Loading...
Logo TinLit
Read Story - Gunay and His Broken Life
MENU
About Us  

Lima tahun kemudian ....

Tak bisa dipungkiri bahwa segala kenangan menyayat sanubari itu benar-benar telah terlewat. Masa lalu adalah sejarah dan masa depan adalah misteri, begitulah kata orang-orang.

Gunay, yang jiwanya telah terberai, entah mungkin masih tertinggal pada masa lima atau enam tahun lalu itu masih harus dipaksa dengan denting jam yang terus berbunyi. Dia tidak bisa terus seperti itu, masih ada keponakannya yang sudah di-amanahkan oleh kakaknya untuk dia jaga. Sebab itu, dia tidak bisa terus tinggal pada masa lalunya.

Langit di atas sana masih belum terlihat jelas menampilkan warnanya. Pepohonan yang tampak tenang, dan udara yang masih terasa begitu dingin jelas menunjukkan bahwa kini adalah waktu subuh.

Di tengah kesunyian itu, sebuah sepeda motor dari jenis sport-bike terparkir begitu saja di samping bangunan sebuah mesjid. Sementara si pengendara, telah masuk ke suatu tempat yang di sekelilingnya dikelilingi pagar bercat putih yang aura mistisnya begitu terasa.

Proses gutasi yang terjadi menyebabkan kelenjar hidatoda memunculkan titik-titik air di ujung helai daun. Air bening itu sangat murni, sangat jernih dan cantik. Tapi ketika sebuah kaki dengan sepatu berwarna putih itu melewatinya, rerumputan kecil itu dengan terpaksa membiarkan air di ujung helai daunnya ikut terserap oleh sepatu tersebut.

Kaki itu terus melangkah tanpa peduli, langkahnya terkesan tenang ketika melewati satu per satu tanah tersirat dengan nisan yang bertuliskan nama-nama mereka yang telah dahulu berakhir kehidupannya.

Itu adalah tempat pemakaman.

Sementara itu, seorang yang datang ke pemakaman subuh-subuh begini tidak lain adalah Gunay.

Ketika mendapati dua makam yang saling berdampingan, langkah pemuda itu pun terhenti.
Kedua makam itu memiliki jarak kurang dari satu meter, Gunay berjalan lagi ke situ lalu menekuk kedua kakinya untuk berjongkok di antaranya. Tapi, setelah berpikir sebentar, dia akhirnya memutuskan untuk duduk saja di atas tanah yang masih lembab itu tanpa peduli pakaiannya yang akan kotor.

Di tangannya, dia membawa dua tangkai mawar segar yang entah baru dia petik darimana.

Gunay tersenyum simpul dengan perasaan yang menyimpan pilu. Dia bergeser ke satu sisi makam, lalu meletakkan satu tangkai mawar di atasnya.

Di nisan itu tertulis nama seseorang yang selalu terus terbayang dalam setiap tidurnya. Nama wanita yang tidak akan pernah bisa dia lupakan sampai akhir kehidupannya.

Tangannya yang dingin terangkat untuk menyentuh nisan putih yang bahkan lebih dingin itu. Bibir pucatnya berbisik lirih, "Kak ... Gunay datang."

Tentu saja tidak akan ada sahutan.

Kini tangannya beralih pada rumput-rumput kecil yang tumbuh di atas makam itu. Mencabutinya tanpa perasaan. Dia tak akan pernah membiarkan satu gulma pun tumbuh di atas makam kakak tersayangnya.

Gulma dari golongan teki-tekian itu begitu berani untuk menampakkan diri, padahal Gunay selalu datang setiap minggu ke sini untuk sekadar berbincang dengan kakaknya sekaligus untuk menjaga makamnya tetap bersih.

"Kak ... sudah lima tahun sejak terakhir kali Gunay lihat kakak. Hari demi hari, bukannya bisa mengikhlaskan, Gunay malah tambah kangen sama senyum cantiknya Kak Yanli ...."

Gunay mengelus bagian atas nisan putih itu,  menempelkan dahinya seolah-olah sedang menempelkan dahinya pada kakaknya.

"Gunay selalu merasa, semua ini hanya mimpi buruk. Akan ada pagi ketika kakak menepuk pipi Gunay dan bangunin Gunay dari mimpi buruk itu kan kak? Iyakan kak?!"

"Tiap hari Gunay duduk di meja makan, menunggu kakak nyiapin sarapan buat Gunay, tapi kenapa kakak gak pernah datang??"

"Ikan cupang yang dulu Gunay pelihara semuanya juga udah mati. Gunay sengaja biarin airnya kotor karena Gunay tau kakak bakalan bersihinnya, tapi apa? Kenapa kakak biarin ikan-ikan Gunay mati??"

"Kak ... Gunay selalu bilang ke Rayhan kalo kakak sama bang Addly cuma pergi sebentar. Tapi ini udah lima tahun, kenapa kakak belum balik juga?"

"Kak ... Gunay gak kuat lagi ... Gunay pengen ketemu kakak ...."

Mata Gunay sudah begitu merah, dan air terus menetes membasahi nisan putih di depan wajahnya.

Dia memeluk nisan putih itu begitu erat, seolah-olah benar-benar sedang memeluk orangnya langsung.

Setiap hari, hari demi hari selama lima tahun ini, Gunay tak pernah sekalipun absen untuk sekadar menyirami makam kakak dan abang iparnya ini dengan air matanya.

Terserah jika mengatakan dia cengeng, memang begitulah dia. Penyemangat terbesarnya sudah pergi meninggalkannya. Jika bukan karena keponakannya, dia benar-benar tak sanggup lagi menghadapi dunia.

Gunay terus duduk di antara kedua makam itu sampai matahari benar-benar naik. Cahaya mulai menyinari wajahnya yang sembab karena menangis. Dia hendak beranjak ketika dia mendengar sebuah jejak kaki yang menginjak dedaunan kering.

Dia berdiri dan berbalik, menatap ke arah suara.

Penglihatan Gunay kian hari semakin kabur. Karena menangis tiap hari, syaraf-syaraf di matanya semakin rusak dan membuatnya semakin sulit melihat dengan jernih seperti dulu.

Penglihatan yang kabur itu menatap orang di seberangnya. Dua pasang mata bertemu dan orang itu pun menyapa, "Gunay ...."

Sosok di antara kepingan-kepingan cahaya yang kabur itu perlahan tampak jernih, menampilkan seseorang yang tak asing bagi Gunay.

Sudut bibir Gunay sedikit terangkat, balik menyapanya dengan senyuman pahit.

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Trasfigurasi Mayapada
211      161     1     
Romance
Sekata yang tersurat, bahagia pun pasti tersirat. Aku pada bilik rindu yang tersekat. Tetap sama, tetap pekat. Sekat itu membagi rinduku pada berbagai diagram drama empiris yang pernah mengisi ruang dalam memori otakku dulu. Siapa sangka, sepasang bahu yang awalnya tak pernah ada, kini datang untuk membuka tirai rinduku. Kedua telinganya mampu mendengar suara batinku yang penuh definisi pasrah pi...
LUCID DREAM
498      357     2     
Short Story
aku mengalami lucid dream, pada saat aku tidur dengan keadaan tidak sadar tapi aku sadar ketika aku sudah berada di dunia alam sadar atau di dunia mimpi. aku bertemu orang yang tidak dikenal, aku menyebutnya dia itu orang misterius karena dia sering hadir di tempat aku berada (di dalam mimpi bukan di luar nyata nya)
Cerita Milik Sailendra
533      379     4     
Short Story
Tentang seorang Hara yang diburu rasa ingin tahunya sendiri terhadap seorang Sailendra, lelaki misterius yang tidak masuk akalnya.
Pilihan Terbaik
4926      1489     9     
Romance
Kisah percintaan insan manusia yang terlihat saling mengasihi dan mencintai, saling membutuhkan satu sama lain, dan tak terpisahkan. Tapi tak ada yang pernah menyangka, bahwa di balik itu semua, ada hal yang yang tak terlihat dan tersembunyi selama ini.
Never Let Me Down
504      383     2     
Short Story
Bisakah kita memutar waktu? Bisakah kita mengulang semua kenangan kita? Aku rindu dengan KITA
SILENT
5559      1666     3     
Romance
Tidak semua kata di dunia perlu diucapkan. Pun tidak semua makna di dalamnya perlu tersampaikan. Maka, aku memilih diam dalam semua keramaian ini. Bagiku, diamku, menyelamatkan hatiku, menyelamatkan jiwaku, menyelamatkan persahabatanku dan menyelamatkan aku dari semua hal yang tidak mungkin bisa aku hadapi sendirian, tanpa mereka. Namun satu hal, aku tidak bisa menyelamatkan rasa ini... M...
27th Woman's Syndrome
10742      2061     18     
Romance
Aku sempat ragu untuk menuliskannya, Aku tidak sadar menjadi orang ketiga dalam rumah tangganya. Orang ketiga? Aku bahkan tidak tahu aku orang ke berapa di hidupnya. Aku 27 tahun, tapi aku terjebak dalam jiwaku yang 17 tahun. Aku 27 tahun, dan aku tidak sadar waktuku telah lama berlalu Aku 27 tahun, dan aku single... Single? Aku 27 tahun dan aku baru tahu kalau single itu menakutkan
Tsurune: Kazemai Koukou Kyuudoubu - Masaki dan Misaki dan Luka Masa Lalu-
3685      1201     1     
Fan Fiction
Klub Kyudo Kazemai kembali mengadakan camp pelatihan. Dan lagi-lagi anggota putra kembali menjadi 'Budak' dalam camp kali ini. Yang menjadi masalah adalah apa yang akan dilakukan kakak Masaki, Ren, yang ingin meliput mereka selama 3 hari kedepan. Setelah menjadi juara dalam kompetisi, tentu saja Klub Kyudo Kazemai banyak menjadi sorotan. Dan tanpa diketahui oleh Masaki, Ren ternyata mengundang...
Cinta Venus
567      318     3     
Short Story
Bagaimana jika kenyataan hidup membawamu menuju sesuatu yang sulit untuk diterima?
Da Capo al Fine
332      279     5     
Romance
Bagaimana jika kau bisa mengulang waktu? Maukah kau mengulangi kehidupanmu dari awal? Atau kau lebih memilih tetap pada akhir yang tragis? Meski itu berarti kematian orang yang kau sayangi? Da Capo al Fine = Dari awal sampai akhir