Loading...
Logo TinLit
Read Story - GAARA
MENU
About Us  

"Lo berdua darimana aja sih?" sebal Genandra melihat kedatangan Novan dan Alam menenteng kantong kresek yang berisi makanan.


"Maaf Gen, tadi antriannya panjang banget, makanya lama," jawab Alam.


"Ngapain harus pake marah-marah segala sih, kita perginya cuman sebentar kok," sahut Novan.


"Dua jam lo pikir sebentar!"


"Gue hampir lumutan nungguin lo berdua di sana, tahu-tahu begini ujungnya mending gue gak ikutan tadi," pungkasnya dan berlalu pergi mendahului Alam dan Novan.


"GANTENG-GANTENG NGAMBEKAN!!!!" teriak Novan sangat keras, hingga membuat seluruh perhatian seisi mall tertuju kepada mereka.


"Lo ngapain sih Van," tegur Alam menepuk keras punggung Novan. "Urat malu lo sudah putus ya."


"Ayo cepetan, kita susul dia!" ajak Alam langsung menarik paksa lengan Novan, menyusul kepergian Genandra yang sudah lumayan jauh di depan sana.


"Gen tungguin kita!" panggil Alam berusaha mensejajarkan langkahnya dengan Genandra.


"Gen, jangan marah dong, gue cuma bercanda aja kok tadi," tambah Novan.


"Gue ingin ke toko itu karena mbak-mbak penjualnya cantik Gen, lo paham sendiri kan sahabat lo ini suka sama yang bening-bening. Katanya Alam doyan."


"Lo!" geram Alam mencubit pinggang Novan disertai sorot mata tajam. "Gue cabut mulut lo ya," Pungkas Alam membuat Novan menelan ludah, laki-laki itu benar-benar horor kalau sudah marah.


"Hehehe, canda Lam canda," cengir Novan merasa takut.


Akhirnya, Genandra, Alam dan juga Novan memutuskan untuk pulang, mereka berjalan bersama-sama menuju pintu keluar mall. Tetapi, ditengah-tengah perjalanan tiba-tiba saja Novan memberhentikan langkahnya sehingga Genandra dan Alam ikut berhenti juga. 


"Kenapa Van?" tanya Alam penasaran.


"Eh itu, itu si Akira bukan?" tunjuk Novan kepada seorang perempuan tak jauh dari keberadaan mereka bertiga, sedang berjalan beriringan bersama laki-laki.


"Masa sih?" balas Alam ikut menoleh ke mana arah jari telunjuk Novan pergi. 


"Eh iya Gen, itu Akira. Dia lagi sama siapa," ujar Alam penasaran, dengan seorang laki-laki yang ada di samping Akira.


"Jangan-jangan... itu pacarnya lagi," tebak Novan melirik kepada Genandra, mencoba untuk memanas-manasi anak itu. Bukan Novan namanya kalau tidak suka mencari masalah.


"Salahnya Genandra sih, gak mau terima perasaan dia, jadi punya cowok baru kan sekarang."


"Ehem, cakep lagi," tambahnya.


"Haha," Genandra tertawa sinis menanggapi perkataan Novan, melihat Akira berjalan bersama laki-laki lain yang tidak dia kenali, bibirnya tersenyum smirk.


"Bullshit," batin Genandra, sorot matanya kembali menajam, "ayo kita pergi!" ajaknya berjalan terlebih dahulu dan diikuti oleh Alam.


"Sinting," mata Novan memicing menatap punggung Genandra yang mulai menjauh. "Bilang aja kalau cemburu."


********


Tak terasa malam telah tiba, sang bulan muncul menampakkan sinarnya diselimuti awan hitam pekat bertabur bintang-bintang. Semilir angin sejuk melewati celah-celah jendela, membuat tirai berwarna biru itu melambai-lambai karenanya.


"Tidur gih!" ucap Arzan duduk di tepi kasur Adiknya, Akira yang sudah berbalut selimut, siap untuk tidur dengan kondisi mata setengah terbuka. Pucuk kepalanya dibelai begitu lembut oleh Arzan, membuat gadis itu semakin lama semakin mengantuk.


"Kak," panggil Akira.


"Iya?" jawab Arzan.


"Bunda sama Ayah kapan pulang? Akira kangen," ucap Akira merindukan kedua orang tua mereka, sudah hampir dua tahun lamanya Akira dan Arzan ditinggal pergi oleh mereka karena harus bekerja di luar kota.


Walau setiap bulannya Bunda dan Ayah mereka rutin mentransfer uang dengan jumlah yang tidak sedikit tentunya, Arzan dan Akira akan jauh lebih senang jika mereka pulang kembali ke rumah, dan bisa berkumpul bersama-sama lagi.


Arzan juga bekerja di sebuah pabrik sembari kuliah, diusianya yang sekarang ia tidak mau hanya bergantung pada penghasilan orang tuanya saja, dia juga ingin memiliki uangnya sendiri dan bisa membelikan apapun yang Akira mau. Sebab untuk saat ini, hanya Akira yang Arzan punya.


"Iya nanti, Bunda bilang bulan depan mereka bakal pulang. Mending sekarang kamu tidur aja ya, besok Akira harus sekolah," Balas Arzan terpaksa harus berbohong, bahkan kedua orang tuanya tidak memberikan kepastian kapan mereka akan pulang.


"Iya Kak, Akira sudah gak sabar ketemu sama mereka," akibat belaian dari Arzan yang begitu hangat, mata Akira semakin berat dan perlahan-lahan mulai tertidur.


"Maaf Dek, Kakak harus bohong," lirih Arzan merasa bersalah, memandang wajah Akira yang sudah tertidur pulas.


Arzan menurunkan tangannya dari kepala Akira, menaikkan sedikit selimutnya sampai menutupi setengah tubuh Akira, dan perlahan bangkit dari kasur agar gadis itu tidak terbangun.  


Arzan berjalan keluar dari kamar Akira dan menutup pintunya dengan sangat pelan. Di depan pintu kamar, dia merasakan saku celananya bergetar, ia segera mengambil benda pipih itu dari dalam sana.


Bunda just sent you a message~


Arzan:
"Assalamu'alaikum Bunda, Bunda sama Ayah kapan pulang? Akira baru pulang dari rumah sakit, katanya kangen sama kalian."


Bunda:
"Wa'alaikumussalam, iya nanti Bunda sama Ayah pulang kok. Ini masih banyak pekerjaan di luar kota Arzan, bilang sama Adik kamu gak perlu terlalu banyak pikiran, tolong jaga Adik kamu baik-baik ya!"


Arzan:
"Mmmm, tapi kata dokter sakit Akira makin parah Bun, dia butuh Bunda sama Ayah juga di sini."


Bunda:
"Sudah Ar, kamu sudah besar harusnya bisa mengerti posisi Bunda sama Ayah sekarang. Kita berdua di sini juga banting tulang cari uang buat kalian, besok Bunda transfer uang lagi ke rekening kamu, kamu bisa gunakan itu untuk berobat Akira."


Arzan:
"Oke Bunda, Bunda sama Ayah jaga diri baik-baik ya di sana. Jangan sampai telat makannya, kita di sini sayang kalian."


Itulah balasan pesan terakhir Arzan kepada Bundanya, ia tersenyum kecut membaca isi percakapan chat tersebut. "Kita gak butuh uang kalian, kenapa Bunda gak bisa mengerti sama sekali," ujar Arzan kecewa.


********

-Di dalam kamar Genandra.

Saat ini, Genandra sedang fokus belajar, ditemani beberapa tumpukan buku di atas meja, tak lupa juga dengan lampu belajar berbentuk karakter baymax yang dibelikan oleh Papa.


Genandra adalah tipe anak yang rajin, dan suka akan tantangan terutama soal pelajaran. Cita-cita dia adalah menjadi seorang dokter, dan dapat mendirikan sebuah rumah sakit nantinya.


Walaupun Genandra berasal dari keluarga kaya, ketika masuk ke dalam SMA favoritnya saja, dia tidak memerlukan uang Papanya supaya bisa diterima di sana. Dia lebih memanfaatkan nilai-nilai rapot nya yang rata-rata mendapatkan predikat A plus, serta piagam-piagam perhargaan non-akademik dan akademik yang ia peroleh.


Bahkan sampai anak-anak yang mau mendaftar di sekolah itu saja ketar-ketir, melihat betapa banyaknya prestasi yang dimiliki oleh Genandra.


"Dasar," umpat Genandra tiba-tiba memikirkan soal Akira. Di dalam pikirannya kembali terekam kejadian tadi, di saat Genandra melihat Akira berjalan bersama laki-laki tidak dikenal itu.


"Ah!" desahnya melempar bolpoin yang ia pegang ke sembarang arah, "ngapain gue harus mikirin dia?" kesalnya, mood belajar Genandra hilang seketika.


"Harusnya lo itu senang Gen, kalau dia sampai benar punya cowok sekarang. Jadi lo gak perlu lagi buat susah-susah jauhi dia," ucap Genandra merasa bingung dengan apa yang sekarang dia rasakan, apa dia cemburu? Tidak mungkin kan. 

How do you feel about this chapter?

0 0 1 0 0 0
Submit A Comment
Comments (9)
  • carera

    Semangat kak yok up lagi😗

    Comment on chapter Mas fiksi lebih menggoda
  • carera

    Akira jan pergi dulu plis:(

    Comment on chapter Apa sudah saatnya aku pulang, Tuhan?
  • zarasafa

    Semangatt kakak🙌🏻🙌🏻

    Comment on chapter Gadis spesial
  • manusiatembuspandang

    semangat kakak

    Comment on chapter Gadis spesial
  • kitcat

    Ayo yuk up lagi kak😎😁

    Comment on chapter Izinkan aku mencintaimu
  • kitcat

    Kapan genan suka sama Akira😭

    Comment on chapter Izinkan aku mencintaimu
  • pitik

    Baru juga mulai

    Comment on chapter Gadis spesial
  • human

    Kenapa Lo gak peka sih genan gemes deh

    Comment on chapter Apa sudah saatnya aku pulang, Tuhan?
  • vina anggraeni

    Jangan lupa beri like nya yah teman-teman:)

    Comment on chapter Gadis spesial
Similar Tags
Archery Lovers
5089      2106     0     
Romance
zahra Nur ramadhanwati, siswa baru yang tidak punya niat untuk ikut ekstrakulikuler apapun karena memiliki sisi trauma saat ia masih di SMP. Akan tetapi rasa trauma itu perlahan hilang ketika berkenalan dengan Mas Darna dan panahan. "Apakah kau bisa mendengarnya mereka" "Suara?" apakah Zahra dapat melewati traumanya dan menemukan tempat yang baik baginya?
Rembulan
1277      723     2     
Romance
Orang-orang acap kali berkata, "orang yang gagal dalam keluarga, dia akan berhasil dalam percintaan." Hal itu tidak berlaku bagi Luna. Gadis mungil dengan paras seindah peri namun memiliki kehidupan seperti sihir. Luna selalu percaya akan cahaya rembulan yang setiap malam menyinari, tetapi sebenarnya dia ditipu oleh alam semesta. Bagaimana rasanya memiliki keluarga namun tak bisa dianggap ...
Aku baik-baik saja ¿?
4006      1472     2     
Inspirational
Kayla dituntut keadaan untuk menjadi wanita tangguh tanpa harus mengeluh, kisah rumit dimulai sejak ia datang ke pesantren untuk menjadi santri, usianya yang belum genap 17 tahun membuat anak perempuan pertama ini merasa banyak amanah yang dipikul. kabar tentang keluarganya yang mulai berantakan membuat Kayla semakin yakin bahwa dunianya sedang tidak baik-baik saja, ditambah dengan kisah persaha...
Miracle of Marble Box
3367      1431     2     
Fantasy
Sebuah kotak ajaib yang berkilau ditemukan di antara rerumputan dan semak-semak. Alsa, Indira dan Ovi harus menyelesaikan misi yang muncul dari kotak tersebut jika mereka ingin salah satu temannya kembali. Mereka harus mengalahkan ego masing-masing dan menggunakan keahlian yang dimiliki untuk mencari jawaban dari petunjuk yang diberikan oleh kotak ajaib. Setiap tantangan membawa mereka ke nega...
Premium
Dunia Tanpa Gadget
12334      3095     32     
True Story
Muridmurid SMA 2 atau biasa disebut SMADA menjunjung tinggi toleransi meskipun mereka terdiri dari suku agama dan ras yang berbedabeda Perselisihan di antara mereka tidak pernah dipicu oleh perbedaan suku agama dan ras tetapi lebih kepada kepentingan dan perasaan pribadi Mereka tidak pernah melecehkan teman mereka dari golongan minoritas Bersama mereka menjalani hidup masa remaja mereka dengan ko...
Premium
Take My Heart, Mr. Doctor!
7026      2039     2     
Romance
Devana Putri Aryan, seorang gadis remaja pelajar kelas 3 SMA. Ia suka sekali membaca novel. Terkadang ia berharap kisah cintanya bisa seindah kisah di novel-novel yang ia baca. Takdir hidupnya mempertemukan Deva dengan seorang lelaki yang senantiasa menjaganya dan selalu jadi obat untuk kesakitannya. Seorang dokter muda tampan bernama Aditya Iqbal Maulana. Dokter Iqbal berusaha keras agar s...
ALMOND
1162      663     1     
Fan Fiction
"Kamu tahu kenapa aku suka almond?" Anara Azalea menikmati potongan kacang almond ditangannya. "Almond itu bagian penting dalam tubuh kita. Bukan kacang almondnya, tapi bagian di otak kita yang berbentuk mirip almond." lanjut Nara. "itu amygdala, Ra." Ucap Cio. "Aku lebih suka panggilnya Almond." Nara tersenyum. "Biar aku bisa inget kalau Almond adalah rasa yang paling aku suka di dunia." Nara ...
Tumpuan Tanpa Tepi
11836      3205     0     
Romance
Ergantha bercita-cita menjadi wanita 'nakal'. Mencicipi segala bentuk jenis alkohol, menghabiskan malam bersama pria asing, serta akan mengobral kehormatannya untuk setiap laki-laki yang datang. Sialnya, seorang lelaki dewasa bermodal tampan, mengusik cita-cita Ergantha, memberikan harapan dan menarik ulur jiwa pubertas anak remaja yang sedang berapi-api. Ia diminta berperilaku layaknya s...
DAMAGE
3819      1324     2     
Fan Fiction
Kisah mereka berawal dari rasa penasaran Selgi akan tatapan sendu Sean. Ketidakpuasan takdir terhadap pertemuan singkat itu membuat keduanya terlibat dalam rangkaian cerita selanjutnya. Segalanya pun berjalan secara natural seiring kedekatan yang kian erat. Sean, sang aktor terkenal berperan sangat baik untuk bisa menunjukkan kehidupannya yang tanpa celah. Namun, siapa sangka, di balik ...
Gunay and His Broken Life
8733      2540     0     
Romance
Hidup Gunay adalah kakaknya. Kakaknya adalah hidup Gunay. Pemuda malang ini telah ditinggal ibunya sejak kecil yang membuatnya secara naluri menganggap kakaknya adalah pengganti sosok ibu baginya. Hidupnya begitu bergantung pada gadis itu. Mulai dari ia bangun tidur, hingga kembali lagi ke tempat tidur yang keluar dari mulutnya hanyalah "kakak, kakak, dan kakak" Sampai memberi makan ikan...