Loading...
Logo TinLit
Read Story - GAARA
MENU
About Us  

-Flash back-

"Genan, besok gue ulang tahun, lo gak mau kasih gue hadiah?" tanya gadis cantik duduk-duduk manis di sebuah kursi taman kota.


"Emang besok lo beneran ulang tahun?" balas Genandra yang duduk di samping perempuan tersebut.


"Iya, lo lupa ya? Masa sama pacar sendiri lupa sih!" sebalnya, membuat Genandra tersenyum gemas.


Genandra menaruh tangan kanannya di atas kepala perempuan yang bernama Aleena itu, mengusapnya dengan lembut agar gadisnya tidak marah lagi. "Iya-iya, gue ingat kok. Tenang aja, udah gue siapin hadiahnya," balas Genandra.


"Yang bener? Wah makasih, jadi gak sabar nih pingin cepet-cepet besok," ucap Aleena bersemangat.


"Iya."

********

Keesokan harinya, Genandra mengajak Aleena untuk bertemu di tempat biasanya, laki-laki itu sudah membawa dua buah tote bag cukup besar, juga berbaju rapi tentunya. Genandra sudah menyiapkan segalanya, di tempat mereka akan bertemu nanti ia sudah menghiasinya dengan sangat indah. Semua ini, hanya untuk Aleena.


"Kok dia belum datang?" pikir Genandra bingung, sambil mengecek pesan terakhirnya dengan Aleena, perempuan itu mengatakan kalau sudah berangkat dan dalam perjalanan.


Sebab Genandra sudah merasa cemas. Ia memutuskan untuk pergi ke tepi jalan dekat taman kota. Mungkin saja Aleena kebingungan untuk mencari dimana keberadaannya, jadi lebih baik ia menunggu di sana saja.


"GENANDRA!!!" sapa Aleena di seberang jalan, ternyata gadis itu sedang membeli minuman dan juga beberapa makanan kecil, untuk dimakan berdua bersama Genandra nanti. 


"AL BELI MAKANAN DULU YA!" sambungnya berteriak, karena memang kondisi jalan raya yang cukup ramai.


"IYA," jawab Genandra tersenyum bahagia, akhirnya gadis yang dia tunggu-tunggu sudah ada di depan mata. Genandra sudah tidak sabar untuk segera memberikan gadis itu kejutan.


Beberapa menit kemudian, Aleena sudah selesai membeli makanan dan minuman, ia pun memutar badannya menghadap jalan, hendak menyeberang.


"Al, jangan nyebrang dulu! gue ke sana," ucap Genandra meminta Aleena supaya tidak menyebrang terlebih dahulu.


Aleena tidak menjawab, ia hanya mengangkat satu alisnya karena tidak bisa mendengar apa yang Genandra katakan, keadaan jalan yang ramai membuat suara Genandra tidak terdengar.


"Oke," balas Aleena mulai melangkahkan kakinya, mungkin maksud Genandra ingin ia agar cepat-cepat menyebrang jalan, ya Aleena menebaknya seperti itu.


"Aleena!" panggil Genandra memperingatkan, namun gadis itu terus saja berjalan. Tiba-tiba terdengar suara klakson yang cukup keras, berasal dari mobil pick up yang mengangkut muatan kayu.


Semuanya terjadi begitu cepat, mobil pick up tersebut menghantam tubuh Aleena, membuatnya terjatuh dengan darah dibagian kepala dan tubuhnya, kresek makanan yang ia bawa terlempar begitu saja, begitupun juga dengan minumannya tumpah kemana-mana. "ALEENA!" teriak Genandra histeris, langsung menghampiri Aleena yang sudah terkapar tidak berdaya.


Genandra menaruh kepala Aleena pada lengannya, wajahnya sudah lemas, setengah matanya terbuka melihat ke arah Genandra.


"Al, gue bawa lo ke rumah sakit," ujar Genandra merasa sedih melihat gadis yang ia cintai dalam kondisi seperti ini.


"Jangan Al, badan gue sudah gak kuat, rasanya remuk," balas Aleena pelan, untuk membuka mulutnya saja rasanya butuh tenaga lebih.


"Tapi, tubuh lo berdarah, lo harus cepet-cepet di bawa ke rumah sakit," panik Genandra, beberapa orang sudah mengerumuni mereka berdua untuk melihat bagaimana kondisi korban.


"Nak saya telepon kan ambulans ya!" sahut Ibu-ibu merasa kasihan menyaksikan kondisi Aleena saat ini.


Gadis itu menggeleng pelan sambil tersenyum lemah. Tangan kirinya ia angkat lalu memegang erat telapak tangan Genandra. "Hari ini gue ulang tahun, gue gak pernah nyangka kalau hari ini bakal jadi waktu terakhir gue hidup," ujar Aleena mampu membuat pelupuk mata Genandra memanas.


"Maaf ya, padahal gue mau lihat hadiah dari lo. Sorry ya Al," Genandra sudah tidak kuat, butir-butir air mata itu meluncur deras begitu saja membasahi pipinya.


Aleena meminta agar Genandra mendekatkan sedikit kepalanya kepada dirinya, ia ingin membisikkan sesuatu di telinga laki-laki itu.


"Makasih sudah mau jadi gantengnya Aleena, lo laki-laki yang baik, dan pantas mendapatkan perempuan yang lebih baik lagi dari gue," bisik Aleena di telinga Genandra, kata-kata itu bagaikan ribuan jarum kecil menusuk hatinya.


"Jangan lupa Gen, gue tunggu bunga mawar dari lo di atas rumah gue nanti," pungkas Aleena dan tidak terdengar suara lagi dari gadis itu, selain senyuman kecil yang perlahan-lahan mulai memudar.


"Aleena, plis jangan tinggalin gue!" teriak Genandra begitu sesak. Sebuah kejutan dan juga hadiah yang sudah dia persiapkan, ternyata hanya untuk mengantarkan kepulangan kekasihnya.

-Flash back selesai-


"Kak Genan, Kak!" sayup-sayup Genandra mendengar suara seseorang memanggil namanya. Dengan perlahan, ia pun mulai membuka matanya.


Ketika Genandra membuka mata, pandangannya masih sedikit buram. Nampak seorang gadis tengah berdiri di hadapannya, ia juga merasakan semilir angin menggoyang-goyangkan pucuk rambutnya. Ternyata, Genandra masih berada di dalam kelas, sepertinya laki-laki itu tidak sengaja ketiduran.


"Alhamdulillah, akhirnya Kak Genan bangun juga," ujar Akira.


"Lo," kejut Genandra yang baru menyadari, kalau siswi yang berada di depannya saat ini adalah Akira.


"Kak Genan habis mimpi apa? Kok sampai nangis?" tanya Akira sontak membuat Genandra langsung memegang pipinya.


"Basah," batin Genandra memegang pipinya yang basah akibat air mata, mungkin karena mimpinya itu membuat Genandra menangis.


"Gak ada," dinginnya.


"Ngapain lo ke sini? Gak pulang?" 


"Mmm, Akira ke sini mau kembalikan ini," balas Akira memberikan jaket Genandra yang waktu itu ia berikan kepadanya saat hujan.


"Aku mau kembalikan jaket ini sama sekalian ngucapin terima kasih," sambungnya.


"Hm," deham Genandra mengambil jaket tersebut dari tangan Akira dan memasukkannya ke dalam ransel.


"Kak Genan mau pergi ke mana?" tanya Akira ketika Genandra berdiri dari tempat duduknya.


"Ya pulang lah, emang lo pikir apa?" balas Genandra membuat Akira menghela napas. Entah kapan laki-laki itu bisa bersikap baik, dan berbicara lembut kepada dirinya.


"Kak Genan gak mau tawarin Akira pulang bareng?" ujar Akira sekali lagi, masih berusaha untuk memperjuangkan cintanya, kalau pintu hati Genandra terlalu sulit untuk Akira ketuk, maka akan ia dobrak sebisa mungkin.


Genandra yang semula berjalan kini berhenti, melirik Akira dengan ekor matanya. "Pulang aja sendiri, gue bukan tukang ojek," balasnya lalu pergi.


"Huuhh," gemas Akira menghentakkan kakinya sebal, dan cepat-cepat keluar dari dalam kelas menyusul kepergian laki-laki tersebut.
 

How do you feel about this chapter?

0 0 0 1 0 0
Submit A Comment
Comments (9)
  • carera

    Semangat kak yok up lagi😗

    Comment on chapter Mas fiksi lebih menggoda
  • carera

    Akira jan pergi dulu plis:(

    Comment on chapter Apa sudah saatnya aku pulang, Tuhan?
  • zarasafa

    Semangatt kakak🙌🏻🙌🏻

    Comment on chapter Gadis spesial
  • manusiatembuspandang

    semangat kakak

    Comment on chapter Gadis spesial
  • kitcat

    Ayo yuk up lagi kak😎😁

    Comment on chapter Izinkan aku mencintaimu
  • kitcat

    Kapan genan suka sama Akira😭

    Comment on chapter Izinkan aku mencintaimu
  • pitik

    Baru juga mulai

    Comment on chapter Gadis spesial
  • human

    Kenapa Lo gak peka sih genan gemes deh

    Comment on chapter Apa sudah saatnya aku pulang, Tuhan?
  • vina anggraeni

    Jangan lupa beri like nya yah teman-teman:)

    Comment on chapter Gadis spesial
Similar Tags
Aku Menunggu Kamu
178      158     0     
Romance
sebuah kisah cinta yang terpisahkan oleh jarak dan kabar , walaupun tanpa saling kabar, ceweknya selalu mendo'akan cowoknya dimana pun dia berada, dan akhirnya mereka berjumpa dengan terpisah masing-masing
ALMOND
1162      663     1     
Fan Fiction
"Kamu tahu kenapa aku suka almond?" Anara Azalea menikmati potongan kacang almond ditangannya. "Almond itu bagian penting dalam tubuh kita. Bukan kacang almondnya, tapi bagian di otak kita yang berbentuk mirip almond." lanjut Nara. "itu amygdala, Ra." Ucap Cio. "Aku lebih suka panggilnya Almond." Nara tersenyum. "Biar aku bisa inget kalau Almond adalah rasa yang paling aku suka di dunia." Nara ...
Archery Lovers
5089      2106     0     
Romance
zahra Nur ramadhanwati, siswa baru yang tidak punya niat untuk ikut ekstrakulikuler apapun karena memiliki sisi trauma saat ia masih di SMP. Akan tetapi rasa trauma itu perlahan hilang ketika berkenalan dengan Mas Darna dan panahan. "Apakah kau bisa mendengarnya mereka" "Suara?" apakah Zahra dapat melewati traumanya dan menemukan tempat yang baik baginya?
I love you & I lost you
7216      2572     4     
Romance
Kehidupan Arina berubah 180 derajat bukan hanya karena bisnis ayahnya yang hancur, keluarganya pun ikut hancur. orang tuanya bercerai dan Arina hanya tinggal bersama adiknya di rumah, ayahnya yang harus dirawat karena mengalami depresi berat. Di tengah hancurnya keluarganya, Arina bertemu kembali dengan teman kecilnya, Arkan. Bertemunya kembali mereka membuka sebuah lembaran asmara, namun apa...
Bimbang (Segera Terbit / Open PO)
6341      2030     1     
Romance
Namanya Elisa saat ini ia sedang menempuh pendidikan S1 Ekonomi di salah satu perguruan tinggi di Bandung Dia merupakan anak terakhir dari tiga bersaudara dalam keluarganya Tetapi walaupun dia anak terakhir dia bukan tipe anak yang manja trust me Dia cukup mandiri dalam mengurus dirinya dan kehidupannya sendiri mungkin karena sudah terbiasa jauh dari orang tua dan keluarganya sejak kecil juga ja...
Hyeong!
210      183     1     
Fan Fiction
Seok Matthew X Sung Han Bin | Bromance/Brothership | Zerobaseone "Hyeong!" "Aku bukan hyeongmu!" "Tapi—" "Seok Matthew, bisakah kau bersikap seolah tak mengenalku di sekolah? Satu lagi, berhentilah terus berada di sekitarku!" ____ Matthew tak mengerti, mengapa Hanbin bersikap seolah tak mengenalnya di sekolah, padahal mereka tinggal satu rumah. Matthew mulai berpikir, apakah H...
Tulus Paling Serius
9977      1114     0     
Romance
Kisah ini tentang seorang pria bernama Arsya yang dengan tulus menunggu cintanya terbalaskan. Kisah tentang Arsya yang ingin menghabiskan waktu dengan hanya satu orang wanita, walau wanita itu terus berpaling dan membencinya. Lantas akankah lamanya penantian Arsya berbuah manis atau kah penantiannya hanya akan menjadi waktu yang banyak terbuang dan sia-sia?
Edelweiss: The One That Stays
2420      965     1     
Mystery
Seperti mimpi buruk, Aura mendadak dihadapkan dengan kepala sekolah dan seorang detektif bodoh yang menginterogasinya sebagai saksi akan misteri kematian guru baru di sekolah mereka. Apa pasalnya? Gadis itu terekam berada di tempat kejadian perkara persis ketika guru itu tewas. Penyelidikan dimulai. Sesuai pernyataan Aura yang mengatakan adanya saksi baru, Reza Aldebra, mereka mencari keberada...
Le Papillon
3316      1287     0     
Romance
Victoria Rawles atau biasa di panggil Tory tidak sabar untuk memulai kehidupan perkuliahannya di Franco University, London. Sejak kecil ia bermimpi untuk bisa belajar seni lukis disana. Menjalani hari-hari di kampus ternyata tidak mudah. Apalagi saat saingan Tory adalah putra-putri dari seorang seniman yang sangat terkenal dan kaya raya. Sampai akhirnya Tory bertemu dengan Juno, senior yang terli...
Daybreak
4405      1837     1     
Romance
Najwa adalah gadis yang menyukai game, khususnya game MOBA 5vs5 yang sedang ramai dimainkan oleh remaja pada umumnya. Melalui game itu, Najwa menemukan kehidupannya, suka dan duka. Dan Najwa mengetahui sebuah kebenaran bahwa selalu ada kebohongan di balik kalimat "Tidak apa-apa" - 2023 VenatorNox