Loading...
Logo TinLit
Read Story - Acropolis Athens
MENU
About Us  

Kebanyakan orang dingin jarang menampakkan kepeduliaannya,bahkan memberi hadiah saja juga tak mungkin. Berlaku untuk pria seperti Adelar. Ia dingin,perfeksionis,raut wajahnya tak terbaca,mudah marah,sensitif,apalagi soal hadiah dia tidak pernah kepikiran memberikan itu. 

Citra seperti ini sudah mendarah daging dan melekat. Tak banyak yang tidak suka sebenarnya dekat dengan Adelar namun dikarenakan Adelar Mahasiswa pintar,kaya dan merupakan anak seorang pejabat dikotanya itu membuat yang tak suka padanya enggan membullynya.

-Perpustakaan Kampus,11.45 siang-

"Ini untuk mu" Adelar menyodorkan dua coklat cadburry dan ferrero rocher.

"Ha ?! apa ini?? untuk ku?" 

"Hmm, Ayah ku yang membelikannya. Makanlah aku membelikannya juga kepada yang lain"

Adelar menggaruk tungkuk kepalanya yang sebenarnya tidak gatal. Ia sangat gugup karena berbohong soal coklat yang dibagikannya kepada yang lain,padahal ia hanya memberikan kepada Aram seorang.

"Baiklah, terima kasih" 

Aram menyimpan coklat itu ke tas nya dan melanjutkan membaca bukunya tanpa menghiraukan Adelar yang masih berdiri dihadapannya.

"Ada apa? ada yang mau kau sampaikan?"

"Coklatnya kenapa tidak kau makan?" 

"Nanti saja dirumah, aku tidak terlalu lapar"

"Nanti takutnya coklat itu meleleh"

"Tidak akan meleleh, disini full Ac"

"Baiklah, terserah kau saja"

Adelar pun meninggalkan Aram, ia sedikit kecewa sepertinya Aram tidak terlalu menyukai hadiahnya itu.

Astaga Ad, seharusnya kau tidak perlu memberikan coklat itu, memalukan saja"

*****

 

-Taman Kampus,14.00 siang-

Astaga dimana coklat itu,seharusnya ada disini..kenapa sekarang tidak ada?

Aram yang sibuk mencari coklat kesana kemari, mulai balik ke perpus sampai bolak balik ke kelas dan ruang praktek.

Adelar yang mencoba ke taman kampus hendak membaca buku dan memakan roti sandwich buatan si mbak dirumah tiba tiba ia melihat ada dua coklat dengan merek yang sama dia belikan untuk Aram, coklat itu ada di kursi dan dibawah terik panas matahari.

ya betul sekali coklat itu meleleh.

Aram balik ke taman kampus dan mendapati Adelar berdiri menyamping kursi taman dan memegang sesuatu yang tampaknya warna kecoklatan yang cair di tangannya. Semakin mendekat ia mulai sadar bahwa itu coklat yang Adelar kasih dan coklat itu sudah meleleh.

"Ad, emmmm..maaf aku tidak tahu mengapa coklat itu ada disini"

"Apakah coklat ini jalan sendiri"

"hey, hehe maksud ku bukan itu, sepertinya aku lupa menaruhnya kedalam tas lagi"

"Kau sempat memakannya?"

"Tidak, tadi yang makan Sandy.. Ia melihat aku mengeluarkan coklat dari tas"

"Jadi kau belum makan ini sedikit pun?"

"Belum, tapi...."

"Sudah lah,tidak apa..ini akan ku buang saja"

"Hei, mengapa kau membuangnya..itu kan bisa di dingin kan kembali"

Aram mencoba menghentikan Adelar membuang coklat yang meleleh di tangannya. Namun sia sia saja, Adelar enggan menanggapi dan membuang coklat itu ke tong sampah.

Aku menyesal memberikan coklat itu padanya, dia tidak menghargai sedikit pun, memalukan !

 

*****


'Happy Reading'

 

Yessika Simbolon

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Kisah yang Kita Tahu
5798      1743     2     
Romance
Dia selalu duduk di tempat yang sama, dengan posisi yang sama, begitu diam seperti patung, sampai-sampai awalnya kupikir dia cuma dekorasi kolam di pojok taman itu. Tapi hari itu angin kencang, rambutnya yang panjang berkibar-kibar ditiup angin, dan poninya yang selalu merumbai ke depan wajahnya, tersibak saat itu, sehingga aku bisa melihatnya dari samping. Sebuah senyuman. * Selama lima...
Wanita Di Sungai Emas (Pendek)
572      385     3     
Fantasy
Beberapa saat kemudian, aku tersandung oleh akar-akar pohon, dan sepertinya Cardy tidak mengetahui itu maka dari itu, dia tetap berlari... bodoh! Akupun mulai menyadari, bahwa ada sungai didekatku, dan aku mulai melihat refleksi diriku disungai. Aku mulai berpikir... mengapa aku harus mengikuti Cardy? Walaupun Cardy adalah teman dekatku... tetapi tidak semestinya aku mengikuti apa saja yang dia...
BIYA
3328      1164     3     
Romance
Gian adalah anak pindahan dari kota. Sesungguhnya ia tak siap meninggalkan kehidupan perkotaannya. Ia tak siap menetap di desa dan menjadi cowok desa. Ia juga tak siap bertemu bidadari yang mampu membuatnya tergagap kehilangan kata, yang tak pernah ia sangka sebelumnya. Namun kalimat tak ada manusia yang sempurna adalah benar adanya. Bidadari Gian ternyata begitu dingin dan tertutup. Tak mengij...
Dear Diary
646      433     1     
Short Story
Barangkali jika siang itu aku tidak membongkar isi lemariku yang penuh buku dan tumpukan berkas berdebu, aku tidak akan pernah menemukan buku itu. Dan perjalanan kembali ke masa lalu ini tidak akan pernah terjadi. Dear diary, Aku, Tara Aulia Maharani umur 25 tahun, bersedia melakukan perjalanan lintas waktu ini.
Merayakan Apa Adanya
532      375     8     
Inspirational
Raya, si kurus yang pintar menyanyi, merasa lebih nyaman menyembunyikan kelebihannya. Padahal suaranya tak kalah keren dari penyanyi remaja jaman sekarang. Tuntutan demi tuntutan hidup terus mendorong dan memojokannya. Hingga dia berpikir, masih ada waktukah untuk dia merayakan sesuatu? Dengan menyanyi tanpa interupsi, sederhana dan apa adanya.
Big Secret
609      416     0     
Romance
Dayu Raha Dewi, seorang mahasiswi yang menutup identitasnya karena trauma masa lalu. Diluar dugaan, ia terjebak dengan kebohongannya sendiri, melibatkan keselamatan teman-temannya. Akankah ia berhasil menyelamatkan teman-temannya?
(L)OVERTONE
2426      855     1     
Romance
Sang Dewa Gitar--Arga--tidak mau lagi memainkan ritme indah serta alunan melodi gitarnya yang terkenal membuat setiap pendengarnya melayang-layang. Ia menganggap alunan melodinya sebagai nada kutukan yang telah menyebabkan orang yang dicintainya meregang nyawa. Sampai suatu ketika, Melani hadir untuk mengembalikan feel pada permainan gitar Arga. Dapatkah Melani meluluhkan hati Arga sampai lela...
When Home Become You
438      330     1     
Romance
"When home become a person not place." Her. "Pada akhirnya, tempatmu berpulang hanyalah aku." Him.
TEA ADDICT
317      211     5     
Romance
"Kamu akan menarik selimut lagi? Tidak jadi bangun?" "Ya." "Kenapa? Kan sudah siang." "Dingin." "Dasar pemalas!" - Ellisa Rumi Swarandina "Hmm. Anggap saja saya nggak dengar." -Bumi Altarez Wiratmaja Ketika dua manusia keras kepala disatukan dengan sengaja oleh Semesta dalam birai rumah tangga. Ketika takdir berusaha mempermaink...
If I Called Would You Answer
403      290     1     
Short Story
You called her, but the only thing you heard was ' I'm Busy '