♤♤♤
Di tengah perjalanan, sama sekali tidak ada obrolan di antara mereka. Aldy yang kehabisan topik dan Syila yang sudah badmood, membuat keheningan selama perjalanan.
Sampai pada akhirnya, mereka pun sampai di rumah Syila.
"Jadi ini rumah lo?" tanya Aldy sambil menatap rumah Syila.
"IYA, KENAPA?!" tanya Syila yang sudah sewot.
Aldy terkejut, "Santai aja kali. Tapi lo inget kan sama apa yang gue bilang tadi pas di sekolah?"
Syila mengerutkan dahinya, "Yang mana?"
"Ck, lo cepet pikun ternyata. Itu loh pas gue bilang kalau gue bakal otw cari tau alamat rumah lo," ujarnya.
Seketika Syila ingat dengan semuanya. "Sialan, cepet banget dong lo taunya," ucap Syila yang kesal.
Aldy terkekeh pelan, "Jadi gimana? gue tepatin janji kan?"
"Maksudnya?"
Aldy kembali menghela nafasnya. "Lola juga lo jadi cewek. Ini janji gue yang gak ngapa-ngapain lo dan langsung anter lo pulang."
Syila hanya ber 'oh' saja. "Oh iya, ada satu lagi janji yang belum lo tepatin." Ucap Syila.
Aldy langsung berfikir sejenak, "Janji yang mana lagi?" Tanya Aldy
"Janji yang lo bilang barusan sebelum gue naik ke motor lu." Ucap Syila.
Sedetik kemudian, Aldy pun mengangguk paham.
"Ohh, yang pas gue bilang kalau gue bakal langsung pulang sehabis anter lo?"
Syila mengangguk. "Cepet banget peka nya," ucap Syila.
"Iya lah, gue gitu loh," ucapnya sombong.
Syila hanya memutar bola matanya malas. Bisa-bisanya lelaki ini sombong di saat mood nya yang sedang jelek.
"Udah sana pulang!" usir Syila yang sudah kesal. "Lagian ngapain lo lama-lama di sini?"
Aldy menghela nafasnya, "Ngusir nih ceritanya?" tanya Aldy dan langsung mendapatkan anggukan dari Syila.
"Oke. Gue pulang, Tapi kalau ada chat dari gue harus lo bales.," ucap Aldy. "Kalau lo gak bales, gue otw meluncur kesini," lanjutnya.
Syila langsung terkejut bukan main. Gila nih orang, pikirnya.
"Heh jangkung! Lo udah gila ya? Kita aja baru kenal, bisa-bisanya lo ngancem-ngancem gitu," ucap Syila
"Ya gak masalah lah, Pendek," ucap Aldy yang di akhiri dengan ledekan.
Bugh
Tangan kiri Aldy di pukul oleh Syila yang merasa kesal. "Lo ngatain gue pendek?" tanya Syila yang kesal.
"Ya lo ngatain gue jangkung, ya udah gue katain lo pendek. Impas kan?"
Syila langsung menghentakkan kakinya kesal.
"Ihhhh Aldy!! gue tau gue pendek, gak usah di perjelas, bisa?" tanya Syila di akhir.
Aldy terkekeh kembali, "Gak bisa," ucapnya singkat.
Syila sangat-sangat kesal di buatnya. "PERGI LO! DASAR NYEBELIN," ucapnya
"Iya iya," ucap Aldy yang langsung bersiap-siap menyalakan motornya.
"Oh iya, salam buat ca- ekhem, buat nyokap lo," lanjutnya yang hampir menyebut kata 'camer' di depan calon istrinya, eh temannya maksudnya.
Syila hanya mengangguk. "Iya, hati-hati" Peringatnya. "Dan Lo gak usah ngebut-ngebutan di jalan kayak orang gila," titahnya.
Aldy tersenyum di balik helm nya. "Siap wahai gadis Bandung."
Syila hanya diam. Hari ini Ia benar-benar lelah dan butuh istirahat.
▪▪▪
Setelah Syila selesai mandi, Ia pun langsung merebahkan dirinya di kasur empuk kesayangannya.
Sebelum Ia mengerjakan tugas nya, Ia mengambil hp nya terlebih dahulu untuk mengecek siapa saja yang mengirimnya pesan.
Ternyata..
"Lah, si jangkung beneran nge chat," ucap nya bermonolog.
Nama kontak nya pun di ganti. Yang tadinya "Aldy jelek' menjadi 'Si jangkung'
Si jangkung
-P
-Woy gadis bandung
-Sv aldy ganteng
=Mls
-Ck, jangan batu!
-entar gue otw ke rmh lo nih ya!
=Nyenyenye
-Het menyebalkan sekali gadis bandung ini
=Ya gak ush nge chat, klo gw menyebalkan
-Gk ah, gw mau chattan sama lo
=Trsrh lo
-dih sok jual mahal
read
Syila sudah malas berurusan dengan cowo jangkung yang menyebalkan itu.
Saat Ia ingin terlelap, tiba-tiba ada notif lagi yang mengganggunya.
20 pesan dari 2 chat
Di bagian paling atas ada Aldy yang terus menyepamnya. Dan di bawahnya ada nomor saja yang meminta save back.
Syila lebih memilih untuk membalas pesan dari seseorang yang masih nomor saja.
+628********
-Halo neng..
-Save ya, ini Rudi temennya Aldy
-pokoknya gue cowo yang paling setia di bumi
=Iya
-Lagi ngapain neng?
=Tidur
-Lah, trs yg jwb chat ini siapa?
=kunti!
=Ya gue lah, siapa lagi?
-Trs knp bilangnya tidur?
=HETT NANYA MULU KAYAK DORA!
Syila sudah lelah sekarang, Ia tidak minat untuk membalas chat-chat dari siapa pun itu. Karena keinginannya sekarang adalah tidur.
"Rebahan is my life," gumamnya sembari merebahkan dirinya di kasur.
Baru beberapa menit matanya terpejam, tiba-tiba mama nya meneriakinya untuk segera bangun karena ada seseorang yang datang.
"TEH!! BANGUN TEH!! ADA YANG DATENG NOH," teriak mama nya di depan pintu kamar Syila yang terkunci.
Sembari di gedor-gedor, Mama nya terus meneriakinya untuk bangun.
Merasa kalau ada yang berisik dan mengganggunya, Syila pun terbangun.
"Ish, ngapain sih di bangunin?" ucap nya bermonolog. "Gue kan capek banget, pengen tidur," lanjutnya.
Dengan langkah yang gontay, Syila pun membuka pintu kamarnya.
"Kenapa mah?" tanya Syila dengan suara khas yang baru bangun tidur.
Mama nya sudah bersidekap dada, "Kebo banget sih, di bangunin gak bangun bangun," omel mamanya.
"Ya tapi ini kan udah bangun, mah," ucapnya parau.
"Itu tuh ada cowo di depan. Katanya mau nemuin kamu. Sana temuin! cowonya ganteng noh," ucap mama nya yang di akhiri dengan ledekan.
Syila membulatkan matanya, "Siapa?" tanya nya. Mamah nya hanya menggedikkan bahunya dan pergi ke dapur.
Karena penasaran yang menggebu-gebu, Syila langsung pergi keluar untuk mengeceknya. Ia berfikir, siapakah lelaki tampan yang mama nya maksud?
Saat Ia membuka gerbangnya..
"LO?" ucap Syila yang terkejut.
"Halo, gadis Bandung," sapa Aldy yang sudah numpak di atas motor.
Syila terkejut bukan main. Lelaki itu benar-benar membuktikan kata-katanya. Ya, Dia benar-benar datang kerumah Syila hanya karena pesan yang Syila abaikan.
Syila mendekati Aldy dan berbicara pelan agar tidak terdengar oleh mamahnya.
"Lo gila?" tanya Syila pelan. "Lo ngapain ke sini? Bentar lagi juga mau maghrib," ucap Syila
Aldy hanya menatapnya datar.
"Siapa suruh chat gue gak lo bales," kesalnya. "Makanya gue ke sini beneran," lanjutnya.
Syila langsung melototkan matanya, "Stres lo!" umpatnya.
"Gue waras. Lo yang stres, chat gue gk di bales-bales," ucapnya yang kesal.
Syila menghela nafasnya, "Gue capek, Al. Gue baru pulang dari sekolah, dan gue butuh istirahat. Makanya gue gak bales chat dari lo," jelasnya.
"Secapek itu kah?" tanya Aldy yang merubah raut wajahnya menjadi khawatir.
"Ya lo pikir aja sendiri!" kesal Syila.
Aldy merasa bersalah di buatnya.
"Ya udah, gue minta maaf," ucapnya tulus.
"Udah sana lo balik!" usir Syila. Aldy langsung mengerucutkan bibirnya, "Ajak masuk dulu kek. Ini mah langsung di usir," ambeknya.
Syila memutar bola matanya malas. Ia sudah benar-benar kesal dengan cowok yang satu ini.
"Di dalem ada nyokap gue, Lagian mau ngapain, sih?" tanya Syila. "Udah ah, sana pulang!" lanjutnya mengusir.
Sampai pada akhirnya, Aldy menyerah dan bersiap untuk menyalakan motornya. Dia berniat untuk pulang karena di usir oleh sang punya rumah alias Syila.
Saat Ia menyalakan motornya, tiba-tiba saja Mama Syila keluar rumah.
"Eh.. kok kamu mau pulang? Sini masuk dulu! Tante udah buatkan kamu teh," ajak Mama Syila kepada Aldy.
Bukan hanya Aldy yang terkejut, melainkan Syila juga ikut terkejut dibuatnya.
"Mah?" kagetnya.
Aldy langsung tersenyum kemenangan, "Tapi tadi kata Syila, saya harus-
Ucapannya terpotong karena Syila yang langsung melototkan matanya ke arahnya.
"Kenapa?" tanya mama Syila.
"Oh, gak ada apa-apa tante," ucap Aldy sambil cengengesan. "Jadi, saya boleh masuk, tante?" tanya Aldy sopan.
"Tentu dong. Ayo masuk!" ajak Mama Syila. Aldy pun turun dari motornya dan langsung masuk ke dalam rumah Syila.
Syila masih terdiam di tempat, Ia masih mencerna kejadian yang baru saja terjadi.
▪▪▪
Didalam sudah ada Aldy yang duduk di sofa dengan di suguhi teh hangat yang di buat oleh camer tercintah, Eh ralat, maksudnya mama Syila tercintah.
Tak lama, Syila masuk kedalam dan langsung meliriknya sinis.
Ada rasa canggung disini. Aldy bingung harus apa. Tapi, ada mama Syila yang mengajaknya ngobrol.
"Kamu ini temannya Syila ya?" tanya Mama Syila yang memulai obrolan.
Aldy mengangguk, "I-iya tante." balasnya gugup.
"Syila kalau di kelas gimana?" tanya Mama Syila yanh penasaran.
Tiba-tiba Syila menyeletuk yang baru saja keluar dsri kamar.
"Aku kan anak baru, mah. Dan belum terlalu akrab sama Dia. Jadi gak usah tanya-tanya ke Dia," ucap Syila dengan memandang Aldy dengan sinis.
Entah kenapa, Lelaki ini sangat menyebalkan di matanya.
"Kalau belum akrab, ngapain Dia kesini?" tanya Mama nya yang langsung membuat Aldy terdiam.
Syila langsung menampilkan senyum jahatnya. Emangnya enak?
Aldy pun langsung menjawabnya dengan jujur, "Pesan saya gak di bales sama Syila, makanya saya dateng kesini," ucapnya jujur.
Dan Syila lah yang langsung terdiam karena jawaban jujur dari Aldy. "Mampus gue," gumamnya.
Kenapa lelaki ini harus menjawab jujur? Akh... Syila kesal sekarang.
"Teh, kenapa gak di bales chat dari Dia?" tanya mamanya.
Syila hanya menjawab cuek, "Gak penting."
Aldy langsung sewot, "Gak penting gimana? Tadi gue nanya-nanya soal tugas. Karena lo gak bales, ya udah gue dateng kesini," ucapnya memberi penjelasan.
Syila terdiam. Jadi itu alasannya.
"Kalau boleh tau, nama kamu siapa?" tanya mama Syila yang penasaran.
"Nama saya Aldy Rifaldan, Tante. Biasa di panggil Aldy," ucapnya.
Mama Syila manggut-manggut, "Ohh, namanya keren kayak orangnya," canda mama Syila.
Dan langsung terdengar tawaan setelah itu. Tapi tidak dengan Syila.
▪▪▪
Ternyata, hujan mengguyur sore ini. Aldy yang tadinya memang berniat untuk pulang setelah teh nya habis pun mengurungkan niatnya.
"Hujan," gumam Syila. Dia menatap Aldy, "Lo bawa jas hujan?" tanya Syila.
Mama nya malah melarang, "Udah sih, Aldy di sini aja dulu sampai hujannya reda. Jangan di suruh pulang!" perintah mama nya.
Syila melongo tak percaya, "Tapi Dia kan udah dari tadi di sininya mah," ucapnya.
"Ya udah nggak apa apa. Sekalian sholat Maghrib, kan?" tanya Mama nya.
Aldy yang mendapat larangan seperti itu malah senang. Setidaknya ada alasan untuk dirinya masih di sini.
"Iya tante," balasnya.
Mama Syila pun tersenyum senang, "Nah, gitu dong. Sekarang dari pada kalian diem-dieman, mending kerjain tugas aja bareng-bareng," titah mama nya.
Aldy mengangguk sedangkan Syila terkejut. Aldy sih yes, tapi kalau Syila..
"Gak mau ah," tolak Syila.
Hal tersebut mengundang tanda tanya dari mama nya. "Kenapa?" tanya mama nya.
"Males, ngapain belajar bareng? Aku bisa belajar sendiri," ucap Syila.
"Gak boleh gitu. Sana belajar bersama! Tapi belajarnya tetep disini," jelas mamanya.
Mau tak mau, ya harus mau. Syila pun mengangguk terpaksa. Dan pada akhirnya, mereka belajar bersama.
♤♤♤