Read More >>"> SEMPENA (Wilayah ke 2 : Jenggala Amaraloka ) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - SEMPENA
MENU
About Us  

“Omong-omong , apa nama wilayah terbesar kedua dimensi Bumantara Nusantara yang harus kita lewati ini ?”

Pertanyaan Sempena yang ia tanyakan kepada Rara Dan Zaka di tengah-tengah perjalanan saat mereka ingin menuju ke tempat itu. 

"Jenggala Amaraloka" , jawab zaka atas pertanyaan Sempena.

Pagi-pagi sekali mereka bertiga telah berangkat Jenggala Amaraloka menuju. Dalam perjalanan mereka menuju ke wilayah itui, mereka disulitkan oleh jalanan yang memiliki banyak lubang dan berlumpur ,Selain itu kondisi jalan untuk menuju ke Jenggala Amaraloka juga menanjak, mereka bertiga awalnya ingin menggunakan teknik terbang , tapi setelah dipikir-pikir itu terlalu membuang-buang energi sihir mereka, jadi mereka lebih memilih untuk berjalan. Perjalanan mereka dipenuhi dengan tawa canda.

“Shuuuuuut”, seorang anak panah melesat tepat di depan Rara, Zaka langsung menarik Rara ke belakang tubuhnya, Sempena langsung melihat ke arah mana anak panah tersebut berasal. Terlihat orang-orang yang berpenampilan menggunakan pakaian dari kulit binatang dan dedaunan yang berdiri di atas pepohonan yang tinggi.

"Kullaaaaaaa, lalalalalal", teriakan orang-orang itu , Sempena, Rara, dan zaka tidak mengetahui apa bahasa mereka , Sempena yang teringat saat dia pertama kali masuk ke desa pancarona dan penduduk menggunakan disana bahasa yang berbeda lalu dengan bantuan buku Sanubari Bestari dirinya bisa mengetahui bahasa penduduk desa pancarona. Sempena mencoba lagi caranya saat itu tetapi ia memperluas sedikit sihirnya agar zaka dan Rara bisa mengetahui juga apa yang dikatakan orang-orang ini.

"siapaaaa, kaliaaan"

Kata kata orang itu terdengar ditelinga tiga orang ini dengan bahasa yang mereka katahui , Sempena merasa senang karena caranya berhasil.

“Aku putra Agni dan Surya”, Sempena berkata hal itu sambil menunjukkan buku Sanubari Bestari. Orang orang yang melihatnya langsung turun dari pohon dan mendorong mereka bertiga ke suatu tempat. Melewati jalan-jalan yang sempit dan penuh lumpur mereka sampai di sebuah gapura yang terbuat dari pohon pinus yang sangat besar , didalam gapura tersebut terdapat sebuah hutan yang memiliki dedaunan berwarna-warni.

setelah melewati gapura yang terbuat dari pohon pinus itu ,mereka bertiga merasakan energi sihir yang besar.

"Lihatlah ada putra Agni dan Surya" , teriak salah satu orang yang membawakan Sempena, Rara , dan zaka. Teriakan itu menggema diseluruh hutan membuat semua orang-orang berkumpul disana , para wanita yang menggunakan pakaian lengan panjang dari kulit hewan dan rok yang terbuat dari dedaunan warna-warni datang mengalungkan sebuah kalung yang terbuat dari bunga bewarna-warni. Lalu ada seorang nenek yang terlihat sangat tua muncul dengan menaiki seekor rusa besar dan bertanduk perak. Mengucapkan selamat datang kepada Mereka bertiga.

" datang selamat dijenggala Amaraloka sebuah hutan yang penuh kasih sayang dan cinta,aku sangat senang menyambut kedatanganmu putra Agni dan Surya, omong-omong siapa namamu ?"

"Namaku Sempena dan ini kedua temanku zaka dan Rara salah satu suku Jawana terakhir"

"Ohhhj , kuucapkan selamat datang juga kepada kalian"

"Aku...iya nek" 

"Perkenalkan namaku Sri , kalian bisa memanggilku nek Sri, aku adalah pemimpin Jenggala Amaraloka, ayo kalian bertiga silahkan masuk"

Sempena, Rara , dan zaka masuk ke dalam Jenggala Amaraloka,para penduduk juga mulai kembali melakukan pekerjaan mereka. Saat memasuki lebih dalam wilayah ini ,terlihat rumah-rumah penduduk yang ternyata berada di dalam pepohonan. Selain itu dipohon-pohon yang tinggi diberikan jembatan yang terbuat dari akar tanaman untuk menghubungkan satu dengan pohon pohon lain, berjalan lebih dalam mereka melihat melihat sebuah air terjun yang sangat besar. Ternyata Jenggala Amaraloka melingkari air terjun yang sangat besar. Air terjun ini memiliki luas yang lebih besar dibandingkan Jenggala Amaraloka.

​​​​Sempena terpana dengan keindahan air terjun yang dilihatnya. Tinggi air terjun itu sekitar 20 100 meter, airnya juga sangat jernih bagaikan cermin , di tengah tengah air terjun tersebut terdapat pelangi yang mempesona, Jenggala Amaraloka yang penuh warna juga terlihat cocok melingkari air terjun ini. Namun zaka dan Rara fokus dengan binatang-binatang yang ada di sana.

"Binatang-binatang itu bukankah binatang sihir?", Zaka bertanya kepada nek Sri 

"Iya itu adalah binatang sihir", Jawan nek Sri

"Apa itu binatang sihir?" , tanya Sempena

" binatang sihir adalah binatang yang memiliki kekuatan sihir dan tipe sihir " , Jawab Rara

"Iya itu benar sekali , Jenggala Amaraloka dan air terjun Jenggala Amaraloka adalah satu-satunya wilayah yang memiliki berbagai binatang sihir", jawab nek Sri melengkapi jawaban Rara 

Badak cula satu , tanduk rusa perak yang dinaiki nek Sri , burung burung indah yang ada disana , dan masih banyak lagi,semuanya adalah binatang sihir. Namu Mereka semua hanya bisa dikendalikan oleh orang dengan tipe Bios. Karena seluruh penduduk Jenggala Amaraloka adalah tipe Bios jadi binatang-binatang sihir sudang dianggap sebagai keluarga sendiri.

“Nek!”, terlihat seorang pemuda berusia sekitar 18 tahun memanggil nek Sri. Pemuda itu terlihat gagah dan memiliki rambut gondrong. Dia menaiki orang utan raksasa yang memiliki bulu pirang berkilau. Pemuda itu tidak lain adalah Bimar cucu nenek Sri.

"Siapa kalian?"

"Dia adalah Sempena putra Agni dan Surya dan kedua orang ini temannya Rara dan zaka"

"Wahhh kuucapkan selamat datang dijenggala Amaraloka"

"Iya terima kasih"

"Ada apa kau mencariku bimar?"

"Oh iya, aku memanggil nenek untuk makan siang, ibu sudah selesai menyiapkan semuanya"

"Oh baiklah, Sempena, Rara , zaka ayo ikut makan siang dirumahku"

"Baik nek!" , jawab Sempena dengan senang hati 

"Shuiiiiuit ! " , Siulan bimar mendatang sebuah burung merak yang cukup besar bewarna putih bersinar untuk dinaiki Sempena , Rara dan zaka. Sedangkan dia menaiki orang utan dan neneknya menaiki tanduk rusa perak. Burung merak itu mengepakan sayapnya dan mulai terbang , mereka terbang dengan sangat cepat melewati bagian dalam air terjun lalu terbang menembus awan dan kembali turun , Sempena , Rara , dan Zaka merasa sangat senang dan menikmati pemandangan yang ada dijenggala Amaraloka. Sedangkan bimar dan neneknya menyusul dari belakang melewati jalur darat.

bagian tenggara di dalam Jenggala Amaraloka terdapat sebuah Pohon Beringin berbatang putih yang besar dan ditumbuhi jamur-jamur yang besar. Mereka semua tiba dipohon beringin itu secara bersamaan. Bimar mengelus orang utan berambut pirang dan merak putih itu lalu mengajak mereka kembali sedangkan nenek Sri menyuruh rusa perak untuk beristirahat dan tidur di bawah pohon beringin itu.

Pohon Beringin itu memiliki sebuah pintu yang terbuat dari daun-daun, nenek Sri membuka pintu itu dan bau makanan yang lezat untuk semuanya. Didalam sana sudah terdapat anak dan cucu nenek bimar yang merupakan ayah dan ibu bimar. Diatas meja makan sudah tersedia makanan seperti otak-otak bandeng, pepes nila , pepes jamur , dan lain-lain.

​​​​​Ayah dan ibu bimar menyambut Sempena, Rara, dan Zaka, dengan hangat, mereka menyuruhnya untuk segera duduk dan makan. Sempena langsung makan dengan lahap.

"Omong-omong kenapa kalian datang ke wilayah sini ?" , Tanya ayah bimar kepada mereka bertiga.

"Kami sebenarnya tidak bermaksud kesini, kami hanya ingin melewati wilayah Jenggala Amaraloka untuk ke Nirwana Nusantara dan mengalahkannya"

​​​​​​Seketika suasana disana menjadi hening setelah mendengar jawaban Sempena. Nenek Sri , Bimar , dan ke-dua orang tuanya berhenti menikmati makanan mereka dan mulai membenarkan posisi mereka. Rara dan zaka yang melihat itu merasa wajar karena sekarang mereka sedang berdiskusi tentang janardana, seorang iblis yang memiliki kekuatan sihir yang sangat dahsyat dan sifat yang jahat.

“Tapi apakah kamu sudah siap untuk pergi kesana Sempena?” , tanya nenek Sri pada Sempena.

Mendengar pertanyaan Nenek Sri , Sempena langsung menelan makanannya dengan cepat dan menjawab pertanyaan nenek Sri dengan serius.

"Sebenarnya, a...ku belum merasa siap untuk melawan janardana, ta...."

" Tapi mau tidak mau Sempena harus segera mengalahkan janardana , karena dia sudah bisa membuat iblis bawahannya masuk menembus perisai alam " , jawab zaka memotong pembicaraan Sempena.

"Tapi aku yakin aku bisa mengalahkan Janardana , selain itu aku harus ke Nirwana Nusantara untuk mengambil buah Nuraga dan menyembuhkan penduduk desaku yang terkena virus candramawa yang dikirim janardana"

Mendengar kata Sempena yang penuh dengan semangat nenek Sri ,bimar, dan kedua orang tua mendoakan yang terbaik untuk Sempena. 

Setelah makan siang selesai nenek Sri meminta kepada cucunya bimar untuk mengajak Sempena, Rara,dan Zaka berkeliling lebih dalam di hutan Jenggala amaraloka dan di air terjun Amaraloka. 

Mereka semua mulai berkeliling melihat-lihat Jenggala Amaraloka. Terlihat ada beberapa penduduk yang sedang cocok bercocok tanam dan beberapa penduduk yang akan memancing serta berburu. Sempena paling fokus dengan orang-orang yang akan berburu binatang untuk dijadikan makanan, tapi Binatang yang diburu adalah binatang biasa bukan binatang sihir.

Para penduduk desa menggunakan alat seperti tombak kapak batu atau bernama tetanra dan busur serta panah yang bernama papos. Mereka juga berburu menunggunakam kekuatan sihir Mereka. Karena kebanyakan penduduk Jenggala Amaraloka memiliki tipe bios membuat mereka mudah dalam berburu.

Lanjut berkeliling mereka menuruni sebuah tangga yang terbuat dari bebatuan menuju ke area bawah air terjun. Air terjun Jenggala Amaraloka terlihat lebih indah dari dekat , di sana adalah tempat hidup bagi binatang-binatang sihir , binatang-binatang sihir hidup di air terjun Jenggala Amara loka dengan penuh damai , para penduduk juga merawat mereka dengan baik memberi mereka makanan dan mengobati mereka jika ada yang sakit. Di dinding-dinding terdapat sebuah tangga yang lain untuk menuju ke area-area atau sud air terjun lain.

“Omong-omong Bimar, kenapa hanya para orang bertipe Bios saja yang bisa mengendalikan binatang sihir?”, Tanya Rara penasaran.

"Itu karena dulu saat alam membentuk binatang sihir pertama berbentuk seekor naga bernama Graham yang memiliki tipe maron, saat tercipta binatang itu memiliki sihir yang kuat sehingga ingin menjadi satu-satunya yang terkuat. kekuatan sihir binatang sihir itu menghancurkan beberapa wilayah dan membuat orang-orang terluka.Untuk menghentikan itu semua alam memberikan beberapa orang tipe baru yaitu tipe Bios , sebuah tipe yang bisa menghubungkan hati penggunanya dan hati Binatang sihir sehingga bisa berkomunikasi dengan baik dan mengendalikan binatang sihir.Selain terciptanya tipe sihir baru alam juga menciptakan panas asmaraloka, sebuah panah yang memiliki unsur fauna dan binatang sihir legendaris bernama Cendrawasih yang bertipe Bios", mendengar penjelasan bimar itu memunculkan pertanyaan baru bagi Sempena.

“Lalu apakah naga Graham dan burung cendrawasih masih ada dan dimana panah asmaraloka Sekarang ?”

"Naga Graham tidak akan pernah mati, dia akan muncul kembali dan terbentuk dari kekuatan alam, sedangkan burung cendrawasih masih hidup namun tidak ada penduduk desa yang tau keberadaannya, dan untuk panah asmaraloka sekarang terjadi di bagian dalam air terjun"

Mendengar itu Sempena memohon kepada bimar untuk melihat panah asmaraloka itu , Rara dan zaka pun membantu Sempena memohon karena mereka juga penasaran dengan wujud Panah itu. Bimar yang terdesak pada akhirnya mengajak mereka untuk melihat senjata itu. Dia memanggil sebuah buku sakti bewarna biru tua dan biru muda yang ditumbuhi akar-akar.

" Mantar bios , memanggil lumba-lumba kristal"

Sebuah mantra diucapkan dari mulut Bimar , dari dalam aliran air dihadapan mereka muncul sebuah portal , dari dalam portal muncul ikan lumba-lumba kristal yang meloncat tinggi , ukuran lumba-lumba itu lumayan besar ,memiliki warna biru muda dan sirip ikan yang berkilauan dan bersinar bagaikan Kristal, selain itu terdapat tanduk kristal dilumba-lumba yang seolah-olah melambangkan asal usul kekuasaan.

"Ayo naik!" , ajak bimar kepada 3 orang yang penasaran dengan panah asmaraloka. Sempena langsung naik ke lumba-lumba itu sedangkan Rara takut untuk menaikinya karena takut, zaka berjanji pada Rara bahwa Rara tidak akan terjatuh ka air karena ada dirinya yang akan selalu melindungi Rara. Zaka mengulurkan tangannya yang disambut dengan sentuhan lembut tangan Rara. Akhirnya mereka semua telah naik lumba-lumba kristal itu.

"Hei kawan ayo jalan!" , ucap bimar kepada lumba-lumba kristal dengan mengelus kepala binatang sihir itu. Bagaikan naik perahu mereka diterpa udara segar saat menaiki lumba-lumba itu, pemandangan disana juga sangat indah mereka juga melihat binatang binatang sihir lainnya yang sedang minum air yang bersumber dari air terjun.

Rara yang awalnya takut dan terus memeluk Zaka akhirnya mulai bisa menghilangkan rasa takutnya dan mulai menikmatinya. Mereka berempat sudah hampir dekat dengan arus turu air terjun, lumba-lumba kristal yang bertipe Banyu itu menggunakan sihirnya dan membuka arus air terjun. Adegan air terjun untuk terbelah menjadi dua seperti membentuk sebuah gerbang, terlihat sebuah gerbang di dalamnya ,mereka berempat masuk ke dalam gua itu. Mereka berempat turun dari lumba-lumba kristal itu, Bimar mengelus lumba-lumba kristal itu dan menyuruhnya untuk kembali. 

Terlihat sebuah panah yang terletak di atas batu. Panah itu memiliki warna merah karat dengan ukiran-ukiran bermotif flora dan fauna. Di dinding tempat penyimpanan panah asmara loka terdapat gambar-gambar yang menceritakan kejadian dulu saat ada naga Graham. Sempena yang penasaran dengan panah asmaraloka itu ingi. Menyentuhnya, saat tangan sudah hampir ingin menyentuh panah itu, bimar langsung menghentikan tangan Sempena dan berhenti.

“Hati-hati, Sempena jangan asal menyentuh saja , panah asmaraloka hanya bisa disentuh oleh pemiliknya ! , jika kamu menyentuh panah itu maka kamu akan terpental”

" hehehe , maaf ya , aku tidak tahu tentang itu " , jawab Sempena dengan maaf. Zaka dan Rara hanya bisa menenangkan kepala melihat kelakuan temannya itu Rara langsung menarik Sempena menjauh dan meminta maaf sekali lagi kepada Bimar.

" Tapi bimar ,jika benda pusaka ini tidak bisa disentuh oleh orang lain lalu bagaimana penduduk Jenggala Amaraloka pindah kesini " , tanya zaka kepada bimar.

"Dulu panah ini didapat oleh salah satu penduduk Jenggala Amaraloka yang baik hati , dia menggunakan panah ini untuk kebaikan , saat dia sudah akan meninggal, Dia meletakkan panah asmaraloka di gua yang menutupi air terjun"

Saat sedang bercerita tiba-tiba gambar-gambar didinding itu menyala terang khususnya gambar naga Graham. Selain terjadi gempa dijanggala asmaraloka yang cukup dahsyat. Bimar , Sempena , Rara , dan Zaka terjatuh karena gempa yang dahsyat itu . Setelah gempa itu berlangsung sekitar 17 detik , Bimar langsung memanggil lumba-lumba kristal untuk datang dan langsung menaikinya bersama Sempena, Rara , dan zaka. Saat keluar dari dalam air terjun itu terlihat seluruh burung berterbangan tanpa arah dan binatang-binatang sihir didarat dan di udara menyengkir ketepian , beberapa pohon tempat tinggal penduduk tumbang. Beberapa penduduk langsung datangan kearah sumber gempa yang berada di bagian tengah air terjun Jenggala Amaraloka.

Dari dalam air muncul sebuah aura sihir bewarna merah gelap menggumpal menjadi satu. gumpalan itu lama-lama membesar dan menjadi sangat besar.

"Aaaaarrgghhhh", suara aungan saat gumpalan itu berubah menjadi sebuah naga bewarna merah dengan sisiknya yang agak gelap , mata naga itu bewarna merah tua , gigi tajam naga itu terlihat penuh dengan air liur , semua binatang sihir langsung lari terbirit-birit, dan seluruh penduduk langsung melihat berlari sosok naga yang terdapat dalam legenda mereka.

"na...na...naga Graham", ucapan terpatah-patah keluar dari mulut Bimar.

Naga itu membuka mulutnya dan langsung mengeluarkan nafas api yang dahsyat dan membakar pohon-pohon tempat tinggal penduduk Jenggala Amaraloka yang ada dihadapannya.

"Aaahahhhhh" , teriakan para penduduk Jenggala Amaraloka kesakitan karena terkena semburan nafas api naga itu.

Dari arah tenggara muncul nek Sri yang menunggangi rusa tanduk perak. Bersama ayah bimar yang menunggangi badak bercula satu raksasa dan ibu bimar yang menunggangi harima emas. Nek Sri turun dari rusa tanduk perak dan mengeluarkan buku sihirnya yang sangat tua.

"Hey Kalian semuaaaa ! , Ini bukan waktunya kabuuur , namun waktunya melawaaan ! "

teriakan nenek Sri terdengar diseluruh wilayah Jenggala Amaraloka.

"Mantar bios , zirah bios" 

mantra yang diucapkan nek Sri membuat dirinya terangkat begitu pula rusa tanduk perak  dan mengeluarkan cahaya dan menyatu menjadi satu. Sekarang nenek Sri memiliki wujud yang berbeda , matanya yang hitam berubah menjadi putih , rambut pendeknya berubah menjadi panjang dan terurai, di dahinya muncul tanduk rusa berwarna perak , baju nek Sri juga diselimuti aura sihir bewarna perak.

"Mantar bios , amukan perak" , nek Sri langsung menyerang naga Graham dengan kekuatan penuh. Serangan nek Sri berhasil membuat nagaitu teriak kesakitan, Sempena dan teman-temannya terpana melihat kekuatan nek Sri yang dahsyat. 

​​​​​Naga Graham yang terkena serangan nenek Sri marah dan membalasnya dengan semburan api.

"Mantra bios , zirah bios"

​​​​​​Ayah bimar muncul melindungi nek Sri, dia bergabung dengan badak bercula satu raksasa. Sekarang pakaiannya berubah menjadi kulit badak yang keras , dikedua tangan juga muncul perisai berduri serta menggunakan helm perang yang disertai sebuah tanduk raksasa.

"Mantra bios , zirah bios "

sebuah cakar emas ditangan dan kaki ibu bimar muncul , dia sekarang juga mempunyai ekor , giginya juga berubah menjadi tajama semua dan muncul tato hitam bermotif belang harimau dikulitnya. Ibu bimar langsung meloncat dan mencakar mata naga Graham , membuat naga itu merasa kesakitan.

para penduduk yang melihat itu memunculkan rasa keberanian didiri mereka masing-masing. Mereka langsung berkumpul dan mengeluarkan buku sakti mereka.

"Mantra bios , zirah bios" , para penduduk langsung menyatu dengan binatang-binatang sihir.

"Mantra bios , kepakan angin ", mantra itu dikatakan oleh seluruh penduduk Jenggala Amaraloka yang bergabung dengan binatang sihir yang diudara.

"Mantra bios, gelombang laut" , penduduk lain yang bergabung dengan binatang sihir yang diair juga mengatakan Matra itu semua dan menyerang naga Graham, sedangkan para penduduk yang bergabung dengan binatang sihir darat menyerang naga Graham dari jarak dekat.

Serangan gabungan para penduduk Jenggala Amaraloka membuat naga itu lebih mengamuk dan menciptakan hempasan gelombang api yang dahsyat. Seluruh penduduk baik di air , darat , maupun laut terpental dan terkena api termasuk Bimar , Sempena, Rara , dan zaka. Bukan hanya penduduk para binatang sihir juga ikut terkena. Selain itu api-api dipepohonan juga cepat menyebar.

Namun para penduduk tidak menyerah begitu saja mereka kembali bangkit, para penduduk memisahkan diri menjadi tiga kelompok, kelompok yang melawan naga Graham, kelompok yang menggunakan kekuatan sihir Bios untuk mengevakuasi para hewan dan penduduk yang terluka parah , dan kelompok yang memadamkan api menyebar.

Ayah bimar mengeluarkan sebuah benda pusaka berupa tifa dharah. Tifa dharah adalah tifa yang terbuat dari darah-darah orang mati. Tifa ini bisa menyerap energi kehidupan dan memiliki elemen fauna.

"Mantra pusaka bios , gelombang penyerapan"

Seketika energi kehidupan itu terserap kedalam tifa dharah, naga Graham mencoba menyerang ayah bimar dengan kekuatan apinya agar bisa terlepas dari mantra tifa dharah itu. Namun serangannya itu berhasil dihalau oleh zaka.

"Mantra maron , bola api" , serangan zaka menyerbu naga itu dengan brutal.

"Mantra Deva , cambuk cahaya " ,

"Mantra Dirgantara, Bandai langit

sempena juga ikut menyerang naga Graham dari belakang dengan dua tipe serangan langsung. Sedangkan Rara menyanyikan tembang-tembang untuk menyembuhkan binatang-binatang sihir dan para penduduk Jenggala Amaraloka yang terluka.

Melihat itu semua bimar juga ikut bertarung melawan naga Graham,

"Mantra Bios , zirah bios" ,  bimar langsung mengeluarkan singa albino dari sebuah portal dan bergabung dengannya. Sekarang bimar dilengkapi pakaian yang terbuat dari kulit yang sangat keras , kukunya juga berubah menjadi besar dan tajam.

"Mantra bios , cakaran raja hutan"

Bimar langsung maju dan menyerang naga Graham dengan kekuatan penuh. Sempena yang tidak mau kalah meningkatkan kekuatan sihirnya. Zaka yang juga ikut-ikutan tidak mau kalah semangat langsung menggunakan dua tipe sihir seperti Sempena.

"Mantra Zakel , tinju kegelapan", zaka langsung meninju naga Graham tanpa henti.

Naga Graham yang kewalahan akhirnya memperlihatkan wujud aslinya. Sayap nya mulai membesar dan memanjang, kepalanya mulai bercabang menjadi tiga dan didahi naga itu mulai muncul sebuah tanduk , selain itu mata ketiga naga Graham juga terbuka. Naga itu akhirnya menggunakan kekuatan penuhnya dan menyerang.

Zaka menggunakan kekuatan tipe Zakel dan Sempena menggunakan kekuatan tipe Devanya untuk melindungi semua orang namun berhasil dihancurkan dengan mudah dan membuat semua orang terpental. Bimar yang melihat orang-orang yang disayanginya terluka dan tempat tinggalnya hampir hancur memunculkan sebuah tekad yang besar dihatinya untuk mengalahkan naga Graham itu. 

Tiba-tiba sebuah cahaya terang muncul dari dalam air terjun  yang tidak lain adalah cahaya dari panah asmaraloka, panah itu terbang menuju ke bimar , tangannya perlahan-lahan menyentuh panah itu. Saat bimar menyentuh panah asmaraloka seluruhnya dari langit terdengar suara kepekan sayap yang kencang. Semua orang melihat kearah langit dan terlihatlah sebuah burung yang memiliki bentuk indah dan warna yang cantik , kepakan sayapnya menimbulkan cahaya pelangi di langit. Semua orang terpana melihat kedatangan burung itu yang tidak lain adalah burung cendrawasih.

Naga Graham yang melihat kedatangan burung itu langsung menembakan sihirnya ke arah cendrawasih, namu Cendrawasih dengan mudah menghindarinya. Cendrawasih tenang menuju kearah Bimar. Bimar mengelus kepala burung itu dan akhirnya menaikinya. Bimar dan cendrawasih terbang ke atas langit , diatas langit bimar menggunakan panah asmaraloka untu menyerang naga Graham. 

"Mantra pusaka bios , panah kasih sayang "

Anak panah itu meleset dengan cepat dan tajam menembus tubuh naga Graham yang amat keras, membuat naga itu teriak kesakitan.

"Mantra bios , zirah bios" , bimar berpisah dengan singa albino dan bersatu dengan cendrawasih. Pakaiannya berubah menjadi penuh warna , dari kulitnya muncul sebuah tanda atau tato yang berbentuk Sayap-sayap burung. Dari bagian belakang tubuhnya muncul sebuah sayap yang indah dan bersinar, rambut gondrongnya juga dipenuhi aura sihir warna-warni serta dia merasakan energi yang sangat besar mengalir dari tubuhnya. Tanpa basa-basi bimar langsung menggunakan kekuatan.

"Mantra pusaka bios, panah cendrawasih"

Bimar langsung melesatkan tiga anak panah sekaligu yang mengenai masing-masing kepala naga Graham. Sempena langsung memanggil badai angin dengan mantranya dan membuatnya naga itu terjatuh.

Rara yang baru saja menyembuhkan orang-orang dan binatang-binatang sihir dengan kekuatan langsung menggunakan kekuatan lagi.

"Mantra Teta, segel naga aksara"

Di leher dan tempat terjatuhnya naga Graham itu muncul sebuah lingkaran Medan sihir yang didalamnya terdapat tulisan aksara Jawa kuno. Segel itu lama-lama menyempit dan menerangkap naga itu dalam sebuah kubus sihir yang bersinar.

"Hai Rara  , segel saja disini" , teriakan bimar dari atas sembari terbang dan mengangkat tangan kanannya yang membawa panah asmaraloka.

akhirnya Rara menyegel naga Graham dalam panah asmaraloka sesuai permintaan bimar. Bimar sengaja melakukan itu agar naga Graham yang disegel menyati dengan elemen sihir fauna yang ada pada panah asmaraloka.

setelah pertarungan yang hebat tadi wilayah Jenggala Amaraloka rusak parah , nek Sri mengeluarkan sebuah batu dari dalam rumahnya. Itu adalah batu loka, sebuah batu yang terbentuk saat wilayah Jenggala Amaraloka ini juga terbentuk ,jika batu ini dibakar dengan menggunakan energi sihir orang-orang maka batu ini akan mengeluarkan asap sihir yang akan memperbaiki Jenggala Amaraloka atau yang disebut ritual baka batu. Seluruh penduduk langsung menyalurkan energi sihirnya kebatu loka begitu pula Sempena, Rara , dan zaka. Tak lama kemudian batu itu terbakar dan mengeluarkan asap sihir , seketika asap sihir menyebar ke seluruh wilayah Jenggala amaraloka dengan cepat dan tempat-tempat ya dilalui oleh asap sihir  itu langsung pulih kembali.

​​​​​​Para penduduk berterimakasih pada Sempena, Rara dan zaka khususnya pada Bimar juga karena telah membantu mereka. Sekarang bimar adalah pemilik panah asmaraloka yang baru dan pemilik cendrawasih juga. Sempena, Rara , dan zaka harus segera melanjutkan perjalanannya untuk kewilah selanjutnya. Walaupun sempat diminta bimar dan nenek sri untuk menginap sehari saja Jenggala Amaraloka karena waktu sudah hampir sore , mereka bertiga menolak secara halus dengan alasan mereka harus bergegas agar secepatnya tiba dinirwala Nusantara. Karena mereka bertiga menolak akhirnya bimar menawarkan kepada mereka jika bimar akan mengantar mereka  dengan cendrawasih agar lebih cepat, namun bimar hanya bisa mengantarkan mereka sampai  bagian masuk wilayah ke tiga terbesar di Dimensi Bumantara Nusantara karena ada perjanjian diantara Jenggala Amaraloka dengan wilayah itu untuk tidak saling memasuki wilayah. 

Sempena , Rara , dan zaka yang sebenarnya tidak ingin merepotkan bimar, namun bimar memaksa sehingga pada akhirnya mereka berangkat ke wilayah selanjutnya dengan menaiki cendrawasih 

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Ada Cinta Dalam Sepotong Kue
4855      1589     1     
Inspirational
Ada begitu banyak hal yang seharusnya tidak terjadi kalau saja Nana tidak membuka kotak pandora sialan itu. Mungkin dia akan terus hidup bahagia berdua saja dengan Bundanya tercinta. Mungkin dia akan bekerja di toko roti impian bersama chef pastri idolanya. Dan mungkin, dia akan berakhir di pelaminan dengan pujaan yang diam-diam dia kagumi? Semua hanya mungkin! Masalahnya, semua sudah terlamba...
Got Back Together
303      251     2     
Romance
Hampir saja Nindyta berhasil membuka hati, mengenyahkan nama Bio yang sudah lama menghuni hatinya. Laki-laki itu sudah lama menghilang tanpa kabar apapun, membuat Nindyta menjomblo dan ragu untuk mempersilahkan seseorang masuk karna ketidapastian akan hubungannya. Bio hanya pergi, tidak pernah ada kata putus dalam hubungan mereka. Namun apa artinya jika laki-laki hilang itu bertahun-tahun lamanya...
the corrupted robots
367      257     1     
Short Story
the story of the boy and his friend
From Ace Heart Soul
543      319     4     
Short Story
Ace sudah memperkirakan hal apa yang akan dikatakan oleh Gilang, sahabat masa kecilnya. Bahkan, ia sampai rela memesan ojek online untuk memenuhi panggilan cowok itu. Namun, ketika Ace semakin tinggi di puncak harapan, kalimat akhir dari Gilang sukses membuatnya terkejut bukan main.
Behind Friendship
4113      1160     9     
Romance
Lo harus siap kalau rasa sahabat ini bermetamorfosis jadi cinta. "Kalau gue cinta sama lo? Gue salah? Mencintai seseorang itu kan hak masing masing orang. Termasuk gue yang sekarang cinta sama lo," Tiga cowok most wanted dan dua cewek receh yang tergabung dalam sebuah squad bernama Squad Delight. Sudah menjadi hal biasa jika kakak kelas atau teman seangkatannya meminta nomor pon...
The Last Blooming Flower
6386      2017     1     
Romance
Di ambang putus asa mencari kakaknya yang 20 tahun hilang, Sora bertemu Darren, seorang doktor psikologi yang memiliki liontin hati milik Ian—kakak Sora yang hilang. Sora pun mulai menerka bahwa Darren ada kunci untuk menemukan Ian. Namun sayangnya Darren memiliki kondisi yang membuatnya tidak bisa merasakan emosi. Sehingga Sora meragukan segala hal tentangnya. Terlebih, lelaki itu seperti beru...
12 Jam di Kota Kenangan
409      278     0     
Short Story
Pernahkah kau mengira kalau suatu pengalaman bisa mengubah pandanganmu akan suatu hal?
Cinta Semi
1588      700     2     
Romance
Ketika sahabat baik Deon menyarankannya berpacaran, Deon menolak mentah-mentah. Ada hal yang lebih penting daripada pacaran. Karena itulah dia belajar terus-menerus tanpa kenal lelah mengejar impiannya untuk menjadi seorang dokter. Sebuah ambisi yang tidak banyak orang tahu. Namun takdir berkata lain. Seorang gadis yang selalu tidur di perpustakaan menarik perhatiannya. Gadis misterius serta peny...
Salendrina
2223      799     7     
Horror
Salendrina adalah boneka milik seorang siswa bernama Gisella Areta. Dia selalu membawa Boneka Salendrina kemanapun ia pergi, termasuk ke sekolahnya. Sesuatu terjadi kepada Gisella ketika menginjakan kaki di kelas dua SMA. Perempuan itu mati dengan keadaan tanpa kepala di ruang guru. Amat mengenaskan. Tak ada yang tahu pasti penyebab kematian Gisella. Satu tahu berlalu, rumor kematian Gisella mu...
Ich Liebe Dich
10100      1480     4     
Romance
Kevin adalah pengembara yang tersesat di gurun. Sedangkan Sofi adalah bidadari yang menghamburkan percikan air padanya. Tak ada yang membuat Kevin merasa lebih hidup daripada pertemuannya dengan Sofi. Getaran yang dia rasakan ketika menatap iris mata Sofi berbeda dengan getaran yang dulu dia rasakan dengan cinta pertamanya. Namun, segalanya berubah dalam sekejap. Kegersangan melanda Kevin lag...