Sok polos, tukang bully, dan naif. Kalau ditanya emang ada cewek kayak gitu? Jawabannya ada! Aine namanya. Di anugerahi wajah yang terpahat hampir sempurna membuat tingkat kepercayaan diri gadis itu melampaui batas kesombongannya.

Walau dikenal jomblo abadi di dunia nyata, tapi diam-diam Ai...Read More >>"> Jelek? Siapa takut! (Chapter 5. Ada yang aneh) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - Jelek? Siapa takut!
MENU
About Us  

Pagi ini ada yang berbeda dengan diri gadis dengan wajah super duper cantik itu. Bahkan seluruh anggota keluarganya kebingungan dengan aura keramahan yang terpancar dari  diri Aine. Bagaimana tidak? Biasanya mah jangan kan tersenyum, di ajak ngobrol saja ia malas-malasan menyahut.

Itu karna semalam ia dan sang pacar habis telfonan mesra. Ya meski awalnya pacar online nya itu ngambek karna ponsel Aine yang tidak aktif-aktif.

"Kamu sehat sayang?" tanya sang Ibunda ragu-ragu takut anak gadisnya itu tersinggung.

Belum sempat ia menjawab, Abay datang lengkap dengan seragam sekolahnya, "Sehat lah Tan pasti. Ya gak Ai?" ia menaik turunkan alisnya.

"Cuih. Gak sudi," ketus Aine melempar tatapan sinis pada sepupu jeleknya itu. Jangan harap Aina melupakan begitu saja kejadian tadi malam di mana Abay yang meninggalkan nya begitu saja.

"Lho kok jadi jutek gitu. Tadi aja senyum terus," celetuk Ayah Aine yang baru saja selesai membuang hajat pagi-pagi.

"Kapan sih Yah tante sama Om jemput ni anak?" sebalnya.

Tepat di sampingnya duduk, Abay menampilkan wajah sesedih mungkin. Tak lupa dengan tatapan menyesal yang di buat agar Aine mau memaafkannya.

"Jangan marah dong Ai. Iya deh minta maaf karna semalem," ucap nya yang dihiraukan Aine dengan siulan.

"Kok kamu minta maaf? Memangnya ada apa?" tanya Hana penasaran sambil menuangkan susu di cangkir masing-masing. Di tambah lagi wajah Putri nya yang di tekuk masam.

Abay menarik nafas dalam lalu bercerita dengan perasaan bersalah, "Semalem Abay ngajak Aine ke alun-alun kota Tante. Kebetulan di sana ada festival juga."

"Halah, bohong Ma. Orang dia ngajak karna minta temenin buat ketemu sama gebetannya!" potong Aine mengadu.

"I-iya Tan, tapi selebihnya enggak gitu kok," timpal Abay cepat-cepat. Gawat kalau sampai ia di usir dari sini. Salahnya juga sih yang tiba-tiba pergi begitu saja.

"Terus Bay?" celetuk Wisnu, Ayah Aine yang sedari tadi hanya menyimak.

Abay garuk-garuk kepala canggung.

"Ja-"

"Ya terus dia tiba-tiba ninggalin Aine gitu aja Yah di sana. Bayangin, Aine gak bawa apa-apa lho. Bahkan dompet pun sengaja Aine tinggal karna janji Abay yang mau traktir. Terus ponsel Aine juga lowbath," cerocosnya menggebu-gebu. Di akhir kalimat ia membuat gerakan seolah ingin menggorok leher Abay.

"Aine, mungkin Abay ada hal penting yang buat dia jadi tiba-tiba pergi ninggalin kamu," bela Hana membuat Abay bersorak girang dalam hati.

Sementara itu bibir Aine merucut lima meter. Bisa-bisanya Abay malah di bela!

"Kalian semua nyebelin!" ketus Aine lalu meneguk susu cokelat kesukaannya dalam satu tegukan.

Hana dan Wisnu hanya bisa geleng-geleng kepala melihat tingkah laku Putri mereka yang masih kekanak-kanakan itu.

"Omongan Aine jangan di masukin ke hati ya. Masukin ke empedu aja," ucap Wisnu ke Abay dengan di bumbui jokes khas bapak-bapak.

"Iya Om. Lain kali Abay gak akan lagi ninggalin Aine tiba-tiba kayak semalem. Maafin keteledoran Abay ya Tante, Om," ucapnya tak enak. Untungnya Wisnu dan Hana itu bukan tipikal tante dan Om yang menyebalkan. Keduanya justru menyahut ucapannya dengan bercandaan.

"Iya sayang gak pa-pa."

Setelah menghabiskan sarapannya, Abay pun pergi ke sekolah menyusul sepupunya itu. Walau bagaimanapun juga, dia harus meminta maaf pada Aine.

Sementara itu, Aine sudah sampai di sekolahnya. Seperti biasa, banyak pasang mata yang melihatnya dengan tatapan penuh kagum. Bahkan tak di pungkiri ada yang sampai pingsan melihat pesona sang primadona sekolah itu.

Bruk

Seorang gadis dengan penampilan 'gak banget' menabrak tubuh Aine yang menyebabkannya terjungkal kebelakang.

Siswi tersebut tampak merasa bersalah sekali. Ia mengulurkan tangan, namun niat baiknya itu tak di terima oleh orang yang katanya terkenal akan kecantikannya seantero SMA tujuh belas.

"A-aine maaf banget ya? Aku gak sengaja sumpah," cicitnya takut-takut.
Aine yang masih terduduk di lantai langsung bangun kala menyadari jika keduanya sekarang menjadi sorot perhatian.

Sebisa mungkin ia tetap tersenyum manis. Bahkan di depan wajah cewek yang menabraknya itu.

"Ikut gue," bisik nya di telinga gadis dengan name tag Elea itu.

Derap langkah kaki keduanya menggema di koridor belakang perpustakaan yang terbilang cukup sepi.

Elea menggigit bibir bawahnya cemas. Kenapa gadis di depannya sekarang begitu menyeramkan? Bukankah rumor mengatakan jika Aine adalah gadis cantik nan baik hati?

Namun yang ia lihat dari Aine sekarang justru kebalikannya. Dia tidak lebih dari seorang gadis dengan aura pembully yang sadis.

"Kenapa? Kagum dengan kecantikan gue?" tak tanggung-tanggung, tangan Aine mengangkat dagu Elea.

"Lo siapa sih? Berani banget ya mempermalukan gue di depan anak-anak sekolah." Elea sontak menggeleng mendengar ucapan Aine itu.

"Enggak Aine, aku gak ada niat sedikitpun buat sengaja bikin kamu malu atau apapun itu. Itu semua salah aku yang jalan gak liat-liat sampe gak sadar kalau di depan ku ada kamu. Aku bener-bener minta maaf," ujar Elea bersungguh-sungguh. Peluh keringat mulai membasahi dahi nya.

Berhadapan langsung dengan Aine tak pernah terbayangkan akan se-menakutkan ini.

"Gak sadar kalau di depan lo ada gue? Lo buta apa gimana ha?! Jelas-jelas di depan lo ada cewek cantik dan lo bisa-bisanya nabrak dia!" Aine mendorong pundak Elea kuat. Matanya memancarkan kemarahan pada gadis berkacamata itu.

"Dengar sialan!" tunjuknya tepat di wajah Elea, "Dengan lo yang mengatakan kalau gak liat gue ada di depan lo, itu artinya lo gak mengakui kecantikan gue," lanjut Aine memandang Elea rendah.

Ia memainkan rambut gadis cupu itu, lalu menariknya sekuat tenaga. Sedangkan tangan satunya ia gunakan untuk membekap mulut Elea yang mengaduh kesakitan.

"Ini buat lo yang nabrak gue!" bentak nya.

"Tolong l-lepas..." tak ada yang bisa Elea lakukan. Balik menyerang Aine? Itu hanya akan sia-sia karna tenaga gadis itu yang sangat kuat.

Plak

"Itu buat lo yang ngehina kecantikan seorang Aine!"

Elea memejamkan matanya, menikmati sensasi panas yang menjalar di pipi nya akibat tamparan keras Aine.

Tak hanya itu, Aine bahkan mendorong tubuhnya sampai tersungkur ke lantai.

"Dan itu akibat lo yang punya wajah jelek! Gak pantes tau gak sekolah disini! Cewek cupu, jelek, lemah! Gak akan ada yang mau sama lo, ngerti?! Mending lo out aja dari sekolah ini. Penampilan lo itu cuma bikin gue sakit mata tau gak?!" hardik Aine bertubi-tubi. Tak peduli pada Elea yang menangis ketakutan.

Aine mensejajarkan tubuhnya dengan Elea, "Kalau sampai lo ngadu atau sebarin rumor jelek apapun tentang gue. Habis lo cupu!" ancamnya tegas dan memaksa Elea untuk mengangguk sebagai tanda mematuhi ucapannya.

Aine tidak tau saja kalau perbuatannya itu sedari awal sudah ada yang memperhatikan diam-diam. Kecurigaannya selama ini benar jika gadis dengan paras cantik itu, sebenarnya mempunyai hati yang tak ada bedanya dengan bau sampah. Alias busuk.

Setelah puas dengan Elea yang ia anggap mainannya itu, Aine pun kembali ke kelas.

Kaia dan Puyu langsung menghampiri sahabat mereka itu dengan banyak sekali gibahan yang tak sabar ingin mereka ceritakan.

"Kusut banget hari ini Ai," ucap Kaia memulai obrolan.

"Iya, kenapa sih? Ada masalah ya lo?" imbuh Puyu bertanya.

"Enggak. Gak ada masalah apa-apa kok," jawab Aine lesu.

"Yee pagi-pagi udah lemah letih lesu aja tuh muka. Btw itu jepit rambut baru lo ya? Cantik banget," ujar Kaia yang salah fokus pada jepit rambut berwarna biru yang terpasang indah di rambut lebat Aine.

Aine mengangguk senyum-senyum. Tentu saja itu jepit rambut milik korban bullyng nya tadi yang ia ambil paksa.

"Ah enggak kok. Biasa aja," balasnya naif.

"Tadi denger-denger lo gak sengaja di tabrak sama anak kelas sebelah ya?" tanya Puyu penasaran.

Nasib orang cantik mah gini. Hal sekecil apapun pasti akan dengan sangat cepat tersebar.

"Ya biasalah. Tapi gue gak pa-pa kok, namanya juga gak sengaja 'kan? Malahan sosmednya gue follback tadii," kata nya mengada-ada.

"Baik banget lo."

"Enggak lah biasa aja. Eh kayaknya anak-anak udah pada mau ganti baju tuh, yuk bareng aja," ajaknya yang di setujui Kaia dan Puyu.

Pagi ini dimulai dengan pelajaran olahraga, dan materi kali ini adalah permainan bola kaki.

Sudah di bilang dari awal kalau Aine kurang tertarik dengan cowok-cowok yang gemar olahraga. Jadi percuma saja teman cowok kelasnya itu sengaja caper dengannya lewat mencetak gol bola berulang kali.

Yang rombongan cewek-cewek menjerit sana sini mendukung masing-masing tim. Sementara ia hanya duduk di pinggir lapangan dengan tatapan bosan.

Lalu saat ia ingin mengambil botol minum Kaia yang terletak lumayan jauh dari tempat ia duduk, sebuah bola basket tiba-tiba melayang kearahnya.

"AINE AWAS!" begitulah pekikan teman-teman kelasnya.

Aina yang cepat sadar, langsung menangkap bola tersebut dengan gerakan cepat. Ia bahkan mendribble bola orange itu sampai si pelaku datang menghampirinya.

"Bola gue. Siniin."

Really? Apa Aine tidak salah pendengaran? Hanya itu saja yang lelaki di depannya itu ucapkan?

"Hey. Lo gak ada niatan buat minta maaf ke gue gitu?" tanyanya terperangah.

"Nggak," jawab cowok itu ketus dan langsung merebut bola basket dari tangan Aine.

"Tunggu! Lo yang semalem ketemu gue di alun-alun 'kan?"

Cowok itu diam saja. Anehnya, tatapan matanya menunjukkan seolah ia tak kenal siapa Aine. Padahal jelas semalam mereka mengobrol hangat.

"Tuh kan bener. Lo tuh cowok yang sama dengan yang ngedipin mata ke gue kemarin 'kan? Udah gue duga. Eh btw semalem maaf ya ninggalin lo tiba-tiba di depan rumah. Perut gue sakit banget sumpah. Oh ya nama lo siapa? Kita semalem lupa kenalan," ucap Aine mengulas senyum manis. Percayalah tak semua lelaki bisa di ajak kenalan olehnya duluan.

"Gue gak kenal lo."

"Gak mungkin lo gak kenal gue. Gue cewek yang semalem lo traktir makan itu. Masa cewek secantik gue gak lo inget sih?!" kesal Aine bukan main.

Cowok tersebut menyunggingkan senyum mengejek, "Gue gak tau kalau definisi kata cantik itu bentukannya kayak gini."

Aine terdiam seribu kata. Untuk pertama kali dalam hidupnya ada seseorang yang tidak mengakui kecantikan yang ia miliki.

"Ya buat yang tadi, sorry gue gak sengaja. Gue rasa percuma juga minta maaf sama lo dengan alasan gak sengaja karna lo tetep gak akan maafin. Jadi terserah."

Apa maksudnya?

Aine tertawa hambar. Jujur ia kecewa dengan sikap dan tutur kata cowok di depannya ini. Bagaimana bisa seseorang bisa berubah hanya dalam satu malam?

"Aga cepetan woy bawa bolanya!"

Dan cowok dengan nama Aga itu berlari pergi dari hadapan Aine.

"Jadi nama dia Aga? Gak mungkin dia lupa sama gue. Dia pasti cuma acting tadi, gue yakin. Biar gue penasaran dan ngejer-ngejer dia. Liat aja, gue pastiin lo yang bakal ngejer-ngejer gue," lirih Aine mengepalkan tangannya erat.












 

 

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Premium
Dunia Tanpa Gadget
7845      2335     32     
True Story
Muridmurid SMA 2 atau biasa disebut SMADA menjunjung tinggi toleransi meskipun mereka terdiri dari suku agama dan ras yang berbedabeda Perselisihan di antara mereka tidak pernah dipicu oleh perbedaan suku agama dan ras tetapi lebih kepada kepentingan dan perasaan pribadi Mereka tidak pernah melecehkan teman mereka dari golongan minoritas Bersama mereka menjalani hidup masa remaja mereka dengan ko...
Seharap
4411      1960     0     
Inspirational
Tisha tidak pernah menyangka, keberaniannya menyanggupi tantangan dari sang kakak untuk mendekati seorang pengunjung setia perpustakaan akan menyeretnya pada sebuah hubungan yang meresahkan. Segala kepasifan dan keteraturan Tisha terusik. Dia yang terbiasa menyendiri dalam sepi harus terlibat berbagai aktivitas sosial yang selama ini sangat dihindari. Akankah Tisha bisa melepaskan diri dan ...
Unlosing You
264      175     4     
Romance
... Naas nya, Kiran harus menerima keputusan guru untuk duduk sebangku dengan Aldo--cowok dingin itu. Lambat laun menjalin persahabatan, membuat Kiran sadar bahwa dia terus penasaran dengan cerita tentang Aldo dan tercebur ke dalam lubang perasaan di antara mereka. Bisakah Kiran melepaskannya?
The Skylarked Fate
4097      1508     0     
Fantasy
Gilbert tidak pernah menerima takdir yang diberikan Eros padanya. Bagaimanapun usaha Patricia, Gilbert tidak pernah bisa membalas perasaannya. Seperti itu terus pada reinkarnasi ketujuh. Namun, sebuah fakta meluluhlantakkan perasaan Gilbert. Pada akhirnya, ia diberi kesempatan baru untuk berusaha memperbaiki hubungannya dengan Patricia.
Lebih dari Cinta Rahwana kepada Sinta
541      420     0     
Romance
Pernahkan mendengarkan kisah Ramayana? Jika pernah mendengarnya, cerita ini hampir memiliki kisah yang sama dengan romansa dua sejoli ini. Namun, bukan cerita Rama dan Sinta yang akan diceritakan. Namun keagungan cinta Rahwana kepada Sinta yang akan diulas dalam cerita ini. Betapa agung dan hormatnya Rahwana, raksasa yang merajai Alengka dengan segala kemewahan dan kekuasaannya yang luas. Raksas...
Cinta di Sepertiga Malam Terakhir
3702      1080     1     
Romance
Seorang wanita berdarah Sunda memiliki wajah yang memikat siapapun yang melihatnya. Ia harus menerima banyak kenyataan yang mau tak mau harus diterimanya. Mulai dari pesantren, pengorbanan, dan lain hal tak terduga lainnya. Banyak pria yang datang melamarnya, namun semuanya ditolak. Bukan karena ia penyuka sesama jenis! Tetapi karena ia sedang menunggu orang yang namanya sudah terlukis indah diha...
AUNTUMN GARDENIA
99      87     1     
Romance
Tahun ini, dia tidak datang lagi. Apa yang sedang dia lakukan? Apa yang sedang dia pikirkan? Apakah dia sedang kesulitan? Sweater hangat berwarna coklat muda bermotif rusa putih yang Eliza Vjeshte kenakan tidak mampu menahan dinginnya sore hari ini. Dengan tampang putus asa ia mengeluarkan kamera polaroid yang ada di dalam tasnya, kemudian menaiki jembatan Triste di atas kolam ikan berukura...
DI ANTARA DOEA HATI
703      343     1     
Romance
Setelah peristiwa penembakan yang menewaskan Sang mantan kekasih, membuat Kanaya Larasati diliputi kecemasan. Bayang-bayang masa lalu terus menghantuinya. "Siapapun yang akan menjadi pasanganmu akan berakgir tragis," ucap seorang cenayang. Hal tersebut membuat sahabat kecilnya Reyhan, seorang perwira tinggi Angkatan Darat begitu mengkhawatirkannya. Dia berencana untuk menikahi gadis itu. Disaa...
Rembulan
645      342     2     
Romance
Orang-orang acap kali berkata, "orang yang gagal dalam keluarga, dia akan berhasil dalam percintaan." Hal itu tidak berlaku bagi Luna. Gadis mungil dengan paras seindah peri namun memiliki kehidupan seperti sihir. Luna selalu percaya akan cahaya rembulan yang setiap malam menyinari, tetapi sebenarnya dia ditipu oleh alam semesta. Bagaimana rasanya memiliki keluarga namun tak bisa dianggap ...
A.P.I (A Perfect Imaginer)
81      69     1     
Fantasy
Seorang pelajar biasa dan pemalas, Robert, diharuskan melakukan petualangan diluar nalarnya ketika seseorang datang ke kamarnya dan mengatakan dia adalah penduduk Dunia Antarklan yang menjemput Robert untuk kembali ke dunia asli Robert. Misi penjemputan ini bersamaan dengan rencana Si Jubah Hitam, sang penguasa Klan Kegelapan, yang akan mencuri sebuah bongkahan dari Klan Api.