Sudah dua Minggu terakhir ini Elisa disibukkan dengan ujian akhir di kampusnya, dan tepat hari ini adalah hari terakhir dia ujian.
Tidak terasa juga sudah satu bulan lebih Elisa dan Erlan dekat, tak jarang juga mereka menghabiskan waktu weekend bersama untuk sekedar makan atau jalan-jalan. Membuat mereka sudah tidak ada rasa canggung lagi. bahkan hampir setiap malam mereka juga saling menceriakan kesibukan mereka jika mereka tidak sempat bertemu atau membahas hal lain melalui telfon ataupun video call.
Rencana awal Elisa setelah selesai ujian adalah untuk refreshing. Elisa dan Erlan sudah merencanakan sebuah trip, tapi entah mengapa tadi malam Elisa tiba-tiba diminta oleh kakak pertamanya untuk pulang. Dia sebenarnya belum mengiyakan kakaknya untuk pulang, mengingat dia sudah ada janji dengan Fathur, tetapi dari nada bicara kakaknya semalam sepertinya ada sesuatu yang serius dengan keluarganya.
Dan akhirnya disinilah Elisa sekarang, setelah selesai ujian tadi, dia mengajak Erlan ke kafe dekat kampus untuk membicarakan masalah ini.
"Jadi kamu mau langsung pulang hari ini?" Tanya Erlan setelah Elisa selesai menceritakan masalahnya. Semenjak mereka sering bertemu mereka kemudian mengganti panggilan mereka menjadi aku kamu.
"Belum tau juga, aku sih belum pesen tiket, ya paling besok pagi aja sekalian deh kayaknya" Jawab Elisa yang memang sebenarnya masih belum ingin pulang.
"Ya udah, nanti malem gak usah begadang, istirahat aja biar besok nggak kecapekan dijalan"
"Siappp bos"
"Naik kereta atau pesawat besok?"
"Kereta aja deh, udah lama juga nggak naik kereta aku"
"Ya udah besok aku anterin ke stasiun ya, dan aku nggak nerima penolakan buat ini"
"Kebiasaan"
π£π£π£
"Kamu hati-hati ya, kalo udah sampe jangan lupa kasih kabar" Ujar Erlan disaat mereka sudah sampai di stasiun.
Kereta yang akan dinaiki Elisa kebetulan juga masih akan berangkat sekitar 30 menit lagi, jadi mereka masih ada waktu untuk ngobrol sebentar.
"Iya iya, kamu juga hati-hati pulangnya. Thanks juga ya udah dianterin"
"Nope, ya udah kalo gitu aku balik dulu ya, take care. Jangan lupa kangenin aku juga"
Ujar Erlan sambil mengusap lembut kepala Elisa.
"Hmm aku mau ngomong serius bentar boleh?" tanya Erlan terlihat ragu.
"sok atuh mau ngomongin apaan?"
“Sebenernya udah lama aku pengen ngomong sama kamu, tapi aku masih nunggu waktu yang pas aja. dan mungkin ini udah waktunya aku jujur sama kamu El. Aku.... entah sudah berapa lama aku merasakan ini aku juga tidak tau pasti, tapi yang jelas semakin lama aku kenal kamu, aku jadi sadar kalau rasa yang aku miliki ini benar-benar nyata. Aku suka sama kamu El, aku sayang sama kamu, dan aku mau kita bisa sama- sama jalanin hubungan yang lebih dari temen, kamu mau jadi pacar aku El?"
Elisa menatap Erlan tanpa berkedip dalam beberapa detik. dia sungguh terkejut dengan semua yang dikatakan oleh cowok yang ada di hadapannya ini. tapi yang pasti, dia sangat bahagia karena rasa yang dia miliki ternyata berbalas. sampai akhirnya dia hanya bisa menganggukkan kepalanya sebagai jawaban atas semua ucapan Fathur kepadanya barusan dengan mata yang sudah mulai berkaca kaca.
"So what"
tanya Erlan setelah dia melihat anggukanku, sepertinya dia pura-pura tidak paham dengan jawaban yang aku beri.
"Iya Erlan aku mau" jawab Elisa pelan karena malu
"Mau apa? yang jelas atuh" Goda Erlan yang melihat pipi Elisa sudah bersemu merah.
"Iya aku mau jadi pacar kamu Erlando Bumi Wijaya"
"Seriously? thank you. I love you Elisa Yasmin" ucap Erlan langsung memeluk erat Elisa membuat Elisa sedikit terkejut. Tapi akhirnya dia membalas pelukan Erlan tak kalah erat juga.
“I love you to Erlando” balas Elisa masih dalam pelukan kekasih barunya itu.
"Ya udah deh aku balik, Kamu langsung masuk aja sana" ujar Erlan setelah dia melepas pelukannya dengan terpaksa.
"Ya udah aku masuk nih?"
"Bentar deh sini peluk lagi bentar, biar nanti makin kangen kamu sama aku"
"Bilang aja kamu yang nggak siap kangen sama aku pasti kannn"
Ledek Elisa sambil masih dalam pelukan Fathur.
"Iya makanya kamu jangan lama-lama atuh pulangnya. Masa baru jadian langsung ditinggal LDR" rajuk Erlan dengan raut wajahnya yang dibuat memelas membuat Elisa yang melihatnya menjadi gemas sendiri karena ini pertama kalinya melihat ekspresi Erlan yang sedang ngambek seperti ini.
"Iya nanti kalau urusan di rumah udah beres juga aku langsung balik lagi kesini kok"
"Janji ya"
"Iya janji"
"ya udah deh sana masuk"
"Byeeee"
Setelah itu Elisa benar-benar masuk ke dalam kereta dan mencari tempat duduknya. Begitupun dengan Erlan, setelah Elisa benar-benar tidak lagi terlihat oleh pandangan matanya lagi dia segera meninggalkan stasiun.
“Semoga kamu benar-benar bisa membantu aku buat sembuh Elisa”
π£π£π£
Sesampainya di rumah, Elisa langsung disambut hangat oleh keluarganya. Ternyata kedua kakaknya juga sudah berada di rumah lebih dulu.
Elisa sampai di rumah sekitar jam satu siang, setelah itu dia langsung istirahat sampai dia lupa untuk mandi terlebih dahulu saking lelahnya.
Saat Elisa terbangun, kamarnya sudah dalam keadaan gelap, dia langsung mencari ponselnya yang ada di meja dekat tempat tidurnya. Dia terkejut saat melihat ternyata sudah pukul 7 malam. Dia kemudian langsung menyalakan lampu sebelum beranjak ke kamar mandi untuk mandi dan ganti baju, baru setelah itu dia keluar kamar karena perutnya sudah merasa sangat lapar.
"Ibu lapeeer" seru Elisa sambil berjalan menuju sang Ibu yang berada di ruang keluarga bersama kedua kakaknya
"Bikin nasi goreng aja sana dek" ucap Indri kakaknya
"Males ahhh kamu aja sana"
"yaudah mau dimasakin apa dek?" Tanya Ibu sambil mengusap kepalaku yang sedang tiduran di pangkuannya
"Telur ceplok aja ya Bu"
"ya sudah sebentar ya ibu bikinin dulu kamu jangan tidur lagi"
setelah itu Maya-Ibu Elisa beranjak ke dapur untuk membuatkan telur ceplok sesuai permintaan Elisa. Sedangkan Elisa dan kedua kakaknyapun saling mengobrol dan bertanya mengenai kesibukan mereka belakangan ini.
π£π£π£
Setelah selesai makan dan ngobrol bersama ibu dan kedua kakaknya Elisa langsung pergi ke kamar sama seperti yang lain juga. sesampainya di kamar dia melihat hp nya yang dia simpan di meja samping tempat tidurnya. ternyata ada beberapa chat dan juga telfon selama Elisa di luar. dia lalu membalas chat dari Karin dan juga Erlan yang juga sudah beberapa kali menelfonnya.
Karin
Iya Rin, gue udah sampai tadi siang tapi sorry tadi langsung ketiduran jadi baru sempet buka hp ini
Setelah membalas chat dari Karin dia langsung beralih ke roomchatnya dengan Erlan
Maaf ya, aku tadi bangun langsung mandi terus makan sambil ngobrol sama ibu sama kakak-kakak juga. Kamu udah makan?
Erlan
tanpa menunggu lama dia langsung menerima balasan dari Fathur. sepertinya dia sudah merindukan pacarnya.
Erlan
gitu yaa bisa banget bikin orang makin kangen. Udah sayang nunggu ditanyain makan kamu kelamaan.
Elisa
Bisaan banget ya. Istirahat aja gih udah malem aku juga udah mau lanjut bobo lagi masih ngantuk soalnya.
Good night sayangnya Elisa
Setelah Elisa membalas pesan dari Erlan tidak lama setelah itu Erlan langsung menelfon Elisa.
“Jangan tidur dulu aku masih mau lihat wajah pacar aku atuh”
Ujar Erlan dari seberang sana setelah panggilan video mereka tersambung. dan akhirnya mereka menikmati malam ini dengan banyak obrolan meskipun hanya lewat telfon.
Sampai akhirnya Elisa tertidur lebih dulu dengan telfon yang masih tersambung. dan entah sampai jam berapa Fathur masih menemani Elisa yang sudah tertidur itu.