Loading...
Logo TinLit
Read Story - Memories About Him
MENU
About Us  

"Heyy.. ayo naik! Kok bengong?" tanya Aldy kepada Syila yang masih saja belum naik ke atas motornya.

Syila langsung menjawab dengan gelagapan, "O-oh oke-oke."

Di perjalanan, keduanya hanya membisu. Tidak ada yang memulai percakapan baik itu Aldy maupun Syila.

Skip-

Setelah lama di perjalanan, mereka berdua pun sampai di rumah Syila.

"Thank's buat tebengannya. Tapi, besok-besok  gak usah antar jemput gue lagi!" ucap Syila yang di akhiri dengan perintah.

"Emangnya kenapa?" tanya Aldy yang merasa bingung.

Syila menjawab, "Ya gue risih di tanya-tanya mulu sama temen-temen," balas Syila yang masih berusaha untuk membuka helm yang Ia kenakan.

Aldy hanya menatapnya datar. Tetapi, Ia peka saat melihat Syila yang berusaha untuk membuka helmnya.

"Sini gue bukain!" ucapnya sambil langsung membukakan helm nya.

Syila yang di perlakukan seperti itu hanya bisa diam tak berkutik. Entah kenapa love language nya terserang lagi.

"L-lo bisa gak sih kalau mau ngelakuin sesuatu tuh bilang-bilang dulu kek. Jangan main langsung ngelakuin aja," protes Syila.

"Emangnya kenapa?" tanya Aldy yang merasa bingung.

"Y-ya gak apa-apa sih, cuman gue kaget aja," ucap Syila yang berusaha menetralkan jantungnya kembali.

"Blushing ya?" tanya Aldy. Setelah itu Aldy pun tertawa.

Syila langsung membulatkan matanya, "E-enggak," elaknya.

"Gila lo!" umpat Syila

Syila pun langsung masuk ke dalam rumahnya, meninggalkan Aldy yang masih terdiam di depam rumah Syila.

"Lah, gue di tinggal," decak Aldy.

Mau tak mau, Aldy pun pergi dari rumah Syila dengan berat hati.

▪▪▪

Di rumah, Aldy sedang menatap dinding kamarnya. Ia baru saja sampai di rumahnya. Ia langsung ke kamarnya tanpa mengganti bajunya terlebih dahulu.

"Gila. Si cewek Bandung pake pelet apaan ya? Gue kepikiran Dia terus," ucapnya bermonolog.

Aldy pun bangkit dari kasurnya.

"Di samperin enak kali ya?"

Hah? apa maksud dari ucapan Aldy tersebut?

Sedangkan di sisi lain ada Syila yang baru saja selesai mandi. Ia sangat lelah hari ini.

"Gila, pinggang gue pegel banget. Gini nih remaja jompo."

Syila pun meraih ponselnya yang berada di atas nakas.

Dan saat Ia mengaktifkan data di ponselnya...

ting

ting

ting

ting

Notif di hp nya berjejer saat Ia menghidupkan data di ponselnya. Dan ada salah satu notif yang mengejutkannya.

Si jangkung

Otw!
Lo harus siap-siap! kita ke pasar malem

Syila langsung mengerutkan dahinya.

"Hah? pasar malem? maksudnya?"

Syila pun berniat untuk membalas pesan dari Aldy. Tapi..

Tok tok tok

Suara ketukan pintu kamarnya mengalihkan perhatiannya.

"Teh," panggil Mama nya sembari mengetuk pintu kamarnya.

"Iyaaa, kenapa?" tanya Syila sembari melangkah untuk membuka pintu kamarnya.

Ceklek

Pintu kamarnya pun terbuka olehnya, "Kenapa, mah?"

"Loh, kamu kok belum ngapa-ngapain?" tanya mamah nya yang terlihat heran.

"Ya emangnya aku harus ngapain?" ucap Syila yang malah bertanya balik.

"Siap-siap atuh. Katanya mau pergi ke pasar malem bareng Aldy, kan?"

Syila langsung terkejut dan membelakkan matanya.

"Mamah tau dari mana? Perasaan aku belum ngomong sama sekali," ucap Syila

"Kan udah ada Aldy di depan. Katanya udah janjian mau ke pasar malem."

Syila langsung terkejut tak percaya, "Terus mamah izinin?"

"Ya kenapa enggak? Ayah juga udah kasih izin ini, kan?"

"HAH?? AYAH??"

Mamah nya pun mengangguk, "Orang pas Aldy dateng, gak lama ayah juga dateng."

"T-terus?" tanya Syila dengan gugup.

"Ya Aldy minta izin ke ayah buat ajak kamu ke pasar malem. Lebih hebatnya lagi, ayah kamu langsung izinin, loh."

Syila membeo tak percaya. Mustahil sekali membuat ayah nya langsung percaya dengan seorang lelaki yang mana ingin mengajaknya pergi malam-malam.

Demi membuat dirinya percaya 100% maka Syila pun pergi ke depan untuk melihat apa yang terjadi.

Dan saat sudah sampai di depan pintu..

"Kalian..

Terlihat kalau mereka berdua tampak begitu dekat. Ayahnya dan Aldy berbincang-bincang layaknya orang yang sudah lama kenal.

"Syila? Belum siap juga?" tanya Aldy yang sadar akan kehadiran Syila.

Syila hanya menggeleng, "Sorry, gue baru baca chat dari lu barusan."

"Oh ya udah, nggak apa-apa. Sok siap-siap dulu, gue tungguin kok," ucap Aldy dengan senyuman manisnya.

"Nih orang ngapain senyum, sih?" batinnya.

"Udah sana siap-siap! kasian nak Aldy nungguin. Makanya punya hp tuh jangan kebiasaan di silent," peringat Ayah nya.

"Ayah izinin aku pergi ke pasar malem sama Aldy?" tanya Syila untuk meyakinkan.

Ayahnya pun hanya mengangguk.

"Serius, Yah? Dia cowok loh," ucap Syila yang menekankan kata 'cowok'

Ayah nya pun menatap Syila dengan serius.

"Siapa bilang dia bencong? Ayah izinin kok, udah sana cepet siap-siap!" ucap Ayahnya memerintahkan.

Syila pun mengangguk dan meninggalkan mereka berdua yang kembali mengobrol.

"Kok tumben Ayah kasih izin? Ayah lagi kesambet apaan?" ucapnya bermonolog.

▪▪▪

"Ayok!" ajak Syila yang sudah rapih dengan pakaian sopannya.

Aldy pun yang melihat Syila menjadi terpukau.

"Om" panggil Aldy ke Ayahnya Syila.

"Kenapa?"

"Anak om cantik banget. Suwer dah gak boong."

"Owh jelas. Hasil usaha saya sama istri saya gitu, loh," ucap Ayah Syila nyeleneh.

Seketika, mereka berdua langsung tertawa. Syila yang paham maksudnya tetapi tidak suka dengan jokesnya pun malah terlihat kesal.

"Udah ah, ayok berangkat" ajak Syila.

Aldy pun mengangguk, "Pamit dulu ya om. Kita mau nge-date," ucapnya cengengesan.

Syila langsung membolakan matanya, "Heh! nge-date pala lo! Katanya cuman jalan-jalan doang."

Sebenarnya Syila panik bukan main, karena Ia takut Ayahnya marah karena berfikir kalau mereka berdua pacaran beneran.

"Maksudnya simulasi nge-date gitu," ucap Aldy.

"Owh.., belum pacaran ya?" tanya Ayah nya yang terlihat santai.

"Otw om," balas Aldy dengan semangat.

"GAK! GAK ADA PACAR-PACARAN. BELAJAR DULU LO YANG BENER," balas Syila dengan kesal.

Ayah nya langsung melipatkan kedua tangannya di dada.

"Padahal kalau mau pacaran juga nggak apa-apa, sih. Ayah kasih lampu hijau," ucap Ayahnya.

Mereka berdua sama-sama terkejut.

"APA?"

Aldy tersenyum, sedangkan Syila merenggut kesal.  Bisa-bisanya, dari sekian banyaknya lelaki yang pernah mendekatinya, hanya Aldy yang di perbolehkan pergi bersamanya.

"Seriusan, om?" tanya Aldy memastikan.

Dan jawaban Ayahnya Syila pun tetap sama, "Kan tadi ayah sudah bilang, ayah kasih lampu hijau. Dan itu sungguhan."

Syila menatap ayahnya tak percaya, "Kok tumben, Yah?"

"Tumben apanya?" tanya Ayahnya.

"Biasanya kalau ada cowok yang ngajak aku jalan, Ayah selalu ngelarang"

Ayahnya langsung bersidekap dada, "Cowoknya lembek, masa nggak berani berhadapan dan minta izin langsung sama Ayah. Rata-rata, cowok yang ajak kamu jalan nggak pernah minta izin langsung sama ayah, kan?"

Syila mengangguk, "Iya sih, rata-rata cuman nyuruh aku buat izin sama Ayah."

"Nah, makanya nggak pernah Ayah izinin. Ayah mau anak gadis Ayah ini dapat cowok yang berani bertanggung jawab," jelas Ayah Syila. "Sama kayak pemuda ini," tunjuknya ke arah Aldy.

Aldy terkejut karena dirinya di tunjuk oleh Ayah Syila. Maksud Ayah Syila itu apa?

"Maksud, om?" tanya Aldy yang nge-lag.

"Ya kamu itu berani. Berani datang langsung dan minta izin langsung ke saya, makanya saya izinkan kamu jalan sama anak saya. Asalkan jaga Dia, kalau sampai anak saya kegores sedikit aja, saya penggal kepala kamu!" ucap Ayah nya dengan nada yang terlihat seram.

Awal-awal ucapan Ayah Syila membuat dirinya melayang karena di puji, tapi di detik-detik terakhir ucapan Ayah Syila malah membuatnya menelan ludah dengan kasar.

"Gila, kepala gue mau di penggal, anjir" batinnya.

Ayah Syila terkekeh, "Takut, kan? Makanya jangan macam-macam kamu sama anak saya!"

Aldy mengangguk pelan.

Tak berselang lama, mereka pun akhirnya pergi dari sana dan langsung menuju ke pasar malam.

...

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Dua Warna
685      470     0     
Romance
Dewangga dan Jingga adalah lelaki kembar identik Namun keduanya hanya dianggap satu Jingga sebagai raga sementara Dewangga hanyalah jiwa yang tersembunyi dibalik raga Apapun yang Jingga lakukan dan katakan maka Dewangga tidak bisa menolak ia bertugas mengikuti adik kembarnya Hingga saat Jingga harus bertunangan Dewanggalah yang menggantikannya Lantas bagaimana nasib sang gadis yang tid...
Love You, Om Ganteng
17450      4267     5     
Romance
"Mau dua bulan atau dua tahun, saya tidak akan suka sama kamu." "Kalau suka, gimana?" "Ya berarti saya sudah gila." "Deal. Siap-siap gila berarti."
Melihat Tanpamu
187      145     1     
Fantasy
Ashley Gizella lahir tanpa penglihatan dan tumbuh dalam dunia yang tak pernah memberinya cahaya, bahkan dalam bentuk cinta. Setelah ibunya meninggal saat ia masih kecil, hidupnya perlahan runtuh. Ayahnya dulu sosok yang hangat tapi kini berubah menjadi pria keras yang memperlakukannya seperti beban, bahkan budak. Di sekolah, ia duduk sendiri. Anak-anak lain takut padanya. Katanya, kebutaannya...
Premium
Beauty Girl VS Smart Girl
11848      2971     30     
Inspirational
Terjadi perdebatan secara terus menerus membuat dua siswi populer di SMA Cakrawala harus bersaing untuk menunjukkan siapa yang paling terbaik di antara mereka berdua Freya yang populer karena kecantikannya dan Aqila yang populer karena prestasinya Gue tantang Lo untuk ngalahin nilai gue Okeh Siapa takut Tapi gue juga harus tantang lo untuk ikut ajang kecantikan seperti gue Okeh No problem F...
IMAGINATIVE GIRL
2810      1380     2     
Romance
Rose Sri Ningsih, perempuan keturunan Indonesia Jerman ini merupakan perempuan yang memiliki kebiasaan ber-imajinasi setiap saat. Ia selalu ber-imajinasi jika ia akan menikahi seorang pangeran tampan yang selalu ada di imajinasinya itu. Tapi apa mungkin ia akan menikah dengan pangeran imajinasinya itu? Atau dia akan menemukan pangeran di kehidupan nyatanya?
Konstelasi
941      490     1     
Fantasy
Aku takut hanya pada dua hal. Kehidupan dan Kematian.
Hyeong!
209      182     1     
Fan Fiction
Seok Matthew X Sung Han Bin | Bromance/Brothership | Zerobaseone "Hyeong!" "Aku bukan hyeongmu!" "Tapi—" "Seok Matthew, bisakah kau bersikap seolah tak mengenalku di sekolah? Satu lagi, berhentilah terus berada di sekitarku!" ____ Matthew tak mengerti, mengapa Hanbin bersikap seolah tak mengenalnya di sekolah, padahal mereka tinggal satu rumah. Matthew mulai berpikir, apakah H...
Lalu, Bagaimana Caraku Percaya?
146      113     0     
Inspirational
Luluk, si paling alpha women mengalami syndrome trust issue semenjak kecil, kini harus di hadapkan pada kenyataan sistem kehidupaan. Usia dan celaan tentangga dan saudara makin memaksanya untuk segera percaya bahwa kehidupannya segera dimulai. "Lalu, bagaiamana caraku percaya masa depanku kepada manusia baru ini, andai saja jika pilihan untuk tak berkomitmen itu hal wajar?" kata luluk Masal...
Kenzo Arashi
1988      743     6     
Inspirational
Sesuai kesepakatannya dengan kedua orang tua, Tania Bowie diizinkan melakukan apa saja untuk menguji keseriusan dan ketulusan lelaki yang hendak dijodohkan dengannya. Mengikuti saran salah satu temannya, Tania memilih bersandiwara dengan berpura-pura lumpuh. Namun alih-alih dapat membatalkan perjodohannya dan menyingkirkan Kenzo Arashi yang dianggapnya sebagai penghalang hubungannya dengan Ma...
Of Girls and Glory
4321      1710     1     
Inspirational
Pada tahun keempatnya di Aqiela Ru'ya, untuk pertama kalinya, Annika harus berbeda kamar dengan Kiara, sahabatnya. Awalnya Annika masih percaya bahwa persahabatan mereka akan tetap utuh seperti biasanya. Namun, Kiara sungguh berubah! Mulai dari lebih banyak bermain dengan klub eksklusif sekolah hingga janji-janji yang tidak ditepati. Annika diam-diam menyusun sebuah rencana untuk mempertahank...