Loading...
Logo TinLit
Read Story - GAARA
MENU
About Us  

"Akira, ayo Dek kita makan!" Arzan mengetuk-ngetuk pintu kamar Akira beberapa kali, tapi tidak mendapat sahutan jawaban apapun dari dalam sana.

"Akira!" panggil Arzan sekali lagi.

"Apa dia tidur ya?" batin Arzan bertanya-tanya karena Akira tidak kunjung menyahuti ucapannya, hingga dia memutuskan untuk membuka pintu kamar tersebut.

Perlahan-lahan pintu mulai terbuka. Dari dalam sana, Arzan bisa melihat Adiknya Akira, tidur meringkuk di atas kasur berbalutkan selimut.

"Dek," panggil Arzan sembari berjalan menghampiri Akira.

"Ka-Kakak," balas Akira terdengar lemas, sontak membuat Arzan langsung berlari karena panik.

"Dek!" mulut Arzan terbungkam, ketika manik matanya menangkap selimut putih Akira kotor, penuh akan darah yang mengalir keluar dari dalam hidungnya.

"Akira!" kejut Arzan reflek memegang kening dan telapak tangan Adiknya, rasanya dingin sangat berkeringat. Akira hanya diam, bibirnya sudah tidak kuat lagi untuk berbicara.

Cepat-cepat Arzan membuka nakas kecil samping tempat tidur Akira, mencari-cari beberapa obat yang biasanya dikonsumsi ketika sakitnya kambuh. Arzan tidak menemukan apapun, selain sisa-sisa bungkus obat yang sudah habis. "Gawat," cucuran keringat semakin mengalir deras membasahi pelipis Arzan, tangannya mencengkram kuat sisa bungkus obat tersebut.

"Dek, ayo ikut Kakak! Kita pergi ke rumah sakit sekarang," ujar Arzan langsung menggendong tubuh Akira yang masih terbalut selimut.

Tubuh Akira terkulai lemas. Sedari tadi ia hanya memejamkan matanya saja, sampai Arzan membopong tubuh Akira di depan rumah lalu memesankan taksi untuk segera membawa Adiknya menuju ke rumah sakit.

Beberapa saat kemudian akhirnya taksi pun datang, dengan cepat Pak sopir juga ikut membantu untuk membukakan pintu mobil dan berangkat ke rumah sakit.

Setibanya di rumah sakit, Akira langsung diberikan penanganan cepat. Ia dibawa menuju ruang ICU, Arzan hanya bisa melihat Adiknya masuk ke dalam ruangan tersebut. Matanya menangis sambil memeluk selimut bernodakan darah Akira itu.

"Anda yang bernama Arzan?" tanya sang dokter berdiri di hadapan Arzan.

"Iya dokter, saya Kakaknya," balas Arzan.

"Tolong untuk membeli beberapa resep obat yang sudah saya catat di sini, Adik anda membutuhkannya sekarang juga," pinta sang dokter memberikan kertas kecil berisi resep obat kepada Arzan.

"Baik dokter, dimana saya bisa mendapatkan obat-obat ini?"

"Anda bisa membelinya di apotek di dekat rumah sakit, saya yakin mereka pasti menjualnya."

"Baik dokter, saya akan segera kembali," jawab Arzan lalu berlari keluar dari dalam rumah sakit, menuju apotek untuk membeli beberapa obat yang dibutuhkan untuk kesembuhan Adiknya.

Sesampainya di apotek seberang jalan, kesabaran Arzan diuji sekali lagi. Keadaannya sangat ramai, dikerumuni oleh banyak sekali orang yang hendak membeli obat. "Ya Allah, apa lagi ini," batin Arzan.

"Permisi Mas, saya boleh maju duluan gak? Saya mohon mas, saya lagi butuh banget sekarang," pinta Arzan menepuk salah satu pembeli yang mengantri, orang itu pun membalikkan tubuhnya menghadap kepada Arzan.

"Oh iyah Mas, silahkan!" balasnya mengizinkan Arzan agar menyelat antriannya, dia mengambil langkah mundur memberi jalan untuk Arzan maju ke depan.

"Terima kasih banyak ya Mas," ucap Arzan berterima kasih lalu segera membeli obat sesuai catatan yang diberikan oleh dokter.

"Dia.... bukannya cowok yang waktu itu sama Akira di mall?" batin Genandra seperti mengenali wajah laki-laki itu. Ya, orang baik itu adalah Genandra, Bunda menyuruhnya untuk pergi ke apotek membeli obat sirup.

"Ini Mas obatnya," ucap pelayan apotek memberikan beberapa obat pesanan Arzan dalam kantong plastik berwarna hijau, Arzan pun memberikan selembar uang kepada pelayan apotek itu.

"Itu, obat keras kan? Dosisnya juga tinggi. Gak sembarangan orang boleh mengonsumsi obat itu kecuali dengan resep dokter," batin Genandra sempat mengintip obat apa yang Arzan beli. 

"Apa sakitnya separah itu ya? Semoga aja cepet sembuh."

********

Setibanya kembali di rumah sakit, Arzan berlari sekencang-kencangnya menuju ruang ICU, sudah ada dokter yang berdiri di depan ruangan tersebut. Segera Arzan langsung memberikan obat itu kepada dokter. "Ini dok," ujar Arzan memberikan kantong plastik berwarna hijau berisikan obat itu.

"Baik, terima kasih," balas dokter seraya menerima kantong plastik tersebut dan lekas masuk kembali ke dalam ruang ICU.

Kini, hanya tinggal Arzan seorang diri di depan pintu ICU. Kedua bola matanya menatap nanar, jantungnya masih berdegup kencang, sambil terus berdoa supaya Akira baik-baik saja.

"Kakak mohon Dek, jangan tinggalin Kakak. Kakak cuma punya kamu Akira," batin Arzan menyeka air mata yang jatuh menggunakan punggung tangannya.

"Arzan mohon ya Allah, tolong sembuhkan Adik hamba."

********

-Di kediaman Genandra.

"Ini Bun obatnya," ucap Genandra memberikan obat sirup tersebut kepada Nyonya Sena yang duduk di sofa ruang tamu, sambil dipijat oleh Viola.

"Iyah Gen, terima kasih ya sayang. Maaf malem-malem gini Bunda suruh kamu keluar beli obat," balas Nyonya Sena.

"Enggak apa-apa kok Bun, aku juga khawatir kalau lihat Bunda sakit begini," ucap Genandra tersenyum. "Mau Genan bantu pijitin juga gak Bunda?" 

"Enggak perlu, Viola aja sudah cukup, cewek-cewek gini tenaga Adik kamu mantep juga loh."

"Hihihi makasih Bunda, kalau Viola bisa pijitin Bunda lebih lama lagi jadikan beli bobanya?"

"Iya-iya jadi, nanti Bunda belikan sepuluh kalau kamu mau."

"Suruh pijitin Bunda aja pakai itung-itung, ikhlas apa enggak sih lo?" sahut Genandra.

"Apaan sih bawel, Kak Genan itu gak diajak! Jadi mendingan diem, Bunda aja gak masalah kok," jawab Viola lalu membuat muka aneh untuk mengejek Genandra.

"Ini Bunda teh hangatnya sudah jadi," Tuan Arga—Papa kandung Genandra tiba-tiba saja datang, membawakan segelas teh hangat untuk istrinya tercinta.

"Wah beneran dibikinin, makasih banyak Papa," jawab Nyonya Sena melihat Tuan Arga menaruh gelas tersebut di atas meja.

"Buat Viola mana Pa?" tanya Viola.

"Genan juga Pa," tambah Genandra ikut-ikutan.

"Yeee kalian berdua mah sehat, bikin sendiri sana di dapur. Minuman ini Papa bikin spesial untuk Bunda tersayang."

"Huek, udah tua Pa, gak cocok bucin-bucinan," respon Viola ingin muntah dan dibalas tawa oleh mereka semua.

 

 

 

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (9)
  • carera

    Semangat kak yok up lagi😗

    Comment on chapter Mas fiksi lebih menggoda
  • carera

    Akira jan pergi dulu plis:(

    Comment on chapter Apa sudah saatnya aku pulang, Tuhan?
  • zarasafa

    Semangatt kakak🙌🏻🙌🏻

    Comment on chapter Gadis spesial
  • manusiatembuspandang

    semangat kakak

    Comment on chapter Gadis spesial
  • kitcat

    Ayo yuk up lagi kak😎😁

    Comment on chapter Izinkan aku mencintaimu
  • kitcat

    Kapan genan suka sama Akira😭

    Comment on chapter Izinkan aku mencintaimu
  • pitik

    Baru juga mulai

    Comment on chapter Gadis spesial
  • human

    Kenapa Lo gak peka sih genan gemes deh

    Comment on chapter Apa sudah saatnya aku pulang, Tuhan?
  • vina anggraeni

    Jangan lupa beri like nya yah teman-teman:)

    Comment on chapter Gadis spesial
Similar Tags
Miracle of Marble Box
3130      1352     2     
Fantasy
Sebuah kotak ajaib yang berkilau ditemukan di antara rerumputan dan semak-semak. Alsa, Indira dan Ovi harus menyelesaikan misi yang muncul dari kotak tersebut jika mereka ingin salah satu temannya kembali. Mereka harus mengalahkan ego masing-masing dan menggunakan keahlian yang dimiliki untuk mencari jawaban dari petunjuk yang diberikan oleh kotak ajaib. Setiap tantangan membawa mereka ke nega...
EPHEMERAL
137      123     2     
Romance
EPHEMERAL berarti tidak ada yang kekal, walaupun begitu akan tetap kubuktikan bahwa janji kita dan cinta kita akan kekal selamanya walaupun nanti kita dipisahkan oleh takdir. Aku paling benci perpisahan tetapi tanpa perpisahan tidak akan pernah adanya pertemuan. Aku dan kamu selamanya.
KELANA [Kenzie - Elea - Naresh]
5307      1859     0     
Fan Fiction
Kenzie, Elea, Naresh, tiga sahabat yang ditakdirkan menjadi seorang bintang. Elea begitu mengagumi Naresh secara diam-diam, hingga dia amat sangat peduli terhadap Naresh. Naresh yang belakangan ini sering masuk lambe turah karena dicap sebagai playboy. Bukan tanpa sebab Naresh begitu, laki-laki itu memiliki alasan dibalik kelakuannya. Dibantu dengan Kenzie, Elea berusaha sekuat tenaga menyadarka...
MAMPU
7100      2367     0     
Romance
Cerita ini didedikasikan untuk kalian yang pernah punya teman di masa kecil dan tinggalnya bertetanggaan. Itulah yang dialami oleh Andira, dia punya teman masa kecil yang bernama Anandra. Suatu hari mereka berpisah, tapi kemudian bertemu lagi setelah bertahun-tahun terlewat begitu saja. Mereka bisa saling mengungkapkan rasa rindu, tapi sayang. Anandra salah paham dan menganggap kalau Andira punya...
Under The Moonlight
2178      1082     2     
Romance
Ini kisah tentang Yul dan Hyori. Dua sahabat yang tak terpisahkan. Dua sahabat yang selalu berbagi mimpi dan tawa. Hingga keduanya tak sadar ‘ada perasaan lain’ yang tumbuh diantara mereka. Hingga keduanya lupa dengan ungkapan ‘there is no real friendship between girl and boy’ Akankah keduanya mampu melewati batas sahabat yang selama ini membelenggu keduanya? Bagaimana bisa aku m...
PATANGGA
856      593     1     
Fantasy
Suatu malam ada kejadian aneh yang menimpa Yumi. Sebuah sapu terbang yang tiba-tiba masuk ke kamarnya melalui jendela. Muncul pula Eiden, lelaki tampan dengan jubah hitam panjang, pemilik sapu terbang itu. Patangga, nama sapu terbang milik Eiden. Satu fakta mengejutkan, Patangga akan hidup bersama orang yang didatanginya sesuai dengan kebijakan dari Kementerian Sihir di dunia Eiden. Yumi ingin...
Le Papillon
3114      1229     0     
Romance
Victoria Rawles atau biasa di panggil Tory tidak sabar untuk memulai kehidupan perkuliahannya di Franco University, London. Sejak kecil ia bermimpi untuk bisa belajar seni lukis disana. Menjalani hari-hari di kampus ternyata tidak mudah. Apalagi saat saingan Tory adalah putra-putri dari seorang seniman yang sangat terkenal dan kaya raya. Sampai akhirnya Tory bertemu dengan Juno, senior yang terli...
ASA
5148      1629     0     
Romance
Ketika Rachel membuka mata, betapa terkejutnya ia mendapati kenyataan di hadapannya berubah drastis. Kerinduannya hanya satu, yaitu bertemu dengan orang-orang yang ia sayangi. Namun, Rachel hanya diberi kesempatan selama 40 hari untuk memilih. Rachel harus bisa memilih antara Cinta atau Kebencian. Ini keputusan sulit yang harus dipilihnya. Mampukah Rachel memilih salah satunya sebelum waktunya ha...
RIUH RENJANA
513      372     0     
Romance
Berisiknya Rindu membuat tidak tenang. Jarak ada hanya agar kita tau bahwa rindu itu nyata. Mari bertemu kembali untuk membayar hari-hari lalu yang penuh Renjana. "Riuhnya Renjana membuat Bumantara menyetujui" "Mari berjanji abadi" "Amerta?"eh
The Arcana : Ace of Wands
164      143     1     
Fantasy
Sejak hilang nya Tobiaz, kota West Montero diserang pasukan berzirah perak yang mengerikan. Zack dan Kay terjebak dalam dunia lain bernama Arcana. Terdiri dari empat Kerajaan, Wands, Swords, Pentacles, dan Cups. Zack harus bertahan dari Nefarion, Ksatria Wands yang ingin merebut pedang api dan membunuhnya. Zack dan Kay berhasil kabur, namun harus berhadapan dengan Pascal, pria aneh yang meminta Z...