Read More >>"> Violet, Gadis yang Ingin Mati (3.Menenangkan Diri) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - Violet, Gadis yang Ingin Mati
MENU 0
About Us  

Pada hari Sabtu, Violet sengaja tidak turun untuk sarapan. Lagi pula, ayahnya tidak terbiasa makan pagi di rumah. Mr. Moon pergi pada pukul tujuh, entah ke mana dan baru kembali pada malam hari. Biasanya, Violet akan merasa kesepian, tapi kali ini, dia tidak keberatan.

Setelah teguran dari ayahnya semalam, gadis itu merasa tidak bersemangat untuk mengerjakan tugas atau membereskan kamar. Setelah bangun tidur, dia tetap berbaring sambil memandang kamarnya yang bernuansa putih dengan sentuhan biru laut membentuk garis melintang di beberapa bagian.

Tidak banyak yang ada di kamarnya kecuali meja belajar, sebuah radio tua, rak buku yang sekarang agak berantakan dengan majalah tumpang tindih di bagian paling bawah dan peti tua berukuran sedang tempat menyimpan barang-barang lama. Setelah tiga puluh menit yang hening, Violet akhirnya bangkit dan menuju kamar mandi. Dia mengambil botol kecil berisi minyak mandi beraroma mawar dan mengisi bath tub dengan air hangat, kemudian menuang beberapa tetes minyak ke dalamnya.

Violet melepas pakaian dan memandang beberapa memar yang ada di bahu dan leher. Juga luka-luka lain di lengan yang selalu ditutupinya dengan baju lengan panjang. Sebenarnya, jauh di dalam hati Violet berharap ayah atau adiknya sadar soal bekas-bekas luka yang saling menumpuk itu. Namun, hal itu tidak pernah terjadi. Ayahnya terlalu tenggelam dalam bisnis makanan yang tengah digelutinya sementara Rosie juga sibuk dalam dunianya sendiri.

Violet masuk ke bath tub dan berendam di sana sambil memejamkan mata. Ini salah satu caranya untuk menenangkan diri dan biasanya dia betah hingga bermenit-menit. Sabtu pagi yang tenang sangat cocok digunakan untuk relaksasi. Tidak ada rutinitas yang memburunya, tidak ada sekolah. Hanya bersantai sepanjang hari.

Setelah lima belas menit, Violet membilas tubuhnya dan memutuskan untuk keluar rumah. Dia mengenakan sweater rajut dengan kerah tinggi berwarna hitam, mantel warna merah gelap dan rok hitam panjang bergaya Gipsi yang berlapis-lapis dengan model asimetris. Violet mengambil sepatu bot berleher rendah dari rak dan menambah syal rajut warna hitam untuk melindungi leher dari udara dingin.

Saat turun dari tangga, rumah betul-betul sepi. Tidak ada tanda-tanda keberadaan Mr. Moon atau Rosie. Violet berpaling ke ruang makan dan meja tampak tidak tersentuh. Sepertinya, tidak ada yang betah di rumah setelah kejadian tadi malam dan semua menghibur diri dengan cara masing-masing.

Setelah mengunci pintu rumah, Violet memutuskan pergi ke Lock. Hanya butuh waktu sekitar dua belas menit dengan bus dan dia sudah sampai di salah satu tempat nongkrong favorit remaja London Utara. Banyak toko dan kafe yang mengundang untuk dikunjungi tapi Violet yang belum tahu tujuannya, memutuskan untuk berjalan-jalan sampai kakinya lelah.

Gadis itu melewati segerombolan cowok yang memakai baju serba hitam dengan jaket kulit berpaku. Tampang mereka agak seram dengan tindik di telinga bahkan lidah—salah seorang cowok memamerkan lidah barunya yang dihias dengan aksesori perak berbentuk bulat.

Violet masih terus jalan dan melewati banyak stan makanan yang menjual berbagai macam jenis mulai dari makanan berat sampai kudapan. Banyak juga kafe yang menaruh kursi-kursi di teras sehingga pengunjung bisa menikmati makanan mereka sambil menghirup udara segar. Dia menatap orang-orang yang sedang bersantai dengan kopi dan koran pagi atau sekadar bercakap-cakap dan tertawa bersama.

Violet menyusuri gang dengan dinding-dinding berbatu bata kemerahan dan baru melintas di depan toko suvenir yang menjual kaus-kaus bergambar dengan nuansa London saat menyadari seseorang berjalan di seberang. Cowok yang kemarin ada di klinik. Dia tidak sendiri dan jalan bergerombol bersama beberapa cowok lainnya. Violet mengenal salah satunya—Dave—karena belakangan cowok itu mendekatinya di sekolah. Cewek-cewek bilang, Dave keren dengan kulit bersih, rambut ikal bergaya heavy fringe dan keahliannya bermain gitar. Dia bergabung dengan salah satu band dan kadang tampil di kafe dekat Lock.

Cowok jangkung itu kelihatan tampan dengan kaus berkerah V berlapis vest rajut dan mantel yang kancing-kancingnya sengaja dibuka. Rambut Dave berwarna gelap dan serasi dengan alis hitamnya. Dave kelihatan menonjol di antara cowok-cowok lain dan Violet masih saja heran kenapa cowok menyapa dirinya di depan kelas padahal saat itu ada Casey berdiri tidak jauh darinya.

“Hei, Vi!” senyum Dave melebar saat sadar kalau Violet berjalan ke arahnya.

Sebenarnya Violet sedang tidak ingin bertemu siapa pun tapi dia memaksakan diri untuk tersenyum. Cewek itu berhenti dan merasa risi ketika cowok-cowok itu menaruh perhatian padanya. Dua pemuda di belakang Dave saling tatap dan berbisik. Mungkin mereka tahu kalau tempo hari Violet membuat keributan di koridor.

“Hai, Dave,” Violet berusaha terdengar wajar dan menyapa balik.

Dave memasukkan kedua tangan di jaket dan mencondongkan tubuhnya ke arah Violet sampai gadis itu bisa mencium aroma lembut dari parfum yang dipakai cowok itu. Mendadak, muka Violet terasa panas.

“Kok sendirian? Teman-temanmu mana?”

Violet bisa merasakan kalau Si Cowok Klinik memandangnya. Entah hanya perasaan atau memang pemuda itu bisa membaca pikirannya, Si Cowok Klinik merangkul bahu Dave, seolah ingin segera menyeret temannya dari sana.

“Mau gabung sama kami?” tanya Dave sambil tersenyum tipis.

“Nggak usah, makasih. Aku mau mencari sesuatu.”

“Sesuatu?” Dave menaikkan sudut bibirnya dan tampak menahan tawa.

“Buku. Aku mau cari buku di … sebelah sana.”

Violet bisa melihat kalau Dave nyaris terbahak sementara dia jengah dengan tatapan Si Cowok Klinik yang tampak menyelidik.

“Sampai nanti,” ujar Violet pendek dan bergegas menjauh dari gerombolan itu. Dia bisa mendengar seseorang berujar pelan.

“Itu cewek yang kemarin, kan?”

“Iya, yang bertengkar hebat dengan Casey.”

“Siapa?”

“Aduh, Hanz! Memangnya nggak dengar kejadian kemarin? Dia menantang Casey dan bergulat dengan cewek itu di koridor. Kejadiannya seru banget.”

“Kalian konyol.”

Violet tidak bisa mendengar lebih jauh dan memutuskan untuk berlama-lama di toko buku, hanya agar tidak mendapat kesempatan untuk bertemu dengan cowok-cowok itu lagi.

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
My World
588      391     1     
Fantasy
Yang Luna ketahui adalah dirinya merupakan manusia biasa, tidak memiliki keistimewaan yang sangat woah. Hidup normal menyelimutinya hingga dirinya berusia 20 tahun. Sepucuk surat tergeletak di meja belajarnya, ia menemukannya setelah menyadari bahwa langit menampilkan matahari dan bulan berdiri berdampingan, pula langit yang setengah siang dan setengah malam. Tentu saja hal ini aneh baginya. I...
Kisah Kemarin
5221      1508     2     
Romance
Ini kisah tentang Alfred dan Zoe. Kemarin Alfred baru putus dengan pacarnya, kemarin juga Zoe tidak tertarik dengan yang namanya pacaran. Tidak butuh waktu lama untuk Alfred dan Zoe bersama. Sampai suatu waktu, karena impian, jarak membentang di antara keduanya. Di sana, ada lelaki yang lebih perhatian kepada Zoe. Di sini, ada perempuan yang selalu hadir untuk Alfred. Zoe berpikir, kemarin wak...
Depaysement (Sudah Terbit / Open PO)
3164      1395     2     
Mystery
Aniara Indramayu adalah pemuda biasa; baru lulus kuliah dan sibuk dengan pekerjaan sebagai ilustrator 'freelance' yang pendapatannya tidak stabil. Jalan hidupnya terjungkir balik ketika sahabatnya mengajaknya pergi ke sebuah pameran lukisan. Entah kenapa, setelah melihat salah satu lukisan yang dipamerkan, pikiran Aniara dirundung adegan-adegan misterius yang tidak berasal dari memorinya. Tid...
The Maze Of Madness
4341      1674     1     
Fantasy
Nora tak banyak tahu tentang sihir. Ia hidup dalam ketenangan dan perjalanan normal sebagai seorang gadis dari keluarga bangsawan di kota kecilnya, hingga pada suatu malam ibunya terbunuh oleh kekuatan sihir, begitupun ayahnya bertahun-tahun kemudian. Dan tetap saja, ia masih tidak tahu banyak tentang sihir. Terlalu banyak yang terjadi dalam hidupnya hingga pada saat semua kejadian itu merubah...
DI ANTARA DOEA HATI
1020      541     1     
Romance
Setelah peristiwa penembakan yang menewaskan Sang mantan kekasih, membuat Kanaya Larasati diliputi kecemasan. Bayang-bayang masa lalu terus menghantuinya. "Siapapun yang akan menjadi pasanganmu akan berakgir tragis," ucap seorang cenayang. Hal tersebut membuat sahabat kecilnya Reyhan, seorang perwira tinggi Angkatan Darat begitu mengkhawatirkannya. Dia berencana untuk menikahi gadis itu. Disaa...
Dear N
4063      1570     18     
Romance
Dia bukan bad boy, tapi juga bukan good boy. Dia hanya Naufal, laki-laki biasa saja yang mampu mengacak-acak isi hati dan pikiran Adira. Dari cara bicaranya yang khas, hingga senyumannya yang manis mampu membuat dunia Adira hanya terpaku padanya. Dia mungkin tidak setampan most wanted di buku-buku, ataupun setampan dewa yunani. Dia jauh dari kata itu. Dia Naufal Aditya Saputra yang berhasil m...
House with No Mirror
392      293     0     
Fantasy
Rumah baru keluarga Spiegelman ternyata menyimpan harta karun. Anak kembar mereka, Margo dan Magdalena terlibat dalam petualangan panjang bersama William Jacobs untuk menemukan lebih banyak harta karun. Berhasilkah mereka menguak misteri Cornwall yang selama ini tersembunyi?
Memories About Him
3432      1611     0     
Romance
"Dia sudah tidak bersamaku, tapi kenangannya masih tersimpan di dalam memoriku" -Nasyila Azzahra --- "Dia adalah wanita terfavoritku yang pernah singgah di dalam hatiku" -Aldy Rifaldan --- -Hubungannya sudah kandas, tapi kenangannya masih berbekas- --- Nasyila Azzahra atau sebut saja Syila, Wanita cantik pindahan dari Bandung yang memikat banyak hati lelaki yang melihatnya. Salah satunya ad...
PATANGGA
714      495     1     
Fantasy
Suatu malam ada kejadian aneh yang menimpa Yumi. Sebuah sapu terbang yang tiba-tiba masuk ke kamarnya melalui jendela. Muncul pula Eiden, lelaki tampan dengan jubah hitam panjang, pemilik sapu terbang itu. Patangga, nama sapu terbang milik Eiden. Satu fakta mengejutkan, Patangga akan hidup bersama orang yang didatanginya sesuai dengan kebijakan dari Kementerian Sihir di dunia Eiden. Yumi ingin...
KSATRIA DAN PERI BIRU
148      124     0     
Fantasy
Aku masih berlari. Dan masih akan terus berlari untuk meninggalkan tempat ini. Tempat ini bukan duniaku. Mereka menyebutnya Whiteland. Aku berbeda dengan para siswa. Mereka tak mengenal lelah menghadapi rintangan, selalu patuh pada perintah alam semesta. Tapi tidak denganku. Lalu bagaimana bisa aku menghadapi Rick? Seorang ksatria tangguh yang tidak terkalahkan. Seorang pria yang tiba-tiba ...