---
"Dia adalah wanita terfavoritku yang pernah singgah di dalam hatiku" -Aldy Rifaldan
---
-Hubungannya sudah kandas, tapi kenangannya masih berbekas-
---
Nasyila Azzahra atau sebut saja Syila, Wanita cantik pindahan dari Bandung yang memikat banyak hati lela...Read More >>"> Memories About Him (9. Minta izin ke camer? ups!) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - Memories About Him
MENU
About Us  

"Heyy.. ayo naik! Kok bengong?" tanya Aldy kepada Syila yang masih saja belum naik ke atas motornya.

Syila langsung menjawab dengan gelagapan, "O-oh oke-oke."

Di perjalanan, keduanya hanya membisu. Tidak ada yang memulai percakapan baik itu Aldy maupun Syila.

Skip-

Setelah lama di perjalanan, mereka berdua pun sampai di rumah Syila.

"Thank's buat tebengannya. Tapi, besok-besok  gak usah antar jemput gue lagi!" ucap Syila yang di akhiri dengan perintah.

"Emangnya kenapa?" tanya Aldy yang merasa bingung.

Syila menjawab, "Ya gue risih di tanya-tanya mulu sama temen-temen," balas Syila yang masih berusaha untuk membuka helm yang Ia kenakan.

Aldy hanya menatapnya datar. Tetapi, Ia peka saat melihat Syila yang berusaha untuk membuka helmnya.

"Sini gue bukain!" ucapnya sambil langsung membukakan helm nya.

Syila yang di perlakukan seperti itu hanya bisa diam tak berkutik. Entah kenapa love language nya terserang lagi.

"L-lo bisa gak sih kalau mau ngelakuin sesuatu tuh bilang-bilang dulu kek. Jangan main langsung ngelakuin aja," protes Syila.

"Emangnya kenapa?" tanya Aldy yang merasa bingung.

"Y-ya gak apa-apa sih, cuman gue kaget aja," ucap Syila yang berusaha menetralkan jantungnya kembali.

"Blushing ya?" tanya Aldy. Setelah itu Aldy pun tertawa.

Syila langsung membulatkan matanya, "E-enggak," elaknya.

"Gila lo!" umpat Syila

Syila pun langsung masuk ke dalam rumahnya, meninggalkan Aldy yang masih terdiam di depam rumah Syila.

"Lah, gue di tinggal," decak Aldy.

Mau tak mau, Aldy pun pergi dari rumah Syila dengan berat hati.

▪▪▪

Di rumah, Aldy sedang menatap dinding kamarnya. Ia baru saja sampai di rumahnya. Ia langsung ke kamarnya tanpa mengganti bajunya terlebih dahulu.

"Gila. Si cewek Bandung pake pelet apaan ya? Gue kepikiran Dia terus," ucapnya bermonolog.

Aldy pun bangkit dari kasurnya.

"Di samperin enak kali ya?"

Hah? apa maksud dari ucapan Aldy tersebut?

Sedangkan di sisi lain ada Syila yang baru saja selesai mandi. Ia sangat lelah hari ini.

"Gila, pinggang gue pegel banget. Gini nih remaja jompo."

Syila pun meraih ponselnya yang berada di atas nakas.

Dan saat Ia mengaktifkan data di ponselnya...

ting

ting

ting

ting

Notif di hp nya berjejer saat Ia menghidupkan data di ponselnya. Dan ada salah satu notif yang mengejutkannya.

Si jangkung

Otw!
Lo harus siap-siap! kita ke pasar malem

Syila langsung mengerutkan dahinya.

"Hah? pasar malem? maksudnya?"

Syila pun berniat untuk membalas pesan dari Aldy. Tapi..

Tok tok tok

Suara ketukan pintu kamarnya mengalihkan perhatiannya.

"Teh," panggil Mama nya sembari mengetuk pintu kamarnya.

"Iyaaa, kenapa?" tanya Syila sembari melangkah untuk membuka pintu kamarnya.

Ceklek

Pintu kamarnya pun terbuka olehnya, "Kenapa, mah?"

"Loh, kamu kok belum ngapa-ngapain?" tanya mamah nya yang terlihat heran.

"Ya emangnya aku harus ngapain?" ucap Syila yang malah bertanya balik.

"Siap-siap atuh. Katanya mau pergi ke pasar malem bareng Aldy, kan?"

Syila langsung terkejut dan membelakkan matanya.

"Mamah tau dari mana? Perasaan aku belum ngomong sama sekali," ucap Syila

"Kan udah ada Aldy di depan. Katanya udah janjian mau ke pasar malem."

Syila langsung terkejut tak percaya, "Terus mamah izinin?"

"Ya kenapa enggak? Ayah juga udah kasih izin ini, kan?"

"HAH?? AYAH??"

Mamah nya pun mengangguk, "Orang pas Aldy dateng, gak lama ayah juga dateng."

"T-terus?" tanya Syila dengan gugup.

"Ya Aldy minta izin ke ayah buat ajak kamu ke pasar malem. Lebih hebatnya lagi, ayah kamu langsung izinin, loh."

Syila membeo tak percaya. Mustahil sekali membuat ayah nya langsung percaya dengan seorang lelaki yang mana ingin mengajaknya pergi malam-malam.

Demi membuat dirinya percaya 100% maka Syila pun pergi ke depan untuk melihat apa yang terjadi.

Dan saat sudah sampai di depan pintu..

"Kalian..

Terlihat kalau mereka berdua tampak begitu dekat. Ayahnya dan Aldy berbincang-bincang layaknya orang yang sudah lama kenal.

"Syila? Belum siap juga?" tanya Aldy yang sadar akan kehadiran Syila.

Syila hanya menggeleng, "Sorry, gue baru baca chat dari lu barusan."

"Oh ya udah, nggak apa-apa. Sok siap-siap dulu, gue tungguin kok," ucap Aldy dengan senyuman manisnya.

"Nih orang ngapain senyum, sih?" batinnya.

"Udah sana siap-siap! kasian nak Aldy nungguin. Makanya punya hp tuh jangan kebiasaan di silent," peringat Ayah nya.

"Ayah izinin aku pergi ke pasar malem sama Aldy?" tanya Syila untuk meyakinkan.

Ayahnya pun hanya mengangguk.

"Serius, Yah? Dia cowok loh," ucap Syila yang menekankan kata 'cowok'

Ayah nya pun menatap Syila dengan serius.

"Siapa bilang dia bencong? Ayah izinin kok, udah sana cepet siap-siap!" ucap Ayahnya memerintahkan.

Syila pun mengangguk dan meninggalkan mereka berdua yang kembali mengobrol.

"Kok tumben Ayah kasih izin? Ayah lagi kesambet apaan?" ucapnya bermonolog.

▪▪▪

"Ayok!" ajak Syila yang sudah rapih dengan pakaian sopannya.

Aldy pun yang melihat Syila menjadi terpukau.

"Om" panggil Aldy ke Ayahnya Syila.

"Kenapa?"

"Anak om cantik banget. Suwer dah gak boong."

"Owh jelas. Hasil usaha saya sama istri saya gitu, loh," ucap Ayah Syila nyeleneh.

Seketika, mereka berdua langsung tertawa. Syila yang paham maksudnya tetapi tidak suka dengan jokesnya pun malah terlihat kesal.

"Udah ah, ayok berangkat" ajak Syila.

Aldy pun mengangguk, "Pamit dulu ya om. Kita mau nge-date," ucapnya cengengesan.

Syila langsung membolakan matanya, "Heh! nge-date pala lo! Katanya cuman jalan-jalan doang."

Sebenarnya Syila panik bukan main, karena Ia takut Ayahnya marah karena berfikir kalau mereka berdua pacaran beneran.

"Maksudnya simulasi nge-date gitu," ucap Aldy.

"Owh.., belum pacaran ya?" tanya Ayah nya yang terlihat santai.

"Otw om," balas Aldy dengan semangat.

"GAK! GAK ADA PACAR-PACARAN. BELAJAR DULU LO YANG BENER," balas Syila dengan kesal.

Ayah nya langsung melipatkan kedua tangannya di dada.

"Padahal kalau mau pacaran juga nggak apa-apa, sih. Ayah kasih lampu hijau," ucap Ayahnya.

Mereka berdua sama-sama terkejut.

"APA?"

Aldy tersenyum, sedangkan Syila merenggut kesal.  Bisa-bisanya, dari sekian banyaknya lelaki yang pernah mendekatinya, hanya Aldy yang di perbolehkan pergi bersamanya.

"Seriusan, om?" tanya Aldy memastikan.

Dan jawaban Ayahnya Syila pun tetap sama, "Kan tadi ayah sudah bilang, ayah kasih lampu hijau. Dan itu sungguhan."

Syila menatap ayahnya tak percaya, "Kok tumben, Yah?"

"Tumben apanya?" tanya Ayahnya.

"Biasanya kalau ada cowok yang ngajak aku jalan, Ayah selalu ngelarang"

Ayahnya langsung bersidekap dada, "Cowoknya lembek, masa nggak berani berhadapan dan minta izin langsung sama Ayah. Rata-rata, cowok yang ajak kamu jalan nggak pernah minta izin langsung sama ayah, kan?"

Syila mengangguk, "Iya sih, rata-rata cuman nyuruh aku buat izin sama Ayah."

"Nah, makanya nggak pernah Ayah izinin. Ayah mau anak gadis Ayah ini dapat cowok yang berani bertanggung jawab," jelas Ayah Syila. "Sama kayak pemuda ini," tunjuknya ke arah Aldy.

Aldy terkejut karena dirinya di tunjuk oleh Ayah Syila. Maksud Ayah Syila itu apa?

"Maksud, om?" tanya Aldy yang nge-lag.

"Ya kamu itu berani. Berani datang langsung dan minta izin langsung ke saya, makanya saya izinkan kamu jalan sama anak saya. Asalkan jaga Dia, kalau sampai anak saya kegores sedikit aja, saya penggal kepala kamu!" ucap Ayah nya dengan nada yang terlihat seram.

Awal-awal ucapan Ayah Syila membuat dirinya melayang karena di puji, tapi di detik-detik terakhir ucapan Ayah Syila malah membuatnya menelan ludah dengan kasar.

"Gila, kepala gue mau di penggal, anjir" batinnya.

Ayah Syila terkekeh, "Takut, kan? Makanya jangan macam-macam kamu sama anak saya!"

Aldy mengangguk pelan.

Tak berselang lama, mereka pun akhirnya pergi dari sana dan langsung menuju ke pasar malam.

...

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Dear Diary
592      388     1     
Short Story
Barangkali jika siang itu aku tidak membongkar isi lemariku yang penuh buku dan tumpukan berkas berdebu, aku tidak akan pernah menemukan buku itu. Dan perjalanan kembali ke masa lalu ini tidak akan pernah terjadi. Dear diary, Aku, Tara Aulia Maharani umur 25 tahun, bersedia melakukan perjalanan lintas waktu ini.
Chrisola
589      345     3     
Romance
Ola dan piala. Sebenarnya sudah tidak asing. Tapi untuk kali ini mungkin akan sedikit berbeda. Piala umum Olimpiade Sains Nasional bidang Matematika. Piala pertama yang diraih sekolah. Sebenarnya dari awal Viola terpilih mewakili SMA Nusa Cendekia, warga sekolah sudah dibuat geger duluan. Pasalnya, ia berhasil menyingkirkan seorang Etma. "Semua karena Papa!" Ola mencuci tangannya lalu membasuh...
Surat untuk Tahun 2001
3064      1710     2     
Romance
Seorang anak perempuan pertama bernama Salli, bermaksud ingin mengubah masa depan yang terjadi pada keluarganya. Untuk itu ia berupaya mengirimkan surat-surat menembus waktu menuju masa lalu melalui sebuah kotak pos merah. Sesuai rumor yang ia dengar surat-surat itu akan menuju tahun yang diinginkan pengirim surat. Isi surat berisi tentang perjalanan hidup dan harapannya. Salli tak meng...
Why Joe
1044      541     0     
Romance
Joe menghela nafas dalam-dalam Dia orang yang selama ini mencintaiku dalam diam, dia yang selama ini memberi hadiah-hadiah kecil di dalam tasku tanpa ku ketahui, dia bahkan mendoakanku ketika Aku hendak bertanding dalam kejuaraan basket antar kampus, dia tahu segala sesuatu yang Aku butuhkan, padahal dia tahu Aku memang sudah punya kekasih, dia tak mengungkapkan apapun, bahkan Aku pun tak bisa me...
Dramatisasi Kata Kembali
648      324     0     
Short Story
Alvin menemukan dirinya masuk dalam sebuah permainan penuh pertanyaan. Seorang wanita yang tak pernah ia kenal menemuinya di sebuah pagi dingin yang menjemukan. \"Ada dalang di balik permainan ini,\" pikirnya.
In Your Own Sweet Way
387      270     2     
Short Story
Jazz. Love. Passion. Those used to be his main purpose in life, until an event turned his life upside down. Can he find his way back from the grief that haunts him daily?
RIUH RENJANA
338      258     0     
Romance
Berisiknya Rindu membuat tidak tenang. Jarak ada hanya agar kita tau bahwa rindu itu nyata. Mari bertemu kembali untuk membayar hari-hari lalu yang penuh Renjana. "Riuhnya Renjana membuat Bumantara menyetujui" "Mari berjanji abadi" "Amerta?"eh
Sebuah Kisah Tentang Dirinya
856      494     0     
Romance
Setiap orang pernah jatuh cinta dan mempunya ekspetasi tinggi akan kisah percintaannya. Namun, ini adalah kehidupan, tak selalu berjalan terus seperti yang di mau
KSATRIA DAN PERI BIRU
128      109     0     
Fantasy
Aku masih berlari. Dan masih akan terus berlari untuk meninggalkan tempat ini. Tempat ini bukan duniaku. Mereka menyebutnya Whiteland. Aku berbeda dengan para siswa. Mereka tak mengenal lelah menghadapi rintangan, selalu patuh pada perintah alam semesta. Tapi tidak denganku. Lalu bagaimana bisa aku menghadapi Rick? Seorang ksatria tangguh yang tidak terkalahkan. Seorang pria yang tiba-tiba ...
Cinta Tiga Meter
457      290     0     
Romance
Fika sudah jengah! Dia lelah dengan berbagai sikap tidak adil CEO kantor yang terus membela adik kandungnya dibanding bekerja dengan benar. Di tengah kemelut pekerjaan, leadernya malah memutuskan resign. Kini dirinya menjadi leader baru yang bertugas membimbing cowok baru dengan kegantengan bak artis ibu kota. Ketika tuntutan menikah mulai dilayangkan, dan si anak baru menyambut setiap langkah...