"Kenapa tisue bermanfaat, karena cinta tak pernah kemarau" - Sujiwo Tedjo
Alasan apa yang membuat ia perlahan lahan suka kepada Adelar, alasannya ia tidak tahu sampai sekarang.
Melainkan ada sesuatu yang bisa ia rasakan hanya dengan menatap mata Adelar.
Ia bisa sangat paham, melihat terkadang Adelar berdiri di balkon kampus dengan hanya diam dan terkadang menutup kedua matanya. Mencuci tangan sampai berulang kali,memakai desinfektan sampai berulang kali,membersihkan kursi dengan tisu setiap kali ia ingin duduk. Tidak terlalu banyak makan, dan kadang hanya sedikit.Ditambah sesuatu fakta yang ia sekarang baru tahu, ternyata Ibunya sudah meninggal beberapa tahun yang lalu.
Aku tidak kasihan padanya, bukan itu.
Aku hanya bisa merasakan apa yang ia rasakan, aku juga kehilangan kedua orang tua ku. Saat saat itu adalah hal yang paling sakit aku rasakan. Maka dari itu aku memahaminya.
Aku beruntung memiliki Ayah angkat yang sangat menyayangi ku. Tapi aku tidak tau dengan dia. Apakah Ayahnya menyayanginya?
Ataukah ia tidak akur dengannya?
Apa ini? aku tidak terlalu kenal baik dengannya? Mengapa ini harus ku kuatirkan?
***