Loading...
Logo TinLit
Read Story - Archery Lovers
MENU
About Us  

Sudah tiga hari semenjak ia di panggil ke ruang sidang siswa untuk memberi keterangan dan kebenaran atas kejadian yang menimpahnya, hari ini sebuah rumor jika Aura dan Jasmine kena diskors akibat perbuatan mereka langsung melesat cepat melebihi anak panah yang melesat dari busurnya membuat banyak yang bertanya-tanya juga tentang kehadiran Osis keamanan juga ruang sidang siswa yang di bawah naungan langsung oleh guru BK juga guru kesiswaan membuat jadi bahan candaan bagi siswa yang ketahuan berbuat nakal. Zahra selaku siswa yang pergi bersama petugas Osis keamanan langsung jadi sasaran pertanyaan dari teman sekelasnya terutama Rayla saat masuk ke dalam kelas, kini, usia pelajaran terakhir sudah selesai Zahra menyuruh Rayla, Intan, Ahmad dan si kembar untuk duluan sementara ia harus mengerjakan tugs piket. Hanya berlima dalam kelas itu selain Zahra, dengan cepat ia segera membersihkan lantai kelas dengan sapu agar bisa cepat selesai dan pergi ke rumah ekstrakulikuler panahan.

“Zahra!” Panggil Nisa tiba-tiba seraya menghampiri membawa serokan sampah plastik, Zahra berhenti menyapu lalu menoleh ke arah gadis itu.

“Ya…”

“Sebenarnya apa yang terjadi antara kamu sama Aura dan Jasmine?” Tanya Nisa to the point.

“Oh itu, panjang ceritanya. Tapi kusingkat saja agar kamu tahu letak permasalahannya dimana!” Sahut Zahra tenang. Lantas gadis itu menceritakan persis apa yang ia ceritakan pada Rayla juga kejadian pergi bersama tiga kakak kelas OSIS setelah ucapara bendera selesai. Setelah Zahra mengakhiri ceritanya raut wajah Nisa langsung datar lalu berkata,”Aku tidak tahu mana yang benar dan salah di antara kalian bertiga. Tapi yang jelas aku akan mengamati kalian, baru setelah itu aku akan percaya dengan ceritamu!” Ujarnya seraya berbalik dan pergi meninggakan serokan sampah yang sengaja di tinggalkan untuk Zahra.

Zahra diam saja, toh itu sudah keputusan Nisa dan ia tidak memaksa agar temannya itu percaya kepadanya. Kemudian di lanjutkan lagi pekerjaannya hingga selesai setelah itu bergegas pergi  menuju A.E.O, akan tetapi alangkah herannya ia saat matanya menangkap sosok Mas Indra yang berdiri bersandar di gerbang sekolah sambil mendengarkan musik lewat headseat yang menyumbat kedua telinganya. Heran juga penasaran gadis itu lantas mendekati lalu menepuk bahu pemuda itu dengan ragu membuat sang empuh langsung menoleh ke arahnya dan langsung mematikan lagu yang sejak tadi di dengarnya.

“Mas Indra kok masih di sini? Nggak masuk ke rumah panahan?” Tanya Zahra penasaran dan heran.

Bukannya menjawab pertanyaan Zahra, pemuda itu dengan santai melepas benda yang menyumbat kedua telinganya dan memasukkan ponselnya ke dalam saku celana setelah itu pergi. Bingung, Zahra langsung mengikuti pemuda itu dan jalan di sebelahnya menuju A.E.O dengan canggung. Sepanjang perjalanan tidak ada sepata kata yang keluar dari salah satu dua insan membuat Zahra diam-diam melirik pemuda di sebelahnya yang menatap lurus ke depan yang diam seribu bahasa namun langsung menyapa satpam penjaga gerbang area ekstrakulikuler olahraga dengan ramah, di tengah keheningan tersebut tiba-tiba terlintas sebuah ide yang muncul di kepalanya. Gadis itu menoleh menatap ke arah Mas Indra yang masih dalam posisi sama kemudian berkata.

“Ng…Mas Indra!” Panggilnya.

Pemuda itu menoleh kemudian bertanya,” Ada apa?”

“Boleh aku tanya sesuatu!” gadis itu balik bertanya, merasa sungkan serta canggung di antara mereka berdua. Pemuda jangkung itu tiba-tiba berhenti membuat Zahra reflek ikut berhenti juga kemudian Mas Indra mengangguk tanda mengiyakan.

“Kemarin bagaimana kamu bisa dapat rekaman suara kami saat di toilet perempuan, terus apa kamu dan Mas Gentar bicara apa dengan pria asing itu saat sabtu kemarin?” Tanya Zahra bertubi-tubi. Mas Indra sedikit terkejut setelah mendengar Zahra menggunakan panggilan “Kamu” kepadanya namun dia seolah tidak memusingkannya lalu segera menjawab.

“Suara kalian terdengar jelas sampai ke toilet laki-laki, kebetulan aku berada di dalam toilet laki-laki dan tidak sengaja mendengarnya jadi kurekam setelah itu datang ke tempatmu buat memastikan kalau diantara suara itu ada suaramu! Lalu hari sabtu aku juga tidak sengaja melihat dan membaca postinganmu di Facebook saat main aplikasi itu, jadi aku dan Gentar bergegas mencarimu sesuai alamat rumahmu yang sebetulnya juga searah dengan ruma kami berdua walau beda blok kemudian mengirim rekaman itu kepada Pak Ryon saat aku melihatmu pergi bersama petugas Osis keamanan?” Jawab Mas Indra ikut menyebut dirinya dengan panggilan “Aku”.

Setelah mendengar penjelasan panjang lebar dari Mas Indra gadis itu hanya beroh panjang kemudian tersenyum sendu, rupanya pemuda itu sudah mengetahui dan melihat sendiri dirinya di bully dan di hajar oleh Aura dan Jasmine sampai-sampai dia memanggil Pak Ryon guna mengusir mereka. Semburat merah tipis terbit di pipinya yang sawo matang.

“Terima kasih, Mas Indra!” Ucap Zahra, mulai grogi dan kemudian lupa harus berkata apa lagi untuk pemuda itu.

Mas Indra menghela napas,”Kenapa kamu berterima kasih seperti itu? Sebaiknya kita bergegas cepat sebelum kena tegur Pak Rayan!” Ajak Mas Indra seraya melanjutkan langkahnya namun dengan cepat agar gadis itu tidak melihat merah tipis yang terlihat jelas di wajah tampannya, sontak Zahra berlari kecil mengejar kakak kelasnya itu menuju rumah ekstrakulikuler panahan yang sudah di depan mata.

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Chrisola
895      541     3     
Romance
Ola dan piala. Sebenarnya sudah tidak asing. Tapi untuk kali ini mungkin akan sedikit berbeda. Piala umum Olimpiade Sains Nasional bidang Matematika. Piala pertama yang diraih sekolah. Sebenarnya dari awal Viola terpilih mewakili SMA Nusa Cendekia, warga sekolah sudah dibuat geger duluan. Pasalnya, ia berhasil menyingkirkan seorang Etma. "Semua karena Papa!" Ola mencuci tangannya lalu membasuh...
The Diary : You Are My Activist
13988      2385     4     
Romance
Kisah tentang kehidupan cintaku bersama seorang aktivis kampus..
6 Pintu Untuk Pulang
623      351     2     
Short Story
Dikejar oleh zombie-zombie, rasanya tentu saja menegangkan. Apalagi harus memecahkan maksud dari dua huruf yang tertulis di telapak tangan dengan clue yang diberikan oleh pacarku. Jika berhasil, akan muncul pintu agar terlepas dari kejaran zombie-zombie itu. Dan, ada 6 pintu yang harus kulewati. Tunggu dulu, ini bukan cerita fantasi. Lalu, bagaimana bisa aku masuk ke dalam komik tentang zombie...
Orange Haze
443      316     0     
Mystery
Raksa begitu membenci Senja. Namun, sebuah perjanjian tak tertulis menghubungkan keduanya. Semua bermula di hutan pinus saat menjelang petang. Saat itu hujan. Terdengar gelakan tawa saat riak air berhasil membasahi jas hujan keduanya. Raksa menutup mata, berharap bahwa itu hanyalah sebuah mimpi. "Mata itu, bukan milik kamu."
Wannable's Dream
38697      5732     42     
Fan Fiction
Steffania Chriestina Riccy atau biasa dipanggil Cicy, seorang gadis beruntung yang sangat menyukai K-Pop dan segala hal tentang Wanna One. Dia mencintai 2 orang pria sekaligus selama hidup nya. Yang satu adalah cinta masa depan nya sedangkan yang satunya adalah cinta masa lalu yang menjadi kenangan sampai saat ini. Chanu (Macan Unyu) adalah panggilan untuk Cinta masa lalu nya, seorang laki-laki b...
SATU FRASA
14957      3172     8     
Romance
Ayesha Anugrah bosan dengan kehidupannya yang selalu bergelimang kemewahan. Segala kemudahan baik akademis hingga ia lulus kuliah sampai kerja tak membuatnya bangga diri. Terlebih selentingan kanan kiri yang mengecapnya nepotisme akibat perlakuan khusus di tempat kerja karena ia adalah anak dari Bos Besar Pemilik Yayasan Universitas Rajendra. Ayesha muak, memilih mangkir, keluar zona nyaman dan m...
Inspektur Cokelat: Perkara Remaja
321      223     1     
Short Story
Elliora Renata, seorang putri dari salah satu keluarga ternama di Indonesia, hal itu tak menjamin kebahagiaannya. Terlahir dengan kondisi albinis dan iris mata merah tajam, banyak orang menjauhinya karena kehadirannya disinyalir membawa petaka. Kehidupan monoton tanpa ada rasa kasih sayang menjadikannya kehilangan gairah bersosialisasinya sampai akhirnya...serangkaian kejadian tak menyenangkan...
Sacrifice
6471      1635     3     
Romance
Natasya, "Kamu kehilangannya karena itu memang sudah waktunya kamu mendapatkan yang lebih darinya." Alesa, "Lalu, apakah kau akan mendapatkan yang lebih dariku saat kau kehilanganku?"
Kala Badai Menerpa
1166      562     1     
Romance
Azzura Arraya Bagaswara, gadis kelahiran Bandung yang mencari tujuan dirinya untuk tetap hidup di dunia ini. Masalah-masalah ia hadapi sendiri dan selalu ia sembunyikan dari orang-orang. Hingga pada akhirnya, masa lalunya kembali lagi untuknya. Akankah Reza dapat membuat Raya menjadi seseorang yang terbuka begitu juga sebaliknya?
Say Your Love
500      372     2     
Short Story
Dien tak pernah suka lelaki kutu buku sebelumnya. Mereka aneh, introvert, dan menyebalkan. Akan tetapi ada satu pengecualian untuk Arial, si kutu buku ketua klub membaca yang tampan.