungsu apalagi cewek, nggak bisa kemana-mana, pasti harus selalu dalam pantauannya.
*****
Jam sudah menunjukan pukul 21.00 wib saat hp Vero yang berada di meja samping tempat tidurnya berbunyi.
"Hallo"
" Kok jawabannya lemes banget, kenapa? Lagi ada masalah? Cerita dong sama kakak"
Ujar seorang dari seberang telefon yang tak lain adalah kak Radit, kakak kedua Vero.
"Abis mama sama papa nggak ngijinin Vero buat tinggal disini kak, kita mau pindah ke Jakarta, btw tumben banget kak Radit telfon malem-malem?"
"Oh itu kakak juga udah tau, kemarin papa nelfon dan bilang kalau kalian mau pindah ke Jakarta, papa juga bilang kalau kamu nggak mau ikut makanya papa nyuruh kakak buat mbujuk kamu"
"Kakak bukannya belain aku malah mau ikut-ikutan bujuk aku, gimana sih kakak, ah nggak asyik ah" Rajuk Vero.
"Hee Vero, kakak bukannya nggak mau belain kamu, kakak juga nggak mau bujuk-bujuk kamu, kamu kan udah besar udah tau mana yang harus kamu pilih, coba deh kamu pikirin lagi misalnya kamu nggak ikut pindah, terus yang bakal ngerawat mereka siapa kalau mereka sakit? Papa sama mama itu sayang sama kamu, makanya mereka nggak mau kamu kenapa-kenapa dek, coba deh pikirin lagi omongan kakak barusan, kakak tau kok adik kakak udah dewasa, udah bisa milih mana yang baik dan mana yang enggak.
"Nggak usah terlalu dipikirin nanti kamu malah jadi sakit, udah malem kamu tidur gih sana, besok kabarin kakak kalau udah mutusin pilihan kamu ya" Ujar kak Radit panjang lebar pada Vero. Setelah menutup telefon Vero pun terngiang kata-kata kak Radit barusan.