---
"Dia adalah wanita terfavoritku yang pernah singgah di dalam hatiku" -Aldy Rifaldan
---
-Hubungannya sudah kandas, tapi kenangannya masih berbekas-
---
Nasyila Azzahra atau sebut saja Syila, Wanita cantik pindahan dari Bandung yang memikat banyak hati lela...Read More >>"> Memories About Him (3. Pulang bareng) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - Memories About Him
MENU
About Us  

♤♤♤

Skip-

Bel untuk pulang sekolah pun berbunyi. Semua siswa dan siswi yang ada di sana langsung siap-siap untuk merapikan tas nya.

Aldy yang berada di dalam kelas pun juga ikut merapikan buku buku nya ke dalam tas.

"Al! Main dulu gak nih kita?" tanya Rudi secara tiba-tiba.

Aldy terdiam, Ia berfikir sejenak. "Gue gak ikut dulu," ucapnya santai.

Sontak, semua temannya terkejut.

"Ah gak asik lu!" ucap Tegar

"Tau dih, Ayo main!" ajak Ardi

Aldy tetap menggeleng, "Gue ada urusan," ucap Aldy sembari menggendong tasnya.

Setelah berkata itu, Ia langsung pergi dengan melirik sekilas ke arah Syila.

Syila hanya membuang muka. Ia sudah terlanjur kesal dengan Aldy.

▪▪▪

Syila melambaikan tangan kepada Nata dan kedua teman barunya yang bernama Fiara dan Kazea.

"Iya, Bye," ucap Syila kepada ketiga teman barunya itu.

Syila pun masih menunggu mamah nya untuk menjemputnya di luar gerbang.

Mama negara❤

-Teh..
-Mmh gk bisa jmpt teteh skrng
-soalnya di sini macet bgt
-teteh pulang sendiri aja ya!

Syila yang membaca itu langsung lesu. Bisa-bisanya mamah nya terjebak macet. Jadi gunanya Ia menunggu mamah nya dari tadi apa?

Mama negara❤

-Teh..
-Mmh gk bisa jmpt teteh skrng
-soalnya di sini macet bgt
-teteh pulang sendiri aja ya!

=Loh, teteh naik apa dong?

-Naik odong odong!
-Ya naik angkot, lah
-Duitnya ada kan?

=Duit mah ada, angkotnya yang gk ada

-Tungguin aja angkotnya
-nanti jg ada

=hm iya
Read

Syila menghela nafasnya kasar. Dia sudah lelah hari ini. Ingin rasanya Ia rebahan di atas kasur kesayangannya.

Pasalnnya, sekarang sudah menunjukkan pukul 3 sore. Biasanya angkot sudah jarang lewat kalau jam segini.

"Apes banget hari ini. Harus nungguin angkot, mana tadi ada cowok nyebelin yang namanya Aldy," ucap Syila bermonolog.

"Gak usah ngomong sendiri!" ucap seorang lelaki yang berada di belakangnya.

Syila terkejut dan langsung membalikkan badannya.

"Lo lagi?" Tanya Syila.

Ya, lelaki itu adalah Aldy. Aldy tepat berada di belakangnya sekarang.

"Kenapa? kaget?" tanya Aldy dengan suara beratnya.

Syila langsung menoyor kepala Aldy. "Ya iya lah, pake nanya lagi." Ucapnya kesal.

"Bentar deh, bukannya lo udah pulang ya tadi?" Lanjutnya.

Aldy terdiam. Memang tadi Ia ingin pulang, tetapi  Ia ingin mengikuti Syila terlebih dahulu agar Ia bisa tau rumah Syila.

"Kalau gue udah pulang, gak mungkin gue ada di depan lo sekarang," ucapnya yang masih menatap Syila dengan tatapan tajamnya.

Syila tak mau kalah, Ia juga memasang muka judes nya kepada Aldy. "Ya udah sih, gue cuman nanya," ucap Syila yang sewot.

Aldy kehabisan topik, "Belum pulang?" tanya Aldy.

Pertanyaan bodoh macam apa ini? Syila langsung kesal di buatnya.

"Kalau gue udah pulang, gak mungkin gue ada di depan lo sekarang," balas Syila yang mengikuti jawaban dari Aldy.

Aldy terkejut, "Ya kan gue cuman nanya."

"Pertanyaan lo gak bermutu," ucap Syila.

Aldy kembali terdiam. Entahlah, Ia kehabisan topik.

"Jam segini, angkot udah jarang," ucap Aldy memberi tahu.

"Iya, gue tau," ucap Syila yang cuek dan langsung membalikkan badannya untuk kembali melihat jalan.

Aldy pun melangkah ke depan untuk mensejajarkan dirinya dengan Syila.

"Terus ngapain masih disini?" Tanya Aldy.

"Lo mau nunggu angkot sendirian di sini? Yang lain udah pada pulang," lanjutnya

Sebenarnya Syila juga takut menunggu angkot sendirian. Tapi mau bagaimana lagi?

"Nyokap gue kejebak macet. Jadi, gue di suruh naik angkot aja. Kayaknya nyokap gue puter balik," ucap Syila.

"Gue anter," ucap Aldy.

Sontak, membuat Syila terkejut. "Maksudnya?"

Aldy menoleh ke arah Syila. "Ck, gue anter lo pulang. Daripada lo sendirian di sini nunggu angkot," ucap Aldy.

Syila menolaknya, "Dih, ogah banget gue pulang bareng sama lo," ucapnya.

Aldy menahan kesal. "Jadi lo lebih mentingin gengsi lo dari pada keselamatan lo?" tanya Aldy

"Justru gue lebih memilih keselamatan gue dengan gak pulang bareng sama lo!" ucapnya dengan penuh penekanan.

"Maksud lo?"

Syila bersidekap dada. "Lo itu cowok yang baru gue kenal. Gue gak tau akal busuk yang ada di otak lo!" ucap Syila. "Makanya gue gak mau pulang bareng sama lo."

"Heh gadis Bandung! Jangan asal nuduh, ya! Niat gue baik, gak ada akal busuk buat nyelakain lo!" Ucap Aldy dengan serius.

"Yang namanya cowok, bisa aja kan bohong?" Ucap Syila meledek.

Akhirnya Aldy menyerah, percuma jika berdebat dengan wanita, pikirnya.

"Ya udah, Kalau lu gak mau pulang bareng sama gue, Ya gak apa apa. Silakan tunggu mobil jemputan lo itu dateng!" Ucap Aldy yang meledek.

Syila hanya memutar bola matanya malas.

Aldy pun langsung kembali ke parkiran untuk mengambil motornya. Setelah itu, Ia langsung meninggalkan Syila yang sedang menunggu angkot datang.

▪▪▪

Aldy langsung berhenti tak jauh dari sekolahnya. Ia merutuki kebodohannya sendiri karena tidak bisa memaksa Syila untuk pulang bersamanya.

"Akhh.. Harusnya gue paksa si gadis Bandung itu buat pulang bareng sama gue. Kalau bisa gue seret dia!" ucapnya bermonolog. "Eh jangan di seret deh, gue masih punya hati soalnya."

Kemudian, Aldy sedang memikirkan caranya agar tidak ada angkot yang melintas di depan sekolahnya.

Seketika, otak cemerlang nya pun bekerja. Aldy langsung menelepon temannya, Ardi.

"Halo," ucap Aldy

"Ngapa?" tanya Ardi dari seberang sana.

"Suruh semua anggota JEDGAZ buat hadang angkot-angkot yang mau melintas ke depan sekolah kita!" perintah Aldy kepada Ardi di telepon.

Ardi pun terkejut mendengarnya.

"Heh! Lo yang bener aja, anjir. Buat apaan emang?" tanya Ardi yang masih di telepon.

"Gak usah banyak tanya! Kerjain sekarang!" perintah Aldy di telepon.

Tak butuh berapa lama, Ardi pun melaksanakan tugas dari si paketu.

Semua anggota JEDGAZ di kerahkan untuk menghadang para angkot yang ingin melintas ke sekolah mereka.

Mereka tidak hanya melakukan itu saja. Tapi, Aldy juga menyuruh mereka untuk membayar sebanyak 500 ribu kepada tukang angkot karena tidak bisa melewati sekolah mereka sore ini.

▪▪▪

Sudah pukul 4 sore tapi tidak ada angkot yang lewat sama sekali. Syila sudah menunggu sejam di depan gerbang sekolahnya yang baru.

"Ya ampun, udah jam 4 sore. Ternyata bener kata Aldy, angkot udah gak ada kalau jam segini." Ucapnya bermonolog.

"Aduhh gue harus gimana? pulang sama siapa?"

Tiba-tiba..

"Hei, gadis Bandung!" panggil Aldy yang kembali mengagetkannya.

Syila menoleh dan terkejut. "A-aldy?" tanya nya. "Lo ngapain kesini lagi?"

"Menjemput gadis Bandung yang gengsian." Ucapnya.

Syila tersindir, "Maksud lo apa?"

"Ck, Gak usah munafik. Ayo naik! Mau sampai kapan nunggu kepastian dari angkot?" Tanya Aldy

Benar juga. Syila tidak bisa berbohong kalau Ia ingin pulang sekarang juga. Tapi, Ia takut Aldy akan macam-macam kepadanya.

Syila masih terdiam dengan segala pikirannya yang sedang bergulat.

Aldy memutar bola matanya malas. Lama sekali wanita ini berfikir?

"Gue dapet info kalau angkot-angkot lagi gak lewat sini" Ucap Aldy berusaha meyakinkan.

Syila langsung terkejut bukan main. "KENAPA LO GAK BILANG DARI TADI, SIH?!!" Tanya Syila yang sudah kesal.

Aldy terkejut dan berusaha mencari alasan. "Kan gue baru di kasih taunya barusan sama temen gue" Ucapnya berbohong.

Syila pun menghela nafasnya kasar. Aldy paham kalau Syila hanya takut jika pulang bersamanya, Karena mereka baru kenal.

"Tenang! gue gak bakal macem-macem sama lo. Setelah gue nganter lo pulang, gue juga langsung pulang" Ucap Aldy menyakinkan.

Syila masih terdiam. Ia bingung saat ini.

"Kalau gue macem-macem, tinggal tendang burungnya. Ah elah," ucap Aldy yang sudah kepalang kesal karena Syila tak kunjung menjawabnya.

"Ck, iya-iya. Gue pulang bareng lo!" Ucap Syila.

Aldy mencetak senyum kemenangan.

"Hari ini, aku bisa mengantarnya pulang sekaligus tau alamat rumahnya. Dan bonusnya, mungkin aku bisa bertemu dengan calon mertua." Batinnya.

♤♤♤

 

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
(L)OVERTONE
1854      651     1     
Romance
Sang Dewa Gitar--Arga--tidak mau lagi memainkan ritme indah serta alunan melodi gitarnya yang terkenal membuat setiap pendengarnya melayang-layang. Ia menganggap alunan melodinya sebagai nada kutukan yang telah menyebabkan orang yang dicintainya meregang nyawa. Sampai suatu ketika, Melani hadir untuk mengembalikan feel pada permainan gitar Arga. Dapatkah Melani meluluhkan hati Arga sampai lela...
Aditya
1169      480     5     
Romance
Matahari yang tak ternilai. Begitulah Aditya Anarghya mengartikan namanya dan mengenalkannya pada Ayunda Wulandari, Rembulan yang Cantik. Saking tak ternilainya sampai Ayunda ingin sekali menghempaskan Aditya si kerdus itu. Tapi berbagai alasan menguatkan niat Aditya untuk berada di samping Ayunda. "Bulan memantulkan cahaya dari matahari, jadi kalau matahari ngga ada bulan ngga akan bersi...
CHERRY & BAKERY (PART 1)
3561      877     2     
Romance
Vella Amerta—pindah ke Jakarta sebagai siswi SMA 45. Tanpa ia duga kehidupannya menjadi rumit sejak awal semester di tahun keduanya. Setiap hari dia harus bertemu dengan Yoshinaga Febriyan alias Aga. Tidak disangka, cowok cuek yang juga saingan abadinya sejak jaman SMP itu justru menjadi tetangga barunya. Kehidupan Vella semakin kompleks saat Indra mengajaknya untuk mengikuti les membuat cu...
Aku Lupa Cara Mendeskripsikan Petang
497      337     2     
Short Story
Entah apa yang lebih indah dari petang, mungkin kau. Ah aku keliru. Yang lebih indah dari petang adalah kita berdua di bawah jingganya senja dan jingganya lilin!
Langit Indah Sore Hari
93      79     0     
Inspirational
Masa lalu dan masa depan saling terhubung. Alka seorang remaja berusia 16 tahun, hubungannya dengan orang sekitar semakin merenggang. Suatu hari ia menemukan sebuah buku yang berisikan catatan harian dari seseorang yang pernah dekat dengannya. Karena penasaran Alka membacanya. Ia terkejut, tanpa sadar air mata perlahan mengalir melewati pipi. Seusai membaca buku itu sampai selesai, Alka ber...
Play Me Your Love Song
2919      1213     10     
Romance
Viola Zefanya tidak pernah menyangka dirinya bisa menjadi guru piano pribadi bagi Jason, keponakan kesayangan Joshua Yamaguchi Sanjaya, Owner sekaligus CEO dari Chandelier Hotel and Group yang kaya raya bak sultan itu. Awalnya, Viola melakukan tugas dan tanggung jawabnya dengan tuntutan "profesionalitas" semata. Tapi lambat laun, semakin Viola mengenal Jason dan masalah dalam keluarganya, sesu...
To The Girl I Love Next
352      245     0     
Romance
Cinta pertamamu mungkin luar biasa dan tidak akan terlupakan, tetapi orang selanjutnya yang membuatmu jatuh cinta jauh lebih hebat dan perlu kamu beri tepuk tangan. Karena ia bisa membuatmu percaya lagi pada yang namanya cinta, dan menghapus semua luka yang kamu pikir tidak akan pulih selamanya.
Chrisola
554      324     3     
Romance
Ola dan piala. Sebenarnya sudah tidak asing. Tapi untuk kali ini mungkin akan sedikit berbeda. Piala umum Olimpiade Sains Nasional bidang Matematika. Piala pertama yang diraih sekolah. Sebenarnya dari awal Viola terpilih mewakili SMA Nusa Cendekia, warga sekolah sudah dibuat geger duluan. Pasalnya, ia berhasil menyingkirkan seorang Etma. "Semua karena Papa!" Ola mencuci tangannya lalu membasuh...
April; Rasa yang Tumbuh Tanpa Berharap Berbalas
1178      468     0     
Romance
Artha baru saja pulih dari luka masa lalunya karena hati yang pecah berserakan tak beraturan setelah ia berpisah dengan orang yang paling ia sayangi. Perlu waktu satu tahun untuk pulih dan kembali baik-baik saja. Ia harus memungut serpihan hatinya yang pecah dan menjadikannya kembali utuh dan bersiap kembali untuk jatuh hati. Dalam masa pemulihan hatinya, ia bertemu dengan seorang perempuan ya...
Love in the Past
477      352     4     
Short Story
Ketika perasaan itu muncul kembali, ketika aku bertemu dengannya lagi, ketika aku harus kembali menyesali kisah itu kesekian kali.