Read More >>"> Bimbang (Segera Terbit / Open PO) (Part 8 | First Date?) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - Bimbang (Segera Terbit / Open PO)
MENU 0
About Us  

Selesai Elisa berganti baju, kemudian dia sedikit memoles wajahnya dengan bedak tipis dan juga lipstik nya yang juga dia beri sangat tipis, sekedar memberikan kesan fresh untuk wajahnya.

Setelah itu dia kembali melihat ponselnya, dan memainkannya untuk sekedar melihat sosial media miliknya. Sampai akhirnya sebuah pesan masuk ke dalam ponselnya.

Erlan

Gue udah di depan nih

Melihat pesan tersebut, Elisa langsung mengambil parfumnya yang lupa belum dia pakai tadi sebelum akhirnya berjalan ke luar setelah memakai sepatu sneakers putih kesukaannya.

Sampai di depan ternyata Erlan memang sudah ada diluar dengan masih duduk di atas motornya sambil memainkan ponsel yang ada di tangannya tampak serius.

"Sorry nunggu lama ya" Sapa Elisa yang berhasil mengalihkan perhatian Erlan dari ponselnya.

"Eh, enggak kok gue juga baru sampai. Mau langsung pergi?"

Tanya Erlan yang langsung disetujui oleh Elisa lewat sebuah anggukan. Setelah itu Erlan menyerahkan helm kepada Elisa dan dia juga memakai helm miliknya. Elisa pun langsung menerima helm tersebut dan langsung memakainya setelah naik ke atas motor besar milik Erlan.

Di lima menit pertama mereka saling diam, hanya suara deru motor dan juga angin malam saja yang mereka dengar sampai akhirnya Erlan memecahkan keheningan tersebut.

"Lo nggak apa-apa kan makan dipinggir jalan?"

"Gue bukan princess kali yang harus makan di tempat mewah" Jawab Elisa sambil bergurau, karena memang dirinya tidak pernah mementingkan akan makan dimana asal makanannya enak.

"Kalau gitu, Lo pegangan aja biar aman El"

"Eh... Iya" Dengan sedikit ragu, Elisa melingkarkan tangannya di pinggang Erlan. Nyaman

Dan melihat itu Erlan pun diam-diam tersenyum sambil menatap wajah Elisa dari spion nya.

Setelah itu mereka sama-sama sibuk dengan pikiran masing-masing hingga cukup lama. Entah apa yang ada dipikiran mereka.

🐣🐣🐣

Erlan menghentikan motornya di pinggir jalan depan sebuah warung pecel lele. Kemudian Erlan membawa Elisa masuk dan langsung memesan makanan di warung pecel lele pinggir jalan yang cukup besar dan terlihat cukup ramai. Kebetulan di tempat ini ada dua bagian, yang ada kursinya dan lesehan. Tapi mereka berdua memilih untuk duduk di tempat yang lesehan di pojok ruangan yang kebetulan kosong. Sambil menunggu makanan mereka sampai, mereka awalnya sempat agak canggung tetapi perlahan akhirnya obrolan mereka mulai mencair bahkan membuat mereka berdua seperti orang yang sudah lama saling kenal.

"gue masih nggak nyangka kalau ternyata lo bisa banyak ngomong gitu tau" Ucap Elisa di sela-sela obrolan dan makan mereka.

"Gue juga nggak nyangka cewek kaya Lo suka hiking"

"Maksud lo cewek kaya gue gimana tuh?"

Melihat ekspresi Elisa yang seperti akan marah itu justru membuat Erlan ingin tertawa. Lucu sekali batinnya.

"Yah cewek kaya Lo, yang kelihatannya lemah lembut tapi bisa galak juga ternyata, mungil lagi" Jawab Erlan yang seperti ingin meledek Elisa, apalagi saat mengatakan galak tadi Erlan seperti memberi penekanan.

"Yah gimana, yang galak aja masih ada yang berani jadiin  mainan apalagi kalau nggak galak coba. pasti abis di jadiin  bahan sama cowok-cowok yang rese sama nggak punya otak deh"

"Bener sih, gue setuju sama Lo, tapi gue bukan salah satu dari mereka kok jadi lo santai aja"

"Lagian siapa juga yang ngomong lo termasuk, ngerasa kali" Ujar Elisa sambil terkekeh melihat ekspresi Fathur yang berusaha meyakinkannya.

"Yeee enak aja, bukannya ngerasa, gue mau kasih tau Lo aja, kalau Lo aman jalan sama gue"

"Bisa aja ngelesnya"

Setelah itu mereka menghabiskan makanan mereka yang sudah sampai.

"Mau langsung pulang atau mampir kemana lagi" Tanya Erlan setelah mereka sama-sama selesai makan.

Erlan melihat wajah Elisa yang sepertinya sudah agak capek dan kekenyangan juga. Karena memang dia sempat sedikit memaksa Elisa untuk menghabiskan makanannya tadi, melihat makanan Elisa yang tinggal sedikit tapi tidak mau menghabiskannya. Tetapi akhirnya Elisa menurut juga untuk menghabiskannya walaupun dengan muka malasnya.

"Pulang aja deh" Jawab Elisa yang langsung disetujui oleh Erlan

"Yaudah yuk"

🐣🐣🐣

Mereka sampai di kosan Elisa sekitar jam 10 malam.

"Gue langsung masuk ya, thanks udah di traktir tadi" Ujar Elisa saat motor Erlan berhenti di depan kosan miliknya, dia langsung turun dan memberikan helmnya kepada sang pemilik.

"Sorry ya gue tadi udah maksa Lo buat ngabisin makanan Lo, perut Lo pasti nggak enak ya kekenyangan?"

Erlan merasa bersalah karena melihat wajah Elisa yang memerah karena kekenyangan tadi.

"Iya nggak apa-apa, yang penting jangan diulangin lagi aja lain kali"

"Yaudah gih masuk, udah malem juga"

"Ya udah lo juga hati-hati pulangnya jangan ngebut" Ucap Elisa sebelum dia masuk ke dalam.

"Siappp, nanti kalau udah sampai gue kabarin Lo deh"

"Ya udah sana buruan pulang"

"Ngusir nih?"

"Kalau iya emang kenapa?"

"Jangan galak-galak gitu juga atuh neng, nanti cowok-cowok yang mau deketin Lo bisa-bisa langsung pada kabur" Erlan bukannya takut justru dia semakin menggoda Elisa.

"Biarin sih, buruan sana balik"

"Iya-iya ini juga mau balik oge, good night"

Ujar Erlan sebelum melesat meninggalkan kosan Elisa, melihat itu Elisa sedikit kaget karena tanpa ba-bi-bu Erlan langsung melesat pergi dari hadapannya, tapi beberapa detik kemudian dia tersenyum sendiri melihat tingkah Erlan barusan. Gemas

🐣🐣🐣

Sampai di kamar Elisa langsung menghambur ke guling kesayangannya dan mengambil boneka beruang warna pink yang ada di pinggir tempat tidurnya.

"Gruvy, aku baru jalan sama cowok. Kamu nggak marah kan? Namanya Erlan, dia lucu ternyata nggak secuek yang aku kira"

Elisa ngomong sendiri dengan boneka beruangnya itu. Memang sudah menjadi kebiasaannya dari lama juga. Dia lebih suka curhat dengan boneka kesayangannya tersebut daripada dengan manusia. Entahlah, mungkin karena dia merasa lebih aman saja rahasianya jika dia bercerita dengan boneka yang dia beri nama Gruvy ini.

Kemudian setelah itu dia pergi ke kamar mandi untuk bersih-bersih dan ganti baju lalu kembali bercerita kepada Gruvy sampai akhirnya tanpa sadar dia tertidur pulas dengan memeluk Gruvy seperti biasanya.

How do you feel about this chapter?

0 1 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Faith Sisters
2338      1308     3     
Inspirational
Kehilangan Tumbuh Percaya Faith Sisters berisi dua belas cerpen yang mengiringi sepasang muslimah kembar Erica dan Elysa menuju kedewasaan Mereka memulai hijrah dari titik yang berbeda tapi sebagaimana setiap orang yang mengaku beriman mereka pasti mendapatkan ujian Kisahkisah yang relatable bagi muslimah muda tentang cinta prinsip hidup dan persahabatan
Campus Love Story
6612      1628     1     
Romance
Dua anak remaja, yang tiap hari bertengkar tanpa alasan hingga dipanggil sebagai pasangan drama. Awal sebab Henan yang mempermasalahkan cara Gina makan bubur ayam, beranjak menjadi lebih sering bertemu karena boneka koleksi kesukaannya yang hilang ada pada gadis itu. Berangkat ke kampus bersama sebagai bentuk terima kasih, malah merambat menjadi ingin menjalin kasih. Lantas, semulus apa perjal...
Cinta Si Kembar
9763      1752     2     
Romance
Lala dan Lulu adalah saudara kembar yang memiliki kepribadian dan pekerjaan yang berbeda,tetapi mereka mempunyai permasalahan yang sama yaitu mereka berdua dijodohkan oleh orang tua mereka.Akankah mereka akan menyetujui perjodohan tersebut dan akankah mereka akan menyukai calon tunangan mereka.
The Savior
4021      1368     10     
Fantasy
Kisah seorang yang bangkit dari kematiannya dan seorang yang berbagi kehidupan dengan roh yang ditampungnya. Kemudian terlibat kisah percintaan yang rumit dengan para roh. Roh mana yang akan memenangkan cerita roman ini?
Pulpen Cinta Adik Kelas
467      273     6     
Romance
Segaf tak tahu, pulpen yang ia pinjam menyimpan banyak rahasia. Di pertemuan pertama dengan pemilik pulpen itu, Segaf harus menanggung malu, jatuh di koridor sekolah karena ulah adik kelasnya. Sejak hari itu, Segaf harus dibuat tak tenang, karena pertemuannya dengan Clarisa, membawa ia kepada kenyataan bahwa Clarisa bukanlah gadis baik seperti yang ia kenal. --- Ikut campur tidak, ka...
My Selenophile
626      420     2     
Short Story
*Selenophile (n) : A person who love the moon Bagi Lasmi, menikmati keheningan bersama Mahesa adalah sebuah harapan agar bisa terus seperti itu selamanya. Namun bagi Mahesa, kehadiran Lasmi hanyalah beban untuk ia tak ingin pergi. \"Aku lebih dari kata merindukanmu.\"
Pemeran Utama Dzul
362      241     4     
Short Story
Siapa pemeran utama dalam kisahmu? Bagiku dia adalah "Dzul" -Dayu-
The Red Eyes
21775      3089     4     
Fantasy
Nicholas Lincoln adalah anak yang lari dari kenyataan. Dia merasa dirinya cacat, dia gagal melindungi orang tuanya, dan dia takut mati. Suatu hari, ia ditugaskan oleh organisasinya, Konfederasi Mata Merah, untuk menyelidiki kasus sebuah perkumpulan misterius yang berkaitan dengan keterlibatan Jessica Raymond sebagai gadis yang harus disadarkan pola pikirnya oleh Nick. Nick dan Ferus Jones, sau...
PurpLove
277      242     2     
Romance
VIOLA Angelica tidak menyadari bahwa selama bertahun-tahun KEVIN Sebastian --sahabat masa kecilnya-- memendam perasaan cinta padanya. Baginya, Kevin hanya anak kecil manja yang cerewet dan protektif. Dia justru jatuh cinta pada EVAN, salah satu teman Kevin yang terkenal suka mempermainkan perempuan. Meski Kevin tidak setuju, Viola tetap rela mempertaruhkan persahabatannya demi menjalani hubung...
Kesempatan
18498      2944     5     
Romance
Bagi Emilia, Alvaro adalah segalanya. Kekasih yang sangat memahaminya, yang ingin ia buat bahagia. Bagi Alvaro, Emilia adalah pasangan terbaiknya. Cewek itu hangat dan tak pernah menghakiminya. Lantas, bagaimana jika kehadiran orang baru dan berbagai peristiwa merenggangkan hubungan mereka? Masih adakah kesempatan bagi keduanya untuk tetap bersama?