Loading...
Logo TinLit
Read Story - Jelek? Siapa takut!
MENU
About Us  

Aine berjalan menelusuri komplek perumahan menuju indomaret yang letaknya berada di luar komplek perumahannya, itu sebabnya indomaret itu lumayan jauh dari rumahnya.

Sesekali kepalanya mengangguk-angguk menikmati musik yang dia dengar, sesekali juga dia bernyanyi tidak jelas karena tidak tau lirik dari lagu itu.

Abay memang sudah menawarkan untuk menghantar nya saja, tapi ia tolak dengan dalih sengaja ingin menikmati udara angin segar malam-malam.

Sesampainya di perbelanjaan, Aine masuk dengan senyum di bibirnya. Mematikan musik dan berjalan menelusuri berbagai makanan, mulai dari chiki-chiki sampai jejeran pop-mie dengan berbagai varian rasa.

"Rasa suka ke Aga ada gak ya?" ia terkekeh geli menyadari ucapannya itu.

Mata Aine berbinar ketika melihat benda favoritnya. Ia mengulum senyum dan tanpa ragu mengambil beberapa bungkus rokok ke dalam keranjang.

"Rokok mulu."

Sial. Ia hampir melemparkan keranjang yang ada di tangannya karna seseorang tiba-tiba ada di belakangnya.

"Ngapain lo disini?" tanyanya mendengus kesal melihat Galang yang langsung mengambil rokok yang Aine taruh di ranjang tadi.

"Kurangin bego nyentuh ni benda. Gak sayang bibir apa ya," ucap nya lalu menaruh rokok itu kembali ke tempatnya.

Galang tak menjawab pertanyaannya.

Aine jelas tidak terima, dia ingin meraihnya kembali, namun sayang tangan Galang mencengkram lengannya erat.

"Jangan ambil kalau lo masih berharap pulang dengan jari tangan utuh," ancam nya tak main-main.

"Apaansih? Ck! Lepas gak tangan gue? Sengaja ya mau pegang lama-lama tangan mulus gue?" Aine tersenyum jahil dengan kedua alis yang naik turun.

"Dih najis," cibir Galang.

Ia memperhatikan penampilan Aine dari atas sampai bawah, "Sok-sok an belanja di indomaret. Mang situ bawa duit?" tanyanya remeh. Tidak, lebih tepatnya mengejek.

Pasti Galang mencoba untuk membawanya ke kejadian tempo hari dimana ia yang lupa membawa uang di toko buku.

"Enak aja! Nih duit gue banyak ya!" ujar Aine seraya mengeluarkan beberapa lembar uang merah dari dompet nya.

"Yaudah kalau gitu. Ayo!" ajak Galang yang membuat nya bingung.

"Ayo kemana sih tai?!" kesal Aine. Kenapa setiap kali berhadapan dengan cowok ini, emosi nya selalu tidak bisa di kontrol?

Dan, kenapa juga Galang secara tidak sengaja berbelanja di tempat yang sama dengannya?

Yang bilang ini pertanda jodoh, Aine geplak ya!

Galang rupanya menggeret Aine ke depan kasir dan meletakkan semua barang belanjannya, "Belanja nya di samain aja. Nih cewek yang bayar Mbak," ucap Galang lempeng tanpa dosa. Sedangkan disampingnya Aine mangap lebar. Tunggu, apa dia tidak salah dengar?

"Lo-"

"Apa?" tantang Galang menaikkan dagunya, "Lupa kalau masih punya utang ke gue?" astaga naga. Aine sampai tepuk jidat dengan kemeditan yang di miliki pria ini.

"Oke-oke gue bayar," jawab nya pasrah.

Baiklah, dia mengalah kali ini. Catat! Hanya untuk kali ini aja.

Kasir wanita itu hanya bisa geleng-geleng kepala melihat dua sejoli yang sepertinya tengah bertengkar itu. Ada-ada saja pikirnya.

"Mas yang modal dikit, dong. Masa cewek yang bayarin," celetuk kasir itu yang sedari tadi mulutnya terasa gatal untuk tidak nimbrung.

Sontak saja Galang melihatnya sinis, "Eh Mbak, situ tau apa? Udah, itung aja nih belanjaan. Gak usah ikut campur bisa 'kan?" sembur nya.

Dalam hati, kasir tersebut merutuki Galang yang ganteng-ganteng medit! Amit-amit punya pacar seperti dia.

"Udah Mbak gak pa-pa. Saya emang ada utang sama ni cowok lambe. Lain kali kalau dia ke indomaret sini lagi, usir aja ya Mbak?" lontar Aine malas sembari mengangkut plastik besar belanjaannya.

Kasir tersebut hanya bisa ketawa ringan dengan perlakuan dua sejoli muda itu.

"Enak aja. Woy tunggu dulu!!" teriak Galang yang di hiraukan Aine.

"Mbak cepet dong bungkus nya elah lelet bener kayak siput," gerutu Galang karna dia tidak mau kehilangan kesempatan untuk menjahili Aine lagi malam ini.

"Udah Mbak biar saya aja yang bungkus." Galang pun mengambil alih barang belanjaannya dan memasukkan nya dengan tergesa-gesa.

"Kayaknya saya lebih cocok berdiri di situ dari pada Mbak," cibir Galang masih sempat-sempatnya sebelum mengejar Aine yang sudah berjalan jauh.

Aine melirik laki-laki yang tampaknya bersusah payah mensejajarkan langkahnya dengannya karna Galang mengatur nafasnya yang ngos-ngosan.
"Gila lo. Gue hampir bengek anjir. Jadi cewek tega amat. Apa susah nya sih tunggu gue dulu?!" omel lelaki itu.

Mata Aine memutar, "Lo tuh yang gila! Udah tau gue mau pulang, ngapain coba di buntutin?!" decaknya berkacak pinggang.

Ya, mereka berdua sekarang tengah berdiri di depan pagar rumah Aine.

"Oh jadi ini rumah lo ya?"

"Hm. Terus lo mau apa?" tanya Aine menyipitkan mata penuh curiga pada Galang. Terlebih dengan senyum miring menyebalkan yang tercetak jelas di wajah tengil nya.

"Mau masuk dong, aus," kata Galang sengaja melemahkan suara.

"Enggak!" tolak Aine menggeleng tegas. Apa kata Ayah-Bunda nya malam-malam begini bawa cowok kerumah?

"Boleh dong. Sekalian kenalan sama bokap nyokap lo," ucap nya keukeh.

"Gue bilang enggak ya enggak! Udah deh pergi sana. Inget ya! Urusan kita udah selesai. Semua utang piutang udah kelar 'kan? Jadi hustt sana. Gue mau istirahat. Bye cabe man!"

Tanpa menunggu balasan Galang, Aine berlari masuk ke dalam rumah, tak lupa mengunci pagar rapat-rapat.

Ia sempat mengintip dari balik celah pagar melihat Galang yang ternyata masih stay di sana.

Tunggu. Aine merasa seperti dejavu saja.

"Aga?" lirih nya. Ya, dia pernah dihantar cowok itu pulang kerumah bukan? Lalu setelahnya, ia bersikap bertolak belakang pada Aine.

"Apa Aga selamat pulang dari sini?" Aine menggeleng cepat-cepat. Tangannya memukul pelan kepalanya yang isi nya ngaco saja.

"Gue mikir apaansih?! Udah jelas lah Aga selamat. Orang dia sekolah kayak biasanya," gumam gadis itu, kemudian berlalu masuk ke rumah.

*****

Mobil Civic berwarna hitam mengkilat milik Abay memasuki parkiran sekolah, membuat para murid yang parkir di situ memekik kan suaranya karna kedatangan murid baru yang dalam waktu seminggu ini sudah famous.

'Aww Abayyy'

'Gila ya, dia ganteng banget parah'

'Paket komplit lagi! Udah kayak martabak.'

'Yaamplop gue udah cantik belum nih'

Namun saat seorang gadis cantik keluar dari mobil Abay, para siswi yang tadi hanya memekik sekarang langsung berteriak histeris. Begitu juga kaum adam. Bahkan sampai ada yang ngences melihat betapa mengangumkannya paras Aine.

'Astaga Aine cantik banget.'

'Yahh mundur-mundur. Saingannya primadona sekolah euy.'

'Mereka sepupuan kali. Orang muka nya aja mirip. Pantes sih sama-sama bening gitu.'

'Andai gue disitu, pasti gue udah bangga banget gak masang muka malu di depan si ganteng Agantara.'

'Enggak lah. Galang tetap pemenangnya!'

'Ogah! Mulut cabe'

"Yang suka sama lo juga siapa? Muka kayak terasi aja berani banget gak pake masker. Apa? Mau ngatain mulut gue kayak cabe lagi?" sembur Galang, orang yang dua gadis itu gosipkan tadi.

"Kancing rok lo tuh naikin dulu. Gosipin orang aja tau nya!'

Aine hanya bisa menahan tawa saja melihat pemandangan yang terjadi tak jauh dari tempat nya berdiri.

Galang sempat melihat nya, namun laki-laki langsung membuang wajah kembali.

Selalu seperti ini. Setiap ada Abay di sisinya, pasti Galang akan bersikap seolah tak mengenal nya.

"Lo belum apa-apa udah pemes aja di sekolah Bay," kata Aine takjub.

Tapi Abay tetap lah Abay yang bodo amat dengan orang-orang yang menurut nya kuker.

"Gak peduli gue. Tugas gue di sekolah cuma belajar dan ngelindungin lo-"

"Tapi gue bukan anak kecil bego! Gue gak mau ya lo buntutin terus," ujar Aine mengancam.

"Lo tetap anak kecil di mata gue, Ai. Lo kira gue gak tau kalau semalem lo pergi sama Galang? Bagus ya lo. Semakin di larang, semakin di langgar. Udah gue per-"

"Gue cuma gak sengaja ketemu di indomaret Bay. Kenapa sih sensi amat? Heran deh. Udah lah gue mau ke kelas aja. Bye!"

 

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Asmaraloka Jawadwipa (Sudah Terbit / Open PO)
13056      2934     1     
Romance
Antara anugerah dan kutukan yang menyelimuti Renjana sejak ia memimpikan lelaki bangsawan dari zaman dahulu yang katanya merupakan sang bapa di lain masa. Ia takkan melupakan pengalaman dan pengetahuan yang didapatnya dari Wilwatikta sebagai rakyat biasa yang menyandang nama panggilan Viva. Tak lupa pula ia akan indahnya asmara di Tanah Blambangan sebelum mendapat perihnya jatuh cinta pada seseor...
Violet, Gadis yang Ingin Mati
6688      1919     1     
Romance
Violet cuma remaja biasa yang ingin menikmati hidupnya dengan normal. Namun, dunianya mulai runtuh saat orang tuanya bercerai dan orang-orang di sekolah mulai menindasnya. Violet merasa sendirian dan kesepian. Rasanya, dia ingin mati saja.
Kisah Kemarin
7607      1766     2     
Romance
Ini kisah tentang Alfred dan Zoe. Kemarin Alfred baru putus dengan pacarnya, kemarin juga Zoe tidak tertarik dengan yang namanya pacaran. Tidak butuh waktu lama untuk Alfred dan Zoe bersama. Sampai suatu waktu, karena impian, jarak membentang di antara keduanya. Di sana, ada lelaki yang lebih perhatian kepada Zoe. Di sini, ada perempuan yang selalu hadir untuk Alfred. Zoe berpikir, kemarin wak...
Premium
Take My Heart, Mr. Doctor!
7049      2041     2     
Romance
Devana Putri Aryan, seorang gadis remaja pelajar kelas 3 SMA. Ia suka sekali membaca novel. Terkadang ia berharap kisah cintanya bisa seindah kisah di novel-novel yang ia baca. Takdir hidupnya mempertemukan Deva dengan seorang lelaki yang senantiasa menjaganya dan selalu jadi obat untuk kesakitannya. Seorang dokter muda tampan bernama Aditya Iqbal Maulana. Dokter Iqbal berusaha keras agar s...
MAMPU
8014      2504     0     
Romance
Cerita ini didedikasikan untuk kalian yang pernah punya teman di masa kecil dan tinggalnya bertetanggaan. Itulah yang dialami oleh Andira, dia punya teman masa kecil yang bernama Anandra. Suatu hari mereka berpisah, tapi kemudian bertemu lagi setelah bertahun-tahun terlewat begitu saja. Mereka bisa saling mengungkapkan rasa rindu, tapi sayang. Anandra salah paham dan menganggap kalau Andira punya...
Cinta dalam Impian
144      116     1     
Romance
Setelah ditinggal oleh kedua orang tuanya, seorang gadis dan abangnya merantau untuk menjauh dari memori masa lalu. Sang gadis yang mempunyai keinginan kuat untuk meraih impian. Voska belajar dengan rajin, tetapi dengan berjalannya waktu, gadis itu berpisah dengan san abang. Apa yag terjadi dengan mereka? Mampukah mereka menyelesaikan masalahnya atau berakhir menjauh?
Daybreak
4407      1837     1     
Romance
Najwa adalah gadis yang menyukai game, khususnya game MOBA 5vs5 yang sedang ramai dimainkan oleh remaja pada umumnya. Melalui game itu, Najwa menemukan kehidupannya, suka dan duka. Dan Najwa mengetahui sebuah kebenaran bahwa selalu ada kebohongan di balik kalimat "Tidak apa-apa" - 2023 VenatorNox
Lebih dari Cinta Rahwana kepada Sinta
3690      1820     0     
Romance
Pernahkan mendengarkan kisah Ramayana? Jika pernah mendengarnya, cerita ini hampir memiliki kisah yang sama dengan romansa dua sejoli ini. Namun, bukan cerita Rama dan Sinta yang akan diceritakan. Namun keagungan cinta Rahwana kepada Sinta yang akan diulas dalam cerita ini. Betapa agung dan hormatnya Rahwana, raksasa yang merajai Alengka dengan segala kemewahan dan kekuasaannya yang luas. Raksas...
Aku baik-baik saja Âż?
4025      1472     2     
Inspirational
Kayla dituntut keadaan untuk menjadi wanita tangguh tanpa harus mengeluh, kisah rumit dimulai sejak ia datang ke pesantren untuk menjadi santri, usianya yang belum genap 17 tahun membuat anak perempuan pertama ini merasa banyak amanah yang dipikul. kabar tentang keluarganya yang mulai berantakan membuat Kayla semakin yakin bahwa dunianya sedang tidak baik-baik saja, ditambah dengan kisah persaha...
Teman Berakhir (Pacar) Musuhan
797      482     0     
Romance
Bencana! Ini benar-benar bencana sebagaimana invasi alien ke bumi. Selvi, ya Selvi, sepupu Meka yang centil dan sok imut itu akan tinggal di rumahnya? OH NO! Nyebelin banget sih! Mendengar berita itu Albi sobat kecil Meka malah senyum-senyum senang. Kacau nih! Pokoknya Selvi tidak boleh tinggal lama di rumahnya. Berbagai upaya buat mengusir Selvi pun dilakukan. Kira-kira sukses nggak ya, usa...