Read More >>"> Dandelion (33. Special Gift (Extra Part 1)) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - Dandelion
MENU
About Us  

Ada rasa yang tak bisa diterka, ada pilu di hati yang kian meronta. Semua itu kembali bertemu kamu, iya kamu ....

 

_____________

 

Seperti biasa, pagi ini adalah pagi yang cerah, meski tidak secerah kemarin, setidaknya tidak ada awan gelap yang menutupi paras indah sang raja langit. Binar mentari menerobos masuk kaca jendela kamar Haewon yang membuatnya terlihat terang benderang. Suasana sepi di Goshiwon masih lekat terasa.

 

Kini Haewon kembali tinggal di Daegu, dia menempati Goshiwon yang dulu pernah dia tinggali dan Taehyung, dia kembali ke rumah orangtuanya.

 

Untuk sesaat Haewon meregangkan otot-otot tubuhnya. Dia masih enggan beranjak dari single-bed, ranjang yang sekarang sedang dia tiduri.

 

"Aku malas bangun," gerutuknya memindahkan posisi tubuh, "lagi pula aku sekarang kan pengangguran yang banyak acaranya." imbuhnya.

 

Suasana hening yang dia ciptakan sendiri mengundang matanya untuk menutup lagi.

 

"Aah, Lama-lama aku bisa frustasi jika tak punya kegiatan!"

 

Gadis itu bangun dari rebahannya dengan rambut acak-acakan lalu tangannya memegang perut.

 

"Aku lapar!"

 

Tiba-tiba sebuah ketukan pintu mengagetkannya. Gadis itu menoleh ke arah jam yang menempel di dinding.

 

"Jam 6, siapa pagi-pagi sudah mengetuk pintu kamar!"

 

Sekali lagi ketukan itu terdengar, mau tidak mau Haewon harus membukakan pintu untuk tamunya.

 

"Sepagi ini ada tamu!" gerutuknya lalu berjalan dengan gontai dan menghampiri pintu. Jari jemarinya memutar knp pintu dan membukanya, terpampanglah sudah wajah ganteng seorang Kim Taehyung di depan pintu. Gadis itu menatapnya dengan heran, begitu juga dengan Taehyung.

 

"Jam segini baru bangun?" kata Taehyung sambil melirik jam yang melingkar di tangan kirinya.

 

"Pagi-pagi sudah mertamu di kamar orang!" celetuk Haewon.

 

"Cepat mandi!"

 

"Baru datang, sudah merintahku untuk mandi!" dengus Haewon terlihat kesal.

 

"Pokoknya aku tidak suka ada kata penolakan. Buruan mandi!" tegas Taehyung.

 

"Kebiasaanmu loh, main maksa!"

 

"Apa mau aku mandiin?"

 

"Eits ... jangan! Tunggu disini, aku mandi dulu!" Haewon segera masuk ke dalam kamar mandi.

 

Beberapa menit sampai 30 menit kemudian.

 

"Yaak, Go Haewon!" teriak Taehyung. "Kau ini mandi atau pingsan di dalam?!"

 

"Bentaaarr!!!" teriak Haewon dari balik pintu.

 

Beberapa detik kemudian, Haewon keluar dengan balutan baju piyama yang dia pakai buat tidur.

 

"Kenapa masih memakai baju piyama? Cepat ganti bajumu, aku mau mengajakmu ke suatu tempat!" perintah Taehyung.

 

"Sudah kuduga, pasti selalu memaksa!" gerutuknya pelan.

 

"Kau bilang apa barusan?" tanya Taehyung yang sayup-sayup mendengarkan celotehan Haewon.

 

"Aku tidak bilang apa-apa!" elak Haewon. Gadis itu kembali masuk ke dalam kamar mandi membawa pakaian ganti. Beberapa menit kemudian, dia keluar dengan setelan pakaian santai. "Memangnya kita akan kemana?" tanyanya.

 

"Nanti juga kau akan tahu!"

 

Seperti itulah jawaban dari Taehyung dan Haewon sudah bisa menebak kebiasaan Taehyung itu.

 

Keduanya melangkah menuju halaman depan Goshiwon. Haewon terpana karna di depan Goshiwon berhenti sebuah mobil mewah. Taehyung melangkahkan kakinya lebih cepat, dia memutari mobil tersebut dan berhenti tepat di pintu mobil. Haewon hanya melihat gerak-gerik Taehyung dari jauh karna tertutup badan mobil.

 

"Kita naik ini?" seru Haewon dan Taehyung hanya tersenyum.

 

Pikiran Haewon sudah melayang membayangkan adegan romantis di drama-drama Korea, seorang pria membukakan pintu mobil untuk kekasihnya.

 

"Apa kau tidak membukakan pintu untukku?" tanya Haewon seketika membuat senyuman Box-smile milik Taehyung langsung menghilang.

 

"Siapa yang bilang kita mau naik mobil?" ucapnya.

 

"Bukankah ini mobilmu?"

 

"Aku tak punya mobil. Yang punya mobil itu Kakek, aku cuma punya skutter-matic buntut!"

 

"Jadi?"

 

"Ya, kita naik skutter-maticku!"

 

Haewon lalu berjalan memutar dan dia melihat Taehyung berdiri di samping skutter-maticnya.

 

"Lalu ini mobil siapa?" tanyanya pada Taehyung.

 

"Mana aku tahu itu mobil siapa," Taehyung mengangkat bahunya, "aku sampai disini pun tadi, mobil itu sudah terparkir!" imbuhnya. Taehyung menyodorkan helm pada Haewon.

 

"Kita mau kemana?" ujar Haewon menerima sodoran helm dari Taehyung.

 

"Nanti kau akan tahu!" sahutnya sambil memakai helm, "naiklah!"

 

Gadis berambut panjang itu segera naik keatas skutter-matic milik Taehyung. Skutter itu melaju pelan meninggalkan Goshiwon.

 

Keduanya menikmati keindahan pagi di kota Daegu. Membelah jalanan kota, melewati taman kota dan sampailah di sebuah bangunan yang memang tampak biasa saja dari luar.

 

Taehyung menurunkan standar besi pada skutter-maticnya, lalu dia melepaskan helm yang menutupi kepalanya. Membenarkan rambutnya, lalu mengacak-acaknya lagi.

 

"Ini apa?" tanya Haewon ketika Taehyung menghentikan skutternya di sebuah bangunan yang sepertinya baru selesai di renovasi.

 

"Lepaskan dulu helmmu itu!" perintah Taehyung. Haewon pun melepaskan helm yang masih menutupi kepalanya, lalu tangan Taehyung meraih tangannya dan menariknya masuk ke dalam bangunan tersebut.

 

"Eh, ini rumah siapa?"

 

Taehyung sama sekali tak menjawabnya, dia tetap menarik tangan gadis itu untuk masuk ke dalamnya. Taehyung memutar knop pintu dan membukanya.

 

"Masuklah ...." ucap pemuda itu menggerakkan kepalanya memberi isyarat pada Haewon untuk masuk terlebih dahulu.

 

Gadis cantik dan ikut itupun masuk ke dalam bangunan tersebut. Betapa terkejutnya ketika dia sampai di dalam. Ruangan yang di dekor seperti cafe dan dinding ruang yang di isi dengan lukisan semacam pemandangan grassland, ada lukisan padang ilalang yang berwarna keemasan dan adapun bunga dandelion.

 

"Ini maksudnya apa?" tanya Haewon.

 

"Tempat ini akan menjadi sebuah cafe dan tentu saja kau yang akan mengelolanya!"

 

"Aku?" kata Haewon menunjuk dirinya sendiri. "Bagaimana bisa?"

 

"Sayangkan kalau usahamu di Namhaedo berhenti. Aku pikir kau bisa meneruskannya di Daegu,"

 

"Ta-tapi, ini pasti--"

 

"Ini permintaan dari Kakek dan ini adalah special gift untukmu. Kau tinggal mengelolanya. Untuk yang di Namhaedo, akan di pindahkan ke Gimhae." jelas Taehyung.

 

"Lalu siapa yang akan mengelolanya?" tanya Haewon.

 

"Ada orang-orang dari Kakek yang akan mengelola disana dan aku juga akan sering mengecek kesana!" Taehyung menjelaskan pada Haewon. "Kakek sudah menyerahkan bisnis kuliner padaku. Aku belum siap memegang perusahaan Kakek." tambahnya. Gadis itu mendengarkan dengan seksama.

 

Lantas gadis itu melihat-lihat dengan seksama dan Haewon membaca sebuah tulisan "Mindeulle", yang tertulis di atas sebuah foto dan gadis itu baru sadar kalau foto itu adalah foto dirinya yang sedang menium bunga dandelion.

 

"Itu ...."

 

Jari telunjuk Haewon mengarah ke arah tulisan itu. Taehyung pun mengikuti arah telunjuk tangan Haewon.

 

"Aah, aku memilih nama Dandelion, karna kau seperti Dandelion. Kuat dan Cantik, dimana kau berada, kau selalu bisa beradaptasi dan menempatkan dirimu menjadi sesuatu yang baru. Aku yakin, tempat ini juga akan menjadi sesuatu yang baru, kelola-lah tempat ini, jadikan dia besar dan sukses."

 

Seraya merasakan sesuatu yang hampir tumpah karna gadis itu merasa terharu, namun Haewon menahannya.

 

"Setelah 100β„…, kau bisa menempatinya!" ujar Taehyung.

 

Haewon membalikkan badannya dan menatap pemuda yang berdiri tak jauh darinya.

 

"Taehyung-aa, terimakasih!"

 

Sebuah pelukan hangat mendarat di tubuh Taehyung. Gadis itu memeluk erat Taehyung. Pemuda itu membalas pelukannya dan membelai surai hitam Haewon.

 

πŸƒπŸƒπŸƒπŸƒπŸƒπŸƒ

 

Hiduplah seperti bunga dandelion. Dandelion tidak secantik mawar, tidak seindah lili, tidak seabadi edelweis. Dandelion tidak memiliki mahkota yang membuatnya tampak menarik. Dandelion juga tidak sewangi melati. Namun, Dandelion adalah sosok yang kuat, meskipun tampak rapuh tapi memiliki semangat yang hebat dalam mencari kehidupan baru di luar sana. Dia mampu terbang tinggi, menjelajah luas menentang angin, sampai akhirnya dia akan mendarat di tempat baru kemudian dia akan tumbuh menjadi jiwa yang baru. Tujuan hidupnya hanya satu. Setelah dia terbang melintasi jagad raya, meniti kehidupan yang penuh kesulitan. Suatu hari nanti, sejauh apapun dia pergi, dia akan kembali ke tempat dimana dia berasal.

 

🌾

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Marry
888      427     0     
Fantasy
Orang-orang terdekat menghilang, mimpi yang sama datang berulang-ulang, Marry sempat dibuat berlalu lalang mencari kebenaran. Max yang dikenal sebagai badut gratis sekaligus menambatkan hatinya hanya pada Orwell memberi tahu bahwa sudah saatnya Marry mengetahui sesuatu. Sesuatu tentang dirinya sendiri dan Henry.
Archery Lovers
3450      1712     0     
Romance
zahra Nur ramadhanwati, siswa baru yang tidak punya niat untuk ikut ekstrakulikuler apapun karena memiliki sisi trauma saat ia masih di SMP. Akan tetapi rasa trauma itu perlahan hilang ketika berkenalan dengan Mas Darna dan panahan. "Apakah kau bisa mendengarnya mereka" "Suara?" apakah Zahra dapat melewati traumanya dan menemukan tempat yang baik baginya?
Rekal Rara
8487      3161     0     
Romance
"Kita dipertemukan lewat kejadian saat kau jatuh dari motor, dan di pisahkan lewat kejadian itu juga?" -Rara Gleriska. "Kita di pertemukan oleh semesta, Tapi apakah pertemuan itu hanya untuk sementara?" -Rekal Dirmagja. β–ͺβ–ͺβ–ͺ Awalnya jatuh dari motor, ehh sekarang malah jatuh cinta. Itulah yang di alami oleh Rekal Dirmagja, seorang lelaki yang jatuh cinta kepada wanita bernama Rar...
Seharap
5034      2110     0     
Inspirational
Tisha tidak pernah menyangka, keberaniannya menyanggupi tantangan dari sang kakak untuk mendekati seorang pengunjung setia perpustakaan akan menyeretnya pada sebuah hubungan yang meresahkan. Segala kepasifan dan keteraturan Tisha terusik. Dia yang terbiasa menyendiri dalam sepi harus terlibat berbagai aktivitas sosial yang selama ini sangat dihindari. Akankah Tisha bisa melepaskan diri dan ...
Rumah (Sudah Terbit / Open PO)
2393      1045     3     
Inspirational
Ini bukan kisah roman picisan yang berawal dari benci menjadi cinta. Bukan pula kisah geng motor dan antek-anteknya. Ini hanya kisah tentang Surya bersaudara yang tertatih dalam hidupnya. Tentang janji yang diingkari. Penantian yang tak berarti. Persaudaraan yang tak pernah mati. Dan mimpi-mimpi yang dipaksa gugur demi mimpi yang lebih pasti. Ini tentang mereka.
The Alpha
1299      643     0     
Romance
Winda hanya anak baru kelas dua belas biasa yang tidak menarik perhatian. Satu-satunya alasan mengapa semua orang bisa mengenalinya karena Reza--teman masa kecil dan juga tetangganya yang ternyata jadi cowok populer di sekolah. Meski begitu, Winda tidak pernah ambil pusing dengan status Reza di sekolah. Tapi pada akhirnya masalah demi masalah menghampiri Winda. Ia tidak menyangka harus terjebak d...
Violet, Gadis yang Ingin Mati
3715      1348     0     
Romance
Violet cuma remaja biasa yang ingin menikmati hidupnya dengan normal. Namun, dunianya mulai runtuh saat orang tuanya bercerai dan orang-orang di sekolah mulai menindasnya. Violet merasa sendirian dan kesepian. Rasanya, dia ingin mati saja.
Cinta di Sepertiga Malam Terakhir
4411      1195     1     
Romance
Seorang wanita berdarah Sunda memiliki wajah yang memikat siapapun yang melihatnya. Ia harus menerima banyak kenyataan yang mau tak mau harus diterimanya. Mulai dari pesantren, pengorbanan, dan lain hal tak terduga lainnya. Banyak pria yang datang melamarnya, namun semuanya ditolak. Bukan karena ia penyuka sesama jenis! Tetapi karena ia sedang menunggu orang yang namanya sudah terlukis indah diha...
Lebih dari Cinta Rahwana kepada Sinta
830      590     0     
Romance
Pernahkan mendengarkan kisah Ramayana? Jika pernah mendengarnya, cerita ini hampir memiliki kisah yang sama dengan romansa dua sejoli ini. Namun, bukan cerita Rama dan Sinta yang akan diceritakan. Namun keagungan cinta Rahwana kepada Sinta yang akan diulas dalam cerita ini. Betapa agung dan hormatnya Rahwana, raksasa yang merajai Alengka dengan segala kemewahan dan kekuasaannya yang luas. Raksas...
Premium
Take My Heart, Mr. Doctor!
4534      1489     2     
Romance
Devana Putri Aryan, seorang gadis remaja pelajar kelas 3 SMA. Ia suka sekali membaca novel. Terkadang ia berharap kisah cintanya bisa seindah kisah di novel-novel yang ia baca. Takdir hidupnya mempertemukan Deva dengan seorang lelaki yang senantiasa menjaganya dan selalu jadi obat untuk kesakitannya. Seorang dokter muda tampan bernama Aditya Iqbal Maulana. Dokter Iqbal berusaha keras agar s...